Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Doping Al Pada ZnO Menggunakan Metode LPD Terhadap Efisiensi Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) Anla Fet Hardi; Dahyunir Dahlan
Jurnal Fisika Unand Vol 9, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1159.454 KB) | DOI: 10.25077/jfu.9.3.360-367.2020

Abstract

Telah dilakukan pendopingan aluminium pada ZnO untuk meningkatkan efisiensi Dye Sensitized Solar Cells (DSSC). Sintesis lapisan ZnO dilakukan menggunakan metode Liquid Phase Deposition (LPD) pada suhu 80 oC selama 10 jam dengan variasi doping aluminium sebesar 0%; 1,0%; 1,5%; 2,0%; dan 2,5%. Sampel dikarakterisasi menggunakan XRD dan Spektroskopi UV-Vis sedangkan efisiensi DSSC diukur dengan menganalisis kurva I-V. Pola difraksi XRD lapisan ZnO tanpa dan dengan doping Al 1,5% memperlihatkan pola difraksi yang identik, yaitu terdapat puncak pada 2θ: 34o dan 36o yang menunjukkan karakteristik difraksi ZnO. Spektrum UV-Vis memperlihatkan absorpsi kuat pada panjang gelombang 280-380 nm yang berkaitan dengan energi gap 3,51; 3,50; 3,3; 3,11 dan 3,06 eV untuk doping 0%; 1,0%; 1,5%; 2,0% dan 2,5%, berturut-turut. Efisiensi DSSC sampel diukur menggunakan multimeter digital dan perangkat tambahan dengan intensitas cahaya 500-1500 Lux. Efisiensi tertinggi dihasilkan fotoanoda lapisan ZnO yang didoping aluminium 1,5%, yaitu sebesar 1,51% sedangkan terendah yaitu  fotoanoda tanpa doping yaitu 0,33%. Sehingga pemberian doping 1,5% mampu meningkatkan efisiensi sebesar 463% dibandingkan DSSC tanpa doping. Doping of aluminium on ZnO has been done in order to increase the efficiency value of Dye Sensitized Solar Cells (DSSC). Synthesis of the ZnO layer used the Liquid Phase Deposition (LPD) method at 80 oC for 10 hours with aluminum doping variation of 0%; 1.0%; 1.5%; 2.0%; and 2.5%. Sample characterization was performed by XRD and UV-Vis Spectroscopy, while DSSC efficiency was measured by analyzing I-V characteristics. The XRD diffraction patterns for undoped and 1.5% Al-doped samples  display identical diffraction patterns, that there were peaks around 2θ: 34 and 36, which showed the characteristics of ZnO diffraction. The UV-Vis spectrum shows that strong absorption occurs in the wavelength range of 280-380 nm and the gap energy obtained is 3.51; 3.50; 3,3; 3.11 and 3.06 eV for 0%; 1.0%; 1.5%; 2.0% and 2.5%, respectively. The efficiency of DSSC samples was measured using a digital multimeter along enhancements with a light intensity of 500-1500 Lux. The highest efficiency is produced by 1.5% Al-doped ZnO of 1.51% while the lowest is undoped sample of 0.33%. The 1.5% Al-doped ZnO  can increase efficiency by 463% compared to undoped one.
Pengaruh Waktu Annealing Lapisan Tipis ZnO Terhadap Efisiensi Sel Surya Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) Genta El Haqqi Yozu; Dahyunir Dahlan
Jurnal Fisika Unand Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (895.244 KB) | DOI: 10.25077/jfu.10.1.90-95.2021

