Lily Montarcih Limantara
Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang.

Published : 43 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Analisa Keandalan Tampungan Waduk di Embung Tambak Pocok Bangkalan Limantara, Lily Montarcih; Putra, Whima Regianto
Jurnal Teknik Sipil Vol 23, No 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.019 KB) | DOI: 10.5614/jts.2016.23.2.5

Abstract

Abstrak. Kebutuhan air domestik dihitung berdasarkan jumlah penduduk dan standar kebutuhan air di wilayah administratif yang akan dilayani. Untuk mengestimasi ketersediaan air dalam studi ini digunakan analisa debit Model NRECA dan F.J Mock. Untuk keperluan analisa keandalan tampungam, berdasarkan data debit hasil simulasi F.J Mock dan NRECA selama 20 tahun, dilakukan perpanjangan data debit dengan menggunakan metode Thomas-Fiering. Hasil simulasi keandalan embung dengan melakukan proses simulasi tiap data debit hasil bangkitan sepanjang 20 tahun dengan masa proyeksi selama 20 tahun dengan asumsi tidak ada perubahan parameter DAS, terdapat indikasi bahwa data debit untuk NRECA mengalami kegagalan pada debit tahun 2004, terjadi peluang keandalan 100% pada tahun 2007, dan 25% pada tahun 2026. Sedangkan untuk data debit hasil dari F.J Mock, peluang keandalan 100% terjadi pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2026 untuk semua simulasi data debit. Dikarenakan tidak adanya data debit di lapangan, maka pemilihan data debit dilakukan dengan mengambil Qmin untuk masingmasing data debit. Dari 2 metode tsb didapatkan untuk Qmin hasil dari F.J Mock embung memiliki tingkat keandalan 100% pada tahun 2007 sampai dengan 2026, sedangkan untuk Qmin NRECA embung hanya mampu melayani seluruh penduduk (100%) pada tahun 2007, sedangkan untuk tahun-tahun berikutnya mengalami penurunan hingga 25% pada tahun 2026.Abstract. Domestic water demand is analyzed based on the number of population and the standard of water demand in served administrative region. To estimate the water supply, this study used the models of NRECA and F.J. Mock. For analyzing reservoir reliability based on the simulation discharge result of F.J. Mock and NRECA during 20 years there was needed discharge data generated by using Thomas Fiering method. Simulation result of small-dam reliability by carrying out the simulation process every discharge data of generated result along 20 years with the projection during 20 years indicated that discharge result of NRECA was failure in 2004 and it assumes that there is no parameter change in catchment, it had the possibility of reliability on 100% in 2007 and 25% in 2026.  however, discharge result of F.J. Mock had the possibility of reliability on 100% and it was happened in 2007, and 25% in 2026 for the whole simulation of discharge. There was no discharge data in study location, so minimum discharge was the optional one. Based on the two methods, the Qmin of F.J. Mock has the reliability level of 100% in 2007 until 2026. However Qmin of NRECA has only the ability to serve the whole population (100%) in 2007 but for the next years there was decreasing until 25% in 2026.
STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO (PLTM) SUNGAI AEK SIMONGGO DESA SION KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA Mahendra, Hardiman; Marsudi, Suwanto; Limantara, Lily Montarcih
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (844.513 KB)

