Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 NARMADA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Utami, Nurbaiti Rindang; Andayani, Yayuk; Muntari, Muntari
Jurnal PIJAR Vol 8, No 2 (2013)
Publisher : Jurnal PIJAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap prestasi belajar kimia siswa kelas XI IPA SMAN 1 Narmada Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu dengan rancangan post test only control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling karena anggota populasi sudah homogen berdasarkan data nilai ujian semester ganjil siswa kelas XI IPA. Kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Post test digunakan sebagai instrumen utama penelitian, selain itu portofolio juga digunakan sebagai instrumen kedua penelitian ini. Hasil uji beda (uji-t) post test dengan taraf signifikan 5% menunjukkan thitung (4,105) > ttabel (2,000) sehingga H0 ditolak. Uji-t dilakukan juga pada hasil portofolio yang menunjukkan thitung (2,89) > ttabel (2,000). Berdasarkan kedua hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan model konvensional terhadap prestasi belajar kimia siswa kelas XI IPA SMAN 1 Narmada Tahun Pelajaran 2013/2014.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID Surachman, Mardhika; Muntari, Muntari; Telly Savalas, Lalu Rudyat
Jurnal PIJAR Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal PIJAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menghasilkan multimedia interaktif sistem koloid yang layak diterapkan di sekolah, dan menguji keefektifan multimedia interaktif tersebut dengan: 2) mengetahui apakah penguasaan konsep siswa yang menggunakan multimedia interaktif berbasis kontekstual lebih baik daripada penguasaan konsep siswa yang tidak menggunakan multimedia interaktif berbasis kontekstual pada materi pokok sistem koloid; dan 3) mengetahui apakah keterampilan berpikir kritis siswa yang menggunakan multimedia interaktif berbasis kontekstual lebih baik daripada keterampilan berpikir kritis siswa yang tidak menggunakan multimedia interaktif berbasis kontekstual pada materi pokok sistem koloid. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development (R&D) dengan mengikuti model pengembangan Borg & Gall. Hasil validasi ahli oleh 4 validator dan uji coba terbatas oleh 10 siswa menunjukkan bahwa multimedia interaktif sangat layak digunakan dengan skor masing-masing sebesar 4,21 dan 4,36. Uji coba lapangan menggunakan desain non-equivalent control group design dengan 2 kelas sampel, menghasilkan nilai probabilitas penguasaan konsep sebesar 0,00 (p < 0,05) dan nilai probabilitas keterampilan berpikir kritis sebesar 0,00 (p < 0,05). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) pengembangan produk pembelajaran berupa multimedia interaktif berbasis kontekstual dapat dikembangkan dengan cara melakukan analisis materi pada setiap sub materi sebagai dasar pengembangan produk awal, selanjutnya diuji kelayakan dan efektivitasnya serta direvisi lewat validasi ahli, uji coba terbatas, dan uji coba lapangan sehingga dihasilkan produk akhir yang layak digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah, 2) penguasaan konsep siswa yang menggunakan multimedia interaktif berbasis kontekstual lebih baik daripada penguasaan konsep siswa yang tidak menggunakan multimedia interaktif berbasis kontekstual pada materi pokok sistem koloid, dan 3) keterampilan berpikir kritis siswa yang menggunakan multimedia interaktif berbasis kontekstual lebih baik daripada keterampilan berpikir kritis siswa yang tidak menggunakan multimedia interaktif berbasis kontekstual pada materi pokok sistem koloid.
