Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Strategi adopsi teknologi blockchain di perguruan tinggi guna menunjang terwujudnya smart and green university (studi kasus: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa) Achmad Bahauddin; Putro Ferro Ferdinant; Agustina Fatmawati
Journal Industrial Servicess Vol 7, No 1 (2021): Oktober 2021
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v7i1.12622

Abstract

Revolusi industri 4.0 mengakibatkan terjadinya transformasi secara komprehensif pada aspek kehidupan manusia salah satunya sistem pendidikan. Salah satu ciri revolusi industri 4.0 pada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) yaitu memiliki berbagai jenis academic platform. Akan tetapi platform tersebut sering mengalami gangguan seperti “Connection Timed Out” jika diakses oleh banyak pengguna dalam waktu yang bersamaan. Berdasarkan permasalahan tersebut UNTIRTA dapat memanfaatkan teknologi blockchain untuk mengatasinya dan juga guna menunjang terwujudnya UNTIRTA sebagai Smart and Green University. Adopsi teknologi blockchain masih sangat rendah dalam sektor pendidikan di Indonesia. Tidak mudah bagi lembaga pendidikan dalam mengimplementasikan teknologi baru karena perlu mempertimbangkan berbagai faktor kesiapan yang perlu diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor kesiapan utama adopsi teknologi Blockchain di perguruan tinggi dengan metode ISM-MICMAC Analysis dan memberikan usulan strategi yang relevan untuk penerapan teknologi blockchain dalam sistem pendidikan di UNTIRTA. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 16 faktor yang mempengaruhi kesiapan adopsi teknologi blockchain di UNTIRTA. Dari ke 16 faktor tersebut, faktor kesiapan dukungan manajemen dan staff dan pemahaman teknologi sebagai kunci utama yang mempengaruhi suksesnya adopsi dan penerapan teknologi blockchain di UNTIRTA. Selanjutnya dua faktor kesiapan utama tersebut dibuatkan usulan strategi adopsi yang relevan terdiri atas usulan yang bersifat strategis, taktis, dan teknis.
Usulan perawatan mesin presss h-draw pada divisi stamping press dengan metode reliability centered maintenance dan reliability centered spares (studi kasus: PT. TMMI) Maria Ulfah; Putro Ferro Ferdinant
Journal Industrial Servicess Vol 7, No 1 (2021): Oktober 2021
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v7i1.12777

Abstract

PT. TMMI merupakan salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia. Kendala utama di perusahaan ini adalah perawatan mesin yaitu menentukan jenis perawatan,  penjadwalan perawatan mesin secara teratur dan menentukan kebutuhan spare part kritis untuk menunjang perawatan. Kegiatan perawatan memegang peranan penting dalam perusahaan untuk memingkatkan proses produksi. Penelitian ini fokus pada mesin press H-draw yang memiliki nilai line stop yang tinggi dibandingkan dengan mesin press pada line H lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan komponen kritis, faktor-faktor kegagalan, nilai MTBF dan MTTR, perawatan dan jadwal perawatan yang sesuai serta mengusulkan kebutuhan spare part kritis untuk menunjang proses perawatan. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu RCM, Age Replacement dan RCS. Hasil penelitian berdasar RCM didapatkan faktor kegagalan mesin press H-draw yaitu no fuse breaker tripped, DB detek tebal material lebih dari standar, sheet cleaner tripped, cup jaw aus, cup jaw sobek, valve release bocor, stopper centering tidak fungsi dan roda pecah serta jenis perawatan yang sesuai yaitu schedule on condition, schedule restoration task dan schedule discard task, dengan age replacement menghasilkan jadwal perawatan selama 8 hari untuk komponen elektrikal dan slide, 6 hari untuk jaw dan 11 hari untuk bolster. Hasil nilai MTBF dan MTTR yang dihasilkan 6.921,29 menit dan 16,93 menit (elektrikal), 4.617,28 menit dan 10,97 menit (jaw), 9.685,91 menit dan 14,23 menit (bolster) serta 6.595,82 menit dan 9,17 menit (slide) Penggunaan metode RCS didapatkan 18 spare part kritis dari 26 spare part yang ada dan poisson process menghasilkan usulan kebutuhan spare part kritis.
Pengukuran Efisiensi Produksi dengan Metode Data Envelopement Analysis di Divisi Wire Rod Mill Akbar Utama H.M; Achmad Bahauddin; Putro Ferro Ferdinant
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 3 September 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.542 KB)

