Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Validity of Interactive Learning Media Based on Moodle's Learning Management System with Three Chemical Representative Levels (Macroscopic, Submicroscopic, and Symbolic) in Electrolysis Cell Sub Material Kholifatur Rosyidah; Sukarmin Sukarmin
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia Vol 10, No 3 (2021): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Validity of Interactive Learning Media Based on Moodle’s Learning Management System with Three Chemical Representative Levels (Macroscopic, Submicroscopic, and Symbolic) in Electrolysis Cell Sub Material. This study aims to determine the validity of Interactive Learning Media Based on the Moodle Learning Management System with Three Chemical Representative Levels (Macroscopic, Submicroscopic, and Symbolic) in the Electrolysis Cell Sub Material seen from the content and construct validity. This study uses a Research and Development (RD) type of research which only reached the design revision step from the validation results. This study used an interactive media review sheet instrument and an interactive media validation sheet. Based on the validation results, it shows that the developed interactive media obtained a percentage of 92,5% for content validity which was included in the very valid category, and 88% for construct validity which was in the very valid category to use as a media to prevent misconceptions in students with three levels of chemical representation. Keywords: Interactive media, Moodle, three levels of Chemical Representation, Electrolysis Cell.DOI:10.23960/jppk.v10.i3.2021.15
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM CONSTRUCTING EXPLANATIONS AND DESIGNING SOLUTIONS MATERI GERAK DAN GAYA Tiara Obrilian Cahyanti; Sukarmin Sukarmin; Ashadi Ashadi
EDUSAINS Vol 11, No 2 (2019): EDUSAINS
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.54 KB) | DOI: 10.15408/es.v11i2.10674

