Claim Missing Document
Check
Articles

PERSEPSI IMPLEMENTASI CITIZEN'S CHARTER PKD GADINGAN KABUPATEN SUKOHARJO TERHADAP INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Syamsulhuda Budi Mustofa; Antarini Antarini; Budiyono Budiyono; Sutopo Patria Jati
Kesmas Indonesia Vol 2 No 2 (2009): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8101.084 KB)

Abstract

Sesuai dengan peraturan Gubernur Jawa Tengah nomor 90 tahun 2005 tentang pelaksaaan Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) Kabupaten/Kota Jawa Tengah, maka poskesdes Jawa Tengah menjadi PKD. PKD diharapkan menjadi pusat kegiatan pembangunan kesehatan di desa sekaligus memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang lebih dekat, relatif lebih murah, dengan mutu yang terjamin. Kabupaten Sukoharjo memiliki 136 PKD dengan jumlah desa sebanyak 128 desa di 54 kecamatandengan ratio 1 (satu) PKD per desa. Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat/pasien, PKD Gadingan sebagai model PKD percontohan telah menerapkan Citizen’s Charter (CC) atau kontrak pelayanan yang merupakan suatu dokumen yang didalamnya diatur tentang hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang melekat baik dalam diri providers maupun customer/client. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara karakteristik dan persepsi pasien terhadap implementasi citizen’s charter dengan indeks kepuasan masyarakat di PKD Gadingan sebagai PKD model percontohan Kabupaten Sukoharjo. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi dilihat dari jumlah rata-rata kunjungan perbulan dalam 4 (empat) bulan terakhir di tahun 2009 yaitu bulan Januari-April dengan rata-rata pasien perbulan 676 pasien. Pengambilan sample dilakukan dengan teknik Accidental Sampling dengan jumlah sebesar 87 responden. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) mengacu pada Surat Keputusan (SK) Menpan No.25/KEP/M.PAN/2/2004. Hasil penelitian didapatkan responden mempunyai persepsi yang sangat sesuai terhadap implementasi citizen’s charter sebesar 14,94%. Sedangkan mayoritas responden berpersepsi sesuai terhadap Implementasi citizen’s charter sebanyak 59 responden (67,82%). Masih terdapa responden yang menyatakan kurang sesuai yakni sebesar 15 responden (17,24%). Responden mempunyai persepsi yang baik terhadap Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar 27 orang (31,03%). Mayoritas responden berpersepsi sangat baik tentang kepuasan yakni 58 responden (66,67%). Sedangkan 2 responden (2,30%) menyatakan kurang baik terhadap IKM. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa implementasi CC PKD terkait dengan IKM dan Indeks Kepuasan masyrakat terhadap implementasi Citizen’s Charter PKD dalam katagori sangat baik.
PEMETAAN STAKEHOLDERS DAN INSTITUSI DI JAWA TENGAH DALAM KERANGKA PERSIAPAN IMPLEMENTASI SJSN-JK Sutopo Patria Jati; Budiyono Budiyono
Kesmas Indonesia Vol 2 No 2 (2009): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6198.745 KB)

Abstract

Diundangkannya UU SJSN pada tanggal 19 Oktober 2004, seluruh peraturan pelaksanaan yang didelegasikan dari pasal-pasal UU No. 40/2004 masih dalam proses penyusunan. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pemetaan dan telaah terhadap semua pemangku kepentingan utama di daerah terkait implementasi SJSN sesuai dengan peran masing-masing (decision maker, provider, client, representative). Studi pemetaan pemangku kepentingan dilakukan dengan melakukan indepth interview terhadap stakeholder baik pemerintah maupun non pemerintah yang terkait dengan pelaksanaan SJSN. Penelitian ini meliputi propinsi jawa tengah. Fokus penilaian berdasarkan persepsi dari masing-masing pemangku kepentingan terhadap tingkat pengaruh (power), tingkat keterlibatan (interest) dan sikap (attitude) terhadap 9 prinsip sesuai UU No. 40 tahun 2004. Selanjutnya dipetakan berdasarkan label dari para stakeholder yang meliputi : Penyelamat, Raksasa Tidur, Kawan, Pemerhati, Jebakan, Pengganggu, Bom Waktu, Penyabotase. Hasil Dari Penelitian ini antara lain pada pemetaan pemangku kepentingan, sebagian besar kelompok pemangku kepentingan tingka Propinsi Jawa Tengah cenderung berada pada posisi sebagai kawan dalam implementasi SJSN. Pemangku kepentingan yang kemungkinan paling siap adalah Bappeda Jateng karena hasil identifikasi posisinya adalah 100% sebagai penyelamat. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah semua prinsip SJSN-JK mendapatkan dukungan dari pemangku kepentingan di Jawa Tengah, selain prinsip nirlaba.
ANALISIS PERBEDAAN KARAKRERISTIK AIR DAN TEMUAN LARVA AEDES SP PADA KONTAINER DI DAERAH ENDEMIS DAN NON ENDEMIS DBD DI KOTA SEMARANG Budiyono Budiyono
Kesmas Indonesia Vol 3 No 2 (2010): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8507.743 KB)

