Claim Missing Document
Check
Articles

ALAT PEMBUAT ES KREM UNTUK PENGliSAHA KEelL Df PEDESAAN Edy Purnomo; Soeprapto Rachmad
INOTEKS : Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni Vol 3, No 2 (2001): Mei 2001
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.248 KB) | DOI: 10.21831/ino.v3i2.5072

Abstract

Permasalahn pokok yang dihadapi dalam pembuatan es krem adalah bagaimana memproduksi es tersebut secara efektif dan efisien, sehingga dapat  mengatasi pembuatan  es krem cara tradisional yang cenderung menyita waktu lama (2 -  2.5 jarn/tabung es). Untuk itu melalui Program Vucer ini bertujuan mengatasi permasalahan  tersebut dengan alat pembuat es krem secara mekanik dan semi otomatik.Program vucer untuk industri kecil ini telah dapat   dilaksanakan   dengan baik, dan berhasil mewujudkan  sebuah alat pembuat  es krem  semiotomatik, yang kini digunakan di industri  Mitra. Alat pembuat es krem ini dapat  berfungsi dengan baik dengan unjuk kerja sebagai berikut : Alat ini mudah dioperasikan, kapasitas produksinya 3 buah tabung bos es krem I 55 -  60 menit, sehingga menghemat  waktu  dan  tenaga  sekitar  6.5 jarn/3  tabung,  es  krem  yang  dihasilkan  mempunyai kualitas standar pasar dan pesanan khusus.Penggunaan alat ini mencapai 3 kali lebih produktif dibandingkan cara manual. Keuntunganlain alat ini yaitu ergonomis, kompak, mudah dalam penggunaan dan mudah dalam perawatannya. Dengan  demikian  penerapan  alat  ini akan mampu  meningkatkan  potensi  industri  kecil  semakin maju berkembang. Kata  kunci:   Alat pembuat  es krem
Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Everyone is a Teacher Here dan Make a Match Vevi Liasari; Sudjarwo Sudjarwo; Edy Purnomo
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to compare the learning outcomes of students on the subjects of geography XI in high schools 10 Bandar Lampung. The purpose of this research is that is to knowing the difference learning outcomes of students, between students who use the model of learning everyone is a teacher here with students who use the learning model make a match that was given the assignment and project portfolio. Research method used is experiment with specious approach. Engineering data collection is done through poll and tests. To test instrument use the validity, test reliability, the trouble, and the different.Analysis techniques data using analysis variant two roads and the hypothesi. The research results show that the difference study results students, between students who use learning model everyone is a teacher here with students who use learning model make a match given the assignment portfolio and project.Penelitian ini dilatarbelakangi masalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi XI semester ganjil di SMA Negeri 10 Bandar Lampung. Tujuan penelitian ini adalah yaitu untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa, antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran Make A Match yang diberi Penugasan Portofolio dan Proyek. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan eksperimen semu. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui angket dan tes. Untuk uji instrument menggunakan uji validitas, reliabilitas tes, tingkat kesukaran, dan daya beda. Teknik analisis data menggunakan analisis varian dua jalan dan uji t. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa, antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran Make A Match yang diberi Penugasan Portofolio dan Proyek.Kata kunci: Model Pembelajaran, Hasil Belajar, dan Penugasan.
Perbandingan Model Picture and Picture dan Jigsaw II Meningkatkan Berfikir Tingkat Tinggi Fajri Arif Wibawa; Edy Purnomo; Darsono Darsono
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 5, No 3 (2017): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to find out the effectiveness of high order thinking ability among students who learning using Picture and Picture and Jigsaw II by observing the learning style of students. The research method used was experiment. The result of the research showed that there are differences in students' high-order thinking ability, there are differences in the ability of high-level thinking between students with visual and auditory style, there is interaction between learning model and learning style toward high-level thinking ability, high students thinking ability with Picture and Picture higher in students visual learning style, high-level thinking ability of students with Picture and Picture lower on students whose learning style is auditory, high-order thinking ability of students with higher visual learning style with Picture and Picture, high-level thinking ability of student style visual learning is lower with Jigsaw II.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas kemampuan berfikir tingkat tinggi antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model Picture and Picture dan Jigsaw II dengan memperhatikan gaya belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan terdapat ada perbedaan kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa, ada perbedaan kemampuan berfikir tingkat tinggi antara siswa yang gaya belajarnya visual dan auditori, ada interaksi antara model pembelajaran dengan gaya belajar terhadap kemampuan berfikir tingkat tinggi, kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa dengan Picture and Picture lebih tinggi pada siswa gaya belajarnya visual, kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa dengan Picture and Picture lebih rendah pada siswa yang gaya belajarnya auditori, kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa yang gaya belajarnya visual lebih tinggi dengan model Picture and Picture, kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa yang gaya belajarnya visual lebih rendah dengan model Jigsaw II.Kata kunci: berfikir tingkat tinggi, picture and picture, jigsaw II, gaya belajar.