Abstract

ANALYSIS OF THE ABILITY IN CONSTRUCTING EXPLANATIONS AND DESIGNING SOLUTIONS OF STUDENTS ON FORCE AND MOTION AbstractThis study is aimed to determine the Constructing explanations and designing solutions ability among students in Force and Motion  subject. The result was analyzed by descriptive methode to describe the Constructing explanations and designing solutions ability among junior high school student. The sample of this study included 128 students of four junior high schools; SMP N 1 Jaten, SMP N 1 Kebakkramat, SMP N 3 Surakarta, and SMP N 5 Surakarta. The results showed that the ability of students in constructing explanations and designing solutions in each aspect below 55%. The percentage of the student’s Constructing explanations and designing solutions ability in each sub-subject was on the moderate category, then there should be a treatment to improve the students' Constructing explanations and designing solutions ability. AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kemampuan siswa dalam Constructing explanations and designing solutions pada materi Gerak dan Gaya kelas VIII SMP. Penelitian ini menerapkan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan kemampuan siswa dalam Constructing explanations and designing solutions. Subjek penelitian adalah 128 siswa SMP yang terdiri dari 4 sekolah yaitu SMP N 1 Jaten, SMP N 1 Kebakkramat, SMP N 3 Surakarta, dan SMP N 5 Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam constructing explanations and designing solutions pada masing-masing aspek dibawah 55%.  Selain itu persentase kemampuan siswa dalam Constructing explanations and designing solutions pada masing-masing sub materi masuk dalam kategori sedang, sehingga perlu dilakukan tindakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam Constructing explanations and designing solutions. 
RELAKSASI BENSON UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT DAERAH KUDUS Sukarmin Sukarmin; Rizka Himawan
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 6, No 3 (2015): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejadian hipertensi di Indonesia tahun 2012 mencapai 18 juta pasien. Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2004 menunjukan prevalensi hipertensi di Indonesia cukup tinggi, yaitu 83 per 1000 anggota rumah tangga. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh relaksasi benson terhadap tekanan darah pasien hipertensi di  Rumah Sakit daerah (RSD)  Kudus. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan pre and post with control group. Sampel penelitian ini adalah  pasien hipertensi yang menjalani rawat jalan di  Rumah Sakit Daerah (RSD) Kudus yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 15 pasien kelompok kontrol dan 15 orang kelompok intervensi. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan benson relaksasi terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok intervensi (p: 0,027 untuk sistolik dan 0,041 untuk diastolik). Sedangakn pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan signifikan tekanan darah sistolik dan diastolik (p: 0,69 untuk sistolik dan p:0126 untuk diastolik). Penelitian juga menunjukkan adanya perbedaan rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik yang tidak signifikan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (p: 0,511 untuk tekanan sistolik dan p: 0,426 untuk diastolik).
HUBUNGAN ANTARA LAMA HOSPITALISASI DAN PERSEPSI KELUARGA TENTANG PERILAKU PERAWAT DENGAN KECEMASAN ANAK PRASEKOLAH DI RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG 2014 Sukarmin Sukarmin; Subiwati Subiwati
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 8, No 1 (2017): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usia prasekolah merupakan masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3-6 tahun. Pada usia ini, perkembangan motorik anak berjalan terus-menerus. Hasil penelitian Purwandari et.al. (2011) di RSUD Margono Soekardjo Purwokerto menunjukkan 25% anak usia prasekolah yang dirawat mengalami cemas berat, 55% cemas sedang dan 20% cemas ringan. Dampak hospitalisasi dan kecemasan yang dialami anak usia prasekolah berisiko dapat mengganggu tumbuh kembang anak dan proses penyembuhan pada anak Mengetahui hubungan lama hospitalisasi dan persepsi keluarga tentang perilaku perawat dengan kecemasan rawat inap  pada anak pra sekolah di RSU PKU Muhammadiyah Gubug. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian  korelatif analitik yaitu untuk menerangkan tentang hubungan antara lama hospitalisasi dan persepsi keluarga tentang perilaku perawat dengan kecemasan rawat inap . Peneliti mengambil 30 responden anak pra sekolah yang dirawat di RSU PKU Muhammadiyah Gubug. Ada hubungan antara perilaku perawat dengan kecemasan anak pra sekolah dengan nilai p 0,002 (<α0,05) sedangkan hubungan lama hospitalisasi dengan kecemasan anak prasekolah tidak ada hubungan yang bermakna dengan nilai p=0,073 (>α 0,05). Meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan terutama ditunjukan dalam perawatan anak usia pra sekolah yang mengalami dampak hospitalisasi
PENGARUH BRISK WALKING EXERCISE TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI Sukarmin Sukarmin; Elly Nurachmah; Dewi Gayatri
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 5, No 1 (2014): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

risk  walking  exercise  merupakan  salah  satu  bentuk  moderate  aerobic  exercise  yang direkomendasikan oleh ahli jantung di Amerika dan Eropa sebagai salah satu perubahan  gaya  hidup pasien hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui adanya pengaruh brisk walking exerciseterhadap  tekanan darah pasien hipertensi  di Kudus. Penelitian dilakukan pada  penderita hipertensi  di unit rawat jalan dua rumah sakit di Kudus dengan metode  penelitian eksperimen randomized control trial (RCT) dengan pendekatan pre dan post with control. Penelitian dilakukan pada  42 responden ( 21 responden kelompok kontrol dan 21 kelompok intervensi). Hasil uji paired t test perubahan tekanan darah sistolik dan diastolik kelompok kontrol menunjukan adanya nilai yang bermakna (p= 0,000 dan p=  0,026;   α  =  0,05).  Untuk  itu  perlu  adanya  penerapan brisk  walking  untuk  penatalaksanaan hipertensi di rumah sakit maupun puskesmas (komunitas).
PENGARUH POSISI MIRING TERHADAP DEKUBITUS PADA PASIEN STROKE DI RSUD RAA SOEWONDO PATI Umi Faridah; Sukarmin Sukarmin; Sri Murtini
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 1 (2019): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v10i1.632