Abstract

Telah diteliti pengaruh lama annealing lapisan tipis ZnO terhadap efisiensi Dye Sensitized Solar Cells. Lapisan ZnO yang ditumbuhkan kemudian di-annealing menggunakan furnace. Annealing dilakukan pada temperatur 450o C dengan  durasi 1 - 5 jam.  Lapisan ZnO yang terbentuk dikarakterisasi menggunakan I-V Test, UV-VIS, dan XRD.  Karakterisasi I-V menunjukkan bahwa efisiensi tertinggi 1,98% didapatkan pada sampel yang di-annealing selama 5 jam yang menghasilkan Voc 263 mV, Isc 0,274 mA, Pmax 27,05 μW, dan Fill Factor (FF) 0,37 ketika diiluminasi dengan intensitas cahaya 300 lux.  Energi gap yang didapatkan dari karakterisasi UV-VIS sebesar 3,37 – 3,49 eV, sesuai dengan energi gap lapisan ZnO.  Karakterisasi XRD menunjukkan bahwa struktur yang dihasilkan pada waktu annealing 2 jam adalah cubic dan pada waktu annealing 5 jam adalah hexagonal.  Efisiensi tertinggi dihasilkan pada elektroda kerja lapisan ZnO yaitu sebesar 1,98% pada annealing 5 jam sedangkan efisien terendah 0,69% yaitu pada annealing 1 jam. Hasil ini menunjukkan bahwa lama waktu annealing mempengaruhi efisiensi DSSC. The effect of annealing time on ZnO thin film of the Efficiency of Dye- Sensitized Solar Cell has been investigated. The grown ZnO films were annealed in a furnace for 1 - 5 hours at a temperature of 450oC. The deposited ZnO films were characterized using the I-V test, UV-VIS, and XRD.  The I-V test shows that the highest of efficiency value of 1.98% was obtained for the sample annealed 5 hours with Voc 263 mV, Isc 0,274 mA, Pmax 27,05 μW, and Fill Factor (FF) was 0,37 when illuminated with 300 lux light intensity. The bandgap width obtained from UV-Vis spectra is 3,37 – 3,49 eV, which agrees with the energy gap of ZnO film. The XRD characterization indicated that the ZnO annealed for 2 hours has a cubic structure, while that was annealed for 5 hours is hexagonal. The highest efficiency of DSSC with ZnO electrode layer was 1.98% obtained for the sample annealed for 5 hours, whereas the lowest efficiency 0.69% was obtained for the sample annealed for 1 hour. This result indicates that longer annealing time increases the efficiency of DSSC
Ekstrak Kulit Batang Bakau sebagai Inhibitor Korosi Baja Komersil Tantri Marelita Aini; Dahyunir Dahlan
Jurnal Fisika Unand Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1255.177 KB) | DOI: 10.25077/jfu.10.2.156-162.2021

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak kulit batang bakau sebagai inhibitor korosi baja komersil.  Dalam penelitian ini dibentuk lapisan pada permukaan baja menggunakan metode elektrodeposisi.  Lapisan dibuat dari pelarutan Nikel (II) sulfat 1M, asam borat 0,24 M dan aquades dengan tambahan ekstrak kulit batang bakau pada konsentrasi 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; 2% dan 2,5% volume.  Baja terkorosi dalam larutan NaOH 1 M selama 4,5 jam. Karakterisasi menggunakan mikroskop optik untuk semua sampel dan karakterisasi X-Ray Diffractometer (XRD) untuk sampel terbaik yaitu sampel yang telah dielektrodeposisi dengan konsentrasi inhibitor 2% sebelum dan sesudah korosi.  Laju korosi diukur menggunakan metode kehilangan berat, dimana kehilangan berat baja berbanding lurus dengan laju korosi.  Penambahan konsentrasi ekstrak kulit batang bakau dapat mengurangi kehilangan berat pada baja dan meningkatkan efisiensi inhibisi.  Efisiensi inhibisi paling besar yaitu 83% dengan penambahan 2% dan 2,5% inhibitor.  Karakterisasi menggunakan mikroskop optik menunjukkan baja dengan konsentrasi 2% adalah yang paling optimum karena tidak tergerus, tidak terbentuk endapan korosi dan permukaannya masih dalam keadaan halus setelah direndam dalam media korosif.Research on the effect of mangrove stem bark extract as an inhibitor of commercial steel corrosion has been conducted. This research produces a coating on the steel surface using the electrodeposition method. The coating was made from dissolving 1M nickel (II) sulfate, 0.24 M boric acid and distilled water with the addition of mangrove bark extract at a concentration of 0%; 0.5%; 1%; 1.5%; 2% and 2.5% by volume. Steel was electrodeposed for 3 minutes with a voltage of 3V. The steel corroded in 1 M NaOH solution for 4.5 hours. Characterization using an optical microscope for all samples and characterization of the X-Ray Diffractometer (XRD) for the best sample, namely samples that have been electrodeposed with 2% inhibitor concentration before and after corrosion. The corrosion rate was measured using the weight loss method, where the weight loss of steel is directly proportional to the corrosion rate. Increasing the concentration of mangrove bark extract can reduce weight loss in steel and increase inhibition efficiency. The greatest inhibition efficiency was 83% with the addition of 2% inhibitor. Characterization using an optical microscope shows that steel with a concentration of 2% is the most optimum because it is not eroded, no corrosion deposits are formed and the surface is still in a smooth state after immersing in corrosive media.
Sintesis Lapisan Antikorosi Menggunakan Tanin Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia Catappa L) sebagai Inhibitor dengan Metode Elektrodeposisi dan Pencelupan Disgie Ulfika Loveanda; Dahyunir Dahlan
Jurnal Fisika Unand Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.028 KB) | DOI: 10.25077/jfu.10.3.288-295.2021