Abstract

ABSTRAK: Potensi pembangkitan listrik yang sangat tinggi sehingga perlunya dilakukan Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro di Sungai Aek Siomonggo, Desa Sion, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara. Perencanaan pada studi ini didapatkan hasil debit banjir Q100 sebesar 682,31 m3/detik dan debit pembangkit dengan keandalan 40% sebesar 15,88 m3/detik. Tinggi bendung 4 meter dengan lebar 56 meter, peredam energi tipe bak tenggelam dengan jari-jari 6 meter, intake dengan tinggi ambang 2 meter dan lebar 4,5 meter (3 pintu), bak pengendap dengan luas endapan 604,69 m3, saluran pembawa dengan lebar 5 meter, pipa pesat dengan diameter 2,5 meter dan ketebalan 25 mm, bak penenang dengan volume 2.176,87 m3, dan saluran pembuang dengan lebar 5 meter. Turbin yang digunakan adalah tipe francis , yang mampu menghasilakan 11.634,58 kW dengan energi 67,99 GWh dalam 1 tahun. Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan Rp 463,825,496,434.55 dengan suku bunga 10,50%, Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 1,47, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 12,44 %, Payback Period selama 13,6 tahun. Dari beberapa metode Analisa ekonomi yang digunakan dapat disimpulkan untuk pembangunan PLTM Sion layak secara ekonomi. Kata Kunci: Hidrologi, Turbin, Daya, Energi, Listrik, Sensitivitas. T ­Abstract: The potensial of electric generation is very high so that the need for a planning study undertaken power plant Minihidro on the river Aek Simonggo, the Sion village, Humbang Hasundutan Regency, North Sumatera Province. Planning in this study the selected flood discharge  Q100 to be 682.31 m3/s and plant discharge 40% to be 15.88 m3/s. High Dam holds 4 meters with a width of 56 meters, the energy reducer type tub sink with a radius of 6 meters, the intake with a high threshold of 2 meters and a width of 4.5 metres (3 doors), settling basin with extensive deposits of 604.69 m3, the head race with a width of 5 meters, penstock with a diameter of 2.5 meters and a rapidly and thickness of 25 mm, a forebay with a volume of 2,176.87 m3, and tail race with a width of 5 metres. The turbine used is capable of francis type, with the 11,634.58 kW or 67.99 GWh of energy in one year.  The cost needed for the development of Rp 463,825,496,434.55 with interest rates 10.50%, Benefit Cost Ratio (BCR) of 1.47, Internal Rate of Return (IRR) of 12.44%, Payback Period for 13.6 years. Economic Analysis of some of the methods used can be inferred for PLTM Sion the development of economically viable. Keyword: Hydrology, Turbine, Power, Energy, Electric, SensitivityT
ANALISA NERACA AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI GANDONG KABUPATEN MAGETAN PROVINSI JAWA TIMUR Ilham, Rendy Khoirul; Limantara, Lily Montarcih; marsudi, suwanto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.19 KB)

