<![CDATA[Perilaku pengobatan sendiri merupakan salah satu perilaku kesehatan. Dewasa ini hampir sebagian masyarakat lebih memilih melakukan pengobatan sendiri menggunakan obat bebas terbatas dari pada harus pergi berobat ke tenaga kesehatan atau Dokter. Hal ini di pengaruhi oleh berbagai faktor antara lain faktor pendidikan, tempat tinggal, biaya, usia, pekerjaan, dan lama sakit. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi faktor-faktor pengobatan sendiri di desa prambon.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keaadan secara obyektif dengan desain penelitian pendekatan survey di desa Prambon kecamatan Soko kabupaten Tuban pada bulan juni sampai dengan juli 2010. Pengambilan sampling secara Non Probability Sampling menggunakan tehnik Purposive Sampling dengan jumlah responden 200 orang. Data yang didapatkan dari kuesioner kemudian ditabulasikan serta dikelompokkan sesuai diagram pie.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pengobatan sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan rendah SD 185 responden (92,5%), tempat tinggal berjarak lebih dari 5 km 180 responden (90%), biaya pengobatan kurang dari Rp. 2500,- 125 responden (62,5%), usia lebih dari 45 tahun 128 responden (64%), pekerjaan untuk orang tidak bekerja 130 responden (65%), dan lama menderita penyakit kronis 110 responden (55%).Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku pengobatan sendiri adalah faktor pendidikan, tempat tinggal, biaya, usia, pekerjaan, dan lama sakit. Oleh karena itu diharapkan pada masyarakat untuk melakukan pengobatan ke pelayanan kesehatan yang ada untuk menghindari dampak negatif yang ditimbulkan dari pengobatan sendiri yang tidak tepat, meminta petunjuk tentang pengobatan sendiri ke petugas kesehatan.Kata Kunci : Perilaku, Faktor-Faktor Pengobatan Sendiri]]>