Abstract

A research has been carried out on the effect of the Terminalia Catappa L extract  as an inhibitor on the corrosion rate of commercial steel St-37. This study aims to form a layer on the steel surface. The coating using electrodeposition and immersion methods. The layers were made of 1 M CuSO4 solution, 0.24 M boric acid (H3BO3) and distilled water with the addition of Ketapang leaf extract at concentrations of 0%, 1%, 2%, 3%, 5%, 7%, 9% by volume in the electrodeposition method and 0%, 1%, 2%, 3%, 4% in the dyeing method. The characterization was carried out using an optical microscope and XRD characterization, while the corrosion rate and inhibition efficiency were obtained using the weight loss method. The optimum corrosion rate and efficiency of the inhibitor occurred at a variation of the inhibitor concentration of 3%. In the electrodeposition method the corrosion rate was 3.3 x 10-3 g/cm2.hour with 71% inhibition efficiency and in the immersion method the corrosion rate was 4.4 x 10-3 g/cm2.hour with 34% inhibition efficiency. The surface morphology of the steel coating using the electrodeposition and immersion methods obtained smooth and even results. 
ELEKTRODEPOSISI LARUTAN CuSO4 PADA ELEKTRODA KAYU KARET Dahlan, Dahyunir
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Fisika
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2880.012 KB)

Abstract

Telah dilakukan proses elektrodeposisi pada elektroda kayu karet untuk aplikasi elektroda superkapasitor. Kayu karet dipotong, dikarbonasi dan dipanaskan sehingga menjadi pelet. Pelet kayu karet dibuat berukuran diameter 1 cm2 dengan tebal 2 mm. Proses elektrodeposisi dilakukan terhadap larutan 0,5 M CuSO4 menggunakan tegangan 2,5V dan 5V selama 2 menit pada suhu kamar. Karakterisasi SEM menunjukkan bahwa elektrodeposisi Cu telah terjadi pada katoda. Partikel Cu tampak tumbuh mengisi rongga elektroda kayu karet. Sehingga pori menjadi semakin kecil dan luas permukaan spesifik semakin bertambah. Elektrodeposisi dengan menggunakan tegangan 5V, menghasilkan pori yang lebih banyak dan lebih halus pada elektroda kayu karet. Analisis EDX juga menyatakan bahwa partikel Cu telah dihasilkan meskipun dalam kadar persentase yang masih rendah. Katakunci: elektrodeposisi, kayu karet, Cu, elektroda, superkapasitor
Pengaruh Pemanasan dan Ethylen Glycol pada Elektrodeposisi Lapisan Tipis Magnetite menggunakan Continue Direct Current Sylvina Tebriani; Syukri Syukri; Dahyunir Dahlan
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.683 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v9i2.844