Abstract

AbstrakPENGARUH POSISI MIRING TERHADAP DEKUBITUS PADA PASIEN STROKE DI RSUD RAA SOEWONDO PATI Latar Belakang : latar belakang penelitian ini yaitu dari observasi selama 7 hari, peneliti tidak menemukan pasien dilaksanakan pemberian posisi miring pada pasien yang mengalami dekubitus. Sedangkan pemberian posisi miring bertujuan untuk mengurangi derajat dekubitus yang dialami pasien. Selama observasi satu minggu tersebut, perawat hanya melakukan tindakan keperawatan seperti pengukuran tanda-tanda vital biasa, sekedar ganti balut pada luka dekubitus dan saat injeksi perawat langsung kembali ke ruang keperawatan. Prosedur tetap yang ada di RSUD adalah pemberian alih baring, tetapi tindakan ini juga jarang dilaksanakan sehingga tindakan dalam mengurangi dekubitus masih dianggap kurang. Tujuan : tujuan penelitian ini untuk pengaruh posisi miring terhadap dekubitus pada pasien stroke di RSUD RAA Soewondo Pati. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah metode metode quasi eksperimen dengan pendekatan Pra-Pasca Test. Jumlah sampel 16 pasien sebagai kelompok intervensi dan 16 pasien kelompok kontrol yang dipilih secara consecutive Sampling. Untuk menganalisis data menggunakan Paired T Test.  Hasil : Hasil penelitian didapatkan kelompok intervensi diperoleh nilai ρ  value adalah 0,002 (p<0,05) dan kelompok kontrol diperoleh nilai ρ  value adalah 0,025 (p<0,05). Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ρ  value kelompok intervensi lebih kecil dibandingkan ρ  value kelompok kontrol sehingga pemberian posisi miring lebih efektif menurunkan derajat dekubitus dibandingkan kelompok kontrol tanpa perlakuan.Kata Kunci: Posisi Miring, Dekubitus dan Stroke 
HUBUNGAN ANTARA EDUKASI BERBASIS INTERNET DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN KEWANITAAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI KEMBANG KABUPATEN JEPARA Umi Faridah; Sukarmin Sukarmin; Hanitya Kistiyan Eko Noviyanto
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 2 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v11i2.862