Abstract

ABSTRAK: Potensi sumberdaya air yang semakin menurun dan eksplorasi sumberdaya air yang sangat tinggi seiring berkembangnya kebutuhan masyarakat sehingga perlunya dilakukan Analisa Neraca Air di Daerah Aliran Sungai Gandong, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur. Hasil analisa didapatkan total ketersediaan air permukaan Q93,75% sebesar 35,144 m3/detik, Q75,3% sebesar 48,050 m3/detik, Q50,7% sebesar 59,833 m3/detik, Q26,0% sebesar 78,163 m3/detik  dan total ketersediaan air bawah permukaan sebesar 163,650 m3/detik. Kebutuhan air permukaan sebesar 183,58 m3/detik dengan luas Daerah Irigasi (D.I) sebesar 7.945 ha, kebutuhan air bawah permukaan sebesar 118,990 m3/detik. Neraca air permukaan dengan Microsoft excel menunjukkan D.I Jejeruk dengan kondisi defisit tertinggi sebesar 13,68 m3/det atau hanya 1,23% kebutuhan yang mampu terpenuhi, neraca air permukaan dengan paket program Water Evaluation and Planning (WEAP) menunjukkan D.I Gemblung dengan besar surplus air tertinggi sebesar 0,43  m3/detik atau 100% kebutuhan mampu terpenuhi, neraca air bawah permukaan menunjukkan bahwa surplus air  untuk bulan januari hingga desember, neraca air lahan metode Thornthwaite Mather sebagian besar wilayah DAS Gandong masih defisit lengas tanah terutama pada bulan mei sampai desember.Kata Kunci: Neraca air, irigasi, thornthwaite matter, water evaluation and planning. ABSTRACT: The Potential water resources are declining and the exploration of water resources is very high as the needs of the citizens so that the need for an analysis of Water Balance in the Gandong Watershed, Magetan Regency, East Java Province. The results of this analysis obtained the availability of surface water that comes from discharges, springs, and the wells bore of 35,144 m3/s in dry season, 48,050 m3/s in the low season, 59,833 m3/s in normal season, and 78,163 m3/s in enough season. The availability of subsurface water was 163,650 m3/s. The surface water requirement of Gadong Watershed was 183,580 m3/s with 55 irigation areas and the subsurface water requirement was 118,990 m3/s. The highest water surface deficit in Irrigation Area of Jejeruk was 13,680 m3/s or only 1,23% of the needs were met in December of the dry season and the highest surplus in Irrigation Area of Gemblung was 10,430 m3/s or 100% of the need fulfilled in February in enough season. Water balance with Water Evaluation and Planning Software (WEAP) only Irrigation Area of Becokan, Dung biru, Kresekan, Maden, Menco, Mendi, Modang, Mojosemi, Ngadiloyo, dan Ngunut have 100% coverage demand. Subsurface water balance under surplus condition in January to December. Land water balance under deficit condition in May to December.Keywords: Water balance, irrigation, thornthwaite matter, water evaluation and planning.
STUDI PENENTUAN SEBARAN DAERAH TERDAMPAK BANJIR DI DAS KALI KAMUNING KABUPATEN SAMPANG MENGGUNAKAN APLIKASI HEC-RAS v5.0 Rachma, Siti Talitha; Limantara, Lily Montarcih; Marsudi, Suwanto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (929.476 KB)

Abstract

ABSTRAK: Sumber daya air terutama sungai selain memiliki peran penting bagi kehidupan manusia namun juga memiliki beberapa kerugian jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu kerugian yang sering timbul adalah banjir khususnya di Kali Kamuning yang berada pada kabupaten Sampang. Maka, diperlukan analisa untuk mengetahui daerah mana saja yang terdampak banjir. Langkah awal yang dilakukan dalam menganalisa daerah terdampak banjir ini adalah dengan analisa hidrologi. Dalam analisa hidrologi ini dihitung debit banjir rancangan dengan kala ulang 2, 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun dengan menggunakan metode HSS Nakayasu. Debit rancangan yang telah didapatkan kemudian diolah mengggunakan program HEC-RAS v5.0 dengan metode steady flow untuk mengetahui tinggi muka air yang disebabkan oleh banjir. Didapatkan besaran debit banjir sebesar Q2th = 276,50 m3/det, Q5th = 319,70 m3/det, Q10th = 342,75m3/det, Q25th = 367,49m3/det, Q50th = 383,48 m3/det dan Q100th = 397,76  m3/det. Pada kondisi eksisting sebaran rata-rata tinggi genangan untuk setiap kala ulang setinggi 1,70 m, 1,96 m, 2,10 m, 2,24 m, 2,34 m dan 2,42 m. Sehingga, daerah yang terdampak banjir mulai dari desa Tanggumong, Paseyan, Panggung, Gunung Sekar dan Dalpenang dengan luas tiap debit banjir rancangan 5,09 km2, 5,36 km2, 5,47 km2, 5,57 km2, 5,60 km2 dan 5,63 km2. Diperkiran nilai kerusakan dan kerugian akibat banjir kala ulang 25 tahun sebesar Rp78.589.235.000.
ANALISA NILAI ERODIBILITAS TANAH DAN PERBANDINGAN PERSENTASE KEMIRINGAN LERENG TERHADAP LAJU KEHILANGAN TANAH DENGAN RAINFALL SIMULATOR ramdhani, fitroh; Andawayanti, Ussy; Limantara, Lily Montarcih
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.826 KB)