Abstract

Telah berhasil dilakukan penumbuhan lapisan tipis magnetite (Fe3O4) di atas substrat Indium Tin Oxide (ITO) dengan metode elektrodeposisi (ED), menggunakan Continue Direct Current (CDC). Karakterisasi XRD menunjukkan bahwa proses pemanasan sangat mempengaruhi terbentuknya lapisan tipis magnetite. Magnetite terdeposisi dengan struktur FCC dengan ukuran kristal 32,617 nm sampai 185,521 nm, dibawah kontrol konsentrasi surfaktan terhadap pelarutnya. Parameter deposisi optimum adalah ukuran kristal dan permukaan yang lebih halus. Parameter kisi masing-masing sampel adalah 8,313 , 8,365 , 8,354 , 8,351 , sedikit lebih rendah dari nilai standar 8.375 (JCPDS # 01-088-0315). Sedangkan jarak antar bidang kristal yang diperoleh berada pada kisaran 2,507 sampai dengan 2,522 . Hasil karakterisasi SEM menunjukkan bahwa magnetite tersebar merata di atas substrat ITO. Tiga sampel (K,O,P) terdeposisi dalam bentuk agregat dari kristal magnetite. Sedangkan sampel Q terdeposisi dalam bentuk lapisan.
Analisis Pola dan Ukuran Bulir Spekel menggunakan LSI (Laser Speckle Imaging) pada Lapisan Tipis TiO2 Muchlian, Meli; Dahlan, Dahyunir; Harmadi, Harmadi
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1136.561 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v9i2.840

Abstract

Metoda LSI telah menghasilkan citra pola spekel sampel lapisan tipis TiO2. Analisis pola spekel dan ukuran bulir spekel program pencitraan autokorelasi Matlab 7 digunakan untuk melihat perubahan yang terjadi pada sampel lapisan tipis TiO2 akibat pengaruh variasi suhu pemanasan (100, 150 dan 200C). Ukuran bulir spekel lapisan tipis TiO2 semakin meningkat akibat kenaikan suhu pemanasan pada jumlah pelapisan yang sama. Hasil olah pola spekel memperlihatkan ukuran bulir spekel terkecil yang dapat hitung adalah 45 μm dan bulir lapisan tipis TiO2 tersebar semakin merata akibat penambahan suhu pemanasan.
Rancang Bangun Sensor Kelembaban Udara menggunakan Plastic Optical Fiber (POF) dengan Cladding TiO2-SiO2 dan Data Transmisi F Febrielviyanti; H Harmadi; Dahyunir Dahlan; Yetria Rilda
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 15, No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.479 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v15i1.4358

Abstract

Serat optik merupakan media transmisi berupa kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari satu titik tempat ke titik tempat lainnya. Prinsip kerja dari serat optik memanfaatkan prinsip pemantulan sempurna dengan memanfaatkan perbedaan indeks bias antara core dan cladding. Serat optik juga dapat dijadikan sensor dengan menggunakan sistem instrumentasi. Sistem instrumentasi terdiri dari input, proses, dan output. Input atau masukan menggunakan laser dioda, karena laser mempunyai spektrum sangat sempit yang cocok dijadikan sumber cahaya pada serat optik. Proses pentransmisian data menggunakan serat optik sebagai pandu gelombang, dimana serat optik yang digunakan sebanyak lima variasi panjang pengupasan. Perekaman data transmisi kelembaban udara menggunakan Arduino Uno dan Ethernet Shield. Output dihasilkan berupa tegangan keluaran yang di tampilkan pada LCD atau PC. Hasil terbaik diperoleh dari variasi panjang pengupasan 2 cm dengan pelapis TiO2-SiO2 sebagai pengganti cladding, dimana menunjukkan nilai R2 = 0,982. Rata-rata error yang diperoleh dari rancangan alat kelembaban udara sebesar 3,06 %. Hal ini menunjukkan ketidak sesuaian antara pembacaan alat yang dirancang dengan alat ukur standarnya, karena sensor yang dirancang tersebut masih sangat rentan terhadap kesalahan sistematik. Tetapi sudah cukup baik untuk dapat mendeteksi kelembaban udara dari suhu 86oC-100oC.
Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Menggunakan Telemetri Nikabel Dengan Transceiver nRF24L01+ Yuzria, Hawariyi Ola; Pesma, Rhahmi Adni; Dahlan, Dahyunir; Harmadi, Harmadi; Shadri, Muhammad; Wildian, Wildian
Jurnal Ilmu Fisika Vol 9, No 1 (2017): Published in March 2017
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.527 KB) | DOI: 10.25077/jif.9.1.57-67.2017

