kholifah hasnah
politeknik kesehatan insan husada

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGGUNAAN METODE BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN SKILL LAB KEPERAWATAN DALAM MENINGKATKAN KOGNITIF DAN PSIKOMOTOR kholifah hasnah; Siti Nur Solikah
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 13 No. 1, Januari 2022
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.072 KB) | DOI: 10.34035/jk.v13i1.810

Abstract

Pemerintah saat ini telah menetapkan peraturan social distancing seiring dengan adanya pandemi Covid-19. Peraturan tersebut termasuk untuk seluruh Perguruan Tinggi agar menerapkan pembelajaran jarak jauh. Hal ini menjadi tantangan bagi Perguruan tinggi Kesehatan dengan pembelajaran yang mengharuskan adanya interaksi langsung antara dosen dan mahasiswa. Sehingga diperlukan metode pembelajaran yang sesuai dengan tetap menerapkan peraturan social distancing, salah satunya yaitu metode blended learning. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penggunaan metode blanded learning pada pembelajaran skill lab keperawatan, dalam meningkatkan kognitif dan psikomotor mahasiswa. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan purpsive sampling dengan jumlah sampel adalah 50 mahasiswa. Metode yang digunakan adalah pre eksperimen dengan pendekatan one grouppretest-posttest witout control. Hasil uji analisa data pada kognitif dan psikomotor menunjukan nilai p value 0.000 (<0.05) yang bermakna ada peningkatan kognitif dan psikomotor mahasiswa dengan penggunaan metode blanded learning. Kesimpulan, terdapat peningkatan kognitif dan psikomotor mahasiswa dengan penggunaan metode blanded learning pada pembelajaran skill lab keperawatan. Saran perlu adanya penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penerapan metode blended learning terhadap aspek yang lebih luas dalam pembelajaran seperti tujuan pembelajaran atau motivasi belajar mahasiswa. Government has set social distancing regulations in line with the COVID-19 pandemic. These regulations include all universities to implement distance learning. This is a challenge for Health Colleges with learning that requires direct interaction between lecturers and students. So we need an appropriate learning method while still applying social distancing rules, one of which is the blended learning method. The purpose of this study was to determine the use of blended learning methods in nursing lab skills learning, in improving students' cognitive and psychomotor skills. The sampling technique used purpsive sampling with a sample size of 50 students. The method used in this study was pre-experimental with a one-group pretest-posttest approach with control. The results of the data analysis test on cognitive and psychomotor showed a p value of 0.000 (<0.05) which means there was an increase in cognitive and psychomotor students. In conclusion, there is an increase in students' cognitive and psychomotor by using blended learning methods in nursing lab skills learning. Suggestions need for further research related to the application of the blended learning method to broader aspects of learning such as learning objectives or student learning motivation.
KONGRUENSI PEMBELAJARAN SKILL LAB KEPERAWATAN DENGAN FACULTY LEARNING OUTCOME TENTANG PROSES ASUHAN KEPERAWATAN kholifah hasnah; Rahayu Setyaningsih
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 13 No. 2, Juli 2022
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.787 KB) | DOI: 10.34035/jk.v13i2.917