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang :pada usia remaja, seoran wanita mengalami perubahan anatomi maupun fosiologis yangsalah satunya adalah perubahan pada organ kewanitaan sehingga memelukan perhatian, kebersihan organ kewanitaan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan pada masa ini. Adanya informasi yang baik tentang kebersihan organ kewanitaan merupakan dasar dari perilaku remaja untuk menjaga kebersihan organ kewanitaan. Media edukasi saat ini yang mudah diakses adalah internet . Tujuan : Mengetahui hubungan antara edukasi berbasis internet dengan tindakan menjaga kebersihan organ kewanitaan pada remaja putri di SMA Negeri Kembang Kabupaten Jepara. Metode: Jenis penelitian ini adalah kolerasional  dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purprosive sampling dengan jumlah sampel 73. Uji analisis yang digunakan adalah dengan uji che square. Hasil : dari analisis hubungan antara edukasi berbasis internet dengan tindakan menjaga kebersihan organ kewanitaan didapatkan nilai p value 0,005. Kesimpulan : Penelitian ini menyimpulkan terdapat hubungan antara edukasi berbasis internet dengan tindakan menjaga kebersihan organ kewanitaan pada remaja putri di SMA Negeri Kembang Kabupaten Jepara. Kata Kunci : Remaja, Internet, Vulva Higiene  ABSTRACT Background: in adolescence, a woman experiences anatomical and physiological changes, one of which is a change in the female organs so that it requires attention, the cleanliness of the female organs is an important thing to consider at this time. The existence of good information about the cleanliness of the female organs is the basis of adolescent behavior to maintain the cleanliness of the female organs. The current educational media that is easily accessed is the internet. Objective: To determine the relationship between internet-based education with the act of maintaining the cleanliness of female organs in young women in SMA Negeri Kembang Kabupaten Jepara.  Method: This type of research is collaborative with cross sectional approach. The sampling technique used was purprosive sampling with a sample size of 73.. The analytical test used was the che square test. Results: From the analysis of the relationship between internet-based education and the act of maintaining the cleanliness of female organs p value of 0,005 was obtained. Conclusion: This study concludes that there is a relationship between internet-based education and the act of maintaining the cleanliness of female organs in adolescent girls in SMA Negeri Kembang Kabupaten Jepara Keywords: Teenagers, the Internet, Vulva Hygiene
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN FISIK DAN BIOLOGI TERHADAP KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI BP4 PATI Rusnoto Rusnoto; Sukarmin Sukarmin
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis  paru disebabkan  oleh Mycobacleriunt  tuberculosis'  Di Indonesia prevalensi Tuberkulosis  Paru sebesar  130 / 100.000,  Prevalensi  TB paru  klinis 0'8%dari  seluruh  penyakit  di lndonesia  dan 75%  penderita  TB paru  adalah  kelompok usia produktif(15  - 50 tahun)  dengan  tingkat sosial ekonomi rendah.  Di indonesia TB Paru merupakan penyebab kematian  utama  ketiga. Risiko penularan  setiap  tahun  di lndonesia  antara 1-2 %. Penderita baru  BTA positif dari 2003-2006  di BP4 jumlah 419 kasus.  Penderita  TB Paru pada  usia dewasa akan menimbulkan masalah dikeluargarnaupun komunitas  terutama dalam pencapaian  produktifitas  kerja Penelitian  ini bertujuan untuk menganalisis  faktor  Iingkungan  fisik sosial ekonomi, budaya  dan biologi  terhadap  kejadian tuberkulosis  paru  tahun 2008 penelitian ini mengutamakan metode  case control  study,. Subyek penelitian  ini adalah  106  orang yang  berobat  ke BP4 Pati sebanyak 53 penderita TB paru  sebagai  kasus  dan  bukan Penderita  TB paru sebanyak  53 sebagai  kontrol.  Diagnosis  penderita  dibuktikan  dengan  pemeriksaan rontgen  dan BTA pada pemeriksaan  SPS dinyatakan posilif, sedang  kelompok  kontrol pada pemeriksaan  BTA SPS  dan  rontgen  hasilnya  dinyatakan  negatif. Analisis  data dilakukan dengan  chi square  test, unluk  mengetahui besarnya  risiko  dihitung  OR  (odds ratio), selanjutnya dilakukan  analisis  multivariat  dengan uji regresi  logistik.  Dari hasil analisis  bivariat  Tingkat  pendapatan  (p :  0,016,  odds  ratio  (OR) 2,536 95 % Confidence  lnterval  (C0  I,155 - 5,568), Tingkat Pengetahuan  (p = 0,0001, odd.r  rqtio (OR) 26,743  95 Vo  Confdence  Intervol  (CI)  8,857  * 80,749), Jenis pekerjaan  (odds ratio (OR)  2,606 95 o/o  Confdence  Inter-val  (CD 1,076  - 6,310,  p= 0,031),  Status gizi (p = 0,038,  odds rario (OR)  3,789  95 ok Cottfdence  Inret\,(Il (Cl) 1,694  - 8.475). Kebiasaan merokok  (odds  ratio (OR) 2,559  95 % Cott/idence lnterval  (CI) l,16l -5,642, p = 0,019),  Adapun  variabel  bebas  yang tidak  terbLrkti  berhubungan Riwayat Minum-minurnan  Keras (odds ratio  (OR) I  ,280 95 %  Confidence  Interval (CI) 0,482  -3.402,  p = 0,620). Perlu segera  dilakukan  penanggulangan  penderita  Tb  paru dan screening  TB  paru, penyuluhan  kepada  masyarakat.  dan  upaya  rumah sehat pada masyarakat.
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA Farida Hannum; Sukarmin Sukarmin; Cari Cari
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 8, No 1 (2019): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v8i1.31824