MODEL PEMBELAJARAN TERINTEGRASI DALAM RPP UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA WILAYAH KEPENGAWASAN KABUPATEN LOMBOK BARAT Sumardiyanto, Sumardiyanto; Andayani, Yayuk; Muntari, Muntari
Jurnal PIJAR Vol 8, No 2 (2013)
Publisher : Jurnal PIJAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tugas pengawas sekolah adalah melakukan pengawasan akademik dan manajerial, melakukan pembimbingan dan pelatihan profesional guru, dan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan. Guru memiliki peranan penting dalam pembelajaran di kelas, sebagai agen pembelajar, guru harus mampu menyajikan proses pembelajaran dengan melibatkan langsung peran serta peserta didik secara aktif (student centre), untuk itulah guru harus menguasai dan mampu memanfaatkan berbagai model pembelajaran dalam implementasinya di kelas guna menerapkan pendekatan PAIKEM. Pada umumnya pembelajaran sudah mulai bergeser kearah student centered, tetapi sebagian besar guru SMA di wilayah kepengawasan Kabupaten Lombok Barat belum memahami bahwa model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran sehingga belum mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif. Hasil observasi awal terhadap RPP dan proses pembelajaran/kegiatan belajar mengajar (KBM) menunjukkan bahwa pembelajaran masih berlangsung secara konvensional/cenderung menggunakan metode ceramah serta berpusat pada guru/teacher centered dan belum menunjukkan digunakannya model pembelajaran. Oleh karena itu dalam pelaksanaan tugasnya perlu pembinaan oleh pengawas sekolah/supervisor melalui supervisi akademik yang difokuskan terhadap materi tersebut, guna perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran yang pada gilirannya nanti berdampak terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menjajaki: (1) Apakah model pembelajaran terintegrasi dalam RPP dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran kimia di SMA wilayah kepengawasan kabupaten Lombok Barat. (2) Bagaimana tingkat keefektifan penerapan model pembelajaran terintegrasi dalam RPP dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran kimia di SMA wilayah kepengawasan kabupaten Lombok Barat. Metode penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) yang mengacu pada model Kurt Lewin. Prosedur penelitiannya dilakukan secara siklikal, yakni satu siklus dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. PTS ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, yang ditujukan untuk meningkatkan proses pembelajaran kimia di SMA wilayah kepengawasan, bertujuan untuk mencari pemecahan permasalahan nyata yang terjadi di sekolah-sekolah, sekaligus mencari jawaban ilmiah bagaimana masalah-masalah tersebut bisa dipecahkan melalui suatu tindakan perbaikan. Data hasil penelitian dikumpulkan melalui teknik observasi. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif, sedangkan untuk menjelaskan fenomena hasil penelitian yang bersifat hitungan dan persentase digunakan teknik statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Model pembelajaran terintegrasi dalam RPP dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran kimia di SMA wilayah kepengawasan kabupaten Lombok Barat. (2) Tingkat keefektifan penerapan model pembelajaran terintegrasi dalam RPP digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran kimia di SMA wilayah kepengawasan kabupaten Lombok Barat, yakni terjadi peningkatan persentase terhadap observasi awal sebesar: (a) Rata-rata hasil penilaian RPP pada siklus I = 16,27% dan pada siklus II = 22,90%; (b) Rata-rata hasil penilaian KBM pada siklus I = 22,17% dan pada siklus II = 30,32%; (c) Rata-rata Hasil Belajar Siswa pada siklus I = 11,06% dan pada siklus II = 29,37%.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERPADU NUMBERD HEAD TOGETHER DAN TWO STAY TWO STRAY DALAM UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA MEMAHAMI KONSEP-KONSEP KIMIA Haris, Mukhtar; Muntari, Muntari; loka, I Nyoman
Jurnal PIJAR Vol 9, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal PIJAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk menganalisis kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep-konsep kimia dan mengembangkan perangkat pembelajaran kimia dengan model  pembelajaran kooperatif terpadu Numberd Head Together dan Two Stay Two Stray.  Kegiatan ini dilakukan pada siswa kelas X di SMAN 3 Mataram dan SMAN 7 Mataram semester gasal tahun 2013. Hasil penelitian tentang kesulitan belajar yang diperoleh adalah terdapat beberapa kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep-konsep kimia terutama lebih dari 50% siswa mengalami kesulitan belajar. Pada materi struktur atom & sistem periodik unsur berupa kesulitan belajar dalam hal memahami tabel periodik unsur, menentukan elektron valensi, menentukan jumlah netron dan elektron dari ion, dan kesulitan menentukan golongan dan periode unsur. Pada materi ikatan kimia, kesulitan dalam hal menentukan senyawa yang memiliki ikatan ion, menentukan rumus senyawa yang terbentuk dan jenis ikatannya, menentukan senyawa yang tidak memenuhi kaidah oktet, menentukan senyawa kovalen polar, menentukan kemampuan suatu unsur yang diketahui nomor atomnya, menentukan pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion dan pasangan golongan unsur yang dapat membentuk ikatan kovalen. Sedangkan pada materi tata nama senyawa dan persamaan reaksi, siswa kesulitan pada semua konsep tentang tata nama senyawa biner dan penyetaraan persamaan reaksi.
