Wahyu Srigutomo
Department of Physics, Faculty of Mathematics and Fundamental Sciences, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10, Bandung, 40132, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KOREKSI STATIK DATA CSAMT (CONTROLLED SOURCE AUDIO-FREQUENCY MAGNETOTELLURIC) MENGGUNAKAN TEKNIK SPATIAL FILTERING Hamdi, Husnul; Srigutomo, Wahyu
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol 1, No 1 (2015): JoP
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CSAMT adalah metoda elektromagnetik dengan domain frekuensi dengan menggunakan dipol yang ditanahkan sebagai sumber sinyal buatan. Pengukuran CSAMT dengan jarak sumber medan primer terhadap penerima yang berhingga menyebabkan gelombang yang ditangkap penerima bersifat kompleks. Pergeseran nilai medan listrik karena ada efek statik menyebabkan kurva resistivitas terangkat naik atau turun. sehingga mempengaruhi data hasil pengukuran. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh data CSAMT yang sudah terkoreksi efek statik. Metode penelitian yang digunakan untuk menghilangkan efek statik digunakan teknik spatial filtering. Pada penelitian ini diperoleh data CSAMT yang sudah terkoreksi efek statik sehingga dapat diinterpretasikan dengan baik. Kata kunci : CSAMT; Efek Statik; Spatial Filtering.
Pemodelan Aliran Fluida 2-D Pada Kasus Aliran Permukaan Menggunakan Metode Beda Hingga Hapsoro, Cahyo Aji; Srigutomo, Wahyu
Jurnal Matematika dan Sains Vol 18 No 3 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persamaan dasar aliran fluida yang disebut persamaan Navier-Stokes merupakan persamaan diferensial parsial non linier yang kompleks. Untuk menyelesaikan dan memodelkan aliran fluida perlu dilakukan pendekatan numerik, salah satunya dengan metode beda hingga. Penyelesaian persamaan Navier-Stokes dilakukan dengan meninjau beberapa asumsi penyederhanaan yaitu: fluida bersifat tak termampatkan, parameter aliran bergantung pada arah spasial x dan y, serta semua variabel dianggap sebagai fungsi periodik. Pemodelan numerik dilakukan untuk menghitung ketidakstabilan Kelvin-Helmholtz lapisan campuran, evolusi struktur vorteks dan dipol vorteks. Ketidakstabilan Kelvin-Helmholtz divariasikan dengan nilai panjang gelombang gangguan sebesar l = 0.5Lx  dan l = 0.25Lx. Bilangan Reynolds (Re) divariasikan dengan nilai 1000, 3000, dan 5000. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa untuk ketiga Re tersebut, aliran fluida bersifat laminar, kritis, dan turbulen. Hal ini terindikasi oleh arah medan vortisitas serta distribusi massa jenis fluida. Semakin besar kecepatan aliran maka sifat aliran akan menjadi semakin acak atau turbulen. Kata kunci: Aliran fluida, Persamaan Navier-Stokes, Bilangan Reynolds, Vortisitas, Ketidakstabilan Kelvin-Helmholtz.   2-D Fluid Surface Flow Modeling using Finite-Difference Method Abstract Navier-Stokes equation is a complex non-linear second-order partial differential equation describing a fluid flow. Solving and modeling the fluid flow, a numerical method called finite difference method is frequently used. Several assumptions are incorporated in solving numerically Navier-Stokes equation: the fluid is incompressible, fluid flow parameters depend on its positions, and all variables are considered as periodic functions. In this paper numerical calculation has been carried out to model the Kelvin-Helmholtz instability of mixed layer, evolution of vortex structure and vortex dipole. The calculation is done by varying perturbation wavelength l = 0.5Lx  and l = 0.25Lx. Reynolds number (Re) is varied at 1000, 3000, and 5000. The results show that for the three values of Re, the properties of the flows are laminar, critical, and turbulent, respectively as indicated by the vorticity direction and distribution of fluid density. The larger value of fluid velocity, the more random and turbulent the fluid is. Keywords: Fluid flow, Navier-Stokes equation, Reynolds number, Vorticity, Kelvin-Helmholtz instability.
Analisis Parameter Anomali SP Menggunakan Metode Inversi Non linier Pendekatan Linier Fajriani, Fajriani; Hamzah, Hardi; Srigutomo, Wahyu; Pratomo, Prihamdhanu Mukti
Jurnal Saintifik Vol 5, No 1 (2019): Volume 5 Nomor 1
Publisher : Fakultas MIPA UNSULBAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/saintifik.v5i1.193

Abstract

nterpretasi anomali self-potential (SP) model geometri sederhana (fixed geometry) sederhana, dilakukan untuk menghitung kedalaman, sudut polarisasi benda, moment dipole listrik, dan bentuk struktur benda dibawah permukaan yang mempengaruhi data SP yang diamati diatas permukaan. Dalam mengidentifikasi parameter anomali SP akibat dari model fixed geometry dibawah permukaan bumi dapat dilakukan dengan cara pemodelan inversi. Dalam tulisan ini pemodelan inversi diselesaikan menggunakan pendekatan linier dengan metode least-square terbobot dan metode Levenberg-Marquardt. Kedua metode ini diaplikasikan untuk menentukan nilai parameter dari anomali self-potential akibat struktur sesar, dengan menganggap struktur sesar menyerupai bentuk lempeng. Metode least-square terbobot dan Levenberg-Marquardt mampu mengikuti pola hasil data pengukuran di lapangan. Kedua metode inversi tersebut efisien karena proses perhitungannya yang relatif singkat serta nilai parameter model struktur lempeng hasil perhitungan kedua metode tersebut menunjukkan hasil yang sama hanya terdapat sedikit selisih perhitungan pada nilai kemiringan sudut lempeng.Kata kunci: anomali self-potential, fixed geometry, pendekatan linier
Perpindahan Panas pada Media Berpori Menggunakan Metode Elemen Hingga Ningsih, Surya; Srigutomo, Wahyu
Jurnal Saintifik Vol 4, No 2 (2018): volume 4 nomor 2 juli 2018
Publisher : Fakultas MIPA UNSULBAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/saintifik.v4i2.182

Abstract

Masuknya aliran panas dari bawah reservoir ke dalam medium berpori di dalamnya mempengaruhi kondisi tekanan, entalpi, dan temperatur di dalam reservoir. Hal ini terjadi karena panas mengalir dari daerah bertemperatur tinggi ke daerah bertemperatur lebih rendah. Panas mengalir melalui daerah patahan (fracture zone) yang memiliki permeabilitas dan porositas lebih tinggi dari daerah sekitarnya di dalam reservoir untuk kemudian terjadi perpindahan panas secara konduksi menuju daerah sekitarnya. Tulisan ini mensimulasikan proses perpindahan panas dengan mengamati distribusi temperatur dan aliran fluida pada medium berpori. Metode numerik yang digunakan adalah metode elemen hingga. Hasil yang ditampilkan adalah distribusi tekanan, kecepatan aliran fluida, dan distribusi temperatur dan kemudian diinterpretasikan.Kata kunci: permeabilitas, porositas, kecepatan, distribusi temperatur, metode elemen hingga.