Nor Basid Adiwibawa Prasetya
Department Of Chemistry, Faculty Of Science And Mathematics, Diponegoro University Jl. Prof. H. Soedarto SH Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

LAPAS ROKOK (LAMPU PENGHILANG ASAP ROKOK) BERBASIS FOTOKATALITIK NANOPARTIKEL ZnO Milarsih, Yulia; Wibowo, Arif Sony; Wuning, Sri; Prasetya, Nor Basid Adiwibawa
Program Kreativitas Mahasiswa - Penelitian PKM-P 2013
Publisher : Ditlitabmas, Ditjen DIKTI, Kemdikbud RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.227 KB)

Abstract

ZnO is a photocatalyst essence that has economical value which can be able to degrade any dangerous organic compound by photocatalytic reaction. The purpose of this research is to fix any problems which are caused by smoke in Indonesia by innovation of smoke-disappeared light based on photocatalyst of  ZnO nanoparticles. The zinc oxide (ZnO) has disadventage which can be initiated only by the UV light, so adding Co(Cobalt) is needed to decrease the gap-energy in order for it can work at visible light. The experiment method was carried out in three steps: (1) synthesis of  ZnO nanoparticles by sol gel method, (2) the veneering was used the spray coating. The result showed that bandgap of  ZnO which doped by Co is 2,28 eV, the size of nanoparticles which layered at the light-glass is about 40 nm, and can reduce CO until 3.69 ppm or 793,35 x 1019 particles for 10 minutes Keywords: LAPAS ROKOK, ZnO, nanoparticles, photocatalyst
Electrophotocatalysis and Photocatalysis Methods By Using TiO2 For Decolorization of Remazol Red RB and Decreasing of Cd2+ Ion Concentration in Simultaneously Anggraini, Riska Marina; Haris, M.Si, Drs. Abdul; Prasetya, S.Si, M.Sc., Nor Basid Adiwibawa
Chem Info Journal Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Chem Info Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A study entitled Electrophotocatalysis and Photocatalysis Methods By Using TiO2 For Decolorization of Remazol Red RB and Decreasing of Cd2+ Ion Concentration Simultaneousy has been done. This study aimed to determine the effect of TiO2 photocatalyst of the decrease of Cd2+ and the effect of electrical potential on decolorization of Remazol Red RB and decrease of Cd2+ concentration simultaneously. TiO2/FTO was used as anode, on the other hand carbon was used as cathode, while the UV-C lamp was used as photon source. Electrophotocatalysis and photocatalysis were performed for 240 minutes. The final results were analyzed using UV-Vis Spectrophotometer for determining the absorbance of the Remazol Red RB remained and using Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) for determining Cd2+ remained. The results showed that the percentage of decolorization of dye solution containing Remazol Red RB and Cd2+ ion electrophotocatalysis and photocatalysis methods were 97.57% and 58.54% respectively, while the percentage of ion Cd2+ decrease by electrophotocatalysis and photocatalysis 84.7% and 76.3% respectively. Photocatalysis TiO2 by the addition of electric potential can minimize recombination of electron and hole pair that can decolorization Remazol Red RB and decrease Cd2+ ions concentration better than photocatalysis TiO2 without using addition of electric potential.
PEMURNIAN GARAM KROSOK (NaCl) DENGAN PENAMBAHAN (NH4)2CO3-NaOH DAN PAC SEBAGAI BAHAN PENGIKAT IMPURITIES SERTA REKRISTALISASI MODEL SPRAY Solihat, Nissa Nurfajrin; A. Prasetya, Ssi. MSc., Nor Basid; , M.Si., Drs. Gunawan
Chem Info Journal Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Chem Info Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Garam merupakan kebutuhan pokok manusia yang sampai saat ini belum ada substitusinya. Negara Indonesia masih harus mengimpor garam khususnya untuk keperluan industri karena rendahnya produksi garam yang dihasilkan oleh petani garam dan tidak ada hamparan lahan luas di kawasan pesisir pantai untuk dijadikan ladang garam berskala besar. Oleh karena itu diperlukan cara untuk mengatasi masalah ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk memurnikan garam NaCl hasil petani garam agar sesuai dengan standar SNI dan SII untuk industri dengan biaya produksi yang rendah dengan menentukan volume optimum penambahan (NH4)2CO3 dan pengaruh PAC (Poli Alumunium Klorida) terhadap pemurnian garam. Metode yang dilakukan pada penelitian ini dengan cara menambahkan (NH4)2CO3 sebagai bahan pengikat impurities dengan variasi volume 0,8; 1,6; 2,4; 3,2; 4,0 mL lalu flokulan PAC serta penambahan NaOH yang dapat mengendapkan ion pengotor pada garam yaitu ion Ca2+ dan Mg2+, kemudian dilakukan modifikasi rekristalisasi dengan penguapan yaitu dengan model spray. Pada penelitian ini diperoleh kadar NaCl sesuai dengan standar SII dan SNI yaitu kadar air 2,11%; NaCl dengan kemurnian 98,93%; Ca2+ 0,01%; dan Mg2+ 0,09% pada penambahan (NH4)2CO3 20% sebanyak 3,2 mL dan PAC 10 ppm sebanyak 3 mL terhadap 200 mL larutan garam jenuh.
Pengaruh Sulfonasi terhadap Karakteristik Fisiko-Kimia Membran Polisulfon Lusiana, Retno Ariadi; Saputry, Agriccia Pangestica; Prasetya, Nor Basid Adiwibawa
Indonesian Journal of Mathematics and Natural Sciences Vol 42, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan material membran diarahkan untuk menghasilkan membran yang memiliki karakteristik antara lain berpori-pori kecil yang seragam, kuat secara mekanik, bersifat hidrofilik, dan mempunyai ketahanan terhadap tekanan tinggi. Penelitian ini mempelajari pengaruh tiga konsentrasi asam sulfat pada proses sulfonasi terhadap membran polisulfon (PSf). Membran dibuat melalui metode inversi fasa dan modifikasi dilakukan melalui pemaduan PEG dan reaksi sulfonasi. Keberhasilan reaksi modifikasi dianalisis menggunakan FT-IR dan derajat sulfonasi (DS). Karakteristik fisika membran dianalisis menggunakan uji serapan air, pengembangan air, porositas, ketahanan pH, dan hidrofilisitas. Hasil spektra FT-IR membran mengindikasikan bahwa modifikasi membran polisulfon dengan PEG dan proses sulfonasi berhasil dilakukan. Semakin tinggi  konsentrasi asam sulfat sebagai agen sulfonasi, derajat sulfonasi, persentase serapan air, daya pengembangan, porositas, dan hidrofilisitas membran meningkat. Secara umum, modifikasi meningkatkan sifat fisiko-kimia membran PSf.
Identifikasi Asam Lemak Penyusun Minyak Biji Karet (Hevea Brasiliensis) Menggunakan GC-MS Ismiyarto, Ismiyarto; Prasetya, Nor Basid Adiwibawa; Wibawa, Pratama Jujur
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 6, No 2 (2003): Volume 6 Issue 2 Year 2003
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2060.536 KB) | DOI: 10.14710/jksa.6.2.19-21

