Heri Suprijanto
Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Alternatif Penggunaan Abrupt Rise pada Peredam Energi Bendungan Kresek-Madiun Jawa Timur (Model Fisik Skala 1:50) Suprijanto, Heri; Priyantoro, Dwi; Fajar, Nurul
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 2, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.738 KB)

Abstract

Perilaku hidraulik lebih mudah diidentifikasikan dengan uji model fisik. Oleh karenanya, uji model hidraulika pada peredam energi bendungan Kresek, bertujuan untukmengetahui kinerja hidraulika dan efektifitas peredaman energi. Penelitian dimulai dengan pembuatan model fisik peredam energi dari seri 0, seri 1dan seri 2 dengan skala model tanpa distorsi 1:50. Hasil model menunjukkan didapatkan nilai kedalaman konjugasi untuk seri 0 berturut-turut mulai debit 2, 100 dan 1000 tahun sebesar 8,456 m, 9,087 m dan 9,950 m , seri 1 sebesar 8,033 m, 9,667 m dan 10,150 m ,seri 2 sebesar 8,5 m , 9,5 m dan 10,22 m. Nilai efektifitas energi untuk seri 0 berturut-turut mulai debit 2, 100 dan 1000 tahun sebesar sebesar 45,859 % , 49,155% dan 41,951% , seri1 sebesar 48,708 % , 50,713% dan 43,131% , seri 2 sebesar 45,875% , 46,088% dan43,199%. Dan untuk pengendalian debit PMF, peredam energi seri 2 merupakan peredam energi yang mampu mengendalikan debit PMF, dengan syarat menambahkan tinggi dinding peredam energi menjadi 12,64 m.Kata Kunci : model fisik, peredam energi, kedalaman konjugasi
Analisa Pola Operasi Embung Joho untuk Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Desa Joho Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk Jawa Timur Isqak, Dediek; Juwono, Pitojo Tri; Suprijanto, Heri
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 2, No 2 (2011)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.635 KB)

Abstract

Air merupakan kebutuhan pokok yang sangat penting untuk memenuhi kelangsungan hidup manusia. Kebutuhan akan air semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, sedangkan persediaan air di bumi adalah tetap. Salah satu upaya mengatasi masalah tersebut adalah dengan menampung air di embung. Dalam memanfaatkan tampungan embung harus diingat bahwa kuantitas air sungai sangat terbatas, sehingga pemakaian air harus dilakukan sebaik mungkin. Pengaturan pendistribusian air di embung sangat diperlukan dalam menentukan pelepasan yang terencana dan berkesinambungan.Dalam studi ini dilakukan simulasi operasi waduk pada tahun 2011 sampai 2025, simulasi dilakukan dengan menggunakan berbagai keandalan debit inflow yaitu air cukup (26,02%), air normal (50,68%), air rendah (75,34%) dan air kering (90%) serta dengan beberapa keandalan operasi. Metode simulasi yang digunakan mempunyai tujuan untuk mengetahui pola operasi embung. Persamaaan yang digunakan adalah kontiunitas massa aliran yang merupakan hubungan antara masukan (inflow), keluaran (outflow), dan perubahan tampungan embung. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah debit inflow, evaporasi, jenis tanah dan kebutuhan yang harus dilayani embung.Dari hasil simulasi operasi Embung Joho dapat diketahui seberapa besar potensi Embung Joho dalam memenuhi kebutuhan air baku domestik, besarnya kemampuan Embung Joho untuk debit dengan keandalan 26,02% = 26.737 jiwa, 50,68% = 20.487 jiwa, 75,34% = 13.087 jiwa dan 90% = 13.887 jiwa.Dari hasil simulasi ini dilakukan analisa pola operasi berdasarkan beberapa kelebihan dan kekurangan dari masing – masing simulasi pola operasi. Dari hasil analisa maka pola operasi yang tepat untuk Embung Joho adalah pola operasi dengan simulasi keandalan debit 90%.Kata Kunci : inflow, outflow, simulasi operasi embung
Tinjauan Ekohidraulik Pada Uji Model Fisik Bangunan Pelimpah Waduk Pidekso Kabupaten Wonogiri Suprijanto, Heri; Masrevaniah, Aniek; Prasetijo, Hari; Sisinggih, Dian; Primantyo, Andre
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1432.09 KB)

