Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

INFECTION PROCESS OF Fusarium oxysporum FUNGUS: A CAUSE OF DAMPING-OFF ON Acacia mangium’s SEEDLINGS Widyastuti, Siti Muslimah; Tasik, Susanti; Harjono, Harjono
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 35, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v35i2.275

Abstract

Fusarium oxysporum is the causal agent of damping-off disease. The fungus attacks seedlings of many plant species, including Acacia mangium. In order to effectively control the disease, detailed information on how the fungus infects seedlings of A. mangium and how the plant responds to the fungal infection is essentially needed. The objectives of this research were to investigate: (1) the infection process of F. oxysporumon seedlings of A. mangium, (2) the defence response of A. mangium seedling to infection by F. oxysporum. The fungal pathogen was identified, followed by performance of pathogenicity test. The infection process was followed by macroscopic observation as well as microscopic observation. The result indicated that fungal spore germination was observed at two-day post inoculation in planta. At four-daypost inoculation, hyphae of F. oxysporum had penetrated the collar root of A. mangium seedling via stomata aperture. In addition, fungal hyphae had grown intercellulary in to the vascular tissue. Correspondingly, hypersensitive response was also detected at the stomata aperture. However, this defence mechanism is not effective in stopping the fungus since F. oxysporum is a necrotropic pathogen. Moreover, accumulation of lignin, but not callose, was observed. Keywords:  Fusarium oxysporum, damping-off, Acacia mangium
Pemberdayaan Masyarakat Pemerhati Anggrek Melalui Pelatihan Pengenalan Jenis dan Budidaya Anggrek di Kampung Kwau Distrik Warmare Kabupaten Manokwari Arobaya, Agustina Yohana Setyarini; Tasik, Susanti; Sadsoeitoeboen, Bernadetta Margaretha Gunarsih; Susanti, Cicilia Maria Erna; Arung Padang, Dina; Kesaulija, Francina Frenshegty; Saptoyudo, Kukuh; Gunawan, Endra
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 3 (2021): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v2i3.196

Abstract

Anggrek dikenal sebagai tumbuhan eksotik memiliki daya guna dan pesona nusantara yang banyak diminati oleh penggemar tanaman hias. Kemolekan dan daya tahan Bunganya menjadi pemicu sehingga anggrek ini sering di buru dan diperdagangakan baik lokal, nasional maupun internasional. Upaya pelestarian jenis anggrek alam yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis perlu segera mungkin diinisiasi dalam rangka perlindungan jenis tumbuhan endemic dan tergolong langka. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan pengenalan jenis dan budidaya anggrek kepada masyarakat yang memiliki sumberdaya hayati tersebut dan menggunakannya sebagai sumber income untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu minggu di Kampung Kwau, Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari. Pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dengan pembekalan materi dan praktek langsung di lapangan. Tiga kelompok tani anggrek tercatat sebagai peserta pelatihan yang menerima bantuan fasilitas green house dan tanaman anggrek dari Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Manokwari. Praktek pengenalan jenis dan pernyerbukan tanaman dilakukan langsung pada tanaman anggrek yang berbunga di dalam green house dan dipekarangan rumah masyarakat. Partisipasi aktif diperlihatkan bukan hanya oleh peserta dalam kelompok tetapi di ikuti oleh seluruh masyarakat kampung Kwau.
MEKANISME PARASITISME TRICHODERMA HARZIANUM TERHADAP FUSARIUM OXYSPORUM PADA SEMAI ACACIA MANGIUM Susanti Tasik; Siti Muslimah Widyastuti; Harjono .
Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika Vol. 15 No. 1 (2015): MARET, JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.196 KB) | DOI: 10.23960/j.hptt.11572-80

