Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Studi Analisa Kebutuhan Jumlah Stasiun Hujan Berdasarkan Evaluasi Perbandingan Antara Analisa Hidrograf Banjir Dan Banjir Historis Pada Das Limboto Provinsi Gorontalo Djafar, Haris; Limantara, Lily Montarcih; Asmaranto, Runi
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2075.284 KB)

Abstract

In the hydrologic analysis activities, the Errors in basic hydrological data monitoring in a drainage area of the river will result in data are not correct and lead to the result of planning and management of water resources is not efficient and effective. The errors are usually caused by a number of rainfall stations in the watershed inadequate and dispersal patterns of uneven rainfall stations. The purpose of this study is to obtain the results of the evaluation of the amount of rainfall stations WMO standards based on existing conditions, to determine the comparison between the design flood discharge KaganRodda method and the design flood discharge conditions using the existing station network, and to obtain recommendations amount and location of rainfall stations positions. This study conducted in watershed of Limboto, with an area of watershed is 902.91 km2 .The results of this study are recommending 16 rainfall stations where the 4 stations is the existing stations, with each station rainfall density is 8.038 km.Keywords: Flood, Kagan-rodda, Rain Station, Rain Station density.
STUDI PERBAIKAN TANAH DENGAN METODE DRAINASE VERTIKAL PRAFABRIKASI (PREFABRICATED VERTICAL DRAIN) PADA PLTMG RAJA AMPAT Fathurrahman, Alfa Anshori; Asmaranto, Runi; Hendrawan, Andre Primantyo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Dalam rangka memenuhi permintaan akan energi, khususnya energi listrik, PT. PLN (Persero) Wilayah Papua akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas/PLTMG Raja Ampat. Pada lokasi yang direncanakan dibangunnya PLTMG Raja Ampat adalah daerah pesisir dekat pada pantai dan jenis tanah yang dijumpai merupakan tanah lunak yang memiliki masalah tentang penurunan (settlement) dan waktu konsolidasi (time of consolidation). Metode yang sering digunakan untuk mengatasi konsolidasi tanah lunak, yaitu pembebanan awal (Prelaoding) yang dikombinasikan dengan drainase vertikal dari bahan serat sintetis (Prefabricated Vertical Drain, PVD). Dalam studi ini bertujuan untuk mengetahui besar penurunan dan lama waktu penurunan akibat perbaikan tanah metode kombinasi Preloding dengan PVD, serta mengestimasi biaya pelaksanaan perbaikan tanah tersebut. Perhitungan yang dilakukan pada studi ini adalah secara analitis dan dengan bantuan Program Plaxis 8.2 2D untuk perbandingan hasil. Didapatkan dari hasil perhitungan bahwa besar dan lama waktu penurunan pada BH-3 untuk metode kombinasi Preloading dengan PVD jarak pemasangan 2,5 m pola segitiga, sebesar 1,169 m dalam 4,648 bulan sebagai rekomendasi pelaksanaan. Untuk estimasi biaya pelaksanaan metode yang direkomendasikan tersebut, didapatkan sebesar Rp 8.520.725.643,84. Kata Kunci: Konsolidasi, metode pembebanan awal, PVD, Plaxis 8.2 2D  ABSTRACT: PT. PLN (Persero) Region of Papua will build the Raja Ampat Gas Power Plant/PLTMG to fulfill the demand for energy, especially electricity. PLTMG Raja Ampat’s planted location is in a coastal area which contain soft soil, then type of soil has settlement and consolidation’s time problem. The method often used to overcome soft soil consolidation is initial loading (Prelaoding) combined with vertical drainage from synthetic fiber material (Prefabricated Vertical Drain, PVD). This study aims to measure consolidation settlement and duration due to soil improvement combined by method of Preloding with PVD, also estimating the cost of installation the land improvement. The calculations used in this study were analytical and with Plaxis 8.2 2D software for comparison of results. Obtained from the calculation that consolidation settlement and duration of the settlement in BH-3 for the Preloading combination with PVD method the installation distance is 2.5 m triangle pattern, amounting to 1.169 m in 4.648 months as implementation recommended. Estimated cost of installation for the recommended method, a total of IDR 8,520,725,643.84 was obtained. Keywords: Consolidation, Preloading method, PVD, Plaxis 8.2 2D
