Ina Setiawati
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) TERHADAP KREATIVITAS DAN PREATASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA KONSEP LIMBAH DAN DAUR ULANG LIMBAH DI SMA NEGERI 1 CIAWIGEBANG Rohmah, Soviati; Nurlaelah, Ilah; Setiawati, Ina
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 8, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v8i2.830

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan model Project Based Learning (PJBL) terhadap kreativitas dan prestasi belajar serta untuk mengetahui hubungan antara kreativitas dan prestasi belajar. Metode penelitian yang digunakan adalah Eksperimental design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Ciawigebang Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 351 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling, terdapat 2 kelompok sampel yaitu kelas model PJBL sebanyak 38 siswa dan kelas metode proyek sebanyak 38 siswa. Instrumen dalam penelitian ini adalah  assessment kreativitas produk, test uraian kemampuan berpikir kreatif, assessment kinerja PJBL, dan angket siswa. Uji hipotesis dengan menggunakan uji statistik nonparametrik dalam hal ini untuk uji hipotesis pengaruh penerapan PJBL terhadap kreativitas produk menggunakan uji Wilcoxon didapatkan ZhitungZ(0,025) yaitu 5,11,98 artinya ada pengaruh penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) terhadap kreativitas siswa dan uji hipotesis pengaruh penerapan model Project Based Learning (PJBL) terhadap prestasi belajar didapatkan ZhitungZ(0,025) yaitu 4,81,98 yang artinya ada pengaruh model Project Based Learning (PJBL) terhadap prestasi belajar siswa, serta uji koefisien korelasi untuk mengetahui hubungan kreativitas dan prestasi belajar yang dibelajarkan melalui model PJBL didapatkan rhitungrtabel yaitu 2,92,58 artinya terdapat hubungan antara kreativitas dan prestasi belajar. Kata Kunci : Model Project Based Learning (PJBL), Kreativitas, Prestasi Belajar
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK DI SMA Tita Riani Komala; Ilah Nurlaelah; Ina Setiawati
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.516

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan penalaran siswa siswa melalui model Problem Based Learning (PBL) ditinjau dari kemampuan akademik di SMA. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan desain faktorial eksperimen. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Jalaksana di tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 5 kelas. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian dari kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dengan tes uraian, metode observasi  (assesment kinerja kemampuan penalaran, lembar observasi PBL, dan self assesment) dan dokumentasi. Uji hipotesis dengan menggunakan uji statistik parametrik dalam hal ini untuk uji hipotesis peningkatan menggunakan uji t didapatkan p 0,05 yaitu 0,044 0,05 yang artinya ada peningkatan kemampuan penalaran siswa dan uji two way anava untuk mengetahui penerapan model PBL diantaranya : (1) Ada perbedaan kemampuan penalaran siswa yang menerapkan model PBL dan yang tidak menerapkan  model PBL (p 0,05; 0,000 0,05). (2)Tidak ada perbedaan kemampuan penalaran siswa berdasarkan kemampuan akademik (p 0,05; 0,203 0,05).(3) Tidak ada interaksi antara model PBL dan kemampuan akademik dengan penalaran (p 0,05; 0,981 0,05).Kata Kunci : Model PBL, Kemampuan Penalaran, Kemampuan Akademik
PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA PADA MATERI BIOLOGI Lia Apriyani; Ilah Nurlaelah; Ina Setiawati
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.509

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana penerapan PBL dapat meningkatkan kemampuan keterampilan berpikir kritis ditinjau dari kemampuan akademik siswa. Metode penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dan jenis instrumen yang dipilih dalam penelitian ini adalah tes uraian sebagai data utama dan lembar observasi sebagai data pendukung. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster random sampling Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Darma tahun ajaran 2014/2015  sebanyak 3 kelas. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data uji ANAVA. Dari penelitian ini ditemukan: (1) ada peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran dengan menggunakan model PBL, (2) ada perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa pada  model PBL dan non PBL, (3) tidak ada perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa pada  akademik atas, sedang dan bawah, (4) tidak ada interaksi model pembelajaran dan kemampuan akademik dengan keterampilan berpikir kritis siswa.Kata kunci: model PBL, berpikir kritis, kemampuan akademik
PENERAPAN MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (ADI) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERARGUMENTASI SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 CIAWIGEBANG Ofi Shofiyatun Marhamah; Ilah Nurlaelah; Ina Setiawati
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 02 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i02.747