Abstract

Rancang bangun sistem peringatan dini banjir menggunakan telemetri nirkabel dengan transceiver nRF24L01+ telah dilakukan. Sistem terdiri dari empat unit, yaitu unit transmitter, base station, repeater dan receiver. Unit transmitter berfungsi sebagai alat pemantau level muka air sungai dengan menggunakan sensor ulrasonik HC-SR04. Informasi level muka air sungai akan dikirimkan dari unit transmitter ke unit base station untuk penampil dan penyimpan data (data logging) dengan menggunakan program LabVIEW. Data level muka air akan dikirim kembali dari unit transmitter ke unit receiver dengan penambahan unit repeater sebagai penguat sinyal sehinggan jangkauan jarak pengiriman data semakin jauh.  Hasil karakterisasi sistem telemetri nirkabel menggunakan transceiver nRF24L01+ memiliki jangkauan jarak maksimum outdoor tanpa penghalang 1000 m dan outdoor tanpa penghalang ketika hujan 600 m, sedangkan outdoor berpenghalang 470 m dan outdoor berpenghalang ketika hujan 454 m. Pengujian pengiriman informasi level muka air di daerah bagian hulu sungai Batu Busuk Limau Manis Padang dengan menggunakan telemetri nirkabel memiliki jangkauan jarak maksimum 68 m dari unit transmitter ke unit base station dan 843 m dari unit transmitter ke unit receiver dengan penambahan unit repeater. Kata kunci : arduino UNO R3, LabVEW, level muka air sungai, telemetri nirkabel, transceiver nRF24L01+.
Pembuatan Counter Electrode Karbon Untuk Aplikasi Elektroda Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC) Chadijah, Siti; Dahlan, Dahyunir; Harmadi, Harmadi
Jurnal Ilmu Fisika Vol 8, No 2 (2016): JURNAL ILMU FISIKA
Publisher : Jurnal Ilmu Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.876 KB) | DOI: 10.25077/jif.8.2.78-86.2016

Abstract

Telah dilakukan pembuatan counter electrode karbon di atas substrat Indium Tin Oxide (ITO) untuk aplikasi DSSC. Counter electrode karbon dibuat dari; goresan pensil 7B, jelaga api lilin, serta kombinasi goresan pensil dangan jelaga api lilin. Komposisi bahan dasar terdiri dari  serbuk karbon dari pensil, cetyl trymetil ammonium bromide (CTAB) dan TiO2. Hasil karakterisasi mikroskop optik memperlihatkan sumber karbon yang berasal dari jelaga api lilin menghasilkan morfologi permukaan sangat halus dan homogen serta terdistribusi merata pada substrat ITO. Sementara dari foto mikroskop electron (Scanning Electron Microscope, SEM) sampel tersebut memperlihatkan adanya pori-pori. Dari pengukuran karakteristik I-V dihitung efisiensi sel surya yang menggunakan elektroda karbon tersebut.  Efisiensi counter electrode yang diperoleh dari goresan pensil adalah  0,064 %,  jelaga api lilin adalah 0,163%, goresan pensil dan jelaga api lilina dalah  0,088%, jelaga api lilin baru digores pensil 0,008%, campuran serbuk karbon dengan 3 mL air serta 0,1 gram CTAB serta 0,1 gram TiO2 0,065%. Kata Kunci: Karbon, ITO, Counter electrode, DSSC, Efisiensi