Abstract

Within this physical hydraulic model of spillway of the Pidekso Dam, the experiment consisted of 9-series of testing; 4-series were testing of narrowing the angle of transition channel by 24 degree while 5others were by 12 degree. For the testing of series No.0 (original design) to No.8, the flow capacity was adequate for various discharges over spillway and outlet structure. Overall, the best hydraulic performance of the model was achieved by series No.4 in term of flow condition (uniformly distributed). This was a model of transition channel with angle of transition of 12 degree and no baffle apron used.Basically, all of testing of the model series No.0 to No.8 brought the positive impact to the downstream-part (section No.36) by considering the dissolved oxygen (DO) level. It was ranging from 11.1 mg/l to 14.2 mg/ l. According to the results of DO level, then only the series No.0 to No.3 were chosen as alternatives design for the case of transition channel with the angle of 24 degree combined with various dimensions of baffle apron. There were regular changes of DO level but the values were still lying above the minimum requirement level and were not harmful for fishery.By respecting to the eco-hydraulic concept, the downstream waterway was designed to be the stone pitching combined with vegetation. It was suggested that the bare floodplain at downstream-part need to be greening by mean of vegetation.Keyword: dam, spillway, baffle apron, dissolved oxygen
Studi Perencanaan Tembok Laut (Seawall) di Pantai Bobolio Kabupaten Konawe Kepulauan Provinsi Sulawesi Tenggara Nimanto, Aji Prakoso; Suprijanto, Heri; Hendrawan, Andre Primantyo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.392 KB)

Abstract

ABSTRAK: Pantai Bobolio mengalami perubahan morfologi pantai akibat erosi yang terjadi dari besarnya terjangan gelombang laut sehingga mengakibatkan kemunduran garis pantai. Kerusakan pemukiman penduduk, fasilitas umum serta bengunan lainnya yang disebabkan oleh kemunduran garis pantai dapat diminimalkan degan membangun tembok laut. Perencanaan tembok laut mula-mula dilakukan dengan menganalisis gelombang datang dengan kala ulang 25 tahun yang bertujuan untuk memperoleh dimensi tembok laut. Setelah didapatkan dimensi, akan dihitung stabilitas bangunan terhadap kelongsoran rotasi dan daya dukung tanah. Pondasi tiang pancang yang direncanakan mengunakan 3 alternatif berupa kayu bakau, kayu gelam dan bambu. Hasil perencanaan ini diperoleh gelombang dominan dari arah Tenggara dengan tinggi gelombang signifikan sebesar 1,50 m untuk kala ulang 25 tahun. Tembok laut terletak pada elevasi 0,0 m dengan tinggi puncak pada elevasi + 5,10 m, panjang 1315 m sepanjang garis pantai, berat batu pelindung terluar sebesar 2,11 ton dengan diameter 1,16 m. Analisis stabilitas lereng terhadap kelongsoran rotasi mengunakan bantuan software Geostudio Geoslope dengan metode Fellenius, Bishop dan Janbu dapat dikatakan aman. Pondasi tiang pancang direncanakan sedalam 20 m dengan diameter tiang pancang sebesar 0.2 m. Total rencana angaran biaya (RAB) alternatif I dengan material pondasi tiang pancang menggunakan dolken kayu bakau sebesar Rp 62.448.965.000,00, alternatif II dengan material pondasi tiang pancang mengunakan dolken kayu gelam sebesar Rp 60.381.849.000,00 dan alternatif III dimana material pondasi tiang pancang mengunakan cerucuk bambu sebesar Rp 63.381.400.000,00. Kata kunci: tembok laut, kelongsoran rotasi, geostudio geoslope, pondasi tiang   ABSTRACT: The coastal morphology of Bobolio Beach has been changed due to erosion from wave movement.The damages of the settlements, public facilities and other buildings caused by the changes of coastline can be minimized by a seawall construction. The designing of seawall was first performed by analyzing the coming wave with a 25-year of return period to obtain the dimension. After the dimension is obtained, the stability of structure against the rotational slide and the bearing capacity of the soil can be evaluated. Three alternatives of pile foundation materials were used: mangrove wood, gelam wood and bamboo. From this study, it is observed that the dominant waves came from southeast with a significant wave height of 1.50 m for a 25-year of return period. As a final design, the height of seawall is 5.10 m with a length of 1315 m along the coastline. The weight of the outer protective rock is 2.11 tonnes with a diameter of 1.16 m. From the analysis of slope stability using Geostudio Geoslope software with Fellenius, Bishop and Janbu method indicates that this structure was safe against rotational slide. The depth of pile foundation is 20 m with a diameter of 0.2 m. The estimation of total cost with pile foundation using mangrove wood (alternative I) is Rp 62.448.965.000. As for alternative II using gelam wood and alternative III which bamboo piles was used, the estimations of total cost were calculated as Rp 60.381.849.000 and Rp 63,381,400,000, respectively. Keyword: seawall, rotational slide, geostudio geoslope, pile foundation
KAJIAN HIDROLIKA KOMBINASI PELIMPAH SAMPING DAN PELIMPAH BERPINTU PADA BENDUNGAN WAY APU KABUPATEN BURU PROVINSI MALUKU DENGAN UJI MODEL FISIK SKALA 1:65 Fardiana, Ayu; Suprijanto, Heri
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.55 KB)