ANALISIS STABILITAS PERKUATAN LERENG SUNGAI PANCIR KABUPATEN JOMBANG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE GEOSTUDIO Islami, Fikry Asri; Hendrawan, Andre Primantyo; Asmaranto, Runi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Pada studi ini, analisis stabilitas dilakukan dengan menggunakan Software Geostudio 2012 serta perhitungan manual menggunakan metode irisan fellenius. Analisis stabilitas dihitung dengan mempertimbangkan kondisi hidraulis aliran di sungai dengan menggunakan program HEC-RAS 4.0 sehingga dapat diketahui kondisi muka air banjir yang nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk merencanakan bangunan pengendali banjir. Dalam studi ini, bangunan pengendali banjir yang akan direncanakan yaitu tanggul parapet serta bangunan perkuatan lereng berupa bronjong. Perencanaan bangunan perkuatan lereng berdasarkan kondisi lereng eksisting yang kritis (memiliki nilai Faktor Keamanan > 1,5). Sedangkan perencanaan tanggul parapet berdasarkan Q25th yaitu sebesar 208,817 m3/detik. Hasil perencanaan didapatkan tinggi tanggul parapet 1,5 m, lebar pondasi (B) 1,2 m dan kedalaman pondasi (D) 0,5 m sedangkan bangunan perkuatan lereng (bronjong) memiliki tinggi 6,5 m. Perhitungan stabilitas dinyatakan aman dalam segala kondisi (guling, geser, gempa, daya dukung tanah).   Kata kunci: banjir, tanggul parapet, bronjong, stabilitas.   ABSTRACT: In this study, stability analysis was calculated by Geostudio 2012 Software and also by manual  with Fellenius Slice Method. The hydraulic condition of the flow in the river has been analyzed by using the HEC-RAS 4.0 program which can be used used as a basis for to design flood control structures. In this study, the planned flood control structures were the paravet structures and retaining slope in the form of gabions. Planning for building retaining slope based on slope existing conditions (having a Safety Factor under 1,5). While planning the paravet based on Q25th which is 208,817 m3/second. From the paravet design, it is obtained that height of paravet is 1,5 m, the width of foundation (B) is 1,2 m and the depth of foundation (D) is 0,5 m, while the height of the gabions is 6,5 m. Calculation of stability is stated to be safe in all conditions (overturning, sliding, earthquake and bearing capacity). Keywords: flood, paravet, gabions, stability.
STUDI PERENCANAAN EMBUNG SAMAREKAT DI DESA KOKARLIAN KECAMATAN POTO TANO KABUPATEN SUMBAWA BARAT Efendy, Fatkhulloh Utsman; Asmaranto, Runi; Taufiq, Mohammad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Masalah kurangnya ketersediaan air baku yang terjadi saat ini, menimbulkan berbagai permasalahan bagi kehidupan masyarakat salah satunya pada daerah Kecamatan Poto Tano di Kabupaten Sumbawa Barat.  Hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya kebutuhan penduduk akan air baku yang tidak sejalan dengan pembangunan sarana dan prasarana penyediaan air baku.  Oleh karena itu, penulis membuat analisis yang terkait dengan masalah tersebut, dengan merencanakan sebuah embung yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air baku. Tahap awal perencanaan embung adalah perhitungan debit banjir rancangan dengan berbagai kala ulang dan debit andalan. Tahap selanjutnya ialah analisis kebutuhan air baku penduduk pengguna embung, analisis tampungan embung dan analisis hidrolika pelimpah.  