Abstract

Isolation of rubber seed (Hevea brasiliensis) oil have carried out by using soxhlet extraction with n-hexane as solvent. This research have been determined of fatty acid composition of rubber seed oil. Separation of free fatty acid from triglyceride done by ethanol 96 %. The oil phase was analysed by gas chromatography - mass spectrophotometer. It was resulted five chromatogram peaks of fatty acid methyl ester, there are methylester from palmitic acid (9.12%), linoleic acid (44.69 %), elaidic acid (44.69 %), stearic acid (8.89 %>) and 11,14-eicosadienoic acid (5.30 %) respectively.
Identifikasi Senyawa Penyusun Minyak Kulit Batang Kayu Manis (Cinnamomum cassia) Menggunakan GC-MS Prasetya, Nor Basid Adiwibawa; Ngadiwiyana, Ngadiwiyana
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 9, No 3 (2006): Volume 9 Issue 3 Year 2006
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.775 KB) | DOI: 10.14710/jksa.9.3.81-83

Abstract

The steam-distilled volatile oil of the cinnamon bark (Cinnamomum cassia) has been analysed by gas chromatography – mass spectrophotometer (GC-MS). It was resulted three chromatogram peaks, there were identified as cinnamaldehyde (91.18 %), eugenol (7.64 %) and cinnamyl acetate (1.18 %) respectively.Keywords: Cinnamomum cassia, GC-MS, Cinnamadehyde, eugenol, cinnamyl acetate
Pengaruh Penambahan Aditif terhadap Karakterisasi Fisikokimia Membran Polisulfon Lusiana, Retno Ariadi; Prasetya, Nor Basid Adiwibawa; Khabibi, Khabibi
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 9 No 3 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v9i3.41759

