Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TINJAUAN GEOLOGI TERHADAP POTENSI DAN TINGKAT KERAWANAN BAHAYA LONGSOR DI KOTA BALIPAPAN - KALIMANTAR TIMUR Mustafa Luthfi, Bambang Sunarwan
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 10, No 1 (2009): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.415 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v10i1.876

Abstract

AbstrakKota Balikpapan yang terletak di P.Kalimantan merupakam salah satu kota industri yang berkembang dengan pesat, memiliki iklim tropis dengan curah hujan rata-rata mencapai 2.887 mm/tahun.Kurang lebih 85% wilayah Kota Balikpapan sekitar 85% terdiri dari daerah perbukitan, yang terbentuk oleh batuan dari Formasi Balikpapan, yang terdiri atas perselingan batupasir dan batulempung sisipan batu-lanau, serpih, batugamping dan batubara, dan Formasi Kampung Baru, yang tersusun oleh litologi batupasir kuarsa, sisipan batulempung, serpih, batulanau dan batubara.Kondisi topografi dan litologi wilayah ini rawan terhadap gerakan tanah longsor. Di beberapa lokasi diketemukan longsoran dengan berbagai skala.Dari hasil analisis wilayah longsor dengan menggunakan indikator dan kriteria fisik maupun aktifitas manusia maka disimpulkan secara umum wilayah ini mempunyai tingkat kerawanan sedang dengan nilai kerawanan diantara (1.70 2.39).Terdapat 3 titik yang mempunyai nilai kerawanan diatas 2.40 , yaitu di lokasi LP-01, LP-04 dan LP-33. Sedangkan nilai rerata tingkat kerawanan adalah = 1.85.Kata kata kunci : Rerata, kerawanan
ANALISIS SEBARAN KEGIATAN PERTAMBANGAN TIMAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DI DAERAH BANGKA, PROPINSI BANGKA BELITUNG Mustafa Luthfi, Bambang Sunarwan
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 9, No 2 (2008): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.834 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v9i2.877

Abstract

AbstrakKawasan Pulau Bangka telah sejak lama dikenal sebagai wilayah penghasil timah. Dan khusus Kabupaten Bangka menghasilkan logam timah terbanyak di P Bangka atau sekitar 7,3 juta Mton pada tahun 2006. Kemudian diikuti Kabupaten Bangka Selatan dengan 6,6 juta Mton. Akan tetapi secara kebetulan diketahui sebagian besar bijih tersebut dihasilkan dari proses pertambangan tanpa ijin, dimana kegiatan ini bila dibiarkan akan mengakibatkan dampak buruk terhadap lingkungan. Untuk Kabupaten Bangka, Kecamatan Belinyu merupakan kecamatan penghasil timah terbanyak, yaitu 1,95 juta Mton, diikuti Kecamatan Riau Silip dengan 1,66 juta Mton.Kolong atau kolam yang terbentuk dalam proses pertambangan di wilayah terbuka merupakan karakteristik pada wilayah tersebut. Karakter tersebut dapat dengan mudah diidentifikasi melalui citra satelit. Sebaran kolong timah yang diperoleh kemudian dioverlaykan dengan sebaran tutupan lahan, sebaran kuasa pertambangan timah dan sebaran batuan. Overlay dilakukan dengan menggunakan Program Arc View 3.3.Kolong penambangan terdapat terdapat pada semua jenis tutupan lahan dan terbanyak dilakukan pada tutupan lahan semak dan ruang terbuka, dengan jumlah kolong total 412. dan terbanyak terdapat di wilayah Kecamatan Belinyu dengan jumlah 230. Sebaran pertambangan berada pada batuan granit dan endapan aluvial.Dalam rangka mengurangi dampak kegiatan tambang timah, maka Pemda perlu melakukan langkah-langkah terkait dengan penataan tata ruang daerah dan untuk ini telah bekerja-sama dengan Dinas Pertambangan melakukan pengawasan terhadap kegiatan pertambangan. Evaluasi perijinan yang ada diberlakukan, agar mampu menghasilkan peraturan pertambangan memiliki peran dan arti secara terpadu.Kata-kata kunci : Kolong, overlay, inkonstitusional, kontribusi., signifikan, spesifik. interpretasi citra satelit, PETI, inkonstitusional, finansia,l Pendulangan/ pelimbangan, editing, labelisasi