Abstract

ABSTRAK : Penyebab terjadinya erosi sangat banyak diantaranya adalah faktor tingginya curah hujan pada suatu daerah, kemiringan lahan, dan jenis tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besaran laju kehilangan tanah dengan menggunakan alat rainfall simulator. Dengan perlakuan perbedaan jenis tanah yang memungkinkan akan mempunyai nilai erodibilitas yang berbeda yaitu sampel tanah aluvial.Menggunakan debit 1 liter/menit, ketinggian sampel tanah 10 cm dan kemiringan lereng sebesar 2 %  dan 5% selama 30 menit. Hasil yang didapat dari alat rainfall simulator berupa sediment yield. Dimana untuk mendapatkan besaran erosi di bagi terlebih dahulu dengan nilai sediment delivery ratio (SDR), dengan menggunakan metode SDR dari Boyce.Nilai erodibilitas tanah yang didapat dari nomograph Wischmeier adalah 0,461 untuk sampel tanah aluvial dan. Besaran rerata sediment yield yang didapat pada sampel tanah aluvial ls 2% sebesar 197,47 gram dan 236,06 gram pada sampel tanah alluvial ls 5%. Untuk hasil erosi pada sampel tanah aluvial ls 2% sebesar 14,882 gram/m2/menit dan 16,885 gram/m2/menit pada sampel tanah Aluvial ls 5%. Sedangkan rerata nilai erodibilitas yang didapat dari rainfall simulator adalah 0,463 untuk sampel tanah aluvial ls2% dan 0,526 pada sampel tanah alluvial 5%. Kata kunci: erodibilitas, distribusi butiran, erosi, rainfall simulator, sediment yield   ABSTRACT : There is many cause of erosion case, including the high rainfall rate in some regions, slope rate of the land, and the soil type. The purpose of this research is to measure the soil loss rate using the rainfall simulator tool. With different treatment of the soil types will enable have the different erodibility values that is alluvial soil sample and grumosol soil sample. Using 1 liter / min discharge, the height of the soil sample is 10 cm and the slope rate is 2% and 5% for 30 minutes. The results obtained from rainfall simulator tool is the sediment yield. Which is to obtain the amount of erosion should be multiplied by the SDR value, using the SDR method from Boyce.The soil erodibility values obtained from Wischmeier nomographs was 0.461 for alluvial soil samples. The average sediment yield obtained from alluvial soil samples was 197,47 gram and 236,06 gram from alluvial 5% soil samples. For erosion results from alluvial ls 2% soil samples was 14,882 grams/m2/minute and 16,865 gram/m2/minute from alluvial 5% soil samples. Meanwhile the soil erodibility value obtained from rainfall simulator was 0,463 for alluvial 2% soil samples and 0,526from alluvial 5% soil samples. Key words: erodibility, grain distribution, erosion, rainfall simulator, sediment yield
PERENCANAAN KOLAM RETENSI GUNA PENANGGULANGAN BANJIR DI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Adiputra, Dhimas Satibi; Sisinggih, Dian; Limantara, Lily Montarcih
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1331.033 KB)