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI KELAS DENGAN TEKNIK BUZZ GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KIMIA MATERI POKOK HIDROKARBON Rahmayanti, Nuril; Muntari, Muntari; Siahaan, Jackson
Jurnal PIJAR Vol 9, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal PIJAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan model pembelajaran diskusi kelas teknik buzz group bertujuan meningkatkan prestasi belajar siswa materi pokok hidrokarbon. Penelitian dilaksanakan pada kelas X SMAN 1 Gunungsari.  Fokus penelitian ini adalah nilai post-test yang dianalisis dengan uji-t. Diperoleh thitung sebesar 2,23. Nilai thitung dikonsultasikan pada ttabel dengan taraf signifikan 5% diperoleh ttabel 1,684. Nilai thitung..> ttabel sehingga penerapan model pembelajaran diskusi kelas  teknik buzz group berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar kimia siswa kelas X SMAN 1 Gunungsari.
Pendampingan Implementasi Lesson Study For Learning Community (LSLC) Untuk Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA/MA/SMK Yayasan Pondok Pesantren Darussholihin NW Kalijaga, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur Muntari; Burhanuddin; I Nyoman Loka; Mukhtar Haris; Aliefman Hakim
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 1 (2022): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.05 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i1.1464

Abstract

Pelaksanaan proses pembelajaran selalu berorientasi pada penguasaan kompetensi oleh peserta didik. Salah satu kompetensi yang penting dimiliki oleh siswa adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thingking skills, HOTS). Berdasarkan hasil observasi di SMA/MA/SMK Yayasan Pondok Pesantren Darussholihin NW Kalijaga, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur diperoleh: (1) Kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran kimia rata-rata masih rendah; (2) Hasil belajar kimia siswa relatif rendah; (3) Kemampuan guru dalam menerapkan model-model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa masih rendah; dan (4) Guru melaksanakan pembelajaran secara individu sehingga sulit dalam mengevaluasi proses pembelajaran akibatnya perbaikan pembelajaran secara berkesinambungan sulit dilaksanakan. Solusi yang ditawarkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pendampingan guru dalam mengimplimentasikan lesson study for learning community (LSLC) di SMA/MA/SMK dalam lingkungan Yayasan Pondok Pesantren Darussholihin NW Kalijaga, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pendekatan pelatihan, praktik pembelajaran, dan refleksi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua tahap: tahap pertama sosialisasi dan workshop tentang LSLC, kemudian pada tahap kedua praktik lesson study (LS). Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah: (1) Kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran kimia perlu secara terus menerus diupayakan peningkatannya melalui berbagai inovasi pembelajaran; (2) Meningkatnya hasil belajar kimia siswa; (3) Meningkatnya pemahaman guru terkait prinsip, manfaat, dan ruang lingkup lesson study dan LSLC secara tepat; dan (4) Meningkatnya semangat guru untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran berbasis lesson study yang terdiri atas tahapan perencanaan (plan), pelaksanaan pembelajaran dan observasi (do), dan refleksi (see), serta ­re-design.