Dari hasil analisis tersebut, maka dapat direncanakan dimensi tubuh dan pelimpah embung.  Selanjutnya dilakukan analisis stabilitas lereng, stabilitas tubuh embung dan stabilitas tubuh embung. Tahap terakhir dalam perencanaan ini yaitu analisis rencana anggaran biaya konstruksi embung. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, didapatkan volume tampungan efektif embung adalah 10277,01 m3.Tipe embung yang digunakan yaitu tipe urugan homogen, dengan data teknis sebagai berikut: elevasi dasar embung +55,00; elevasi puncak embung +68,40; elevasi puncak pelimpah +65,00; tinggi pelimpah 2 m; lebar pelimpah 6 m; serta panjang kolam olak 10,408 m. Berdasarkan analisis stabilitas konstruksi yang dilakukan, didapatkan angka keamanan yang memenuhi persyaratan stabilitas terhadap guling, geser dan daya dukung tanah.  Rencana anggaran biaya konstruksi embung yaitu sebesar Rp  2.988.123.000,-.   Kata Kunci: embung, dimensi embung, stabilitas embung, rencana anggaran biaya.   Abstract The lack of raw water leads to couple of social problems one of which is in Poto Tano District in Sumbawa Barat Regency. This problem is caused by the elevating need of raw water which is not accommodated by infrastructure construction in providing raw water. Thus, the researcher conducted an analysis related to the aforementioned problem by planning a small dam which can be utilized to fulfill the need of raw water. The initial stage of planning a small dam is measuring the design flood discharge with numbers of return period and depandable flow. The further stages are analyzing the raw water need by the people relying on the dam, the reservoir, and the overflow’s hydraulics. By the analyses, the dimensions of the dam’s body and overflow can be planned. Furthermore, the stability analyses of the slope and the dam’s body were also carried out. On the last stage of the planning, the budget plan analysis is coming up next. Regarding on the executed analyses, the effective volume of the reservoir is 10277.01 m3 where the type of the dam is homogen dam, with technical data as follows the elevation of the dam’s floor which lies in the level of +55.00, the elevation of the dam’s crest which is on the level of +68.40, the elevation of the overflow’s crest is +65.00, the height of the overflow is 2-meter-high with 6 meter width, and the length of the stilling basin is 10.408-meter-long. Regarding to the conducted construction stability analysis, the retrieved safety number wich satisfy the stability requirements toward tumbling, shifting, and the soil’s supporting strength. The dam’s construction budget plan is in the level of Rp 2.988.123.000,-. Keywords: small dam, dimension physics of small dam, stability of small dam, budget plan
Aplikasi Butiran Batu Apung dan Scoria Sebagai Filter Drainase Pada Dinding Penahan Tanah Rizqy, Nabilah; Hendrawan, Andre; Asmaranto, Runi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Gunung Kelud adalah salah satu gunung berapi aktif di Jawa Timur, yang sering bererupsi mengeluarkan material piroklastik berupa pasir abu dan batu apung. Deposit batu apung dan scoria telah ditemukan di Sungai Kali Putih Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur sebagai hasil dari lestusan Gunung Kelud pada tahun 2014. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi karakteristik fisik dan permeabilitas batu apung dan scoria, dan kinerjanya sebagai filter drainase pada model dinding penahan tanah di laboratorium. Berdasarkan hasil batu apung dan scoria diklasifikasikan sebagai Batu pecah, Kerikil dan Pasir (A-1) menurut AASHTO. Berdasarkan klasifikasi USCS dapat diklasifikasikan kedalam kerikil bersih dengan gradasi buruk (GP). Nilai Gs berada dalam kisaran 2,292 sampai 2,564. Berdasarkan pengujian SEM, batu apung memiliki pori-pori yang sedikit lebih besar dari batu scoria. Dari pengujian SEM-EDX dan XRD diketahui bahwa senyawa