Abstract

Environmental factors such as micro-water pH, salinity, temperature, nutrients (such as residual organic matter / decomposition of leaves, moss) has an important role in the proliferation of Aedes larvae Sp. Characteristics of water for the local microenvironment to one another have different characteristics, thus the microenvironment characteristics of the watet associated with the growth of larvae of Aedes sp to proliferate. This study aims to determine differences in microenvironment characteristics of the water container (tub) in non-endemic areas and endemic areas. The study was observational with cross sectional approach. The samples were 100 houses in endemic areas and 100 homes in non-endemic areas. Different characteristics were tested using unpaired t-test. The mean pH of the bath water in non-endemic areas in endemic areas 7.019 and 6.755 (p = 0.007), mean salinity of the water bath in non-endemic area 2.872 0/00 and 0.380 0/00 in endemic areas (p = 0.0001), mean temperature water bath in a non endemic area 29.59 °C and in endemic 26.17 °C (p = 0.189), average volume of water in bathtub non endemic 0.46415 m3. in endemic areas and 0.34757 m3 (p = 0.335). houses positive larvae in endemic areas of 43 homes found (43%) and positive home larvae in non-endemic area of 0 alias not found. Conclusion there are differences in the characteristics of the bath water in the area of non-endemic and endemic, for the parameters pH and slinity. The number of positive larvae findings in endemic areas is higher than non-endemic areas.
PENGAJARAN KONSEP MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH UMUM Budiyono Budiyono
LIMIT - Pendidikan Matematika No 02 (2006): LIMIT No 02\April 2006
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.796 KB)

Abstract

Pengajaran konsep matematika di sekolah menengah umum diusahakan agar proses belajar mengajar matematika mencerminkan perkembangan matematika. Materi dan pengajaran konsep matematika harus disesuaikan dengan perkembangan intelek anak didik. Mengajarkan konsep matematika harus berbeda dengan cara mengajarkan mata pelajaran ilmu-ilmu sosial. Dalam mengajarkan konsep matematika, guru dituntut mengutamakan penanaman pengertian melalui proses belajar mengajar yang menarik. Kata Kunci: pengajaran, pemahaman, konsep
Analisis Nilai Ujian Nasional, Nilai Sekolah, Nilai Ujian Sekolah, dan Nilai Rapor Semester 3,4,5 Pelajaran Matematika pada SMK Teknik Swasta di Kecamatan Purworejo Tahun Pelajaran 2008/2009 Budiyono Budiyono
LIMIT - Pendidikan Matematika No 09 (2009): LIMIT No. 09\Oktober 2009
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.344 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) perbedaan rerata antara Nilai UN dengan NS dan dengan NUS, (2) urutan SMK Teknik Swasta terbaik berdasarkan selisih rerata Nilai UN dengan NS dan NUS. Obyek penelitian ini adalah SMK Teknik Swasta di kecamatan Purworejo tahun pelajaran 2008/2009. Dokumen yang digunakan adalah nilai UN,  NS, NUS dan nilai rapor semester 3, 4, 5 pelajaran matematika. Pengolahan data menggunakan statistik deskriptif. Dari hasil penelitian: (1) Terdapat 1 SMK yang selisih nilai UN dengan NS lebih dari 2, 2 SMK yang selisih nilaiUN dengan NUS lebih dari 2, dan 1 SMK yang selisih nilai UN dengan nilai rerata rapor lebih dari 2 (2) Terdapat satu SMK Teknik Swasta yang selisih antara rerata masing-masing nilai paling kecil yaitu SMK YPPKata Kunci: Nilai Ujian Nasional, Nilai Sekolah, Nilai Ujian Sekolah
HUBUNGAN NEGARA DAN AGAMA DALAM NEGARA PANCASILA budiyono budiyono
Fiat Justisia: Jurnal Ilmu Hukum Vol 8 No 3 (2014)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25041/fiatjustisia.v8no3.305