Abstract

ABSTRAK: Kota Balikpapan terletak di bagian selatan Propinsi Kalimantan Timur, dengan luas sekitar 503,30 Km2. Kondisi saat ini menunjukkan kota Balikpapan terus berkembang, bergerak dari daerah hilir menuju ke hulu. Namun disayangkan kondisi infrastruktur yang ada belum memadai, sehingga pada beberapa tahun terakhir ini Kota Balikpapan sering kali banjir. Dibutuhkan upaya pengendalian banjir, kolam retensi dirasa sebagai pemecahan masalah terbaik guna mereduksi banjir yang terjadi. Pada studi ini, dilakukan analisa hidrologi untuk mendapatkan debit banjir rancangan pada lokasi studi. Selanjutnya dilakukan analisa hidrolika guna mengetahui kondisi eksisting untuk mengetahui seberapa besar dampak banjir dengan menggunakan bantuan program HEC-RAS 5.0.3. Perencanaan bangunan inlet direncanakan pelimpah samping dan outlet berupa pintu pengeluaran dan instalasi pompa. Tahap terakhir adalah melakukan perhitungan efektifitas untuk mengetahui besar efektifitas peredaman berdasarkan hasil kolam retensi yang di rencanakan dengan membandingkan ketinggian hasil sebelum dan sesudah adanya kolam retensi. Hasil dari perencanaan berdasarkan perbandingan analisa kondisi sebelum adanya kolam tinggi nuka air pada hilir sungai memiliki ketinggian 3.76 meter dan hasil dari peredaman setelah adanya ketinggian di hilir menjadi 2.97 m. Meninjau hasil analisa tersebut maka peredaman yang yang terjadi sebesar 21%. Kata Kunci: Banjir, HEC-RAS, Kolam Retensi, Pelimpah Samping ABSTRACT: The city of Balikpapan is located on the southern of East Kalimantan Province, with an area of ​​about 503.30 Km2. Current conditions indicate that the city of Balikpapan continues to grow and these developments move from downstream to upstream. But unfortunately the rapid development of this city has not been matched by infrastructure conditions, so that in recent years the city of Balikpapan is often hit by flooding. It takes an effort to control the flood and retention pond is considered as the best problem solving to reduce the flood that occurred. In this study, a hydrological analysis was conducted to obtain the design flood discharge at the study site. Further hydraulics analysis was conducted to determine the condition of existing with flooding when 5 years to find out how big the impact of flooding by using the program assistance HEC-RAS 5.0.3. Planning of inlet buildings are planned side and outlet outlets in the form of pump discharge and installation doors. The last calculate the effectiveness to find out the effectiveness of the damping based on the result of retention pool that is planned by comparing the height of the result before and after the retention pond. The result of the planning based on the comparison of condition analysis prior to the existence of a high water pond in the river downstream has a height of 3.76 meters and the result of damping after the altitude downstream to 2.97 m. Reviewing the results of the analysis then the damping that occurred by 21%.Keywords: Flood, HEC-RAS, Retention pond, Side Weir
RASIONALISASI STASIUN PENAKAR HUJAN TERHADAP PERUBAHAN BESARNYA CURAH HUJAN RANCANGAN PADA DAS RONDONINGO, KABUPATEN PROBOLINGGO nurfitriani, Alvina; Limantara, Lily Montarcih
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.642 KB)

