Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA BIC, CUBIC DAN HTCP PADA TOPOLOGI DUMBBELL DAN SIMPLE NETWORK MENGGUNAKAN NS2 Rian Fahrizal; Wahyu Dewanto; Sujoko Sumaryono
Telematika Vol 8, No 2 (2012): Edisi Januari 2012
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/telematika.v8i2.451

Abstract

High speed computer networks with a large waiting time is a common from of network in the future. In this network are commonly used TCP algorithms have difficullty in sending data. There are several algorithms that has used the BIC, CUBIC and HTCP. These algorithms needs to be tested to determine its performance when apllied to the network topology with two dumbbells, and simple network. Teh results obtained testing the algorithms is best HTCP performance by having the smallest value.
PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA BIC, CUBIC DAN HTCP PADA TOPOLOGI PARKINGLOT DAN MULTIHOME MENGGUNAKAN NS2 Rian Fahrizal; Wahyu Dewanto; Sujoko Sumaryono
Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) Vol 1, No 2 (2012): Network And Security
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaringan komputer kecepatan tinggi dengan waktu tunggu yang besar merupakan bentuk jaringan yang umum di masa depan. Pada jaringan ini algoritma TCP yang umum digunakan mengalami kesulitan di dalam melakukan pengiriman data. Ada beberapa algoritma yang telah digunakan yakni BIC, CUBIC, dan HTCP. Algoritmaalgoritma ini perlu diuji untuk mengetahui kinerjanya jika diterapkan pada jaringan dengan dua topologi yakni parkinglot dan multihome. Hasil pengujian didapatkan algoritma yang paling baik adalah BIC dengan memiliki nilai kinerja yang paling kecil pada pengujian kali ini.
Aplikasi Teknik Enkripsi Dan Dekripsi File Dengan Algoritma Blowfish Pada Perangkat Mobile Berbasis Android Siswo Wardoyo; Rian Fahrizal
Setrum : Sistem Kendali-Tenaga-elektronika-telekomunikasi-komputer Vol 3, No 1 (2014): Edisi Juni 2014
Publisher : Fakultas Teknik Elektro - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1558.059 KB) | DOI: 10.36055/setrum.v3i1.497

Abstract

Kriptografi merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengamankan data dalam bentuk file dengan mengenkripsi file sehingga orang lain tidak berhak mengetahui file yang sifatnya pribadi dan rahasia. Salah satu metode kriptografi adalah algoritma Blowfish yang merupakan algoritma yang menggunakan kunci simetris untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. Aplikasi yang dibangun ini dapat melakukan enkripsi file berbentuk gambar, video, dan dokumen. Aplikasi ini dapat berjalan pada ponsel yang minimal memiliki sistem operasi Android versi 2.3. Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah Eclipse. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi yang dibangun mampu melakukan enkripsi dan dekripsi dengan baik. Hasil enkripsi file membuat file menjadi tidak diketahui lagi maknanya. Dengan menggunakan kunci berjumlah 72 bit atau 9 karakter dibutuhkan waktu 1,49x108 tahun untuk membongkarnya dengan kecepatan komputasinya adalah 106 key/sec. Panjang kunci dan kerahasiaan kunci mempengaruhi dari tingkat keamanan file.
Studi Pemanfaatan Arus Laut Sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif di Wilayah Selat Sunda Budi Supian; Suhendar Suhendar; Rian Fahrizal
Setrum : Sistem Kendali-Tenaga-elektronika-telekomunikasi-komputer Vol 2, No 1 (2013): Edisi Juni 2013
Publisher : Fakultas Teknik Elektro - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.948 KB) | DOI: 10.36055/setrum.v2i1.240

Abstract

Sumber energi untuk pembangkit listrik yang berasal dari fosil semakin menipis membuat manusia harus mencari sumber energi alternatif seperti  sumber energi alternatif arus laut. Salah satu sumber energi alternatif arus laut berada di wilayah selat Sunda, dengan kecepatan arus laut rata-rata per bulan sebesar 0,66-1,10m/s selama satu tahun. Besarnya potensi ini dapat dimanfaatkan pada skema PLTAL (Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut) sebagai pembangkit listrik tambahan untuk meningkatkan produksi listrik di wilayah selat Sunda. Energi listrik yang dihasilkan tanpa nilai konstanta efisiensi turbin untuk kecepatan arus laut minimum 0,66m/s sebesar 5,89kW dan maksimum 1,10m/s sebesar 27,28kW, sedangkan energi listrik yang dihasilkan dengan nilai konstanta efisiensi turbin untuk kecepatan arus laut minimum 0,66m/s sebesar 2,06kW dan maksimum 1,10m/s sebesar 9,54kW. Besarnya biaya pembangkitan sebesar Rp.452/kWh dan harga jual listrik sebesar Rp.519/kWh, dengan jumlah pendapatan pertahun didapat sebesar Rp.58.365.567,36/tahun. Hasil studi kelayakan secara finansial diperoleh PLTAL di wilayah selat Sunda cukup layak dengan ROR sebesar 22,88%, dan biaya modal investasi dapat kembali dalam waktu 5 tahun.
Perbandingan Metode Differentiated Service Dengan Metode Integrated Service Untuk Analisis QoS Pada Jaringan VOIP Galih Hirmawan; Supriyanto Supriyanto; Rian Fahrizal
Setrum : Sistem Kendali-Tenaga-elektronika-telekomunikasi-komputer Vol 1, No 1 (2012): Edisi Juni 2012
Publisher : Fakultas Teknik Elektro - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.651 KB) | DOI: 10.36055/setrum.v1i1.472

Abstract

Pada saat ini masyarakat membutuhkan teknologi telekomunikasi yang berbiaya murah, salah satu bentuk teknologi telekomunikasi yang berbiaya murah adalah VoIP (Voice over Internet Protocol). VoIP adalah sebuah teknologi yang dapat melewatkan traffic suara pada jaringan IP. Kelemahan dari VoIP ini adalah kualitas suara yang dihasilkan tidak sebaik dengan kualitas suara yang dihasilkan dari jaringan telepon konvensional atau PSTN. Hal ini disebabkan oleh QoS (Quality of Service) yang buruk. Untuk meningkatkan QoS pada jaringan menggunakan 2 metode yaitu integrated service dan differentiated service. Penelitian ini membandingkan nilai delay, jitter dan MOS dengan menggunakan metode integrated service dan differentiated service sehingga dapat diketahui metode manakah yang paling baik untuk meningkatkan kualitas suara pada jaringan VoIP. Hasil dari perbandingan tersebut adalah kualitas suara yang menggunakan metode differentiated Service lebih baik dari kualitas suara yang menggunakan metode integrated Service karena dengan menggunakan metode differentiated service, peningkatan kualitas suara sekitar 2.8% - 4.49% sedangkan persentase peningkatan kualitas suara dengan metode integrated service sekitar 1.87% - 3.2%.