Abstract

Relations among the state and religion in the state of Pancasila, wherein the first principle of Pancasila is Belief in the one and only God asserted that Indonesia is not a country which is based on a religion and not a state that separates religion and state. But countries that believe in the existence of God, wherein the state puts the religion and belief as spirit of integrity of the Unitary Republic of Indonesia. Relations among the state and religion are interdependent relations, where in religion gives spirituality in the nation and state, while the state guarantees religious life. Keywords: State, Religion, Interdependent.
FUNGSI LEMBAGA PEMASYARAKATAN SEBAGAI TEMPAT UNTUK MELAKSANAKAN PEMBINAAN DAN PELAYANAN TERPIDANA MATI SEBELUM DIEKSEKUSI Budiyono Budiyono
Jurnal Dinamika Hukum Vol 9, No 3 (2009)
Publisher : Faculty of Law, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jdh.2009.9.3.233

Abstract

Penitentiary was a place to conduct coaching Educate Prisoners and Child Socialization. There are pro-death penalty views (Retensionist) and cons of death penalty (abolitionist) on the existence of death penalty and execution. This issue is causing problems from the aspect of regulation that is the basis of service provision on death row since capital punishment on all the services there are no specific rules. The problem is the placement and service must be performed by the prisons before the execution on death row, before it is executed on death row man alive who is naturally still have rights that must be protected as a right to physical care and health until the corresponding executable , including also get their rights, as for the rights referred to was referring to the provisions of Article 14 of Act No.12/1995 about Correctional. Kata kunci : Lembaga Pemasyarakatan,  Pidana mati, Peraturan khusus
Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat dengan Kejadian Malaria di Kabupaten Purworejo Tahun 2012 Tyas Devinta Pratiwi; Nurjazuli Nurjazuli; Budiyono Budiyono
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 2, No 1 (2013): Edisi Maret 2013
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.738 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v2i1.16

Abstract

Sebanyak 73,6% daerah di Indonesia merupakan daerah endemis malaria. Angka API di Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 mencapai 1 per 1000 penduduk. Kabupaten Purworejo merupakan daerah endemis malaria. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Purworejo ditemukan kasus malaria sebesar 932 kasus (1,12‰) pada tahun 2011 di 11 kecamatan dan 51 desa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan fi sik rumah, perilaku masyarakat dan akses pelayanan kesehatan dengan kejadian malaria di Kabupaten Purworejo dengan rancangan studi case control dan pendekatan retrospektif. Faktor risiko yang berhubungan adalah kondisi jendela rumah dengan (OR : 2,86) dan kebiasaan menggunakan kelambu malam hari (OR : 2,68). Dari hasil penangkapan nyamuk ditemukan Anopheles balabacensis umpan orang umpan luar jam 22.00-23.00, diperoleh Man Bitting Rate sebesar 0,02/orang/jam. Apabila seseorang mempunyai kondisi jendela rumahnya tidak rapat dan mempunyai kebiasaan tidak memakai kelambu waktu tidur malam, maka probabilitas orang tersebut untuk terkena malaria sebesar 25%. Disarankan untuk memberikan kelambu insektisida, pengaktifan juru malaria desa, peningkatan litbangkes, mendirikan jamban sehat dan pelatihan petugas malaria.
KETEPATAN METODE MANTEL-HAENSZAL, SIBTEST, DAN REGRESI LOGISTIK UNTUK MENDETEKSI DIFFERENTIAL ITEM FUNCTION Budiyono Budiyono
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 13, No 1 (2009)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v13i1.1398