Abstract

Penggunaan polisulfon (PSf) sebagai bahan membrane telah meluas ke berbagai bidang, karena memiliki kekuatan mekanik dan ketahanan termal yang tinggi. Untuk meningkatkan kinerja membran, pada penelitian ini PSf direaksikan dengan zat aditif : polietilen glikol (PEG), sulfonasi dan kitosan tripolifosfat) CS-TPP, agar diperoleh membran dengan struktur dan morfologi yang sesuai. Membran dibuat melalui sistem inversi fasa dalam pelarut NMP (N-methyl pirolidone) dan air (non-pelarut air). Berdasar data analisis gugus fungsi dapat disimpulkan modifikasi menggunakan PEG, sulfonasi dan CS-TPP telah berhasil dilakukan pada polisulfon, ditunjukkan dengan muncul serapan spesifik gugus –OH (PEG) pada daerah 3400 cm-1. Masuknya gugus sulfon ditunjukkan oleh serapan kuat pada 1105 cm-1 yang menunjukkan peregangan –SO2 dari gugus -SO3H, penguatan serapan gugus –C-S pada 570 cm-1 yang mengindikasikan adanya peningkatan ikatan C-S, peak tersebut menunjukkan bahwa gugus –SO3H berikatan dengan benzen pada rantai polimer PSf. Masuknya kitosan-tripolifosfat (CS-TPP) ditunjukkan oleh serapan pada 1151 cm-1 yang merupakan regangan gugus –PO4 dan pada 1104 cm-1 merupakan serapan gugus –P-O-R. Pita serapan lain pada 1320 cm-1 menunjukkan serapan gugus –C-N dan pada 1585 cm-1 merupakan regangan gugus –OH dari O=P-OH serta terjadi pergeseran serapan gugus –OH dari 3464 cm-1 ke 3567 cm-1 dengan intensitas yang lebih besar. Berdasar data fisikokimia, menunjukkan bahwa modifikasi terhadap rantai polisulfon meningkatkan daya serap air, daya pengembangan, porositas, hidrofilisitas, dan fluks membran.
Pengaruh Penambahan Aditif terhadap Karakterisasi Fisikokimia Membran Polisulfon Lusiana, Retno Ariadi; Prasetya, Nor Basid Adiwibawa; Khabibi, Khabibi
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 9 No 3 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v9i3.41759

Abstract

Penggunaan polisulfon (PSf) sebagai bahan membrane telah meluas ke berbagai bidang, karena memiliki kekuatan mekanik dan ketahanan termal yang tinggi. Untuk meningkatkan kinerja membran, pada penelitian ini PSf direaksikan dengan zat aditif : polietilen glikol (PEG), sulfonasi dan kitosan tripolifosfat) CS-TPP, agar diperoleh membran dengan struktur dan morfologi yang sesuai. Membran dibuat melalui sistem inversi fasa dalam pelarut NMP (N-methyl pirolidone) dan air (non-pelarut air). Berdasar data analisis gugus fungsi dapat disimpulkan modifikasi menggunakan PEG, sulfonasi dan CS-TPP telah berhasil dilakukan pada polisulfon, ditunjukkan dengan muncul serapan spesifik gugus –OH (PEG) pada daerah 3400 cm-1. Masuknya gugus sulfon ditunjukkan oleh serapan kuat pada 1105 cm-1 yang menunjukkan peregangan –SO2 dari gugus -SO3H, penguatan serapan gugus –C-S pada 570 cm-1 yang mengindikasikan adanya peningkatan ikatan C-S, peak tersebut menunjukkan bahwa gugus –SO3H berikatan dengan benzen pada rantai polimer PSf. Masuknya kitosan-tripolifosfat (CS-TPP) ditunjukkan oleh serapan pada 1151 cm-1 yang merupakan regangan gugus –PO4 dan pada 1104 cm-1 merupakan serapan gugus –P-O-R. Pita serapan lain pada 1320 cm-1 menunjukkan serapan gugus –C-N dan pada 1585 cm-1 merupakan regangan gugus –OH dari O=P-OH serta terjadi pergeseran serapan gugus –OH dari 3464 cm-1 ke 3567 cm-1 dengan intensitas yang lebih besar. Berdasar data fisikokimia, menunjukkan bahwa modifikasi terhadap rantai polisulfon meningkatkan daya serap air, daya pengembangan, porositas, hidrofilisitas, dan fluks membran.
Synthesis of Mn(II) Complexes-Carboxymethyl Chitosan Schiff Base Salicylaldehyde and Antibacterial Activity Ismiyarto Ismiyarto; Niken Windi Saputri; Liswinda Zafirah Rahmatia; Purbowatiningrum Ria Sarjono; Ngadiwiyana Ngadiwiyana; Nor Basid Adiwibawa Prasetya; Damar Nurwahyu Bima
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Kimia VALENSI Volume 7, No. 1, May 2021
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jkv.v7i1.19866