pada batu apung dan scoria tidak jauh berbeda dimana didominasi dengan senyawa Silika (Si)  dan Alumunium (Al). Nilai kepadatan kering maksimum pada batu apung dan scoria masing-masing 1,037 gr/cm3 dan 1,126 gr/cm3. Koefisien permeabilitas (k) batu apung adalah 3,41x10-2 cm/det dan batu scoria adalah 3,40x10-2 cm/det. Berdasarkan perhitungan kriteria desain filter menurut US Navy material yang layak digunakan sebagai filter yaitu berukuran 1,2 – 2cm. Dengan menggunakan model dinding penahan tanah dengan pasir silika sebagai bahan timbunan, dapat disimpulkan bahwa batu apung dan scoria layak digunakan sebagai material filter drainase karena memiliki pori-pori yang dapat mengalirkan air dengan cepat.   Kata kunci : Material piroklastik, karakteristik fisik, permeabilitas, filter. ABSTRACT Mount Kelud is one of the active volcanoes in East Java, which often erupts releasing pyroclastic material in the form of ash and pumice. The large deposit of pumice and scoria has been found at Kali Putih River, Blitar Regency, East Java Province as resulted from Mount Kelud eruption in 2014. The main objective of this study is to investigate the physical and permeability characteristic of pumice and scoria from Mount Kelud and their performance as drainage filter material on modeled retaining wall in laboratory. As a result, pumice and scoria are classified as broken stone, gravel, and sand (A-1) according to AASHTO. Based on the USCS classification they can be classified into clean gravel with poor gradation (GP). The value of Gs is in a range of 2.292 to 2.564. Based on SEM testing, pumice has a slightly larger pore than Scoria stone. From SEM-EDX and XRD testing, it is known that the compounds in pumice and scoria are not much different where they are dominated by Silica (Si) and Aluminum (Al) compounds. The maximum dry density value for pumice and scoria was found 1,037 gr/cm3 and 1,126 gr/cm3, respectively. The coefficient of permeability (k) of pumice is 3.41x10-2 cm /s and the scoria stone is 3.40x10-2 cm /s. Based on the filter design criteria by US Navy these materials are suitable for filter with particle size around 1.2 - 2cm. By using a retaining wall model with silica sand as its backfill,  it can be concluded that pumice and scoria are suitable as drainage filter material because they have pores that can drain water quickly. Keywords : pyroclastic materials, physical characteristics, permeability, filter.
Studi Perencanaan Embung Judeg di Desa Sidomulyo Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung Ardiyansah, Ilham; Asmaranto, Runi; Dermawan, Very
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah kurang ketersediaannya air baku yang terjadi saat ini, menimbulkan permasalahan bagi masyarakat salah satunya pada daerah Kecamatan Pagerwojo di Kabupaten Tulungagung. Hal ini terjadi karena semakin meningkatnya kebutuhaan penduduk akan air baku yang tidak sejalan dengan ketersediaan sarana dan prasarana penyedia air baku. Oleh sebab itu penulis membuat analisis yang berkaitan dengan masalah tersebut, dengan merencanakan sebuah embung yang dimanfaatkan untuk menampung air pada musim hujan agar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air baku. Berdasarkan analisis yang dilakukan, didapatkan volume tampungan efektif embung sebesar 11889,405 m3, sedangkan hasil untuk analisis kebutuhan air baku penduduk di tahun 2040 sebesar 0,00449 m3/det. Data perencanaan dimensi tubuh embung didapatkan: tinggi embung 13,3 m; elevasi3puncak embung +767,3; lebar puncakfembung 5,1 m; kemiringanyhulu 1: 3; kemiringanohilir 1: 2,3; elevasi pelimpah +765; lebar pelimpah 15 m; serta peredam energi direncanakan menggunakan kolam olakan USBR tipe III. Untuk analisis stabilitas tubuh embung menggunakan metode fellenius dimana angka kemanan yang didapatkan memenuhi syarat. hasil yang didapat dari analisis stabilitas pelimpah terhadap gaya uplift, gaya geser, gaya guling dan terhadap daya dukung tanah baik dalam keadan normal maupun gempa aman secara teknis untuk stabilitas pelimpah. Rencana anggaran biaya konstruksi embung sebesar Rp. 8.934.081.000,-
