PT. ABC merupakan perusahaan yang memproduksi peralatan dapur yang berbahan aluminium seperti panci, teko, dandang, wajan, gelas aluminium, rantang, dan lain-lain yang diproses dengan anodizing. Teknologi anodizing merupakan salah satu aspek keunggulan PT. ABC yang kompetitif bagi produk-produknya. Dalam proses produksi panci anodize ini menghasilkan beberapa pemborosan berupa produk cacat seperti: penyok, pewarnaan tidak sempurna, terlihat serat aluminium, korosi, bercak-bercak/bintik air, belang melingkar pada bagian dalam panci, dan tergores kasar bagian luar body panci. Diketahui bahwa prosentase kecacatan bersifat fluktuatif dan rata-rata kecacatan masih di atas 1%. PT. ABC ingin agar tingkat kecacatan bisa berada berada di bawah 1% dengan melakukan identifikasi masalah dan perbaikan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengurangi pemborosan dan meningkatkan keuntungan perusahaan dengan menekan biaya produksi dan mampu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produk cacat. Oleh sebab itu penggunaan metode Lean Six Sigma dan FMEA merupakan metode yang tepat untuk penelitian ini. Dari hasil analisa waste proses produksi panci anodize dengan menggunakan value stream mapping didapatkan beberapa jenis kecacatan seperti aktivitas produksi sebesar 10,4% dari keseluruhan waktu proses produksi. Terdapat tiga jenis aktivitas waiting, yaitu menunggu karena keterlambatan bahan baku, menunggu karena perbaikan mesin produksi, dan menunggu di antara proses produksi seperti terdapat antrian sebelum dapat merendam panci tersebut ke dalam kolam anodizing (pewarnaan). Kata kunci: Pemetaan Aliran Nilai, Tujuh Pemborosan, Lean Six Sigma, FMEA