Effendi Nurzal
Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STRUKTUR SEBAGAI ELEMEN ESTETIS PADA BANGUNAN Effendi Nurzal; T. Eka Panny Hadinata
Rumoh Vol. 9 No. 17 (2019): Juni
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.614 KB) | DOI: 10.37598/rumoh.v9i17.66

Abstract

Untuk merancang suatu bentuk arsitektur seorang arsitek harus mampu mengaplikasikan struktur dan estetika secara seimbang. Struktur sebagai Elemen Estetika adalah estetis bangunan yang tercipta melalui logika struktur yang dipengaruhi oleh estetika arsitektur. Struktur merupakan sarana untuk menyalurkan beban dari titik dimana gaya yang bekerja dalam bangunan ke pondasi berfungsi untuk menahan gaya-gaya tersebut. Pemakaian material struktur memegang peranan penting terciptanya estetika bangunan arsitektur. Struktur Sebagai Elemen Estetis adalah bentuk bangunan yang tercipta melalui struktur yang di rancang dengan keindahan struktur yang di ekspose.
ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA BANGUNAN Mufti Ali Nasution; Effendi Nurzal
Rumoh Vol. 9 No. 18 (2019): Desember
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.875 KB) | DOI: 10.37598/rumoh.v9i18.87

Abstract

Arsitektur kontemporer tidak muncul secara tiba-tiba, gaya arsitektur ini didasari oleh semangat perubahan yang berakar dari revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri mengakibatkan munculnya tipologi bangunan baru yang sebelumnya belum pernah ada, seperti tipologi pabrik, gudang, dan sebagainya. Revolusi industri juga mengakibatkan adanya material dan teknik baru dalam Arsitektur. Arsitektur Kontemporer adalah gaya aliran arsitektur yang muncul pada akhir abad 20 sampai dengan saat ini dan juga menampilkan sesuatu yang berbeda dengan menampilkan kualitas tertentu terutama dari segi penggunaan teknologi dan juga kebebasan dalam menampilkan suatu gaya arsitektur. ciri–ciri arsitektur kontemporer sebagai berikut Ideologi adalah suatu konsep yang memberikan arah,tuuan dan maksud agar pemahaman arsitektur kontemporer bisa lebih terencana dan sistematis, Style (ragam) adalah gaya – gaya dalam arsitektur kontemporer sehingga memberikan pengertian mengenai pemahaman bentuk, cara, rupa dan sebagainya yang khusus mengenai arsitektur kontemporer, Ide Desain merupakan gagasan awal dalam perancangan suatu karya. Pengertian ide-ide desain dalam Arsitektur Kontemporer ialah merupakan suatu gagasan perancangan yang mendasari atau menjai titik awal karakteristik Arsitektur Kontemporer.
PASAR MODERN MANGGENG DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA: Tema: Arsitektur Kontekstual Afrimansyah Afrimansyah; Effendi Nurzal
Rumoh Vol. 10 No. 19 (2020): Juni
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.516 KB) | DOI: 10.37598/rumoh.v10i19.96

Abstract

Kawasan Pasar Manggeng pada saat ini belum memiliki fasilitas publik seperti area parkir dan toilet umum. Kawasasan Pasar Manggeng umumnya berbentuk toko dengan keterbatasan luas ruangan serta padatnya barang dagangan yang tidak diatur rapi membuat ruang gerak menjadi tidak leluasa. Selain itu pencapaian ke setiap ruko menyebar mengikuti arah jalan, sehingga menyulitkan pengunjung dalam mencari barang. Maka, perlu adanya pembangunan Pasar Modern Manggeng Di Kabupten Aceh Barat Daya yang berfungsi sebagai sebuah pusat perbelanjaan dengan sistem transaksi tawar menawar harga, serta menerapkan konsep ruang dan fasilitas yang modern. Lokasi perancangan berada di Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan, Desa Kedai, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya. Pasar Modern Manggeng Di Kabupten Aceh Barat Daya tergolong dalam jenis Pasar Kota, dari segi jumlah pedagang merupakan jenis pasar tipe III yaitu menampung 250 pedagang, serta menjual lebih dari satu jenis barang dagangan (heterogen). Tema desain yang diterapkan adalah Arsitektur Kontekstual dengan kategori Kontras, yaitu bangunan yang dirancang berbeda dengan bangunan yang ada dilokasi site perancangan, tidak ada pengambilan motif dan tidak memiliki keterkaitan dengan bangunan disekitarnya. Analisis yang dipakai adalah analisis fungsional, analisis lingkungan dan analisis bangunan. Bangunan Pasar Modern Manggeng Di Kabupaten Aceh Barat Daya menerapkan konsep bentuk simetris dengan menampilkan vocal point bangunan, material lapisan dinding luar bangunan menggunakan material fabrikasi yaitu aluminium composite, dan kaca. Massa bangunan yang direncanakan menggunakan pola massa tunggal. Luas keseluruhan site 27.295 ha, luas lantai dasar 6.281,62m² dan luas kesuluruhan lantai 13.383,63m². Bangunan Pasar Modern Manggeng Di Kabupaten Aceh Barat Daya memiliki fasilitas los tipe A 62 unit, los tipe B 61 unit, toko tipe A 119 unit dan 5 unit toko tipe B.
PUSAT REHABILITASI NARKOBA ACEH DI JANTHO: Tema: Arsitektur Organik Putri Puspa Sari; Effendi Nurzal
Rumoh Vol. 10 No. 19 (2020): Juni
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1271.566 KB) | DOI: 10.37598/rumoh.v10i19.102

