Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pemanenan Air untuk Menciptakan Sistem Usahatani yang Berkelanjutan (Pengalaman di Wonosari, Daerah Istlmewa Yogyakarta) Nani Heryani; Gatot Irianto; Nurwindah Pujilestari
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 30 No. 2 (2002): Buletin Agronomi
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1025.915 KB) | DOI: 10.24831/jai.v30i2.1491

Abstract

Rainfall-runoff harvesting on upland farming system and its effect to water production function and farming system sustainability were discussed in this paper. Water production function indicated the exchange of the total rainfall to rainfall net. The result of the experiment showed that measurement of the upland productivity will be reached through: (I) minimum  fluctuation of water availability, (2) maximum water storage capacity of natural or artificial watershed; (3) optimum water use efficiency and variability of commodity. Rainfall-runoff harvesting through modification of hydrology characteristics by building channel reservoir on the river stream retained water in the rainy season and will distribute water in the dry season. Key words: Wafer harvesting, Channel reservoir, Sustainable upland farming system
TOLERANSI TANAMAN KEDELAI TERHADAP CEKAMAN AIR : AKUMULASI PROLIN DAN ASAM ABSISIK DAN HUBUNGANNYA DENGAN POTENSIAL OSMOTIK DAUN DAN PENYESUAIAN OSMOTIK Didy Sopandie; , Hamim; Muhammad Jusuf; Nani Heryani
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 24 No. 1 (1996): Buletin Agronomi
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (991.078 KB) | DOI: 10.24831/jai.v24i1.1616

Abstract

In this experiment. the changes on leaf osmotic potential and accumulation of proline and abscisic acid were identified from drought-tolerant and drought - sensitive soybean genotypes. Three drought - tolerant (Mlg 2805, Mlg 2984 and Mlg 2999) and two sensitive soybean genotypes (Mlg 2510 and Mlg 3541) were subjected to drought condition created by regulating water supply in greenhouse.  The results revealed that exposing plants to drought stress brought about a decrease of leaf osmotic potential. The decrease of which was greater in drought-tolerant genotypes (6.91 to 10.11 bars) than in sensitive genotypes (0.55 to 0.69 bars). The decreasing of leaf osmotic potential was followed with increasing praline accumulation, especialy for Mlg 2805. Only Mlg 2805 showed the significant ABA accumulation when the plants were subjected to drought stress. It is suggested that the drought tolerance was associated with the reduction of leaf osmotic potential (osmotic adjusment) in which proline might play an important role. The role of ABA could not be clarified since there had been a great variability in ABA content of all tolerant genotypes.
Pemberian Mulsa dalam Budidaya Cabai Rawit di Lahan Kering: Dampaknya terhadap Hasil Tanaman dan Aliran Permukaan Nani Heryani; Budi Kartiwa; Yon Sugiarto; Tri Handayani
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 41 No. 2 (2013): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.894 KB) | DOI: 10.24831/jai.v41i2.7520

Abstract

The problem of plant cultivation in dry upland with slope of >15° is the high soil erosion that result in high rate of sedimentation in the downstream of watershed. One way of overcoming this problem is by utilization of mulches. The objective of the experiment was to study the effect of mulch application on growth and yield of chilli (Capsicum frutescensL.).The experiment was conducted from January 2010 until June 2011 at Selopamioro micro watershed at Imogiri Subdistrict, Bantul District, Special Region of Yogyakarta. The experiment was arranged in a randomized complete block design consisted of four mulch treatments (rice straw, litter, plastic/silver black polyethylene, and without mulch) and four replications. The observed variables were the growth parameter (plant height), soil moisture content, soil temperature, and yield (number and weight of chilli). The result showed that application of mulches did not affect plant height and yield of chilli, but increased number of fruit. The best mulch for chilli crops in upland area was rice straw, that yielded the highest increase in number of fruit. Mulch as a soil conservation practice reduced runoff coefficient, while dicharge and extended of the reponse time were reduced only at rainfall less than 21 mm.Keywords: Capsicum frutescensL.,mulch, runoff, upland area
PENYUSUNAN MODEL KONSEPTUAL HUBUNGAN ANTARA PROSES LIMPASAN DENGAN PENCUCIAN UNSUR HARA Nani Heryani
JURNAL SUMBER DAYA AIR Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : Bina Teknik Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1395.982 KB) | DOI: 10.32679/jsda.v9i1.361

