Winarna Winarna
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AUB Surakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

APPLICATION OF ZEOLITE AT SANDY SOIL FOR SEEDLINGS MEDIA OF OIL PALM Rahutomo, S.; Winarna, Winarna; Santoso, H.; Sutarta, E. S.
Jurnal Zeolit Indonesia Vol 9, No 1 (2010)
Publisher : Jurnal Zeolit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.186 KB)

Abstract

Two studies of zeolite application on oil palm seedlings for repair media of planting using a sandy soil type to seedlings media of oil palm have been conducted by The Oil Palm Research Center at experimental garden Aek Pancur, North Sumatra. Research I using Typic Udipsamment soil with 4 dose level of zeolite (0,50,100, and 150 g / polybag). Research II using tin tailings which treated zeolite soil amelioran materials, empty fruit bunch compost, dolomite, and also compared with the top soil is Typic Hapludult. The study I showed that application of zeolite is generally able to increase nutrient content in soil and soil cation exchange capacity inclined growth of better seeds. However, at doses of 150 g/polybag, zeolite application actually lowers the pH and increasing Aldd was followed by poor seedling growth. The study II using tin tailings as planting media, zeolite application has not yielded as good as empty fruit bunch compost applications to support seedling growth and nutrient uptake. Continued research related to determining the appropriate dose, and combination with other soil amelioran materials to increasing effectiveness of zeolite in improving the physical, chemical, and biological soil charachteristic as a medium sand fraction dominated planting of oil palm breeding is still very necessary.
APPLICATION OF ZEOLITE FOR IMPROVEMENT OF GROWTH MEDIA AND GROWTH OF OIL PALM SEEDLING Winarna, Winarna; Sutarta, E. S.
Jurnal Zeolit Indonesia Vol 4, No 1 (2005)
Publisher : Jurnal Zeolit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.934 KB)