Tes Kecil pada Pembelajaran Kimia di Sekolah Menengah Atas Nuralia Nuralia; Muntari Muntari; Agus A. Purwoko
Ilmu Pendidikan: Jurnal Kajian Teori dan Praktik Kependidikan Vol 33, No 1 (2006)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to find out the effect of giving recitation tests on learning achievement of senior high school students. One control and two experiment classes were involved, respectively given no test, 6 and 4 recitation tests. Results of variant analysis and t-test indicate that students' learning achievement is greatly influenced by the recitation test, but tes frequency yields no significant difference.
Sosialisasi Lesson Study for Learning Community (LSLC) Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pembelajaran IPA di SMP Kota Mataram Hikmawati Hikmawati; Agus Ramdani; Gito Hadi Prayitno; Muntari Muntari; Mukhtar Haris
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.112 KB) | DOI: 10.29303/jpmsi.v2i2.44

Abstract

Tujuan  kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman bagi guru tentang Lesson Study for Learning Community (LSLC) sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran IPA di SMP Kota Mataram. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2020 bertempat di SMP Negeri 20 Mataram. Peserta kegiatan sosialisasi LSLC ini terdiri atas seluruh guru di SMP Negeri 20 Mataram serta guru-guru IPA dari SMP Negeri 5 Mataram. Materi tentang LSLC yang diberikan oleh Tim kepada peserta terdiri dari 4 hal yaitu: (1) Tahapan Kolaboratif dalam LSLC; (2) Chapter and Lesson Design; (3) Teknik Observasi Saat Pembelajaran; (4) Teknik Refleksi. Setelah semua materi disampaikan oleh Tim, kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh peserta. Kegiatan sosialisasi ini telah memberikan pemahaman bagi guru tentang Lesson Study for Learning Community (LSLC) sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran IPA. Kegiatan sosialisasi ini akan dilanjutkan dengan Pendampingan Praktik Lesson Study for Learning Community (LSLC) berbasis Zonasi bagi Guru-Guru IPA SMP di Kota Mataram.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN PENDEKATAN BRAIN-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI POKOK STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KEDIRI Rina Yulianti; Muntari Muntari; Mukhtar Haris
Jurnal Pijar Mipa Vol. 10 No. 1 (2015): Maret
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.845 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v10i1.19

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan pendekatan brain-based learning terhadap hasil belajar kimia materi pokok struktur atom dan sistem periodik unsur pada siswa kelas X SMAN 1 Kediri. Penelitian ini merupakan quasi experimental, dengan bentuk non-equivalent control group design with proxy pretest. Sampel terdiri atas dua kelas yang diperoleh menggunakan teknik purposive sampling. Kelas XB sebagai kelas kontrol menggunakan metode konvensional (ceramah dan diskusi kelompok) dan kelas XC sebagai kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan pendekatan brain-based learning. Posttest yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa berupa tes pilihan ganda. Berdasarkan hasil posttest pada kelas XB diperoleh nilai rata-rata 68 dengan ketuntasan klasikal 43,75% sedangkan pada kelas XC nilai rata-rata adalah 54 dengan ketuntasan klasikal 15,78%. Berdasarkan nilai rata-rata dan ketuntasan klasikalnya, model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) dengan pendekatan brain-based learning tidak memberikan pengaruh yang lebih baik daripada metode konvensional (ceramah dan diskusi) terhadap hasil belajar kimia materi pokok struktur atom dan sistem periodik unsur pada siswa kelas X SMAN 1 Kediri. Hal ini terjadi karena beberapa hal, yakni faktor internal dan fakor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar, baik berupa keseriusan, minat dan perhatian, maupun penguasan siswa terhadap metode pembelajaran yang diterapkan.Kata kunci : Two Stay Two Stray (TSTS), Brain-Based Learning, Hasil Belajar Kimia Abstract: This study is a quasy experimental that purposing to know the effect of Two Stay Two Stray cooperative learning using brain-based learning approach towards the students’ chemistry learning achievements on atomic structure and elements periodic system for  X grade students of SMAN 1 Kediri. The learning result used are cognitive