Abstract

Proses asuhan keperawatan terdiri dari pengkajian data, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi tindakan keperawatan. Asuhan keperawatan diajarkan mahasiswa untuk mempersiapkan sebelum praktek dirumahsakit, sehingga perlu diberikan pada skill lab keperawatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kesesuaian pembelajaran skill lab keperawatan dengan faculty learning outcome tentang asuhan keperawatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan content analisys. Penelitian ini menganalisis konten checklist penilaian resume keperawatan dan faculty learning outcome tentang proses asuhan keperawatan. Jumlah checklist penilaian resume askep keperawatan adalah 20. Penelitian ini menggunakan 2 koder yang nantinya akan menganalisis dari keseluruhan dokumen penelitian Hasil penelitian didapatkan prosentase konten asuhan keperawatan yang sesuai dengan faculty learning outcome adalah 62% dan terdapat extended learning outcome sebesar 38% pada pembelajaran skill lab keperawatan. Kesimpulan model kongruensi antara pembelajaran skill lab keperawatan dengan faculty learning outcome yaitu sebagian besar faculty learning outcome sudah dirumuskan pada pembelajaran skill lab keperawatan sebesar 62 % tentang proses asuhan keperawatan. Saran perlu adanya penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan extended learning outcome pada pembelajaran teori keperawatan. The nursing care process consists of data assessment, nursing diagnoses, nursing interventions, nursing implementation and evaluation of nursing actions. Nursing care is taught by students to prepare before practicing in the hospital, so it needs to be given to nursing lab skills. The purpose of this study was to determine the suitability of nursing lab skills learning with faculty learning outcomes about nursing care. This study uses a qualitative method with content analysis. This study analyzes the content of the nursing resume assessment checklist and faculty learning outcomes about the nursing care process. The number of checklists for assessing the nursing ascetics resume is 20. This study uses 2 coders which will later analyze the entire research documentThe results showed that the percentage of nursing care content that was in accordance with faculty learning outcomes was 76% ​​and there were extended learning outcomes in nursing lab skills learning. The conclusion of the congruence model between nursing lab skills learning and faculty learning outcomes is that most of the faculty learning outcomes have been formulated in nursing skills learning about 62% the nursing care process. Suggestions need for further research related to extended learning outcomes in nursing theory learning.
IMPLEMENTASI STIMULASI KOGNITIF (GERAKAN SENAM OTAK) DALAM MENURUNKAN TINGKAT DEMENSIA LANSIA Kholifah Hasnah; Ganik Sakitri
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 14 No. 2, Juli 2023
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34035/jk.v14i2.1027

Abstract

Demensia menjadi sindrom terjadinya penurunan kognitif yang ditandai dengan perubahan perilaku. Demensia apabila tidak ditangani akan mengakibatkan terjadinya gangguan fungsi intelektual dan gangguan dalam aktivitas sehari-hari. Salah satu implementasi yang dapat diberikan pada penderita demensia adalah dengan melakukan gerakan senam otak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penurunan tingkat demensia setelah diberikan implementasi gerakan senam otak pada lansia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah quasy eksperimental dengan one group pretest and posttest design. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 20 lansia yang akan diberikan implementasi gerakan senam otak dan diukur tingkat demensia dengan kuisioner Mini Mental State Examination sebelum dan sesudah diberikan implementasi gerakan senam otak. Hasil analisa menunjukkan bahwa ada penurunan kategori demensia dari demensia sedang ke demensia ringan dengan selisih nilai rata rata sebesar 2,3 pada nilai pre test dan post test. Kesimpulan Implementasi gerakan senam otak dapat menurunkan tingkat demensia dari demensia sedang ke demensia rendah. Saran perlu adanya penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penyakit degenerative pada lansia Dementia is a syndrome of cognitive decline characterized by changes in behavior. Dementia if left untreated will result in impaired intellectual function and disruption in daily activities. One of the implementations that can be given to people with dementia is to do brain gymnastic movements. The purpose of this study was to determine the decrease in the level of dementia after being given the implementation of brain gymnastic movements in the elderly. The method used in this research is quasy experimental with one group pretest and posttest design. The number of subjects in this study were 20 elderly who would be given the implementation of brain gymnastic movements and measured their level of dementia with the Mini Mental State Examination questionnaire before and after being given the implementation of brain gymnastic movements. The results of the analysis showed that there was a decrease in the category of dementia from moderate to mild dementia with a difference in the average score of 2.3 in the pre-test and post-test scores. Conclusion Implementation of brain gymnastic movements can reduce the level of dementia from moderate to low dementia. Suggestions need further research related to degenerative diseases in the elderly