STUDI EVALUASI SISTEM BANGUNAN PELIMPAH PADA BENDUNGAN GRAWAN KABUPATEN REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH Aini Amalia, Ayu Khurotul; Asmaranto, Runi; Priyantoro, Dwi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setelah adanya kegiatan inspeksi pada Bendungan Grawan, diperlukan adanya evaluasi terhadap sistem bangunan pelimpah. Evaluasi disesuaikan dengan kondisi eksisting dengan As Built Drawing menggunakan analisa hidrologi, hidrolika dan stabilitas bangunan. Selanjutnya adalah mengusulkan rencana perbaikan dari hasil evaluasi dengan pertimbangan hidrologi, hidrolika dan stabilitas (guling, geser, eksentrisitas dan daya dukung tanah). Dalam studi ini juga akan menganalisa mengenai kavitasi, analisa aliran getar dan perkiraan kedalaman gerusan.Dari hasil studi didapatkan hasil analisa berupa usulan perbaikan untuk panjang peredam energi vlugter, panjang saluran transisi, peredam energi dan perlindungan terhadap dasar saluran pengarah hilir dari bahaya gerusan dengan menggunakan rip-rap. Selanjutnya merencanakan bentuk dinding penahan yaitu menggunakan dinding penahan tipe gravity wall. Setelah dilakukan analisa untuk stabilitas guling, geser dan eksentrisitas pada ambang pelimpah dan dinding penahan memenuhi persyaratan untuk kondisi normal > 1,5 dan kondisi gempa > 1,2. Daya dukung tanah pada ambang pelimpah dan dinding penahan dapat menahan tegangan yang terjadi pada bangunan. After inspection of the Grawan’s Dam, an system of spillway evaluation is required. The assessment is adapted to existing conditions using As Built Drawing related to hydrological, hydraulics and stability analysis. Furthermore, a plan to improve the evaluation results in consideration of hydrology, hydraulics and stability (overturning, sliding, eccentricity and bearing capacity) will be proposed. This study also analyzes cavitation, pulsating flow analysis and scouring depth.From the results of the investigation, the results of the analysis were presented in the form of suggestions for improvement of the length of the Vlugter, the length of the transitional channel, stilling basin and the protection of escape channel by using Rip-Rap. The next step is a plan of the retaining wall with a gravity wall. Shear and eccentricity for spillway and retaining wall meet the requirements for normal conditions> 1.5 and earthquake conditions> 1.2 after analysis of the roll stability. However, the bearing capacity of spillway and retaining walls can overcome the stress of the buildings.After inspection of the Grawan’s Dam, an system of spillway evaluation is required. The assessment is adapted to existing conditions using As Built Drawing related to hydrological, hydraulics and stability analysis. Furthermore, a plan to improve the evaluation results in consideration of hydrology, hydraulics and stability (overturning, sliding, eccentricity and bearing capacity) will be proposed. This study also analyzes cavitation, pulsating flow analysis and scouring depth.From the results of the investigation, the results of the analysis were presented in the form of suggestions for improvement of the length of the Vlugter, the length of the transitional channel, stilling basin and the protection of escape channel by using Rip-Rap. The next step is a plan of the retaining wall with a gravity wall. Shear and eccentricity for spillway and retaining wall meet the requirements for normal conditions> 1.5 and earthquake conditions> 1.2 after analysis of the roll stability. However, the bearing capacity of spillway and retaining walls can overcome the stress of the buildings.