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengetahui (a) urutan ketepatan pendeteksian Differential Item Functioning (DIF) antara metode Mantel-Haenszel, the Simultanous Item Bias Test (SIBTEST), dan regresi logistik, (b) persentase kandungan DIF, Mantel-Haenszel, SIBTEST, dan regresi logistik tidak melakukan kesalahan. Simulasi dipilih dengan desain sebagai berikut (a) peserta tes sebanyak 1000 orang untuk kelompok acuan dan 1000 orang untuk kelompok fokus, dan (b) tiga kelompok tes pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban. Ada 20 buah tes masing-masing terdiri dari 25 butir soal, 40 buah tes masing-masing terdiri dari 50 butir soal, dan 60 buah tes masing-masing terdiri dari 75 butir soal. Muatan DIF pada tes ke-i sebesar 4i% pada kelompok pertama, 2i% pada kelompok kedua, dan  pada kelompok ketiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) urutan ketepatan mendeteksi DIF, secara berturut-turut adalah metode SIBTEST, metode Mantel-Haenszel, dan metode regresi logistik, (b) pada kandungan DIF paling banyak 8%, metode Mantel-Haenszel tidak melakukan kesalahan, metode SIBTEST tidak melakukan kesalahan pada setiap persentase kandungan DIF, dan pada kandungan DIF paling banyak 24% (untuk panjang butir 25), 8% (untuk panjang butir 50), dan 7% (untuk panjang butir 75), metode regresi logistik tidak melakukan kesalahan. Kata kunci:      DIF, perbandingan ketepatan, Mantel-Haenszel, SIBTEST, regresi logistik
Aktivitas Mikroba Lumpur Aktif Konsentrasi Tinggi Pada Sistem Lumpur Aktif- Membran Budiyono Budiyono; T. Setiadi; I. G. Wenten
Reaktor Volume 07 No. 1 Juni 2003
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5279.071 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.7.1.27-32

