Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pemanfaatan Cangkang Telur sebagai Bahan Baku Komposit CaCO3-Alginat untuk Adsorben Metil Jingga Suci Indah Permata Sari; Sri Wardhani; Darjito Darjito
The Indonesian Green Technology Journal Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah cangkang telur ayam broiler. Limbah cangkang telur digunakan sebagai bahan pembuatan CaCO3-Alginat dengan bantuan Na-Alginat untuk menghilangkan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah zat warna dari industri tekstil. Adsorben serbuk cangkang telur dan adsorben komposit granul CaCO3-Alginat diaplikasikan untuk mengadsorpsi metil jingga dalam larutan. Analisis metil jingga menggunakan metode Spektrofotometri UV-Visible pada panjang gelombang 464 nm. Pembuatan komposit CaCO3-Alginat dilakukan dengan menambahkan 1 g Na-Alginat pada sampel serbuk cangkang telur dan diaduk hingga homogen, kemudian diinjensikan pada larutan CaCl2 10% agar terbentuk granul.  Cangkang telur dianalisa menggunakan XRD, FTIR, dan spektrofotometer AAS. Berdasarkan JCPDS No.96-101-0963 ditemukan bahwa struktur serbuk cangkang telur adalah kalsit, dari hasil analisa menggunakan spektrofotometer serapan atom didapatkan kadar Ca dalam cangkang telur sebesar 29.97%. Berdasarkan kadar Ca yang didapatkan dapat diketahui bahwa kada  CaCO3 dalam cangkang telur sebesar 65.97%. Karakterisasi menggunakan spektrofotometer FTIR menunjukkan daerah fingerprint CaCO3 pada panjang gelombang 1748.45 cm-1 dan daerah fingerprint khas alginat dalam granul komposit CaCO3-Alginat pada panjang gelombang 1159.51 cm-1. Penelitian adsorpsi terhadap 20 mL metil jingga dipelajari dengan penentuan pH optimum dengan variasi pH yang digunakan pH 1, 3, 5, 7, dan 9 serta penentuan waktu kontak optimum dengan variasi waktu kontak 30, 45, 60, 75, 90, 105, dan 120 menit. Penentuan kapasitas adsorpsi dari adsorben serbuk cangkang telur dan CaCO3-Alginat dilakukan dengan variasi konsentrasi 25, 50, 75, 100, 150, 200, dan 250 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan kondisi optimum adsorpsi dari adsorben serbuk cangkang telur dengan aadsorbat metil jingga 30 mg/L adalah waktu kontak 90 menit dan pada pH 5, sedangkan untuk adsorben CaCO3-Alginat adalah waktu kontak 75 menit dan pH 5. Pada kondisi optimum isoterm adsorpsi mengikuti isoterm Langmuir dengan kapasitas adsorpsi adsorben granul CaCO3-Alginat dan serbuk cangkang telur berturut-turut adalah 2.26 mg/g dan 2.69 mg/g.
Fotodegradasi Zat Warna Metil Jingga Dengan TiO2/CuO-Zeolit-Alginat Pada Sinar UV Ridho Arief Al Rasyid; Sri Wardhani; Siti Mutrofin
The Indonesian Green Technology Journal Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