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah karena keterbatasan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran bagi siswa dan guru. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan karakteristik modul pembelajaran fisika berbasis Learning Cycle 5E, (2) mengetahui kelayakan modul, (3) mengetahui efektivitas penggunaan modul terhadap kemampuan berpikir analitis dan hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan Research and Development (R&D) dengan model 4-D yang terdiri dari: (1) define, (2) design, (3) develop, dan (4) disseminate. Materi yang dikembangkan dalam modul adalah Fluida Statis yang diperuntukkan siswa SMA kelas XI IPA. Modul  yang dikembangkan divalidasi oleh ahli materi, ahli bahasa, ahli media, reviewer, dan peer review. Modul dikategorikan layak untuk implementasikan. Modul diujicobakan secara terbatas pada 12 siswa di SMA Negeri 2 Ngawi dan diperoleh hasil bahwa modul termasuk dalam kategori “Sangat Baik” menurut siswa. Modul diujicoba dalam skala besar pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Ngawi. Data yang diperoleh yaitu data kemampuan berpikir analitis dan hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan disimpulkan bahwa: (1) karakteristik modul fisika yang dikembangkan berupa modul cetak materi fluida statis yang berbasis Learning Cycle 5E dengan tahapan engage, explore, explain, elaborate, dan evaluate dengan memunculkan indikator kemampuan berpikir analitis dalam setiap tahapannya yaitu menginterpretasi informasi, menggunakan konsep dalam pemecahan masalah, membuat dan mengevaluasi kesimpulan, serta memberikan alasan setiap jawaban, (2) modul pembelajaran fisika berbasis Learning Cycle 5E yang dikembangkan layak karena memenuhi kriteria nilai kelayakan berdasarkan Cut Off Score yaitu sebesar 87,32%, respon guru dalam tahap penyebaran sebesar 84,00% dalam kategori sangat baik, dan hasil angket respon modul oleh siswa sebesar 80,62% dalam kategori sangat baik, (3)  modul pembelajaran fisika berbasis Learning Cycle 5E efektif dalam meningkatkan  kemampuan berpikir analitis serta ketercapaian ketuntasan hasil belajar siswa. Nilai rata-rata kemampuan berpikir analitis siswa sebesar 0,41 yang termasuk kategori “Sedang”. Sedangkan rata-rata ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 87,50% meningkat melampaui KKM.
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA MULTIREPRESENTASI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA KELAS XI Ratih Astuti Handayani; Sukarmin Sukarmin; Sarwanto Sarwanto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 3 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v7i3.31708

Abstract

Hasil TIMSS menunjukkan kemampuan penalaran siswa Indonesia yang merupakan ciri berpikir kritis memiliki rata-rata paling rendah diantara domain pengetahuan dan penerapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) karakteristik modul fisika multirepresentasi berbasis PBL pada materi dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis; (2) kelayakan modul fisika multirepresentasi berbasis PBL pada materi dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar; (3) efektivitas modul fisika multirepresentasi berbasis PBL untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Metode penelitian ini adalah R&D dengan model 4-D yang terdiri dari : (1) define (pendefinisian), (2) design (perancangan), (3) develop (pengembangan), (4) disseminate (penyebaran). Modul disusun dengan tahapan PBL yaitu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan. Pengembangan modul meliputi proses validasi kelayakan modul, revisi modul, dan implementasi modul multirepresentasi berbasis PBL di kelas XI SMAN 3 Sukoharjo. Analisis data yang digunakan selama penelitian adalah analisis deskriptif berdasarkan skor kriteria dan analisis peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan nilai gain.. Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) karakteristik modul fisika yang dikembangkan memuat tahapan berbasis PBL pada setiap kegiatan belajar disertai dengan komponen indikator keterampilan berpikir kritis. Modul diengkapi dengan penyampaian konsep dalam representasi verbal, gambar, diagram bebas dan matematis; (2) modul dikategorikan layak berdasarkan ahli materi, ahli media, ahli bahasa, guru fisika, dan peer review yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata 88,64 lebih besar dari nilai minum kelayakan 88,44. Serta didukung dengan respon dari siswa dengan kategori baik dan hasil disseminate yang mengkategorikan modul sangat baik; (3) keterampilan berpikir kritis siswa setelah menggunakan modul fisika multirepresentasi berbasis PBL mengalami peningkatan dalam kategori sedang dengan N-Gain sebesar 0,49.