Abstract

Pengolahan air limbah dengan sistem kombinasi proses lumpur aktif dengan membrane telah banyak dimanfaatkan di beberapa negara maju. Sistem ini diketahui mampu beroperasi dengan konsentrasi lumpur aktif (MLSS, Mixed Liquor Suspended Solid) sangat tinggi sehingga menghasilkan sistem yang  kompak dengan efisiensi pengolahan tinggi. Penelitian ini mengkaji aktifitas mikroba yang terlibat dalam sistem. Aktifitas yang dikaji antara lain laju pemanfaatan oksigen spesifik (SOUR, specific oxygen uptake rate), parameter kinetika, serta laju pemanfaatan nitrogen dan fosfor.Proses pengolahan berjalan pada konsentrasi MLSS jauh di atas proses lumpur aktif konvensional, yaitu berturut-turut 18.400, 22.900, 24.300, dan 25.500 mg/l. Untuk mendapatkan konsentrasi MLSS tersebut, proses pengolahan beroperasi pada waktu tinggal cairan (HRT, hydraulic retention yime) 24 jam dan waktu tinggal sel (SRT, solid retention time) 8, 16, 24, dan 32 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroorganisme yang terlibat pada proses ini ditandai oleh mikroorganisme yang mempunyai laju pertumbuhan sangat lambat. Parameter kinetika yang diperoleh sebagai berikut: laju pertumbuhan maksimum spesifik (μmax) 0,024 jam-1, koefisien perolehan sel (Y)  0,515 (mg sel/ mg COD), konstanta setengah jenuh (Ks) 589 mg/l, dan laju kematian spesifik (b) 0,010 jam-1. Dengan semakin tinggi konsentrasi lumpur aktif, maka aktifitas mikroba akan semakin kecil.  SOUR yang diperoleh untuk SRT  8,16,2 dan 32 hari berturut-turut  sebesar 0,612; 0,357; 0,279; 0,207 gO2 / (gMLSS.hari). bila ditinjau dari segi operasionalisasi unit pengolahan limbah, maka proses pengolahan lumpur aktif – membran jauh lebih menghemat kebutuhan nitrogen dan fosfor untuk nutrient.Kata kunci : aktifitas mikroba, sistem lumpur aktif-membran, SOUR
Co-Authors Adelin Tanati Aditya firmansyah Ahmad Wahyu Romadlhon Ailsa Devina Rosahada Ains Eka Mahfudin Airlangga Airlangga Ali Djamhuri Alif Ainun Ikbal Alvitriani Alvitriani Amelia Sarungallo Anamika Labitta Anggina May Deviar Anggun Srirahayu Anisa Nurjanah Anita Khoiri Rohmah Anita Pertiwi Anjar Mariyani Anna Nur Nahari Antarini Antarini Antonius Suparno Antono Suryoputro Apri Ardiantoro Ari Dwi Kurniawan Ari Suwondo Arida Resiandi Arif Feriansah Arum Mawarni Ayu Rahmadani Bambang Hindratmo Baso Daeng Basuki Sri Rahayu Bekti Kusuma Wijayanti Beni Saputra Bhayu Wicaksono Bondhan Dwi Arum Puspo Buchori Asyik Budi Haryanto Bustomi Bustomi Dani Rakhman Darmanto Darmanto David Sura Wijaya Dayu Febriantika Dedy Miswar Defi Fitri Agustiani Desy Arshinta Diah Fatmawati Dita Kartika Dwi Puastuti Dwina Rizki Anindhita Edy Haryono Eka Fajarwati Endah Rinsania Indi Esrom Hamonangan Esti Nurmala F.X Sumarja Fachmi Al Farisi Fachri Thaib Fauziah El Syani Fenny Asyerem FERI SETIAWAN Feronika Adithia Eka Asi Fina Yuliyanti Finni Yulyoni Fiona Faiqoh Fitria, Tira Nur Ghalih Hakiki Kavisa Gita Nurina Ramadhaniyanti Gustia Paramitha Sari H.J. Namserna Haryono Haryono Hashfi Hawali Abdul Matin hasih pratiwi I. G. Wenten Ibud Mahani Ichwanul Muttaqin Iinaas Adzkiya Tsani Illona Noya Imam Prasetyo Imam Widodo Ina Rumainum Indriyanti Agustina Putri Irma Lusi Nugraheni Istyarini Istyarini Joko Setyo Prabowo Juvita Ayu Puspitaloka Kartono Kartono Khoerul Anwar Kiki Kurniawan Layna Ratna Sari Lilis Setyarini Linda Lindongi Liz Andriyani M. Cholis M. Hasan Ma'ruf M. Ilham M. Ilham Fredian Syah Mardiyana Mardiyana Maryana Novita Maysaroh Nur Istikomah Meri Herlina Mochamad Nur Faqih Muhammad Fadholi Muhammad Farid Afrian Muhammad Faza Perdana Muhammad Irfan Zidni1 Muhammad Rido Muji Slamet Lestari Mursid Rahardjo Mursid Raharjo Musa Musa Nabilla Rachma Anjani Nanda Fitriani Nani Suwarni Niki Astorina Yunita Dewanti Nikie Astorina Yunita Dewanti Nikita Rizky Nina Rosenovianty Christiana Ningsih, Suhesti Nita Nirwana Norma Arinda Kesuma Novi Yuli Ervianni Nur Endah Wahyuningsih Nurfitri Astuti Nurjazuli Nurjazuli Nurjazuli Nurjazulil Nurlita Sari Nurul Aini Nurulia Unggul Putri Ragil Onny Setiani Pradipta Dhimasrasta Santya Putra Purbokurniawan Purbokurniawan Rahma Kurnia Sri Utami Rahmadayanti Rahmadayanti Rainy Rifta Rani Novianis Rizky Saputri Renyka Dwi Febriatiningrum Retno Hestiningsih Reymas Ruimassa Ria Siti Nur Hasanah Rianto, Muhammad Richo Rifqi Muhammad Riki Tri Kurniawan Rinawati Rinawati Rismawati Rismawati Rosana Rosana Rosi Elvia Rukmini Rukmini Sanat Dia Saraswati Prabawardhani Sari Dwika Ratri Sariyasni Sariyasni Sela Putri Herdina Siti Kunarti Siti Uswatun Hasanah Sofiyan Setiawan Sri Hartini Sri Laksmi Pardanawati Sri Wardaya Suci Tresnasari Sudarmi Sudarmi Suhartono Suhartono Suhesti Ningsih Sulistiyani Sulistyani Sulistyani Sulistyani Suprihati Suprihati Supriyanto Supriyanto Sutopo Patria Jati Syamsulhuda BM Syukur Karamang T. Setiadi TEGUH PRIYANTO Theresia Tan Tri Amdani Kumbasari Tri Endah Widi Lestari Tri Retnaningsih Soeprobowati Tri Widyastuti Tyas Devinta Pratiwi Veronica Tuhumena Vina Nurviana Wahida Inayatun Nikmah Wardi Wardi Weda Kupita Wikan Budi Utami Wikan Budi Utami Y Gigih Anggi T W Yacob Bodang Yarmaidi Yarmaidi Yohanis Mustamu Yuniar Widya Larasati Yunita Rahmawati Yusniar Hanani Darundiati Yuyut Ariyanto Zulfa Oktavia Zulkarnain Zulkarnain