Abstract

ABSTRAK: Dalam proses pembangunan suatu bendungan, salah satu tahapan yangharus dilakukan guna memperoleh kesempurnaan desain Bendungan Way Apu adalahdengan melakukan uji model fisik guna mengetahui fenomena hidraulik pelimpahbendungan tersebut. Dari hasil pengujian final design, dengan sill setinggi 1,50 m padapenampang kontrol-1 yang terletak di akhir saluran samping menyebabkan kondisialiran subkritis dan adanya bantalan air. Sedangkan penampang kontrol-2 terletak padaperalihan saluran transisi menuju saluran peluncur. Perubahan kemiringan saluran dihilir penampang kontrol-1 dan meperbesar lengkung di akhir saluran menuju salurantransisi dapat mengatasi permasalahan tekanan negatif sehingga aman dari bahayakavitasi. Pada peredam energi telah dilakukan penurunan sebesar 3,50 m (dari +46,50menjadi +43,00) agar peredaman energi cukup efektif. Sedangkan untuk mengatasimasalah gerusan lokal (local scouring) dilakukan pemasangan krib di sepanjang saluranakhir (escape channel), pemasangan bronjong pada bagian yang tergerus, danpemasangan groundsill sebelum section 37.Kata Kunci: Pelimpah, pintu, analisa hidraulika, gerusan lokal.ABSTRACT: In building a dam, one of the stages that must be passed to obtainperfection Way Apu Dam is to test the physical model hydraulics spillway to determinethe spillway’s hydraulic performance. From the final design of the test results, byadding the sill as high as 1,50 m at the control-1 cross section that located at the end ofthe side channel causes subcritical flow conditions and the presence of water pads.While the control-2 cross section is located in the transition channel to chuteway.Changing the slope at the end of control-1 cross section and increasing the curve at theend channel to the transition channel can solve the problem of negative pressure so thatit is safe from cavitation. Decreasing the stilling basin as high as 3.50 m (from +46.50to +43.00) so that energy reduction is quite effective. Whereas to solve the problem ofscours, the cribs is added along the final escape channel, added the gabions on erodedparts, and build groundsill before section 37.Keywords : Spillway, gate, hydraulics analysis, scours.
Kajian Hidrolika Pelimpah Samping Uji Model Fisik Bendungan Temef Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Skala 1:65 Retnaningtyas, Jenny; Suprijanto, Heri
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1046.945 KB)

Abstract

ABSTRAK: Untuk memenuhi kebutuhan air baku di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan maka sangat diperlukan dibangunnya Bendungan Temef di wilayah tersebut. Dalam membangun suatu bendungan, salah satu tahapan yang harus dilalui untuk memperoleh kesempurnaan desain adalah dengan melakukan uji model fisik hidrolika pelimpah. Dalam kajian hidrolika pada model fisik ini, untuk analisa hidrolika pada saluran pelimpah menggunakan persamaan kontinuitas dengan perhitungan koefisien debit Cd menggunakan metode USBR dan Iwasaki. Untuk analisa pada saluran samping menggunakan persamaan momentum, analisa hidrolika pada saluran transisi dan saluran peluncur menggunakan persamaan energi dengan metode perhitungan tahapan standar. Sedangkan untuk analisa hidrolika pada peredam energi USBR tipe II menggunakan persamaan momentum dan kontinuitas. Untuk perhitungan gerak material dasar menggunakan persamaan momentum dan dilakukan koreksi dengan menggunakan grafik shield. Dari hasil pengujian final design, menurunkan dasar hulu saluran samping sebesar 2 m, menambahkan 1 aerator di section 21 dan 22 pada saluran peluncur agar tidak terjadi tekanan negatif. Tinggi dinding peredam energi USBR Tipe II masih mampu menampung debit rancangan Q1000th yang lewat. Pada bagian saluran pengarah hilir, mengubah lebar saluran dari 34 m menjadi 50 m. Pada sungai di hilir saluran pengarah hilir ditemukan adanya gerusan lokal dari hasil pengamatan.Kata Kunci: Kajian hidrolika, pelimpah side channel, gerusan lokal.ABSTRACT: To fulfill the needs of the raw water in Timor Tengah Selatan, Temef Dam’s construction is needed. One of the stages in building a dam that must be passed to obtain perfection of the design is model test of hydraulics spillway. In this hydraulics study of this physical model, hydraulics analisis at Spillway used the continuity equation by calculating the coefficient of discharge (Cd) using USBR and Iwasaki method. For analysis of the side channel using momentum equation, analysis of transition channel and the chuteway using the energy equation with the calculation stages standard method. Meanwhile, for the hydraulics analysis on type II of USBR stilling basin used the momentum and sudden rise continuity equations. For the calculation of the base material movement using the equations of momentum and correction by using charts shield. From the test result of final design, by lower side channel base about 2 meters, add 1 aerator on section 21 and 22of chuteway so there is no negative pressure or avoid cavitation. Overall the high wall of USBR Type II stilling basin is still able to accommodate design discharge until Q1000th. From observations, in the escape channel and downstream river was found scours.Key words: Study of hydraulics, side channel spillway, scours.
Analisa Struktur Pelimpah Bendungan Lubuk Ambacang Kecamatan Hulu Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau Sholawatini, Nur; Cahya, Evi Nur; Suprijanto, Heri
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1287.098 KB) | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2019.010.02.06