STUDI SEBARAN DAERAH RAWAN LONGSOR MENGGUNAKAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PADA SUB-SUB DAS KEYANG KABUPATEN PONOROGO Adhiwirawan, Patria; Asmaranto, Runi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peristiwa longsor yang menjadi sorotan terjadi di Kabupaten Ponorogo tepatnya di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung pada tahun 2017. Dusun Tangkil sebagai titik terjadinya bencana longsor termasuk dalam kawasan wilayah Sub-Sub DAS Keyang yang merupakan bagian dari Sub DAS Kali Madiun, dimana Sub DAS Kali Madiun merupakan salah satu bagian dari DAS Bengawan Solo. Penelitian ini memanfaatkan aplikasi GIS sebagai metode untuk penentuan daerah rawan longsor di daerah DAS Keyang, menggunakan metode pembobotan berjenjang tertimbang pada setiap faktor penentu kerawanan longsor. Berikut faktor-faktor pembobotan berjenjang tertimbang yang digunakan dalam penelitian ini sesuai acuan yang di gunakan yaitu permen PU tahun 2007. Aspek Alami : Curah Hujan, Kemiringan Lereng, Batuan penyusun lereng, Kondisi Tanah, Kegempaan, Tata air lereng dan Vegetasi dan aspek manusia :Kepadatan penduduk, Usaha Mitigasi, Pencetakan Kolam, Drainase, Pola tanam, Penggalian & Pemotongan Lereng, Pembangunan Konstruksi. Hasil penelitian untuk Aspek alami kerawanan longsor menunjukkan bahwa terdapat 3 kelas kerawanan longsor yang mampu di identifikasi. Kelas kerawanan tinggi pada aspek alami hanya mampu di identifikasi di sebagian kecil daerah penelitian. Hasil Peta Kerawanan longsor berdasarkan aspek manusia menunjukkan bahwa hanya dapat mengidentifikasi 2 kelas pada hasil penelitian ini yaitu kelas sedang dan rendah. Hasil peta resiko kerawanan longsor didapatkan hasil berupa kelas yang mampu teridentifikasi dalam peneletian ini hanya sebanyak 2 kelas yatitu kelas rendah dan sedang. penelitian ini menunjukkan bahwa ancaman kejadian bencana longsor di Daerah Sub-DAS Keyang secara fisik terjadi pada daerah-daerah yang belum terbangun atau daerah dengan kepadatan yang rendah pada kondisi lereng yang berbukit dan terjal. namun kejadian bencana longsor tersebut tidak memiliki dampak yang besar kepada manusia karena terjadi di areal yang jauh dari pemukiman dan pusat kegiatan manusia. One of the landslides that were in the spotlight occurred in Ponorogo Regency, precisely in Tangkil Villagex, Banaran Village, Pulung Sub-District in 2017. Tangkil Hamlet as a point of landslide is included in the Keyang Sub-watershed which is part of the Kali Madiun Sub- watershed, where the Kali Madiun watershed is one part of the Bengawan Solo watershed. This study utilizes the GIS application as a method for determining landslide prone areas in the Keyang watershed area, using a weighted tiered weighting method for each determinant of landslide vulnerability. The following weighted tiered weighting factors used in this study are in accordance with the references used, Government Regulationt PU Number 22 2007. Natural Aspects: Rainfall, Slope, Slope Composition Rock, Soil Condition, Seismicity, Slope Water and Vegetation and human aspects: Population Density, Mitigation Efforts, Pool Excavation, Drainage, Cropping Patterns, Slope Excavation & Cutting, Construction. The results of the study for the natural aspects of landslide vulnerability indicate that there are 3 classes of landslide vulnerability that can be identified. High class vulnerability in natural aspects can only be identified in a small part of the research area. Map Results Landslide vulnerability based on human aspects shows that only two classes can be identified in the results of this study, which are the moderate and low classes. The results of the landslide hazard risk map were obtained in the form of classes that were able to be identified in this study, only as many as 2 classes were low and medium classes. this study shows that the threat of landslides in the full Sub-watershed area occurs in unbuilt areas or areas with low density on hilly and steep slope conditions. but the landslide disaster does not have a large impact on humans because it occurs in areas far from settlements and centers of human activity.