TiO2/CuO-Zeolit-Alginat dibuat melalui metode impregnasi basah dan penambahan natrium alginat. Tujuan penelitian ini adalah degradasi Metil Jingga menggunakan fotokatalis TiO2/CuO-Zeolit-Alginat serta mengkaji jenis fotokatalis, lama penyinaran, dan konsentrasi Metil Jingga. Jenis sinar yang digunakan adalah sinar UV dengan panjang gelombang 365 nm. Perbandingan jenis fotokatalis dilakukan melalui fotodegradasi 25 mL Metil Jingga 20 mg/L dengan 150 mg fotokatalis dan disinari selama 2 jam. Variasi lama penyinaran dilakukan selama 60, 90, 120, 150, dan 180 menit. Variasi konsentrasi zat warna sebesar 50, 100, 150, 200, 250 mg/L. Hasil dari jenis fotokatalis dan pengemban dikarakterisasi menggunakan FTIR dan XRD. Hasil degradasi diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 464 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fotokatalis TiO2/CuO pada bilangan gelombang 480,63 cm-1 menunjukkan gugus fungsi Cu-O dan TiO2/CuO-Zeolit dengan software match! 3 menunjukkan fasa mordenit, TiO2 fasa anastase dan rutil, serta fasa CuO. TiO2/CuO-Zeolit yang digunakan uji aktivitas fotokatalis menunjukkan bahwa degradasi Metil Jingga lebih besar dibandingkan TiO2/CuO-Zeolit-Alginat. Lama penyinaran dan konsentrasi Metil Jingga memberikan pengrauh degradasi Metil Jingga. Kondisi optimum fotodegradasi diperoleh pada lama penyinaran 2 jam. Pada konsentrasi 250 mg/L fotodegradasi Metil Jingga dihasilkan degradasi sebesar 39%.
Sintesis Granul TiO2-Bentonit/Alginat Untuk Fotodegradasi Metilen Biru Antika Ratna Sari; Sri Wardhani; Siti Mutrofin
The Indonesian Green Technology Journal Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk sintesis fotokatalis TiO2-bentonit/Alginat granul,mengetahui pengaruh pengemban bentonit dalam fotokatalis, pengaruh konsenterasi TiO2 dalam bentonit, pengaruh lama penyinaran dan pengaruh pH terhadap degradasi metilen biru dengan menggunakan sinar UV panjang gelombang 365 nm. Sintesis fotokatalis dilakukan dengan impregnasi basah TiO2 dalam bentonit dengan komposisi konsenterasi TiO2 dalam bentonit  0,0075; 0,01; 0,0125; 0,015; 0,02; dan 0,025 mol/g bentonit. TiO2 dan TiO2-Bentonit dikarakterisasi menggunakan FTIR dan XRD. Variasi lama penyinaran yang digunakan adalah 20, 60, 100, 140, dan 180 menit. Variasi pH yang digunakan adalah pH 3, 5, 7, 9, dan 11. Volume, konsentrasi metilen biru, dan massa fotokatalis yang digunakan berturut-turut adalah 25 mL, 10 mg/L, dan 100 mg. Penentuan absorbansi metilen biru secara spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 664 nm. Hasil karakterisasi dengan FTIR menunjukkan munculnya vibrasi Ti-O-Ti pada bilangan gelombang 623,25 cm-1, 708,83 cm-1. Karakterisasi dengan XRD menunjukkan bahwa TiO2 mempunyai 2 fasa yaitu rutil dan anatase dengan komposisi 64,8% dan 35,2%. Berdasarkan analisis Match!3 bentonit merupakan fasa montmorillonit. Hasil fotodegradasi menunjukkan bahwa fotokatalis TiO2-Bentonit/Alginat memiliki persentase degradasi lebih baik dibandingkan TiO2/Alginat. Persentase degradasi optimum dicapai pada fotokatalis komposisi TiO2-bentonit  0,015 mol/ g bentonit,  lama penyinaran 100 menit dan pH 7 dengan degradasi sebesar 82,33%.
Sintesis Granul TiO₂-Fe₂O₃-Bentonit/Alginat Untuk Fotodegradasi Metil Jingga dengan Sinar UV Ida Rahmawati; Sri Wardhani; Siti Mutrofin
The Indonesian Green Technology Journal Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sintesis Granul TiO₂-Fe₂O₃-Bentonit/Alginat dilakukan untuk mendegradasi metil jingga dengan sinar UV. TiO₂ dimodifikasi dengan menambahkan dopan Fe dan diembankan ke bentonit. Sintesis Granul TiO₂-Fe₂O₃-Bentonit/Alginat dibuat dengan komposisi Fe dalam TiO₂-Fe₂O₃ dengan perbandingan mol 97:1, 97:2, dan 97:3 yang diimpregnasikan ke dalam bentonit. Fotokatalis hasil sintesis dikarakterisasi dengan FT-IR dan XRD. Fotokatalis sebanyak 100 mg diuji aktivitasnya menggunakan 25 mL larutan metil jingga 10 mg/L. Parameter fotodegradasi yang dilakukan adalah pengaruh konsentrasi Fe (0,001 mol/g; 0,002 mol/g, dan 0,003 mol/g), lama penyinaran (1; 1,5; 2; 2,5;, dan 3 jam), dan Variasi pH (2, 3, 5, 7, 9, 11). Filtrat larutan metil jingga setelah degradasi diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis pada λ = 464 nm untuk menentukan konsentrasi metil jingga. Karakterisasi dengan FT-IR menunjukkan adanya serapan Ti—O—Ti pada bilangan gelombang 436,42 cm⁻¹ dan serapan Fe—O bilangan gelombang 517,71 cm⁻¹. Karakterisasi dengan XRD diketahui struktur TiO₂ adalah anatase dan rutil pada 2θ = 25,30° dan 27,43°  serta terdapat nilai 2θ = 33,50° yang menunjukkan pola difraksi Fe₂O₃. Uji aktivitas menunjukkan dopan Fe dapat meningkatkan aktivitas degradasi TiO₂. Uji pengaruh konsentrasi Fe, lama penyinaran, dan pH menghasilkan konsentrasi Fe 0,001 mol/g memiliki aktivitas degradasi optimum sebesar 15,9%, lama penyinaran optimun selama 2 jam sebesar 22,7%, dan pH optimum pada pH 3 sebesar 44%.
Hubungan kemampuan awal, pemahaman konsep, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran daring di SMAN Sumatera Selatan Nur Rahmadani; Sri Wardhani; Astrid Sri Wahyuni Sumah
Bioma : Jurnal Ilmiah Biologi Vol. 11 No. 1: April 2022
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/bioma.v11i1.8425