Abstract

Aceh merupakan daerah peringkat pertama pengedar dan pengguna narkotika jenis ganja. Dari 73.201 pecandu, 916 telah direhabilitasi, dimana 12% dari jumlah tersebut direhabilitasi di Kota Banda Aceh pada 2 (dua) tempat yang berbeda dan hanya menampung pasien narkoba pria. Tujuan perancangan ini adalah merancang sebuah bangunan yang menampung pasien narkoba pria dan wanita berskala provinsi sehingga dapat membantu penyembuhan dan pemulihan pecandu Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) dengan pelayanan medis dan pelayanan sosial. Lokasi rancangan berada di Jln. Prof. A. Majid Ibrahim, Barueh, Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Klasifikasi Pusat Rehabilitasi Narkoba Aceh di Jantho termasuk dalam kategori rehabilitatif (pemulihan). Berdasarkan fungsinya yang mempertimbangkan kenyamanan pemakai maka pendekatan tema rancangan adalah tema arsitektur organik. Analisis yang digunakan adalah analisis fungsional, analisis lingkungan dan analisis bangunan. Hasil rancangan organik yang diterapkan perancangan ini adalah building as nature, of the people dan of the hill dimana implementasi mampu menyelaraskan bangunan dengan alam, memanfaatkan kondisi lingkungan yang alami, mempertimbangkan kenyamanan pemakai bangunan dan memberikan ide dan solusi rancangan yang unik pada lokasi yang memiliki kontur tanah yang tidak stabil. Pusat Rehabilitasi Narkoba Aceh ini dirancang bermassa banyak yang terdiri dari 5 massa dengan daya tampung 500 pasien. Luas Lahan 31.250 m², Koefisien Dasar Bangunan 40% yaitu 12.000 m² dan Koefisien Lantai Bangunan 3,5 yaitu 42.000 m². Fasilitas yang direncanakan adalah Kantor Administrasi dan Instalasi Gawat Darurat (IGD), Unit Asrama Pasien (Putra dan Putri), Unit Terapi, Unit Pemantapan Sosial, Fasilitas Penunjang dan Parkir.
KOETARADJA CINEMA CENTRE DI BANDA ACEH: Tema: Arsitektur Ekspresionisme Zulfikar Zulfikar; Effendi Nurzal
Rumoh Vol. 10 No. 20 (2020): Desember
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (995.676 KB) | DOI: 10.37598/rumoh.v10i20.118

Abstract

Perencanaan Koetaradja Cinema Centre di Banda Aceh dilatar belakangi untuk memenuhi kubutuhan masyarakat akan Bioskop, menjawab permintaan pasar khususnya dibidang perfilman dan hal ini juga didukung dengan adanya wacana Pemerintah Kota Banda Aceh terkait dengan pembangunan Bioskop di Kota Banda Aceh. Maksud dari perencanaan ini adalah merencanakan Gedung Bioskop untuk memehuhi keinginan masyarakat Kota Banda Aceh akan sebuah gedung pertunjukan film. Dengan rumusan masalah merencanakan Koetaradja Cinema Centre di Banda Aceh yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, Koetaradja Cinema Centre di Banda Aceh berlokasi di Jl. Prof. Ali Hasyimi, Pango, Ulee Kareeng, Kota Banda Aceh. Berdasarkan klasifikasi Bioskop, rancangan termasuk kedalam Bioskop Cineplex, karena bioskop ini mempunyai layar lebih dari satu, sehingga film yang ditayangkan lebih bervariatif, serta memiliki ruang pertunjukan dengan kapasitas 800 kursi, Tema rancangan adalah Arsitektur Ekspresionisme, tema ini dipilih dikarenakan memiliki korelasi yang jelas dengan menerapkan karakter kristalin yaitu geometri sederhana dari permainan kaca dan material secondary skin sebagai fasade bangunan. Luas lahan 30.039m², luar lantai dasar 4.181m², luar lantai keseluruhan 12.543 m², massa tungga, dengan kapasitas 800 pengunjung perhari. Fasilitas kegiatan utama ada enam ruang studio yaitu 2D Regular, 3D, 4DX, Ultra XD, dan Gold Class, Kegiatan Penunjang seperti Lounge, Café/Restaurant, Coffe Shop, Smoking Lounge, Gallery Merchandise, Retail Shop, Ruang Serbaguna, dan Mushalla, Ruang Pengelola, dan Servis.