Abstract

PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri baja dan memiliki salah satu divisi dalam yaitu divisi Wire Rod Mill (WRM) yang memproduksi wire rod (batang kawat). Selama ini divisi WRM mengukur kinerjanya dengan cara yang sederhana berdasarkan input dan output dalam satuan unit atau perseorangan dan tidak diukur biaya – biaya yang terkait dalam input dan output yang digunakan karena perusahaan belum memiliki metode yang sesuai untuk mengukur kinerjanya. Selain itu, belum ada penelitian yang mengukur efisiensi produksi di divisi WRM. Pada pengukuran efisiensi produksi divisi WRM ini menggunakan pertimbangan biaya produksi untuk memproduksi wire rod  dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai efisiensi teknis dan faktor yang mempengaruhi efisiensi DMU. Dengan menggunakan metode DEA, perusahaan dapat mengukur kinerja atau tingkat efisiensi produksi serta mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efisiensi produksi yang merupakan tujuan dari penelitian ini. Metode ini menggunakan program linier untuk menentukan nilai efisiensi tiap DMU (Decision Making Unit) atau unit pengambil keputusan yang merupakan obyek penelitian. Metode ini terdiri dari dua model matematis yaitu model CCR (Charnes Cooper Rhodes) yang mengasumsikan DMU beroperasi pada kondisi optimal dan model BCC (banker Charnes Cooper) yang mengasumsikan DMU beroperasi pada kondisi tidak optimal. Metode DEA menggunakan dua orientasi yaitu orientasi input dan output. Penelitian ini menggunakan model CCR dan model BCC dengan orientasi output. Model CCR digunakan untuk memperoleh nilai efisiensi teknis dan faktor yang mempengaruhi peningkatan efisiensi sedangkan model BCC digunakan untuk memperoleh nilai efisiensi teknis murni dan faktor yang mempengaruhi efisiensi DMU. Pengolahan data dalam penelitian ini dengan bantuan solver excel. Untuk itu prioritas perbaikan efisiensi dengan pertimbangan biaya diperlukan agar sumber daya dialokasikan dengan baik.. Dari hasil penelitian DMU 1, DMU 2 , DMU 3, DMU 4, DMU 6, DMU 8, DMU 9, dan DMU 10 memiliki nilai efisiensi sebesar 1. Sedangkan  DMU 5 dengan nilai efisiensi 0,984 dan DMU 7 dengan nilai efisiensi 0,961. DMU 5 dan DMU 7 tidak efisien karena nilai efisiensinya kurang dari satu. Faktor  yang mempengaruhi efisiensi  DMU 5 adalah hasil produksi wire rod, biaya konversi variabel, biaya tetap langsung, dan biaya tetap alokasi sedangkan faktor yang mempengaruhi DMU 7 adalah hasil produksi wire rod, biaya bahan baku, biaya tetap langsung, dan biaya tetap alokasi.
Usulan Jadwal Perawatan pada Mesin Electric Arc Furnace 5 dengan Simulasi Monte Carlo Eva Listiana Putri; Achmad Bahauddin; Putro Ferro Ferdinant
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 4 Oktober 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.454 KB)