PENGUATAN WILAYAH BINAAN MANDIRI ENERGI MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS MIKROHIDRO DI DAERAH TERPENCIL Asmaranto, Runi; Sugiarto, Sugiarto; Widhiyanuriyawan, Denny; Purnomo, Mangku
Jurnal Teknik Pengairan Vol 11, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah Merah is an isolated hamlet in the village of Batur that has not been reached by PLN electricity because its geographical is on the slopes of Mount Argopuro and far from the village center. To achieve this just by walking or riding a motorcycle as far as 3 km. In Tanah Merah, micro hydro has been developed from the Kedung Sumur River discharge, but it is not yet optimal. A collaboration was held by BPPM FT UB with CSR of PT PGN (Persero) in 2016, but has not been able to resolve the limited power generated for 500 families. Another potential community is farmers and breeders. Most livestock activities carried out by the community are 267 head of beef cattle with the distribution of cattle farmers in RT 8 totaling 107 households, RT 9 totaling 95 households and RT 10 totaling 62 households averaging 2 cows. With such a large number of cattle, it is of course also produced a large amount of livestock waste. Based on these problems, the UB Community Service Team through the Serving Doctoral Program wants to help partner communities solve existing problems in order to improve their welfare. Efforts are being made to empower community groups of micro-hydro (PLTMH) through the use of renewable energy, namely increasing micro-hydro electricity capacity and empowering micro-hydro-based economies.
PEMETAAN SEBARAN KUALITAS AIR TANAH BERDASARKAN INDEKS KUALITAS AIR IRIGASI DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN BULELENG pratama putra, i wayan ari yoga; Siswoyo, Hari; Asmaranto, Runi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air tanah yang digunakan sebagai sumber air untuk irigasi di Kecamatan Gerokgak belum sepenuhnya teridentifikasi ataupun dipetakan kualitasnya. Kualitas air tanah sebagai sumber irigasi berkaitan dengan kesesuaian jenis tanaman yang dapat diusahakan pada lahan pertanian setempat. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memetakan sebaran kualitas air tanah sebagai dasar untuk penentuan kesesuaian jenis tanaman yang dapat diusahakan pada lahan pertanian agar dihasilkan keuntungan yang optimal. Penelitian ini dilakukan di 10 lokasi sumur produksi untuk irigasi yang tersebar di Kecamatan Gerokgak. Identifikasi kualitas air tanah dilakukan dengan menggunakan model indeks kualitas air irigasi (IWQI). Berdasarkan hasil penelitian dapat ditunjukkan bahwa indeks kualitas air tanah untuk irigasi di lokasi penelitian berada dalam dua kategori, yaitu batasan penggunaan air sedang (MR) dengan nilai berkisar 65,25 – 69,25 seluas 44,95 km2, dan batasan penggunaan air rendah (LR) dengan nilai berkisar 70,19 – 80,10 seluas 232,85 km2. Kualitas air MR dapat diberikan pada jenis tanaman  kacang tanah, jagung, kubis, terong, kedelai dan anggur, sementara itu kualitas air LR dapat diberikan pada tanaman kedelai dan kacang tonggak/undis.Groundwater that is used as a source of water for irrigation in Gerokgak District has not yet been fully identified or mapped in quality. The quality of groundwater as a source of irrigation is related to the suitability of the types of plants that can be cultivated on local agricultural land. The purpose of this research is to map the distribution of groundwater quality as a basis for determining the suitability of plant species that can be cultivated on agricultural land in order to produce optimal profits. This research was conducted at 10 locations of production wells for irrigation which are spread in Gerokgak District. Identification of ground water quality is done using the irrigation water quality index (IWQI) model. Based on the results of the study it can be shown that the index of ground water quality for irrigation in the study site falls into two categories, namely the moderate restriction water use (MR) with values ​​ranging from 65,25 – 69,25 covering an area of ​​44,95 km2, and the low restriction water use (LR) with values ​​ranging from 70,19 – 80,10 covering 232,85 km2. MR water quality can be given to peanut, corn, cabbage, eggplant, soybean and grape, while LR water quality can be given to soybean and milestone.