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kemampuan awal, pemahaman konsep dan hasil belajar siswa kelas XI dalam pembelajaran daring di SMAN Sumatera Selatan. Penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan uji Pearson product moment. Subjek penelitian yang digunakan berjumlah 74 orang siswa diseluruh kelas XI Science. Instrumen penelitian yang digunakan berupa wawancara dan lembar tes. Data dianalisis menggunakan uji normalitas dan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan (1) terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan awal terhadap hasil belajar siswa dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan koefisien korelasi sebesar 0,884 > 0,05 (2) terdapat hubungan yang signifikan antara pemahaman konsep terhadap hasil belajar siswa dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05 dan koefisien korelasi sebesar 0,648 > 0,05 (3) Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan awal dan pemahaman konsep secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Kata kunci: hasil belajar; kemampuan awal; dan pemahaman konsep ABSTRACTRelationship analysis of prior knowledge, concept understanding, and the result of student study in online learning at SMAN South SumateraThis study aims to analyze the relationship between prior knowledge, concept understanding and the result of student study grade of XI in online learning at SMAN South Sumatera. This quantitative descriptive research uses the Pearson product moment test. The sample used amounted to 74 students throughout grade of XI science. The research instrument used in the form of interviews and test sheets. Data were analyzed using normality test and correlation test. The results showed (1) there was a significant relationship between prior knowledge to the result of student study with a significant value of 0.000 < 0.05 and a correlation coefficient of 0.884 > 0.05 (2) there was a significant relationship between conceptual understanding and the result of student study with a significant value of 0.000 < 0.05 and a correlation coefficient of 0.648 > 0.05 (3) There is a significant relationship between prior knowledge and understanding of concepts together on the result of student study with a significance value of 0.000 < 0.05. Keywords: the result of student study; prior knowledge, and concept understanding
Review: Peran Mikrobiologi Pada Industri Makanan Eni Sulastri; Cecilia Andriani; Muhammad Zainudin; Sri Wardhani; Meli Astriani; Eko Ariyanto
Indobiosains 2022: Volume 4 No 1 Februari 2022
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/indobiosains.v4i1.6444

Abstract

Berdasarkan kajian literatur diketahui bahwa mikroorganisme dalam makanan tidak hanya bergantung pada karakteristik fisik dan nutrisi makanan tetapi juga pada serangkaian faktor yang mempengaruhi seperti suhu, pH, aktivitas air, dan potensi redoks, dapat dianggap sebagai faktor terpenting yang mendorong nasib mikroba dalam makanan. Fermentasi merupakan cara pengawetan bahan pangan dari bahan mentah dengan bantuan mikroorganisme. Makanan diolah melalui proses fermentasi dibagi menjadi empat macam dilihat dari prosesnya yaitu fermentasi asam laktat, fermentasi jamur, fermentasi alcohol dan fermentasi dengan menggunakan kadar garam tinggi. Nanoteknologi memiliki manfaat potensial dari nanomaterial dalam sistem industri pangan, mencakup banyak aspek, seperti keamanan pangan, bahan pengemas, sensor nano, sistem pengiriman nutrisi, ketersediaan hayati, bahan baru untuk deteksi patogen dan lain-lain.
PENGARUH MODEL RECIPROCAL TEACHING DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DI SMAN 10 PALEMBANG Zwesty Purwaningsih; Saleh Hidayat; Sri Wardhani
Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/fpbio.v1i1.1165

Abstract

PENGARUH MODEL RECIPROCAL TEACHING DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DI SMAN 10 PALEMBANG   Zwesty Purwaningsih, Saleh Hidayat, dan Sri Wardhani Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang Njo_zwesty@yahoo.com dan saleh_ump@yahoo.com   Abstract: The research was backgrounded by the importance of understanding the biology of learning by means of cooperative learning as a teaching system that give students the chance to work together on learning tasks. Cooperative learning is known as learning groups, two of which are models of Reciprocal Teaching and Snowball Throwing. The research aim to know learning result of the student. Results showed that scores test be seen from the final of Reciprocal Teaching model and the final test model Snowball Throwing t-calculated value 6.220> t-table 1.9897, it is mean that Ho was rejected and Ha was accepted therefore. Reciprocal Teaching model is different from the real impact Throwing Snowball model. Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya memahami biologi belajar melalui pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan siswa untuk bekerja sama dalam tugas-tugas belajar. Pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Reciprocal Teaching and Snowball Throwing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar setelah penerapan dua model pembelajaran tersebut. Hasil penelitian menunjukkan uji t dilihat dari akhir model Reciprocal Teaching dan final model uji Snowball Throwing nilai yang dihitung t-6,220> t-tabel 1,9897, hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha karenanya diterima. Model Reciprocal Teaching berbeda dari dampak nyata Throwing Model Snowball. Kata Kunci: Model Pengajaran, Reciprocal Teaching, Snowball Throwing