Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

INTERPRETASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DAERAH KOTA KENDARI BERDASARKAN DATA ANOMALI MEDAN MAGNETIK REGIONAL Nensi Setiani; Nancy Setiany
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 1, No 03 (2019): Edisi Desember JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitan di daerah Kota Kendari yang bertujuan untuk menentukan pola sebaran anomali medan magnetik regional dan menentukan struktur bawah permukaan berdasarkan hasil pemodelan 2D data geomagnetik. Jumlah data tersebar pada 165 titik pengukuran. Pengolahan data dilakukan dengan koreksi variasi harian, koreksi IGRF (International Geomagnetic Reference Field), reduksi ke kutub dan kontinuasi ke atas. Pola sebaran anomali medan magnetik regional menunjukkan rentang nilai -55.5 nT hingga 53.1 nT yang tersebar mulai dari arah utara hingga selatan daerah penelitian. Pemodelan geologi bawah permukaan dilakukan dengan menggunakan software Oasis Montaj 6.4.2. Pemodelan 2D data anomali medan magnetik regional menunjukkan dugaan keberadaan 5 formasi batuan. Formasi tersebut terdiri dari Formasi Meluhu (TRJm) dengan rentang nilai dengan rentang nilai suseptibilitas 0.001– 0.04 SI, Formasi Langkowala (Tml) dengan rentang nilai suseptibilitas 0.001 – 0.009 SI, Formasi Buara (Ql) dengan nilai suseptibilitas 0.0003 SI. Formasi Alangga (Qpa) dengan rentang nilai suseptibilitas 0.00064 – 0.0025 SI, dan endapan Alluvium (Qa) dengan nilai suseptibilitas 0.00001257 SI. Kemudian didapatkan adanya sesar geser yang memotong Formasi Buara, Formasi Alangga dan Formasi Meluhu yang berada pada koordinat 447017.90 hingga 444755.50.Kata Kunci: Metode Geomagnetik, Anomali Medan Magnetik Regional, Struktur Bawah  PermukaanABSTRACTA research has been done in Kendari City with purpose is to determine the distribution pattern of regional magnetic field anomaly and determine subsurface based on the result of 2D geomagnetic modeling data. The amount of data scattered at 165 measurement points. The processing data is done by diurnal correction, IGRF (International Geomagnetic Reference Field) correction, Reduction to  Pole and upward continuation. The distribution pattern of regional magnetic field anomalies shows the range of values of -55.5 nT to 53.1 nT which is spread from north to south of the research area. The subsurface modeling is done by using Oasis Montaj 6.4.2 software. Based on 2D modeling data of regional magnetic field anomaly data shows the existence of 5 rock formations. The formation consists of Meluhu Formation with a susceptibility value range of 0.001-0.04 SI. Langkowala Formation (Tml) with susceptibility value of 0.001 - 0.009 SI. Buara Formation (Ql) with susceptibility value of 0.0003 SI. Alangga Formation (Qpa) with susceptibility value in the range 0.00064-0.0025 SI. Alluvium (Qa) deposits with  susceptibility value of 0.00001257 SI. It was found that the strike-slip fault intersected the Buara Formation , Alangga Formation and Meluhu Formation at coordinates 447017.90 to 444755.50.Key words: Geomagnetic Method, Regional Magnetic Field Anomaly, Subsurface Structure.