This Author published in this journals
All Journal AGRISE
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS PENYEDIAAN PANGAN UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN SIDOARJO Fetty Dwi Prasetyarini; M. Muslich Mustadjab; Nuhfil Hanani
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 14, No 3 (2014)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.118 KB)

Abstract

Pembangunan ketahanan pangan dilaksanakan untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas dengan menjamin ketersediaan pangan yang cukup dan beragam bagi seluruh masyarakat. Kabupaten Sidoarjo merupakan wilayah industri dan perdagangan yang sedang berkembang, namun memiliki status rawan pangan. Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat serta besarnya laju alih fungsi lahan, perencanaan penyediaan pangan masyarakat menjadi sangat penting untuk dilakukan. Melalui proyeksi kondisi pangan untuk beberapa tahun mendatang akan memudahkan dalam pengambilan kebijakan pangan yang sesuai dengan kondisi di Kabupaten Sidoarjo. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis sejauh mana tingkat ketersediaan pangan berpengaruh terhadap peningkatan ketahanan pangan. Metode analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian adalah dengan mengggunakan tabel Neraca Bahan Makanan (NBM), perhitungan skor Pola Pangan Harapan (PPH), tren eksponensial, dan daya dukung lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketersediaan pangan berpengaruh positif terhadap peningkatan ketahanan pangan di daerah penelitian.   Kata kunci:   Penyediaan Pangan, Ketahanan Pangan, Neraca Bahan Makanan (NBM), Pola Pangan Harapan (PPH), Tren Eksponensial, Daya Dukung Lahan Pertanian
DAMPAK PROGRAM MINAPOLITAN TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI RUMPUT LAUT (STUDI KASUS DI KECAMATAN TINANGGEA KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA) Fahria Nadiryati Sadimantara; M. Muslich Mustadjab; Suhartini Suhartini
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 14, No 2 (2014)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.405 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana program minapolitan dapat meningkatkan pendapatan petani rumput laut. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tinanggea pada kawasan minapolitan yaitu Desa Bungin Permai dan kawasan non minapolitan yaitu Desa Lasuai. Penelitian ini menggunakan 60 orang reseponden petani rumput laut. Metode yang digunakan yaitu analisis uji beda rata-rata, analisis fungsi produksi Cobb-douglas, dan analisis fungsi keuntungan Cobb-douglas. Hasil analisis  uji beda rata-rata menyimpulkan bahwa tingkat produksi dan tingkat pendapatan usahatani di kawasan minapolitan lebih tinggi dibandingkan kawasan non minapolitan. Hasil analisis regresi fungsi produksi Cobb-douglas menyimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh nyata terhadap produksi rumput laut adalah luas lahan, jumlah bibit, jumlah tenaga kerja, dan program minapolitan.  Sedangkan hasil analisis keuntungan Cobb-douglas menyimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani petani rumput laut adalah harga bibit, harga peralatan, upah tenaga kerja, pengalaman, luas area, dan program minapolitan.   Kata kunci: produksi, pendapatan, minapolitan, rumput laut
UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI DENGAN MENERAPKAN PROGRAM SRI (SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION) (Studi Kasus di Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang) Titah Inggil Erwinata; M. Muslich Mustadjab; Syafrial Syafrial
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 13, No 3 (2013)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.466 KB)

Abstract

Untuk meningkatkan pendapatan petani di daerah penelitian, telah dilaksanakan program SRI (System Rice of Intensification) selama lima tahun yang memberikan banyak bantuan dana dan bimbingan teknis kepada petani padi, oleh karena itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam upaya peningkatan pendapatan petani. Permasalahan pada penelitian ini adalah sejauh mana program usahatani SRI dapat meningkatkan pendapatan petani padi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sejauh mana program usahatani padi SRI dapat meningkatkan pendapatan petani padi. Untuk menjawab tujuan tersebut dirumuskan hipotesis bahwa  program SRI dapat meningkatkan pendapatan petani padi. Sampel ditentukan di Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang dengan jumlah 60 petani SRI dan 28 petani non SRI. Metode analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan adalah analisis perbandingan rata-rata dan analisis fungsi pendapatan. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa program usahatani padi SRI dapat meningkatkan pendapatan petani padi hingga 65.9% lebih tinggi.   Kata kunci: program SRI, petani padi, pendapatan petani padi
PENGARUH TEKNOLOGI P3S (PEMANGKASAN, PEMUPUKAN, PANEN SERING DAN SANITASI) TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KAKAO (STUDI KASUS DI KECAMATAN NITA KABUPATEN SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR) Yasinta Roslinda Mero; M. Muslich Mustadjab; Nuhfil Hanani
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 15, No 1 (2015)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.139 KB)

