Anak usia 0-59 bulan belum dapat mengungkapkan masalah kesehatan dan keluhan sakit yang dialami pada tubuhnya dengan baik sehingga seorang ibu harus memiliki perspektif tersendiri untuk mengetahui kondisi sehat, sakit dan penyebab sakit yang dialami anak sehingga dapat menentukan pilihan perawatan dan pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah menggali perspektif sehat, sakit dan penyebab sakit pada anak menurut Masyarakat Batak Toba di Desa Tanjung Bunga Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada ibu yang memiliki anak usia di bawah 0-59 bulan sebanyak 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan anak sehat digambarkan dengan berat badan yang bertambah, kuat makan, tinggi badan bertambah, lasak, jarang sakit, lincah, aktif dan tidak korengan. Anak yang sedang sakit diketahui ibu dari badannya yang panas atau biasa disebut “banggor” setelah ibu melakukaan perabaan (palpasi) pada tubuh dan anak terlihat layu, tidak aktif, tidak lasak, mencret dan gejala sakit perut. Perspektif sehat, sakit dan penyebab sakit anak akan menentukan pilihat orangtua terhadap cara perawatan dan pengobatan yang diberikan kepada anak. Perspektif anak sehat dan sakit tidak selamanya sesuai dengan kondisi tubuh anak tetapi dipengaruhi juga oleh nilai, kepercayaan, cara berpikir, budaya yang dianut dan kebiasaan sehingga dapat memberi dampak positif juga negatif kepada anak.