Pembelajaran IPS Model STAD Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Lilian Mega; Edy Purnomo; Pargito Pargito
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aimed to (1) describe the application of social studies learning of STAD model in junior high school students, (2) determine the application of social studies learning of STAD model to improve the social skill of junior high school students. This is a Classroom Action Research by applying the model of cooperative learnings method, Student Team-Acievement Division (STAD) that involved 24 students of seven grade in SMPN 4 Metro as sample. The data collection retrieved by observation and application using descriptive data analysis technique. This research ran for three cycles. The results are: First, the aplication of social studies learning of STAD model in junior high shcool students proceed properly in every fase of STAD. Second, the application of social studies learning of STAD model increase the social skills, they are (1) sharing information and materials, (2) listening and speaking alternately, (3) cooperation and mutual help, and (4) self control.Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan penerapan pembelajaran IPS model STAD pada siswa sekolah menengah pertama, (2) mengetahui penerapan pembelajaran IPS model STAD dalam meningkatkan keterampilan sosial pada siswa sekolah menengah pertama. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindak Kelas (PTK) dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model Divisi Pencapaian-Tim Siswa (STAD). Sampel sebanyak 24 orang siswa kelas VIIH di SMP Negeri 4 Metro. Pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi dengan teknik analisis data deskriptif. Penelitian berjalan selama tiga siklus. Hasil penelitian adalah, Pertama, penerapan pembelajaran IPS model STAD pada siswa sekolah menengah pertama berjalan dengan sangat baik melalui setiap tahapan dalam model STAD. Kedua, penerapan pembelajaran IPS model STAD dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa yaitu (4) perilaku keterampilan sosial yang terbentuk pada siswa yaitu (1) berbagi informasi dan materi, (2) mendengar dan berbicara bergiliran, (3) bekerjasama dan saling menolong, (4) mengendalikan diri.Kata kunci : pembelajaran IPS, STAD, keterampilan sosial
PERBANDINGAN MORALITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL MORAL REASONING DENGAN VCT MEMPERHATIKAN POLA ASUH Eti Setiawati; Edy Purnomo; Irawan Suntoro
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objective of this research was to find out the students morality differences between those who used MR and VCT learning models by considering parenting patterns. Population 114 and samples 76 were taken with cluster random sampling. This a quasi-experiment research with desain factorial. Data were collected with observations and questionnaires. Hypothesis was tested by using two paths variance analysis and t-test with two independent samples. The results showed: (1) there were students morality differences between those students using MR and those students using VCT. (2) students with authoritarian parenting pattern showed higher moralities that those students with permissive parenting pattern with MR and VCT. (3) there interactions of learning models and parenting patterns to students moralities. (4) students using MR showed higher moralities that those students using VCT in authoritarian parenting pattern. (5) students using VCT showed higher moralities than those students using MR model in permissive parenting pattern.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan moralitas siswa yang pembelajarannya menggunakan model Moral Reasoning (MR) dan VCT dengan memperhatikan pola asuh orang tua dengan populasi sebanyak 114 siswa, sampel 76 siswa yang ditentukan dengan cluster random sampling. Metode penelitian yang digunakan penelitian eksperimen semu dengan desain faktorial. Pengumpulan data melalui observasi dan angket. Pengujian hipotesis menggunakan rumus analisis varians dua jalan dan t-test dua sampel independen. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat perbedaan moralitas siswa yang pembelajarannya menggunakan MR dengan yang menggunakan VCT. (2) moralitas siswa dengan pola asuh otoriter lebih tinggi dari pola asuh permisif dengan menggunakan MR maupun VCT. (3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan pola asuh orang tua terhadap moralitas. (4) Moralitas siswa dengan MR lebih tinggi dari VCT bagi siswa yang pola asuh otoriter. (5) Moralitas siswa yang pembelajarannya menggunakan VCT lebih tinggi dari MR pada pola asuh permisif.Kata kunci: Moralitas, model moral reasoning, VCT
Kalirejo Dalam Perspektif Geografi Eka Dwi Anggraeni; Edy Purnomo; Pargito Pargito