Abstract

 Latar belakang dari penelitian ini adalah kurang terlatihnya kemampuan argumentasi siswa, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan guru tentang model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berargumentasi. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran yang berimplikasi pada kemampuan berargumentasi siswa. Salah satu model yang menjadi alternatif untuk meningkatkan kemampuan berargumentasi adalah model pembelajaran Argument-Driven Inquiry(ADI). Keterampilan berargumentasi berperan penting dalam membangun suatu eksplanasi, model dan teori dari suatu konsep yang dipelajari, dengan melatih keterampilan berargumentasi berarti melatih kemampuan kognitif dan afektif yang dapat digunakan untuk membantu memahami konsep-konsep dalam biologi.  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berargumentasi siswa di SMA. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Ciawigebang tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 9 kelas. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian yaitu kelas X 4 sebagai kelas eksperimen dan X 1 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dengan tes uraian, metode observasi  (asesmen kinerja argumentasi dan lembar observasi ADI) angket dan dokumentasi. Uji hipotesis dengan menggunakan uji statistik parametrik dalam hal ini untuk uji hipotesis peningkatan menggunakan uji t didapatkan p 0,05 yaitu 0,000 0,05 yang artinya penerapan model pembelajaran Argument-Driven Inquiry (ADI)dapat meningkatkan kemampuan berargumentasi siswa pada konsep Pencemaran Lingungan di kelas X SMA Negeri 1 Ciawigebang.
PROFIL KETERAMPILAN PROFESIONAL DAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI DALAM MENERAPKAN CO-PBL PADA PRAKTEK PENGAJARAN MICRO DI UNIVERSITAS KUNINGAN Ilah Nurlaelah; Ina Setiawati
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v7i1.41

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis  profil keterampilan profesional dan keterampilan dasar mengajar mahasiswa calon guru biologi dalam menerapkan problem based learning yang dipadu dengan cooperative learning dalam kegiatan praktek pengajaran mikro (Microteaching) di Universitas Kuningan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, untuk mengukur kemampuan professional dan keterampilan dasar mengajar selama kegiatan microteaching berlangsung digunakan lembar observasi dan rubrik. Analisis data penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif menggunakan uji uji statistic t-test dan uji Wilcoxon menggunakan SPSS 17. Peningkatan keterampilan professional dan keterampilan dasar mengajar dapat diketahui melalui perhitungan gain. Hasil uji wilcoxon didapat hasil Sig. (2-tailed) 0.001 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan profesional awal dan keterampilan profesional akhir setelah proses pengajaran menggunakan model problem based learning yang dipadu dengan cooperative learning. Hasil Uji t-tes didapat hasil Sig. (2-tailed) 0.001 artinya terdapat perbedaan yang signifikan pula pada keterampilan dasar mengajar awal dan akhir setelah proses pengajaran tersebut. Hasil perhitungan gain pada keterampilan professional mahasiswa dan keterampilan dasar mengajar diinterpretasikan meningkat dengan kategori peningkatan sedang, artinya keterampilan mahasiswa calon guru dapat terlatih ketika mereka melakukan pembelajaran menggunakan model problem based learning yang dipadu dengan cooperative learning, diantaranya 73 % mahasiswa calon guru dapat merencanakan pembelajaran dengan sangat baik, 60 % mahasiswa dapat mengevaluasi dengan sangat baik, 80% mahasiswa calon guru sudah dapat menguasai kemampuan sosial budaya yang baik. 80 % mahasiswa menguasai keterampilan dalam mengajar kelompok kecil dengan baik. Kata Kunci: Keterampilan profesional, keterampilan dasar mengajar, problem based learning, cooperative learning. 
ANALISIS PROFIL KEMAMPUAN BERARGUMENTASI GURU DAN MAHASISWA CALON GURU DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL TOULMIN’S ARGUMEN PATTERN (TAP) DAN UPAYA PERBAIKANNYA Ina Setiawati; Ilah Nurlaelah
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.512

Abstract

Berdasarkan hasil observasi di lapangan diketahui bahwa kemampuan berargumentasi mahasiswa  calon guru dalam pembelajaran microteaching belum banyak berkembang, seperti yang dipaparkan oleh Nurlaelah et al. (2014), diketahui rendahnya profil berargumentasi mahasiswa calon guru ditunjukkan oleh rendahnya keterampilan dasar mengajar yaitu memberi penguatan konsep (30%) dan keterampilan profesional pada indicator penguasaan materi (30%) secara umum mahasiswa calon guru masih kurang mampu dalam merespon solusi pemecahan permasalahan dari siswa ketika pembelajaran microteaching.  Hal ini bukan kesalahan para guru sepenuhnya, namun dapat menjadi salah satu kegagalan dari pendidikan sebelumnya yang pernah guru dapatkan yaitu LPTK. Tujuan umum penelitian ini adalah menganalisis profil kemampuan berargumentasi guru dan mahasiswa calon guru dalam pembelajaran biologi dan upaya perbaikan yang dapat dilakukan LPTK, target penelitian ini meliputi mendapatkan informasi kemampuan berargumentasi guru dan mahasiswa calon guru dalam pembelajaran biologi serta mengupayakan perbaikan terhadap kualitas kemampuan berargumentasi pada mahasiswa calon guru di LPTK khususnya di FKIP Universitas Kuningan. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik clusstering, dimana data diperoleh dengan menggunakan rubric argumentasi  dan argumentasi partisipan di petakan menggunakan model Toulmin’s Argumen Pattern (TAP) kemudian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian umumnya kemampuan partisipan berada pada level 2 yaitu mampu men­gungkapkan klaim dengan alasan (warrant) tetapi masih jarang yang mengungkapkan dukungan (backing) terhadap klaimnya, dan belum ada sanggahan. terdapat sekitar 10 % guru dan 17 % mahasiswa calon guru yang mencapai level 3 kemampuan argumentasinya, sedangkan hanya sekitar 6% mahasiswa calon guru yang mencapai level 4. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam perbaikan kemampuan berargumentasi pada mahasiswa calon guru, salah satunya program IDEAS, inovasi kurikulum, strategi pembelajaran yang berfokus  bagaimana argumen  dimodelkan, serta penggunaan masalah/isu socioscientific  dalam pembelajaran. Kata kunci: profil keterampilanan berargumentasi, model Toulmin’s Argumen Pattern (TAP)
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOKIMIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DIPADU VEE DIAGRAM TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MAHASISWA DENGAN KEMAMPUAN AKADEMIK ATAS DAN BAWAH Handayani Handayani; Ina Setiawati
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v7i1.30