Abstract

PT. XYZ merupakan industri baja yang menghasilkan berbagai jenis produk baja salah satunya baja lembaran yang diproduksi oleh pabrik Slab Steel Plant yang terdiri atas 2 pabrik yaitu SSP1 dengan kapasitas 1juta ton/tahun dan SSP2 dengan kapasitas 800ribu ton/tahun. Objek penelitian ini difokuskan pada SSP1 karena memiliki kapasitas yang besar dan memiliki usia mesin yang lebih tua sehingga SSP1 sering mengalami downtime. Sistem produksi pada mesin yang digunakan adalah sistem yang memproduksi produk secara terus-menerus dalam volume besar, kerusakan pada salah satu komponen menyebabkan terhentinya keseluruhan fungsi sistem. Hal tersebut akan menyebabkan menurunnya kemampuan dari mesin yang dimiliki, maka perlu dilakukannya penjadwalan yang optimal untuk dapat mempertahankan performansi mesin. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah menentukan komponen kritis pada mesin EAF5, menentukan nilai reliability komponen kritis mesin EAF5, mengidentifikasi terjadinya penyebab kegagalan pada komponen kritis mesin EAF5 dan menentukan jadwal perawatan komponen kritis mesin EAF5. Metode yang digunakan adalah Diagram Pareto untuk menentukan komponen kritis pada mesin EAF5 kemudian mengidentifikasi penyebab terjadinya kegagalan fungsi komponen kritis pada mesin EAF5 mengguakan Fault Tree Analysis, selain itu juga menggunakan metode simulasi Monte Carlo yang digunakan untuk mendapatkan nilai waktu menuju kerusakan pada komponen kritis mesin EAF5 sebagai dasar penentuan jadwal perawatan. Hasil yang didapat untuk penentuan komponen kritis mesin EAF5 adalah vibro car, roof, electroda ph1, weight feader1, dedusting plant dan id fan. Penyebab dasar terjadinya kegagalan pada komponen kritis adalah ada potongan plat mengganjal di roda, kebocoran di slang hydrolic, seal gearbox pecah, roda belt conveyor terganjal material, debu menumpuk dan temperatur bearing tinggi. Untuk nilai reliability komponen vibro car 0,1368, roof 0,2331, electroda ph1 0,1385, weight feader1 0,2673, dedusting plant 0,2494 dan id fan 0,1304. Jadwal perawatan untuk mesin vibro car adalah setiap 17 hari, roof setiap 5 hari, electrode ph1 dan dedusting plant setiap 10 hari, weight feader1 setiap 7 hari dan id fan setiap 8 hari.
USULAN IMPLEMENTASI PILAR FOCUS IMPROVEMENT UNTUK MENGURANGI LOSS POTENTIAL VALUE PYGAS PRODUCT DENGAN PENERAPAN SIKLUS PDCA Anjar Hermawan; Ratna Ekawati; Putro Ferro Ferdinant
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 5 NO. 2 JULI 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.249 KB)

Abstract

PDCA Cycle merupakan sebuah proses pemecahan masalah dengan empat langkah mulai dari Plan, Do, Check, Action yang secara terus menerus dilakukan untuk mengendalikan dan meningkatkan kualitas. Untuk menghasilkan suatu produk yang baik dalam arti sesuai spesifikasi dan keinginan konsumen, peru diterapkan pengendalian kualitas pada proses produksi dengan cara melakukan pengawasan sistem mutu, melakukan pembenahan dan perbaikan sehingga nantinya dapat menghasilkan produk yang memiliki keunggulan dan kompetitif. Proses pemecahan masalah tersebut sangat cocok diterapkan pada produk industri olefin yang menyediakan standar produk tinggi yang ditujukan kepada kepuasan konsumen. Salah satu produk pada penelitian ini berupa pygas yang mempunyai loss potential value sebesar 93,842%. Metode yang digunakan untuk mengurangi loss tersebut berupa seven tools, yaitu stratifikasi data, histogram dan pareto diagram, peta kontrol berupa Cussum-Ewma, fishbone diagram, tabel CFMEA, FMEA dan NGT, scatter diagram. Hasil pengolahan data tersebut akan menghasilkan solusi pemecahan masalah yang dibuat dengan tabel FMEA action, tetapi pada penelitian ini hanya membuat usulan solusi untuk mengurangi loss petential value pada produk pygas. Dari metode inilah diharapkan diketahui tindakan yang akan dilakukan untuk menanggulangi loss yang terjadi. Diharapkan pula data yang diolah akan memberikan informasi yang berguna meningkatkan kenerja / pengendalian kualitas bagi perusahaan dan memberikan kepuasaan bagi konsumen.
Usulan Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Metode Analytic Network Process (ANP) Dan Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi Kasus Di Divisi BSP PT . ABC) Effan Astrianto; Ratna Ekawati; Putro Ferro Ferdinant
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 4 No. 3 November 2016
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.861 KB)