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 5, No 4 (2017): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to examine kalirejo in geographical perspective. The method used in this research is qualitative with ethnography approach. Data collection techniques using triangulation. The geographical perspective of urban spatial layout is a strategic location close to the market, many shops, health centers, hospitals and clinics, kampung kalirejo including advanced economics although still covered with China. But the access road many perforated due to lack of attention from the provincial government is the path listas associated with the famous path prone in central Lampung.Penelitian ini bertujuan untuk, mengkaji Kalirejo dalam perspektif geografi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Perspektif geografi tata ruang kampung sebelum di huni tetap oleh penduduk merupakan tegalan, kebun, sawah, ladang kemudian setelah ada transmigransi menjadi lokasi strategis, pasar, banyak pertokoan, puskesmas, rumah sakit dan klinik. Sistem pemerintahan dipilih oleh Bupati tingkat II Lampung Tengah karena berkat kerja keras Bapak Karto Sentanu menjadikan kampung Kalirejo ini memenuhi syarat untuk menjadi perkampungan. Kampung Kalirejo keadaan perekonomian termasuk maju dibandingkan dengan kampung lainnya. Tetapi Akses jalan banyak berlubang dikarenakan kurang perhatian dari pemerintah propinsi merupakan jalan lintas di Lampung Tengah.Kata kunci: Kalirejo, Perspektif Geografi, Transmigrasi
PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW II DAN MODEL TSTS Purnama W Turnip; Edy Purnomo; Darsono Darsono
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was a case where the low ability preparing financial reports trading companies class XII high schools 1 Natar. The research is namely to know of students ability to preparing financial reports trading companies using learning model cooperative type jigsaw II higher than the two are learning model two stray. The methodology used is the factorial. Engineering data collection was carried out by a test. Analysis techniques data using analysis t. To the hypothesis 1 up to 7 both t test. The research results show that of students ability to preparing financial reports trading companies using learning model cooperative type jigsaw II higher than the two are learning model two stray. There are two a hypothesis that rejected the hypothesis 4 and 7 to the matter journal adjustments and matter draw up the price of a showed that learning model two stay two stray higher than learning model cooperative type jigsaw II.Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya kemampuan menyusun laporan keuangan perusahaan dagang kelas XII SMA 1 Natar. Penelitian ini untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyusun laporan keuangan perusahaan dagang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dibandingkan dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan eksperimen semu. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes. Teknik analisis data menggunakan analisis uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyusun laporan keuangan perusahaan dagang berupa jurnal, buku besar, neraca saldo dan laporan Keuangan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray. Ada dua hipotesis yang ditolak yaitu hipotesis 4 dan 7 pada materi jurnal penyesuaian dan materi menyusun harga pokok penjualan menunjukan bahwa model pembelajaran Two Stay Two Stray lebih tinggi dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.Kata kunci: model jigsaw II, model TSTS
PENINGKATAN MORALITAS SISWA MELALUI MODEL VALUE CLARIFICATION TEHNIQUE (VCT) PADA PEMBELAJARAN PPKn Yuslina Yuslina; Edy Purnomo; Erlina Rufaidah
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research which is to describe the use of video learning to increase democratic attitude and understanding the material. The kind of research used in this research is research the act of a class action. A procedure done in this report is written with stages of planning, the act of, the implementation of the, observation , and reflection for a decision making in order to further development .The subject of study were students in the class IX public junior high schools 19 Bandar Lampung which totaled 32 students. The research results show that (1) the utilization of learning video can improve democratic attitude students. This is proven with an increase in from the cycle of to the cycle. Nevertheless, there are still five students who still have the attitude the category of democratic students were quite good and (2) the utilization of learning video can improve understanding matter students.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pemanfaatan video pembelajaran untuk meningkatkan sikap demokratis dan pemahaman materi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan tahapan perencanaan, tindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk pengambilan keputusan guna pengembangan lebih lanjut. Subjek penelitian adalah siswa di Kelas IX SMP Negeri 19 Bandar Lampung Bandar Lampung yang berjumlah 32 siswa. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) pemanfaatan video pembelajaran dapat meningkatkan sikap demokratis siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan dari siklus ke siklus. Meskipun demikian, masih ada lima siswa yang masih mempunyai sikap demokratis siswa kategori cukup baik dan (2) pemanfaatan video pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman materi siswa.Kata kunci: pemahaman materi, sikap demokratis, video pembelajaran
Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Dalam Upaya Meningkatkan Minat Berwirausaha Rahmad Nurhasan; Edy Purnomo; Risma M Sinaga
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to observe an increase in student interest in entrepreneurship after implementing internship. This study uses a descriptive qualitative approach with a case study method or approach. The research subjects were students, mentors, and principals. The results showed that the implementation of Industrial Work Practices was able to increase interest in student entrepreneurship, after the implementation of internship paid attention to supporting factors in entrepreneurship interest: (1) increased creativity and innovation, (2) increased leadership, (3) increased skills, (4) increased entrepreneurial spirit, (5) increased confidence, (6) able to interact. During the Industrial Work Practices the Business World directs talents and interests, develops students' skills. The interest in entrepreneurship that grows through the implementation of apprenticeship is inseparable from the students themselves, as long as the internship of students working on the assignments given to them, honed to become skilled, if the school cooperates with the Business World in developing student entrepreneurship interests.Tujuan penelitian ini untuk mengamati peningkatan minat siswa berwirausaha setelah melaksanakan prakerin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode atau pendekatan studi kasus. Subjek penelitiannya siswa, guru pembimbing, dan kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Praktik Kerja Industri mampu meningkatkan minat berwirausaha siswa, setelah pelaksanaan prakerin memperhatikan faktor penunjang minat berwirausaha: (1) meningkatnya kreatifitas serta inovatif,         (2) meningkatnya jiwa kepemimpinan, (3) meningkatnya keterampilan,              (4) meningkatnya jiwa berwirausaha, (5) meningkatnya rasa percaya diri,           (6) mampu berinteraksi. Selama Praktik Kerja Industri Dunia Usaha mengarahkan bakat serta minat, mengembangkan keterampilan siswa. Minat berwirausaha yang tumbuh melalui pelaksanaan prakerin tidak terlepas dari siswa sendiri, selama prakerin siswa mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya, diasah menjadi trampil, jika sekolah bekerjasama dengan Dunia Usaha dalam menumbuh kembangkan minat berwirausaha siswa. Kata Kunci : Praktik kerja industri, minat berwirausaha
Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Dengan Menggunakan Model Simulasi Elni Usman; Sumadi Sumadi; Edy Purnomo
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 5, No 3 (2017): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objective of this research was to find out the effectiveness of simulation model in improving students social skill and social skill indicators which were easy and difficult to gain. This was a class action research. This research procedures were stages of planning, action, execution, observation, and reflection to make decisions for further development. Research subjects were 32 classroom VIII D students in Public Senior High School 1 in Tumijajar. The results showed that (1) the use of simulation model in social science learning could improve students social skill, and (2) easy and difficult to gain indicator scales for social skill. All social indicators for social skill had improved and gained predetermined indicators up to cycle III, so that this research was terminated in cycle III. Only one students social skill indicator which was difficult to gain it was ability to follow the instructions. penelitian ini untuk mengetahui efektifitas model simulasi dalam meningkatkan keterampilan sosial siswa dan indikator keterampilan sosial yang mudah dicapai dan yang sulit dicapai. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan tahapan perencanaan, tindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk pengambilan keputusan guna pengembangan lebih lanjut. Subjek pernelitian ini adalah siswa kelas VIII D yang berjumlah 32 orang. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan model simulasi dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa, dan (2) skala indikator keterampilan sosial mana yang mudah dicapai dan mana yang sulit dicapai. Seluruh indikator keterampilan sosial sudah mengalami kenaikan dan sudah mencapai indikator yang ditentukan sampai dengan siklus III. Sehingga penelitian dihentikan sampai pada siklus III. Hanya ada satu indikator keterampilan social siswa yang sulit capai yaitu kemampuan mengikuti petunjuk.Kata kunci: keterampilan sosial, PTK, simulasi