Abstract

Model konseptual hubungan proses aliran air dengan ketersediaan air dalam DAS hanya mencakup proses di dalam DAS yang memengaruhi kimia air atau yang memberi pertanda kimia dalam aliran. Penelitian dilakukan di DAS mikro Cakardipa, DAS Ciliwung Hulu, Jawa Barat. Tujuan penelitian yaitu menyusun model konseptual hubungan antara proses limpasan atau aliran air dengan ketersediaan air dan pencucian hara. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: pemasangan jaringan alat pengamatan hidrokimia dan hidrometrik, analisis separasi hidrograf secara geokimia dan hidrometrik, analisis dinamika aliran bawah permukaan, analisis hubungan konsentrasi unsur hara (hidrokimia) dan debit. Berdasarkan hasil-hasil analisis tersebut disusun model konseptual hubungan antara proses aliran air dengan ketersediaan air di dalam DAS dan pencucian hara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan separasi hidrograf secara geokimia terdapat kontribusi air tanah (groundwater) sebesar 47,3%, air lahan(soil water) sebesar 28,0%, dan curah hujan sebesar 24,7%, sedangkan separasi hidrograf secara hidrometrik menunjukkan bahwa dengan curah hujan sebesar 46,5 mm selama 8 jam 35 menit menghasilkan debit dengan volume sebesar 2.377 m3. Potensial air dan jalur aliran tempat air mengalir juga memengaruhi perbedaan konsentrasi kimia air yang melalui lereng hingga ke sungai. Akumulasi unsur hara cenderung tinggi pada bagian hilir DAS. Hubungan antara konsentrasi unsur kimia air dengan debit adalah linier, dalam hal ini terjadi penurunan unsur hara pada saat terjadi peningkatan debit.
Penilaian Kesesuaian Pembangunan Dam Parit Bertingkat Untuk Antisipasi Kekeringan: Studi Kasus Di Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan Nani Heryani
JURNAL SUMBER DAYA AIR Vol 10, No 2 (2014)
Publisher : Bina Teknik Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1336.261 KB) | DOI: 10.32679/jsda.v10i2.129

Abstract

Upaya pendayagunaan sumber daya air di lahan kering harus dilakukan seoptimal mungkin untuk meningkatkan ketersediaan air, memperpanjang masa tanam, dan menekan risiko kehilangan hasil. Hal ini dapat diimplementasikan melalui aplikasi panen hujan dan aliran permukaan yang dapat dipergunakan untuk irigasi sektor pertanian, peternakan dan perikanan, serta untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Penelitian ini dilakukan di Desa Limampoccoe, kecamatan Cenrana, kabupaten Maros, provinsi Sulawesi Selatan, pada bulan Februari sampai dengan bulan Oktober 2012. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkarakterisasi kondisi biofisik wilayah dalam menilai kesesuaian pembangunan teknologi panen hujan dan aliran permukaan melalui dam parit, serta mengembangkan model pengelolaan air melalui panen hujan dan aliran permukaan untuk mengantisipasi kekeringan. Kegiatan ini dilaksanakan melalui: 1) penyusunan peta lokasi penelitian (penggunaan lahan dan target irigasi) berdasarkan hasil analisis peta rupa bumi yang divalidasi dengan pengamatan lapang, 2) identifikasi kondisi hidrologi untuk mengetahui debit aliran sungai tempat dam parit dibangun, 3) aplikasi pembangunan teknologi panen hujan dan aliran permukaan melalui dam parit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi panen hujan dan aliran permukaan dapat meningkatkan intensitas tanam dari pola tanam padi-bera-bera menjadi padi-kacang tanah-bera, dan padi-semangka-bera.
KRITERIA RANCANG BANGUN SISTEM PANEN HUJAN DAN ALIRAN PERMUKAAN: STUDI KASUS DAS CISADANE HULU Nani Heryani; Setyono Hari Adi; Budi Kartiwa
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 23, No 2 (2013)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1853.258 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2013.v23.76

Abstract

Abstrak Banjir dan kekeringan merupakan dua fenomena alam yang dapat mengancam sistem produksi pertanian dan ketahanan pangan nasional. Secara kuantitatif masalah banjir terjadi akibat kesenjangan dua hal yaitu masalah distribusi dan kapasitas (storage). Distribusi curah hujan yang tidak merata secara spasial dan temporal menyebabkan kelebihan air di musim hujan dan kekurangan air di musim kemarau. Teknik konservasi tanah dan air dapat dilakukan melalui berbagai cara antara lain melalui  pemanenan air hujan dan aliran permukaan menggunakan embung, dam parit, dan lain-lain. Penelitian dilaksanakan di Sub DAS Cisadane Hulu pada Maret sampai dengan Nopember 2011. Tujuan penelitian yaitu: 1) mengkarakterisasi kondisi biofisik wilayah untuk penilaian kesesuaian aplikasi sistem panen hujan dan aliran permukaan 2) mengembangkan model pengelolaan air melalui panen hujan dan aliran permukaan dan mengantisipasi banjir dan kekeringan, 3) mengembangkan kriteria rancang bangun sistem panen hujan dan aliran permukaan untuk mengurangi risiko banjir dan kekeringan.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dam parit  dapat dibangun di sub DAS Cikereteg, DAS Cisadane sebanyak 41 buah dapat mengairi target irigasi seluas 50,4 ha. Sedangkan di seluruh DAS Cisadane jika dibangun sebanyak 159 buah akan dapat menurunkan debit puncak sebesar 4,5 m3/detik.  Pembangunan dam parit di sub DAS Cikereteg DAS Cisadane Hulu tergolong sesuai secara teknis maupun sosial ekonomi.
Dinamika Aliran Bawah Permukaan pada Berbagai Kandungan Kimia Air secara Spasial dan Temporal di dalam Daerah Aliran Sungai Nani Heryani; Hidayat Pawitan; M. Yanuar J. Purwanto; Kasdi Subagyono
Jurnal Tanah dan Iklim (Indonesian Soil and Climate Journal) Vol 37, No 1 (2013)
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jti.v37n1.2013.45-56

Abstract