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui perbedaan Keterampilan Proses Sains (KPS) dan pemahaman konsep melalui pembelajaran Biokimia menggunakan model inkuiri dipadu dengan vee diagram terhadap, pada mahasiswa akademik atas dan bawah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental faktorial 2x2 nonequivalent control group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini mengambil sampel mahasiswa Program Studi Biologi tingkat I yang berjumlah 38 orang. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data menggunakan uji ANAVA. Dari penelitian ini ditemukan: (1) ada perbedaan pembelajaran Inkuiri melalui vee diagram dan tanpa vee diagram terhadap pemahaman konsep Biokimia dan keterampilan proses sains, (2) ada perbedaan mahasiswa dengan kemampuan akademik atas dan mahasiswa dengan kemampuan akademik bawah terhadap pemahaman konsep Biokimia dan keterampilan proses sains, dan (3) tidak ada interaksi antara pembelajaran Inkuiri melalui vee diagram dan tanpa vee diagram dengan kemampuan akademik mahasiswa terhadap pemahaman konsep Biokimia dan keterampilan proses sains. Kata Kunci: inkuiri, vee diagram, keterampilan proses sains, pemahaman konsep.
Pengembangan Kompetensi Guru dalam Menghadapi Program Merdeka Belajar Anna Fitri Hindriana; Ina Setiawati; Nana Solihin; Maratus Sholikah
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 03 (2021): empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v4i03.4955

Abstract

Teachers, as the primary educators, determine the effectiveness of the educational system in developing students' competencies in meeting the competitive demands of the twenty-first century. However, when conducting learning activities, teachers should be supported by the ability to develop learning tools that aid in the achievement of learning objectives. Teachers are required to develop lesson plans that are aligned with the assessment process in relation to the merdeka belajar (freedom of learning) program. Accordingly, this community service program aims to socialize the principles of merdeka belajar as well as the significance of aligning lesson plans with assessment instruments. In doing so, this program will train science teachers in the principle of merdeka belajar  in classroom learning and assesment process and assist teacher in assisting teachers in designing lessson plan and assessment instrument in acordance with merdeka belajar. As a result, teachers will gain a better understanding of the merdeka belajar priciples as well as the ability to apply the merdeka belajar principle in the classroom by developing high-quality lesson plans and assessment tools. Guru merupakan pendidik utama dalam mengembangkan keterampilan siswa  menghadapi abad 21, serta berperan dalam mengimplementasikan program merdeka belajar untuk mempersiapkan peserta didik  memiliki keterampilan yang dibutuhkan di abad 21. Keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung pada kesiapan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Dengan digulirkannya program “merdeka belajar” diperlukan penyesuaian perangkat pembelajaran terutama dalam mempersiapakn rencana pembelajaran dan instrumen penilaian yang selaras. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk  memberikan pengetahuan tentang merdeka belajar dan prinsip-prinsip pelaksanaannya serta pemahaman pentingnya keselarasan antara rencana pembelajaran instrumen penilaian untuk mendukung program merdeka belajar. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini; 1) pelatihan kepada guru IPA tentang prinsip-prinsip program merdeka belajar dalam proses pembelajaran dan asesmen di kelas, 2) pendampingan pembuatan rancangan pembelajaran dan alat instrumen penilaian sesuai dengan program merdeka belajar bagi guru-guru IPA. Hasil yang dicapai adalah peningkatan pemahaman guru-guru IPA  tentang program merdeka belajar dan implementasi dalam proses pembelajaran serta peningkatan kualitas rancangan pembelajaran dan instrumen penilaian berbasis program merdeka belajar.