Abstract

ABSTRAK: Pengembangan sumber daya air membutuhkan analisis hidrologi berdasarkan data  curah hujan, data debit,dan data  iklim yang benar, untuk menghasilkan perencanaan, penelitian, dan pengelolaan sumber daya air yang  efektif dan efisien. Untuk menentukan jumlah stasiun penakar hujan dan penyebaranya yang ideal, maka perlu dilakukan analisa rasionalisasi stasiun Penakar hujan metode World Meteorological Organization (WMO), metode Kagan Roda dan metode bobot. Pada DAS Rondoningo seluas 233 Ha telah terpasang 8 stasiun penakar hujan, menurut analisa metode WMO diketahui terlalu rapat. Berdasarkan rasionalisasi metode Kagan Roda dan metode Bobot dapat ditentukan cukup3stasiun hujan dipertahankan dan 5 stasiun hujan ditutup. Hujan rancangan metode Gumbel dan Log Person III,berdasarkan data hujan antara 8 stasiun hujan dan dari 3 stasiun hujan menghasilkan selisih ysng kecil 8mm s/d10 mm, Hal ini mempertegas bahwa pada DAS Rondoningo tidak perlu dipasang 8 stasiun tetapi cukup dipasang 3 stasiun hujan.   Kata kunci: Penakar hujan eksisting, Rasionalisasi hidrologi, penakar hujan efektif dan efisien   ABSTRACT: The Development of water resources requires hydrological analysis based on rainfall data, discharge data, and correct climate data, to produce an effective, efficient water resources planning, research and management. To determine the ideal number of rain gauge station and its ideal distribution, it is necessary to analyze rationalization of World  Meteorological Organization (WMO) method, Kagan Roda method and score method. In the 233 Ha DAS Rondoningo  has been installed 8 rain gauge stations. According to WMO method analysis it is considered to be too tight. Based on the rationalization of the Kagan Roda method and the Score method only 3 rain gauge stations are maintained, while 5 rain gauge stations should be closed . The rain desing of the Gumbel  methodand Log Person III method, based on rain data between 8 rain gauge stations and from 3 rain gauge stations, resulted in a small difference of 8mm to 10 mm. This confirms that in the Rondoningo basin there is no need to install 8 stations, but only 3 rain gauge stations are enough to install. Key words: existing rain gauge, hydrological rationalization, rain gauge effective and efficient.
Model-Model Pembangkitan Data Sintetis Untuk Curah Hujan Harian Di Wilayah Brantas Tengah Soetopo, Widandi; Limantara, Lily Montarcih; Sayekti, Rini Wahyu; Purwati, Endang; Chandrasasi, Dian; Ilham, Muhammad; Rahmadi, Agung
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1062.223 KB)

Abstract

This research is for finding the suitable the synthetic data generating model for daily rainfall in the region of Middle Brantas River Basin in the East Java Province. There are 7 models being considered, 4 models for single-site generation, (1) the two-part, model group, (2) the transition probability matrix model group, (3) the resampling model group, and (4) the time series model group, and 3 models for multisite generation, (5) the conditional, model group, (6) the extension of single site Markov chain model group, and (7) the random cascade model group. All of the time-series produced by the daily rainfall synthetic data generation are then tested statistically. The results show that statistically the differences between the historical time series and the synthetically time series are not too significant. It turn out that the multisite model have produced better synthetic time series compared to those which have been produced by the single-site models.Keywords: generating model, synthetic data, daily rainfall.
Analisa Ketersediaan dan Kebutuhan Air pada DAS Sampean Sari, Indra Kusuma; Limantara, Lily Montarcih; Priyantoro, Dwi
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 2, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.09 KB)