Abstract

Fenomena di daerah penelitian pada tanaman tahunan khususnya pada tanaman kakao  sangat memberikan prospek yang baik untuk pengembangannya. Selama ini produksi dan pendapatan yang dihasilkan belum maksimal, sehingga diharapkan dengan penelitian ini dalam kaitan dengan penerapan teknologi P3S (Pemangkasan, Pemupukan, Panen Sering dan Sanitasi) dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani kakao. Berdasarkan uraian tersebut maka tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis pengaruh penerapan teknologi Pemangkasan, Pemupukan, Panen Sering dan Sanitasi (P3S) terhadap produksi usahatani kakao baik pengguna teknologi P3S dan non pengguna teknologi P3S; (2) menganalisis pengaruh penerapan teknologi Pemangkasan, Pemupukan, Panen Sering dan Sanitasi (P3S) terhadap pendapatan usahatani kakao baik pengguna teknologi P3S dan non pengguna teknologi P3S; serta (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani kakao.Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji beda produksi dan pendapatan usahatani pengguna teknologi P3S berbeda nyata dengan produksi dan pendapatan usahatani non pengguna teknologi P3S. Teknologi P3S kakao dapat memicu produksi kakao petani karena dengan teknologi P3S, tingkat produksi usahatani kakao petani pengguna teknologi P3S lebih tinggi dibandingkan petani non pengguna teknologi P3S. Terdapat lima parameter yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu luas lahan (X1), jumlah produksi (X5), harga jual (X6), umur petani (X7), variabel dummy pengguna/non pengguna teknologi P3S (D8). Sedangkan variabel umur tanaman (X2), pengalaman bertani (X3), biaya produksi  (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu pendapatan petani.
ANALISIS DAYA SAING ANTARA BRAZIL DAN NEGARA-NEGARA ASEAN DI PASAR GULA DUNIA Henidiah Fitriana; Wen-Chi Huang; M. Muslich Mustadjab
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 14, No 2 (2014)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.358 KB)

Abstract

Daya saing sering dihubungkan dengan produktivitas suatu negara, baik dalam lingkup makro maupun mikro. Gula merupakan salah satu kebutuhan primer dan komoditas utama perdagangan di dunia yang diproduksi oleh lebih dari 120 negara di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari 30 persen produksi gula dunia diperdagangkan. Data menyebutkan bahwa dalam kurun waktu 2007-2011, sejumlah 52 juta ton gula diperdagangkan dan bernilai sekitar USD $414 juta per tahun. Pasar gula dunia selalu didominasi oleh Brazil yang telah terkenal sebagai negara produsen, eksportir, dan konsumen gula terbesar di dunia. Selain itu negara- negara ASEAN juga disebut mempunyai peluang lebih di pasar gula dunia karena gula merupakan makanan pokok kedua di negara - negara ASEAN dan dapat diproduksi di semua negara di kawasan tersebut. Beberapa negara ASEAN juga telah menjadi eksportir unggulan di pasar dunia. Penelitian ini menganalisis daya saing antara Brazil dan sepuluh negara ASEAN yaitu Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Laos, Kamboja, Mianmar, Vietnam dan Brunei Darussalam di pasar gula dunia dengan menggunakan data nilai ekspor dan impor selama kurun waktu 2005-2011. Analisis daya saing yang dilakukan meliputi analisis keunggulan komparatif menggunakan indeks Balassa (RCA) dan analisis keunggulan kompetitif menggunakan Indeks Vollrath (RTA, ln RXA, dan RC). Hasil menunjukkan bahwa selama kurun waktu peneltian, Brazil masih mempunyai keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif tertinggi dibandingkan negara-negara lain. Hal ini karena gula merupakan komoditas ekspor utama Brazil dan selalu memiliki porsi paling tinggi dari total ekspor negaranya. Hal ini berarti bahwa Brazil telah mampu menjaga penawaran dan harga ekspor stabil. Di kawasan ASEAN, Thailand dan Filipina mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif paling tinggi. Sedangkan negara-negara lain seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Laos, Kamboja, Mianmar dan Brunei Darussalam tidak mempunyai daya saing di pasar gula dunia karena nilai indeks mengindikasikan bahwa Negara- Negara tersebut lebih sebagai Negara importir.   Kata kunci: gula, daya saing, Brazil, ASEAN, RCA, Vollrath indeks