Abstract

Mechanism of parasitism of Trichoderma harzianum on Fusarium oxysporum on Acacia mangium seedlings. Fusarium oxysporum is one of the most important soil-borne fungi the causal agent of damping-off disease. Detailed information it needed to know how the pathogen can be inhibited by Trichoderma harzianum. The objective of this research was to investigate the inhibition mechanism of T. harzianum on F. oxysporum in vitro and in planta. Green Flourescent Protein (GFP) T. harzianum was used as biocontrol agent of F. oxysporum. An in vitro inhibition test of T. harzianum was performed using dual culture method. In the in planta inhibition tests, seedlings of A. mangium were applied with GFP T. harzianum two days before inoculation of F. oxysporum; GFP T. harzianum was simultaneously applied with F. oxysporum and GFP T. harzianum was applied two days after inoculation of F. oxysporum. The inhibition effect of T. harzianum GFP was observed at seven days incubation, indicated by attachment of T. harzianum to F. oxysporum hyphae. GFP T. harzianum hyphae covered the colonies of F. oxysporum at 12 days after incubation. The highest life percentage of A. mangium seedlings was found on the treatment of GFP T. harzianum two days before inoculation of F. oxysporum (82.22%), whereas the lowest life percentage was found on seedling applied with GFP T. harzianum two days after inoculation of F. oxysporum (64.44%).
Konstruksi Etnoteknokonservasi Burung Pintar (Amblyornis Inornata) di Kawasan Cagar Alam Pegunungan Arfak Antoni Ungirwalu; Agustina Arobaya; M. Tokede; Mariana Peday; Dina Padang; Susanti Tasik; Zulfikar Mardiyadi; B. Sadsoetoeboen; O. Matani
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.1.2019.1-9

Abstract

Etnoteknokonservasi secara ideal terjadi ketika manusia secara berulang harus menyesuaikan diri dengan sistem alam dan harus mengizinkan lingkungan hutan hadir dalam pikiran masyarakat itu sendiri. Kajian ini bertujuan untuk mengkonstruksikan kearifan lokal suku Arfak dalam pemanfaatan dan pelestarian burung pintar (Bowerbird) di kawasan Cagar Alam (CA) Pegunungan Arfak. Dari 9 (sembilan) persarangan burung pintar yang ditemukan tersebar di gunung Kongoi Mokwam, ditemukan simbol etika budaya lokal suku Arfak dari proses adaptasi dan interaksi dengan alam lingkungannya. Hasil kajian menemukan bahwa kearifan lokal dalam pemanfaatan dan pelestarian burung pintar merupakan proses kreasi sosial. Adaptasi kreasi sosial masyarakat suku Arfak terhadap lingkungan akan menghasilkan bentuk-bentuk interaksi yang pada awalnya berfokus pada pemanfaatan bagi pemenuhan subsisten, kemudian beralih menjadi konsep pelestarian lokal dalam wujud simbol larangan berupa bagian tubuh hewan dan tumbuhan yang dipengaruhi oleh perubahan lingkungan alam dan kehadiran pihak luar dalam menentukan perubahan terhadap pelestarian burung pintar. Simbolisasi tanda larangan merupakan wujud etnoteknokonservasi suku Arfak dalam mendukung konsep “Igya ser Hanjob” yaitu menjaga batas keberadaan burung pintar di kawasan CA Pegunungan Arfak sebagai identitas dan entitasnya yang masih dipertahankan hingga sekarang.
PEMANFAATAN DAMAR OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG BARIAT DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN Fitrida Antoh; Sepus M. Fatem; Susanti asik
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol1.Iss1.29

Abstract

Penelitian ini dilakukan kurang lebih 3 minggu pada 3 November sampai dengan 17 Nopember 2014 di Sorong Selatan. Tujuannya untuk mengidentifikasi pemanfaatan jenis tumbuhan damar oleh masyarakat lokal di kampung Bariat distrik Konda Kabupaten Sorong Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan terlibat dan teknik wawancara dengan responden contoh adalah masyarakat lokal. Penelitian mencatat bahwa ada tiga kategori pemanfaatan damar yaitu getah (kopal), bahan bangunan dan digunakan sebagai bahan kayu bakar. Konservasi tradisional spesies ini oleh masyarakat lokal di Sorong Selatan dilakukan dengan menetapkan ketentuan pohon yang siap dipanen saja (Dbh > 50 cm dan tinggi > 4m). Terdapat pola konservasi pemanfaatan tradisional untuk pemungutan jenis damar putih (Agathis labilladeri Warb.) hanya boleh dilaksanakan oleh masyarakat lokal yang berasal dari marga Kemeray, Konjol, Sawor, dan, semetara jenis damar merah (Vatica sp.) dapat dipungut dan dimanfaatakan oleh seluruh marga pribumi dan masyarakat pendatang.