aspect. The instrument uses for data collecting are a multiple choice test. Based on the class XB posttest results obtained average value 68 with classical completeness 43.75% while the XC-class average value is 54 with a classical completeness 15.78%. Based on the average value and classical completeness, cooperative learning model two stay two stray (TSTS) with brain-based learning approach does not give a better effect than the conventional method (lecture and discussion) on learning outcomes chemistry subject matter of atomic structure and systems periodic elements in class X of SMAN 1 Kediri. This happens for several reasons, namely internal factors and external factors that affect learning outcomes, either in the form of seriousness, interest and attention, as well as students' mastery learning methods applied. Keywords: Two Stay Two Stray (TSTS), Brain-Based Learning, chemistry learning achievements.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERPADU NUMBERD HEAD TOGETHER DAN TWO STAY TWO STRAY DALAM UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA MEMAHAMI KONSEP-KONSEP KIMIA Mukhtar Haris; Muntari Muntari; I Nyoman Loka Loka
Jurnal Pijar Mipa Vol. 9 No. 1 (2014): Maret
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.695 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v9i1.40

Abstract

Abstrak: Telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk menganalisis kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep-konsep kimia dan mengembangkan perangkat pembelajaran kimia dengan model  pembelajaran kooperatif terpadu Numberd Head Together dan Two Stay Two Stray.  Kegiatan ini dilakukan pada siswa kelas X di SMAN 3 Mataram dan SMAN 7 Mataram semester gasal tahun 2013. Hasil penelitian tentang kesulitan belajar yang diperoleh adalah terdapat beberapa kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep-konsep kimia terutama lebih dari 50% siswa mengalami kesulitan belajar. Pada materi struktur atom & sistem periodik unsur berupa kesulitan belajar dalam hal memahami tabel periodik unsur, menentukan elektron valensi, menentukan jumlah netron dan elektron dari ion, dan kesulitan menentukan golongan dan periode unsur. Pada materi ikatan kimia, kesulitan dalam hal menentukan senyawa yang memiliki ikatan ion, menentukan rumus senyawa yang terbentuk dan jenis ikatannya, menentukan senyawa yang tidak memenuhi kaidah oktet, menentukan senyawa kovalen polar, menentukan kemampuan suatu unsur yang diketahui nomor atomnya, menentukan pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion dan pasangan golongan unsur yang dapat membentuk ikatan kovalen. Sedangkan pada materi tata nama senyawa dan persamaan reaksi, siswa kesulitan pada semua konsep tentang tata nama senyawa biner dan penyetaraan persamaan reaksi.Kata Kunci: kesulitan belajar, konsep kimia  Abstract: This research was conducted with the objective to analysis of students' learning difficulties in understanding the concepts of chemistry and to develop chemistry learning tools with an integrated model of cooperative learning Numberd Head Together and Two Stay Two Stray. This activity is done in class X in SMAN 3 Mataram and SMAN 7 Mataram odd semester of 2013. The results of the acquired learning difficulties are there some students' learning difficulties in understanding the concepts of chemistry, especially that more than 50% of students experiencing learning difficulties. In the matter of atomic structure and the periodic system of elements in the form of learning difficulties in terms of understanding the periodic table of elements, determining the valence electrons, determining the number of neutrons and electrons from ions, and the difficulty of determining the group and period of elements. In the chemical bond, the difficulty was in determining a compound having an ionic bond, determine the formula compound formed and the type of bond, determining a compound that does not meet the octet rule, determine polar covalent compounds, determining the ability of a known element atomic number, determines the pairs of elements that can form ionic bonds and pairs group elements that can form a covalent bond. While in the material of compounds nomenclature and chemical equations, students difficulties were on the concepts of nomenclature of binary compounds and equalization of reaction.Keywords: learning difficulties, chemical concepts