Abstract

The development of compounds with a better antibacterial activity is highly needed. One way to achieve this is by modifying the structure of the compound using chitosan as a starting material, because of its abundant natural source in Indonesia, its biodegradable properties, and its structure where free amines are present. This study aims to obtain  Mn(II) -Carboxymethyl Chitosan Schiff Base-Salicylaldehyde complex to increase its antibacterial activity against Staphylococcus aureus (Gram positive) and Escherichia coli (Gram negative). Schiff Base carboxymethyl chitosan-salicylaldehyde was synthesized from carboxymethyl chitosan with salicylaldehyde. Next, the Schiff Base Carboxymethyl Chitosan-Salicylaldehyde was complexed with MnCl2.4H2O and then characterized by FTIR, UV-Vis Spectrophotometer, and AAS and tested for antibacterial activity with the disc diffusion method against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. The product of Carboxymethyl Chitosan Schiff Base-salicylaldehyde is a brownish yellow solid with a yield of 64% (w/w) and has antibacterial activity against Staphylococcus aureus (clear zone diameter 11 mm) and Escherichia coli (clear zone diameter 13 mm). The product of Mn(II) Complexes-Carboxymethyl Chitosan Schiff Base-salicylaldehyde is a black solid with a yield of 59% (w/w) and has antibacterial activity against Staphylococcus aureus (clear zone diameter 13 mm) and Escherichia coli (clear zone diameter 17 mm).
AKTIVITAS ANTIDIABETES METABOLIT SEKUNDER BAKTERI ENDOFIT ASAL KULIT KAYU MANIS Purbowatiningrum Ria Sarjono; Hendra Dwipa Rifky Mahardika; Nies S. Mulyani; Ngadiwiyana Ngadiwiyana; Nor Basid Adi Prasetyawibowo; Ismiyarto Ismiyarto
Jurnal Penelitian Saintek Vol 25, No 2 (2020)
Publisher : Institute of Research and Community Services, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jps.v25i2.32892

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri endofit yang bersimbiosis dengan kulit kayu manis, mendapatkan data kemampuan inhibisi enzim α-glukosidase dari metabolit sekunder isolat bakteri endofit yang didapatkan, serta mendapatkan informasi mengenai kandungan kimia dari metabolit sekunder isolat bakteri endofit yang didapat. Bahan yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas sampel kulit kayu manis (Cinnamomum burmanii) yang didapatkan dari daerah Kopeng, Kabupaten Semarang. Metode yang digunakan dalam sterilisasi adalah metode klorin. Pengamatan morfologi koloni dilakukan dengan pewarnaan gram sedangkan Uji Inhibisi α-glukosidase dari metabolit menggunakan metode dari Sancheti. Aktivitas antidiabetes diuji menggunakan metode penghambatan enzim α-glukosidase. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah lima isolat bakteri memiliki yang bentuk beragam yakni streptobacillus (isolat C1, isolat C4, dan isolat C5), diplobacillus (isolat C2), dan diplococcus (isolat C3). Kemampuan inhibisi α-glukosidase tertinggi dihasilkan oleh metabolit sekunder isolat C5 yakni sebesar 45,634% pada konsentrasi 100 ppm. Penapisan fitokimia pada penelitian ini menunjukkan bahwa metabolit sekunder isolat C5 yang memiliki daya inhibisi tertinggi mengandung senyawa flavonoid, tanin, kuinon dan saponin.ANTIDIABETIC ACTIVITY FROM SECONDARY METABOLIM ENDOPHYTIC BACTERIA BARKThis study was aimed at isolating endophytic bacteria symbiotic with cinnamon bark, obtaining data on the inhibition ability of α-glucosidase enzymes from secondary metabolites of endophytic bacterial isolates obtained, and obtaining information on the chemical content of secondary metabolites of endophytic bacterial isolates obtained. The materials used in this study consisted of the samples of cinnamon bark (Cinnamomum burmanii) obtained from Kopeng, Semarang. The method used in sterilization was the chlorine method. Colony morphological observations were carried out by using gram staining, while the α-glucosidase inhibition test of metabolites used the Sancheti method. The antidiabetic activity was tested using the α-glucosidase enzyme inhibition method. The results show that five bacterial isolates had various forms, namely streptobacillus (isolate C1, isolate C4, and isolate C5), diplobacillus (isolate C2), and diplococcus (isolate C3). The highest α-glucosidase inhibition ability was produced by secondary metabolites of isolate C5, namely 45.634% at a concentration of 100 ppm. Phytochemical screening in this study showed that the secondary metabolites of isolate C5 which had the highest inhibitory power contained flavonoids, tannins, quinones and saponins.