Abstract

Lubuk Ambacang Dam is Roller Compact Concrete Dams and located on the Indragiri River, where the overflow spillway structure also important part of the dam. The purpose of this study is to find out the critical area in the structure when an earthquake occurs. Hydraulic analysis determine the appropriate spillway width. Stability analysis is find out that the planned structure is safe from overturning and sliding. The bearing capacity of the soil is also analyzed to determine whether the soil structure has sufficient capacity to withstand the structure load. Structure load are analyzed in normal conditions, Operating Basic Earthquake (OBE) and Maximum Design Earthquake (MDE). Planned of spillway structure based on the analysis of shell plates using STAADPro V8i application. Result of this study, spillway width is 51 meters which is safe from overturning and sliding. Bearing capacity of the soil is able to withstand the structure stress. The results of STAAD.Pro V8i show that the spillway critical area occurs in the upstream part of spillway when the reservoir water conditions are normal and when the OBE occurs. Whereas the Probable Maximum Flood (PMF) condition, critical area is in chuteway channel. For the stilling basin, the critical area occurs in the upper structure when the conditions are Q100th, 1.25Q100th normal and during an OBE.
Studi Perencanaan Bangunan Dinding Penahan Sebagai Upaya Pengendalian Banjir Sungai Meduri Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah Zainuri, Ekhsan; Suprijanto, Heri; Sisinggih, Dian
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2021.012.01.01

Abstract

Permasalahan yang sering ditimbulkan oleh banjir adalah karena adanya daya rusak air. Bangunan dinding penahan menjadi salah satu upaya dalam pengendalian banjir. Dalam merencanakan bangunan dinding penahan diperlukan beberapa analisis baik hidrologi, hidrolika, maupun keamanan struktur bangunan dengan memperhatikan aspek ekonomis. Pada studi ini, perhitungan debit banjir rancangan digunakan Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu dengan debit kala ulang Q25 th sebesar 258,807 m3/dt pada sungai Meduri dan sebesar 201,544 m3/dt pada sungai Bremi. Penentuan tinggi tanggul didapatkan dari analisis tinggi muka air banjir dengan bantuan aplikasi HEC-RAS pada kondisi eksisting dengan debit kala ulang Q25 th, didapatkan tinggi muka air banjir 2,22 m dan direncanakan tinggi tanggul 7,5 m dari dasar sungai. Analisis terhadap keamanan struktur bangunan dinding penahan yang diperhitungkan pada stabilitas bangunan baik keadaan normal maupun gempa, daya dukung tanah, penulangan, maupun reaksi pondasi didapatkan desain telah memenuhi persyaratan. Didapatkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dalam merencanakan dinding penahan sepanjang 6,78 km sebesar Rp  156.882.300.000 (Seratus Lima Puluh Enam Milyar Delapan Ratus Delapan Puluh Dua Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah).Flooding is often causing a problem because of its destructive power. Retaining wall structure is one among the efforts to control the floods. This study aims to determine the problem of flooding that occurs in the Meduri river in Pekalongan regency so that an appropriate treatment can be planned, for example a retaining wall. Several analysis are required in order to plan retaining wall structure, such as hydrology, hydraulics, and safety factor of its structure regarding to economic aspect. This study is using a Nakayasu Synthetic Unit Hydrograph for its design flood discharge with Q25 return flowrate at 258.807 m3/s in Meduri River and 201.544 m3/s in Bremi River. The height of the embankment is obtained from analysis of flood water level using HEC-RAS with this following existing conditions: Q25 return flowrate, flood water level at 2.22 m, and height of dyke is planned at 7.5 from riverbed. The safety analysis of this retaining wall is calculated by stability normal, earthquake, soil bearing capacity, reinforcement, and also foundation reaction are already meet the criteria standard.  The budget plan at this planning of 6.78 km retaining wall is IDR 156,882,300,000