Abstract

Divisi Billet Steel Plant PT. ABC adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi pembuatanBillet baja. Permasalahan yang terjadi adalah dimana penggunaan input yang cukup besar tidaksesuai dengan ouput yang dihasilkan. Oleh karena itu diperlukan suatu pengukuran tentang efisiensiuntuk permasalahan tersebut. Penilitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat efisiensi produksi diDivisi Billet Steel Plant PT. ABC. Penelitian ini dimulai dengan menentukan faktor yangmempengaruhi efisiensi produksi dengan menggunakan metode Analytic Network Process (ANP) lalumenentukan tingkat efisiensi produksi dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis(DEA) lalu menentukan faktor-faktor yang menyebabkan produksi tidak efisien dan usulan rancanganperbaikan untuk meningkatkan efisiensi. Dalam ANP langkah pertama yang dilakukan adalahmenentukan kriteria yang mempengaruhi efisiensi lalu menghitung bobotnya dengan menggunakansoftware Superdecision yang berguna untuk dikalikan nilai input dalam metode DEA. Sedangkandalam DEA langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi DMU lalu mengidentifikasiinput dan ouput yang mempengaruhi efisiensi, kemudian menentukan model DEA yang sesuai dan dihitunglah nilai efisiensinya dengan menggunakan software Win4DEAP, selanjutnya menentukanfaktor penyebab produksi tidak efisien lalu merancang usulan perbaikan dan membuat usulan nilaiperbaikan. Penelitian ini menghasilkan 3 faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi produksi yaituborosnya Debit Air, Gas alam dan Listrik, sedangkan tingkat efisiensi produksi yang dihasilkan DivisiBillet Steel Plant PT. ABC sebesar 63,64 %. Faktor-faktor yang menyebabkan menjadi tidak efisienterkait masalah adalah manusia, metode, material, mesin, lingkungan dan utilitas. Usulan perbaikanyang untuk meningkatkan efisiensi adalah melakukan pemilihan scrap, melakukan pengecekanmaterial, membuat tempat penyimpanan yang tertutup, membuat jarak antara mesin dan alatpengoperasiannya, melakukan penambahan pendingin, melakukan pelatihan karyawan, melakukaninspeksi secara berkala, melakukan pemberitahuan SOP secara berkala, peremajaan mesin,maintenance secara berkala dan melakukan pengawasan dalam segi proses.
Identifikasi Sumber Pencemaran Permukaan Air Sungai Cidurian Menggunakan Analisis Multivariat Hartadi Wijaya; Faula Arina; Putro Ferro Ferdinant
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 1 Maret 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.418 KB)

Abstract

Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan industri, pencemaran air sungai menjadi masalah yang dihadapi oleh manusia. Meskipun udara, tanah, dan air tidak terlepas dari masalah pencemaran, tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan yang paling terancam dewasa ini adalah perairan terutama sungai karena air sungai merupakan kebutuhan utama industri dan rumah tangga yang pada akhirnya dilepaskan ke lingkungan bersama-sama dengan berbagai jenis polutan yang terkandung didalamnya. Sungai Cidurian terletak di kampung Bawen Kabupaten Serang digunakan untuk peternakan, industri dan pertanian. Pencemaran sungai Cidurian karena limbah rumah tangga, pertanian serta industri. Tujuan penelitian ini menentukan faktor dominan pencemaran, mengelompokkan sampel air dan mengidentifikasi sumber pencemaran air sungai Cidurian. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Serang tahun 2008-2012,  100 sampel air permukaan sungai dengan 12 parameter kualitas air yaitu: temperatur, TDS, TSS, pH, BOD, COD, DO, nitrat, nitrit, krom, tembaga, dan besi. Pengolahan data menggunakan metode analisis faktor, metode analisis klaster dan metode analisis diskriminan. Hasil akhir penelitian ini adalah factor dominan yang mempengaruhi polusi air yaitu limbah rumah tangga, ada 3 klaster yang terbentuk yaitu limbah rumah tangga, pertanian dan industri, dan identifikasi sumber pencemaran air sungai ada dua fungsi diskriminan.
Pengukuran Kinerja Subdirektorat Cold Rolling Mill Menggunakan Model Objective Matrix Damar Dwiyadi P; Putiri Katili; Putro Ferro Ferdinant
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 5 NO. 2 JULI 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.848 KB)

Abstract

ASEAN Economic Community pada tahun 2015 merupakan tantangan yang harus dihadapi perusahaan nasional. Salah satu hal yang harus diperhatikan perusahaan nasional agar dapat bersaing dengan baik adalah produktivitas. Penelitian ini dilakukan di Subdirektorat Cold Rolling Mill PT. XYZ. Produktivitas yang diukur berdasarkan Key Performance Indicator berupa volume finish product, non-conforming product rata-rata, inovasi produk dan proses, dan klaim produk yang diubah kedalam bentuk rasio. Model yang digunakan adalah Objective Matrix dengan terlebih dahulu melakukan pembobotan menggunakan Analytical Network Process dengan perangkat lunak Super Decisions. Dari hasil pembobotan diperoleh prioritas berturut-turut rasio 1 sebesar 0,31181; rasio 3 sebesar 0,26507; rasio 4 sebesar 0,21438; dan rasio 2 sebesar 0,20875. Indikator kinerja tahun 2013 menunjukan nilai 5,312 dengan predikat level kinerja di atas standar dari rentang 4 hingga 10 pada pengukuran OMAX. Indeks produktivitas terhadap kinerja sebelumnya pada tahun 2013 dari bulan Februari sampai Desember dengan bulan Januari sebagai periode dasar adalah -1,716%, -8,338%, 94,34%, -8,384%, -5,698%, -14,830%, -15,122%, 4,307%, 21,264%, -35,409%, 66,538%. Perbaikan dilakukan pada rasio 1 berupa volume finish product dengan jumlah jam kerja tersedia dengan metode Fault Tree Analysis dan metode 5W+1H sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas.
USULAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA KOMPONEN KRITIS MESIN STONE CRUSHER MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT Rizky Karunia; Putro ferro Ferdinant; Evi Febianti
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.335 KB)