Abstract

Perkembangan wilayah pada suatu daerah akan menyebabkan kebutuhan air terusmeningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Pemenuhan kebutuhan pangan dan aktivitas penduduk selalu erat kaitannya dengan kebutuhan akan air. Tuntutan tersebut tidak dapat dihindari, tetapi haruslah diprediksi dan direncanakan pemanfaatan sebaik mungkin. Kecenderungan yang sering terjadi adalah adanya ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air. Untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan air dan ketersediaan air di masa mendatang, diperlukan upaya pengkajian komponen-komponen kebutuhan air, serta efisiensi penggunaan air.Kebutuhan air domestik dan Non Domestik sebesar 50,93 lt/dt untuk saat ini, 68,34lt/dt untuk 2 tahun mendatang, 87,09 lt/dt untuk 5 tahun mendatang, 111,96 lt/dt untuk 10 tahun mendatang dan sebesar 160,06 lt/dt untuk 20 tahun mendatang. Kebutuhan air irigasitotal sebesar 37.305,7 lt/dt mengairi sawah seluas 36.180 ha. Kebutuhan air Industrisebesar 4,68 lt/dt untuk saat ini, 4,74 lt/dt untuk 2 tahun mendatang, 4,84 lt/dt untuk 5tahun mendatang, 5,04 lt/dt untuk 10 tahun mendatang dan sebesar 5,54 lt/dt untuk 20tahun mendatang. Kebutuhan air Perikanan sebesar 281,72 lt/dt untuk saat ini, 296,13 lt/dtuntuk 2 tahun mendatang, 319,92 lt/dt untuk 5 tahun mendatang, 366,52 lt/dt untuk 10 tahun mendatang dan sebesar 495,48 lt/dt untuk 20 tahun mendatang.Dari hasil perhitungan diatas daerah layanan yang mengalami defisit air pada saat ini : Pakem, Botolinggo, Tlogosari, Bondowoso, 2 tahun mendatang : Pakem, Botolinggo,Tlogosari, Bondowoso, 5 tahun mendatang : Pakem, Botolinggo, Tlogosari, Bondowoso,Tenggarang, Sukosari, 10 tahun mendatang : Pakem, Botolinggo, Tlogosari, Bondowoso,Tenggarang, Sukosari, Maesan, 20 tahun mendatang : Pakem, Botolinggo, Tlogosari, Bondowoso, Tenggarang, Sukosari, Maesan, Prajekan, Curahdami.Ketersediaan dan Kebutuhan air pada Das Sampean mengalami defisit pada beberapa daerah layanan yang pada kondisi 2,5,10 hinggga 20 mendatang semakin bertambah daerah layanan yang mengalami defisit, Kebutuhan air yang mendominasi penggunaan air permukaan di Das Sampean adalah kebutuhan air irigasi, pada kondisi di daerah studi penggunaan air untuk kebutuhan industri dan perikanan banyak menggunakan air dari saluran irigasi yang mengakibatkan berkurangnya kapasitas air yang masuk pada petak sawah. Keadaan ini ditunjang dengan belum dimanfaatkan dan minimnya saranabangunan air dari sumber-sumber air lainnya. Oleh sebab itu direkomendasikan agar dilakukan studi dan survey lebih lanjut dari aspek topografi, geologi, hidrologi untuk mengatasi penyediaan air pada daerah defisit, baik interkoneksi dari daerah surplus kedaerah defisit serta perlu dilakukan studi, survey dan investigasi lebih lanjut untuk mencarisumber air baru (bawah permukaan, permukaan) sebagai pemenuhan kebutuhan domestik dan non domestik.Kata kunci : Ketersediaan, Kebutuhan, Neraca Air.
Studi Optimasi Distribusi Air Irigasi Di Daerah Irigasi Lodoyo Ekorini, Lucky Dyah; Limantara, Lily Montarcih; Suhartanto, Ery
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.794 KB)

Abstract

Lodoyo Irrigation Area covers two districts namely Blitar and Tulungagung. Irrigation Area Lodoyo itself has intakes in Dam Wlingi in Blitar. Wlingi dam located on the Brantas River in the Village District Jegu Sutojayan Blitar ± 30 km in the downstream dam Sutami. The expected benefits and purpose of the construction of this dam is Wlingi Raya for the supply of irrigation water and generate hydropower. Irrigated area has a wide DI Lodoyo raw rice 12,219 ha, comprising 12 204 irrigation and 15 ha for ponds. Types of crops grown in the area of DI Lodoyo for each growing season are: (1) rainy season, planting season I: Rice - Crops; (2) Dry Season I, II Planting season: Rice - Crops; (3) Dry Season II, Planting season III: Rice - Crop. While the availability of discharge in irrigated areas Lodoyo is based on the availability of existing discharge in the Brantas River, in this case is Wlingi Reservoir catchment. Based on the results of the optimization analysis conducted extensive rice plants obtained optimum results: in dry conditions 4,041 ha, 4,242 ha under normal conditions;, in wet conditions: 4,682 ha. While the results of the maximum benefit in dry conditions Rp. 58,780,404,629.00; under normal conditions Rp. 59,792,367,463.00;, in wet conditions Rp. 62,009,795,069.00. To obtain the results of the sensitivity analysis results are sensitive land: in dry conditions between 2844-15359 ha; under normal conditions between 3051-15999 ha while in wet conditions between 305117400 ha.Keywords : Irrigation, Optimization, Sensitivity