Abstract

Zeolite has been known for improvement of soil fertility through increasing the cation exchange capacity. The objective of this research is to evaluate the application of zeolite for improvement of growth media and growth of oil palm seedling. The research has been conducted in the oil palm seedling research area of Aek Pancur using completely randomized design. The soils used for media are Typic Paleudults, Typic Udipsamments, and Typic Hapludults. The treatment composed of 4 zeolite dossages 0,50, 100, and 150 g/polybag. The results showed that application of zeolite to soils improved the properties of soils, especially cation exchange capacity. Application of zeolite as soil amelioration in the seedling of oil palm did not significantly improve the growth and absorption of nutrients during 11 months. In general, application of zeolite with the dosage of 100 g/polybag improve the growth and absorbtion of nutrients compared to without zeolite application. On the othe hand, application of 150 g zeolite/polybag decrease the growth and absorbtion of nutrients.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PADA PENGUSAHA TIWUL AYU BERBAHAN DASAR TEPUNG KETELA POHON DALAM RANGKA KETAHANAN PANGAN KABUPATEN WONOGIRI Sulistyowati, Murni; Winarna, Winarna; Haryanto, Aris Tri
Jurnal Abdimas Vol 20, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang pengabdian ini adalah Kabupaten Wonogiri merupakan lahan yang potensial untuk pengembangan ketela pohon dan hampir tersebar diseluruh wilayah kecamatan dengan luas lahan lebih dari 70.681 hektare. Berdasarkan hasil penelitian dari berbagai lembaga pertanian ketela pohon tidak hanya dapat dapat menghasilkan tepung tapioka saja melainkan dapat dijadikan tepung mokav yang merupakan alternatif pengganti tepung terigu yang bisa digunakan sebagai bahan dasar pambuatan mie, Cace, roti dan lain sebagainya. Dalam perkembangannya makanan ini juga dapat dikembangkan menjadi sebuah kue atau jajanan tradisional khas Wonogiri yang digemari karena enak, sudah banyak dikenal dan harganya sangat terjangkau. Ada perbedaan antara tiwul tradisional dengan Cake Tiwul ini yaitu selain bentuknya, makanan ini juga menggunakan bahan- bahan lain yang banyak mengandung Zat Gizi seperti telur. dan tepung terigu. Sehingga diharapkan dengan produk ini nilai ekonomis dari tiwul menjadi meningkat.Target luaran dalam pengabdian ini adalah Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan Warga yang menjadi Anggota Koperasi mengenai Produksi Tiwul Ayu, tercapainya ketahanan pangan di wilayah Wonogiri, menambah guna suatu barang, dari barang imferior menjadi barang normal, mendidik masyarakat untuk belajar disiplin berwirausaha, menambah income keluarga, terlaksananya pelatihan dan pendampingan teknik produksi dan manajemen, masyarakat memperoleh pendapatan yang rutin dari hasil kegiatan, dapat mengikuti expo, pameran atau sejenisnya baik skala lokal dan regional maupun nasional.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PADA PENGUSAHA TIWUL AYU BERBAHAN DASAR TEPUNG KETELA POHON DALAM RANGKA KETAHANAN PANGAN KABUPATEN WONOGIRI Sulistyowati, Murni; Winarna, Winarna; Haryanto, Aris Tri
Jurnal Abdimas Vol 20, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang pengabdian ini adalah Kabupaten Wonogiri merupakan lahan yang potensial untuk pengembangan ketela pohon dan hampir tersebar diseluruh wilayah kecamatan dengan luas lahan lebih dari 70.681 hektare. Berdasarkan hasil penelitian dari berbagai lembaga pertanian ketela pohon tidak hanya dapat dapat menghasilkan tepung tapioka saja melainkan dapat dijadikan tepung mokav yang merupakan alternatif pengganti tepung terigu yang bisa digunakan sebagai bahan dasar pambuatan mie, Cace, roti dan lain sebagainya. Dalam perkembangannya makanan ini juga dapat dikembangkan menjadi sebuah kue atau jajanan tradisional khas Wonogiri yang digemari karena enak, sudah banyak dikenal dan harganya sangat terjangkau. Ada perbedaan antara tiwul tradisional dengan Cake Tiwul ini yaitu selain bentuknya, makanan ini juga menggunakan bahan- bahan lain yang banyak mengandung Zat Gizi seperti telur. dan tepung terigu. Sehingga diharapkan dengan produk ini nilai ekonomis dari tiwul menjadi meningkat.Target luaran dalam pengabdian ini adalah Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan Warga yang menjadi Anggota Koperasi mengenai Produksi Tiwul Ayu, tercapainya ketahanan pangan di wilayah Wonogiri, menambah guna suatu barang, dari barang imferior menjadi barang normal, mendidik masyarakat untuk belajar disiplin berwirausaha, menambah income keluarga, terlaksananya pelatihan dan pendampingan teknik produksi dan manajemen, masyarakat memperoleh pendapatan yang rutin dari hasil kegiatan, dapat mengikuti expo, pameran atau sejenisnya baik skala lokal dan regional maupun nasional.
ANALISIS KANDUNGAN TIMBAL PADA BUAH APEL (PYRUS MALUS.L)YANG DIPAJANGKAN DIPINGGIR JALANKOTA PALU MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRISERAPAN ATOM Winarna, Winarna; Sikanna, Rismawaty; Musafira, Musafira
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 Number 1 (March 2015)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.748 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang analisis kandungan timbal pada buah apel (Pyrus Malus L.)yang dipajangkan pada jl.Sisingamangaraja dan jl.Undata kota Palu menggunakan metode spektrofotometri serapan atom. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam timbal pada buah apel. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap masing-masing tahap destruksi sampel dan tahap penentuan kadar logam timbal dalam sampel. Konsentrasi timbal ditentukan menggunakan metode spektrofotometri serapan atom, hasil yang diperoleh menunjukkan kandungan timbal yang paling tinggi terdapat dijalan Sisingamangaraja dengan waktu pemaparan 12 hari, kandungan timbal yang diperoleh pada buah apel dengan kulit sebesar 0,178 ppm. Sedangkan dijalan undata untuk waktu pemaparan 12 hari, kandungan timbal yang diperoleh pada buah apel dengan kulit 0,174 ppm