GANGGA LAWRANTA
Pascasarjana Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENDEKATAN SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF SEBAGAI METODE PENCIPTAAN FILM EKSPERIMENTAL SAYA DAN SAMPAH (POLUSI VISUAL) GANGGA LAWRANTA; DEDE PRAMAYOZA
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 23, No 2 (2021): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.043 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v23i2.1700

Abstract

This article describes the creative process of an experimental film entitled Saya dan Sampah which is one of the experimental films that departs from the political phenomenon in 2019, where general elections took place in Indonesia starting from the City or District, Provincial, Legislative, to Presidential elections. The experimental film Saya dan Sampah was created using a subjective point of view which aims to show that the presence of campaign props in public spaces, which are not well-organized, both in terms of design, irregular placement and uncommunicativeness, produce visual waste or visual pollution, where people's rights in the public sphere are ignored. The process of creating the experimental film Saya dan Sampah shows that basically the impact of visual pollution is public space that is neither environmentally friendly nor visually friendly, as well as long-term impacts that can dull human reasoning. Therefore, society does not have to be permissive towards the freedom to use public space, which is basically their space.AbstrakArtikel ini menguraikan tentang proses penciptaan film eksperimental berjudul Saya dan Sampah yang merupakan salah satu film eksperimental yang berangkat dari fenomena politik di tahun 2019, di mana pemilihan umum terjadi di Indonesia dimulai dari tingkat Kota atau Kabupaten, Provinsi, Legislatif hingga pemilihan Presiden. Film eksperimental Saya dan Sampah  diciptakan dengan menggunakan sudut pandang subjektif yang bertujuan untuk menunjukkan bahwa keberadaan alat peraga kampanye di ruang publik, yang tidak tertata rapi, baik dari bentuk desain, penempatan yang tidak beraturan dan tidak komunikatif, menghasilkan sampah visual atau polusi visual, di mana hak masyarakat di ruang publik diabaikan. Proses penciptaan karya film eksperimental Saya dan Sampah menunjukkan bahwa pada dasarnya dampak dari polusi visual adalah ruang publik yang tidak ramah lingkungan maupun secara visual, begitu juga dengan dampak jangka panjang yang dapat menumpulkan daya nalar manusia. Karenanya masyarakat tidak harus bersifat permisif terhadap kebebasan penggunaan ruang publik, yang pada dasarnya merupakan ruang mereka.