Abstract

PT. Bukit Sanurwijaya merupakan perusahaan yang bergerak di sektor produksi pertambangan yaitu quarry dan stone crusher. Berdasarkan laporan kegiatan produksi harian selama tahun 2016, dari total 3.208 jam operasional, hanya 54% jam efektif digunakan untuk produksi, 46% jam  mesin berhenti memproduksi karena aktivitas maintenance. Perawatan mesin yang biasanya dilakukan perusahaan berupa corrective maintenance, sehingga diperlukan suatu tindakan perawatan untuk mencegah terjadinya kerusakan. Strategi yang tepat untuk menjaga keaandalan mesin adalah dengan menentukan jadwal preventive maintenance sebagai acuan interval waktu perawatan komponen dan jenis kegiatan perawatan yang optimal dengan tujuan minimasi downtime. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan rekomendasi jenis tindakan dalam aktivitas perawatan yang dilakukan pada komponen kritis mesin stone crusher menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM), dan untuk menentukan jadwal preventive maintenance pada komponen kritis mesin stone crusher menggunakan model age replacement. Hasil penelitian usulan jadwal preventive maintenance memiliki nilai Reliability (R) rata-rata 5,61% lebih besar, nilai Availability (A)  rata-rata 0,08% lebih besar, serta memiliki nilai Downtime (D) rata-rata 0,08% lebih kecil dibandingkan corrective maintenance. Dalam interval waktu 1 tahun yaitu 8.760 jam, waktu downtime corrective maintenance adalah 730 jam, sedangkan waktu downtime preventive maintenance hanya 485 jam, maka preventive maintenance menurunkan downtime selama 245 jam dalam setahun. Hal ini menunjukkan bahwa usulan jadwal preventive maintenance lebih baik dibandingkan dengan corrective maintenance yang selama ini diterapkan perusahaan.
Peramalan Kebutuhan Konsumsi Listrik Menggunakan Grey Prediction Model Ismail Sidiq; Evi Febianti; Putro Ferro Ferdinant
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 1 Maret 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.347 KB)

Abstract

Saat ini kelistrikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi umat manusia hal ini erat kaitannya dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemakaian Listrik Konsumen di PT. XYZ yang tidak tetap sering kali membuat kerugian. Oleh sebab itu harus ada sebuah metode yang dapat mengetahui pemakaian listrik konsumen di periode mendatang agar tidak terjadi kerugian, metode tersebut ialah peramalan atau Forecasting. Saat ini sebagian besar metode  peramalan, membutuhkan data dalam jumlah yang besar, serta data yang hendak diolah harus memiliki distribusi khusus. Pada penelitian ini diberikan altrnatif metode peramalan melalui penerapan Grey Prediction, yaitu dengan model GM(1.1) dan GM(1.1) New Information Model. GreyPrediction adalah Sebuah metode peramalan yang bisa dilakukan dengan data yang tidak lengkapatau jumlah data yang sedikit, untuk menghasilkan model peramalan yang valid dan model ini tidak membutuhkan pertimbangan distribusi statistik. Tujuanya adalah agar perusahaan tetap bisa meramalkan walau hanya dengan data yang sedikit, dengan menggunakan Grey Prediction Model, serta mendapatkan hasil peramalan dengan kesalahan relatif yang minimum, Dari keseluruhan perhitungan peramalan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa metode GM(1.1) New Information Model adalah metode yang paling minimum tingkat kesalahanya, dengan persentase kesalahan pada data demand  PT. XXX 0.3%, PT. YYY 0.7%, dan PT. ZZZ 2.4%.