S Nurlailiy Kadarini
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN PERENCANAAN AKSESIBILITAS INFRASTRUKTUR KAWASAN PERBATASAN KABUPATEN SINTANG (STUDI KASUS KECAMATAN KETUNGAU HULU) Simbolon, Ferdy Setiady; Kadarini, S Nurlailiy; Juniardi, Ferry
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 1, No 1 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v1i1.9999

Abstract

Kecamatan Ketungau Hulu merupakan salah satu kecamatan yang berbatasan dengan negara Malaysia yang termasuk kedalam Kabupaten Sintang. Dengan luas wilayah 2,138,2 km2 atau sekitar 9,88 persen dari luas wilayah Kabupaten SintangKecamatan Ketungau Hulu terbagi menjadi 18desa yang terdiri dari 5 desa yang berbatasan dengan negara Malaysia yaitu : Desa Sungai Seria, Desa Nanga Bayan, Desa Jasa, Desa Rasau dan Desa Muakan Petinggi. Dengan wilayah yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia Kecamatan Ketungau Hulu memiliki peranan yang strategis bagi pembangunan Kabupaten Sintang. Dimana setiap desa memiliki kebutuhan yang berbeda – beda dalam membangun dan mengembangkan kawasannya. Untuk itu dalam menentukan kebutuhan penduduk setiap desa maka perlu dilakukan kajian aksesibilitas mengenai kebutuhan prioritas setiap desa dalam usaha mengembangkan kawasan serta pemenuhan kebutuhan/pencapaian yang di inginkan.  Adapun tujuan dari skripsi ini adalah mengidentifikasi sektor-sektor yang diprioritaskan sebagai fasilitas pelayanan, menghitung nilai aksesibilitas dengan metode Integrated Rural Accessibility Planning ( IRAP ), serta menentukan pendekatan penanganan/perbaikan akses penduduk Desa Rasau. Dalam penelitian ini dilakukan suatu pengkajian mengenai perencanaan aksesibilitas pedesaan dengan menggunakan metode Integrated Rural Accessibility Planning (IRAP) yang dikembangkan oleh International Labour Organization (ILO). Pengumpulan data untuk metode IRAP ini dengan menggunakan kombinasi pengumpulan data berbasis interview/wawancara, observasi lapangan, dan pengisian kuisioner. Adapun sektor yang ditinjau dalam kuisioner ini antara lain : Sumber Tenaga Listrik, Sumber Air Bersih, Pendidikan, Kesehatan, Pasar, Perkantoran, Komunikasi, Pemukiman, Pertanian/Perkebunan, dan Kamtibmas daerah perbatasan. Hasil analisa penelitian menyimpulkan bahwa tingkatan nilai aksesibilitas pada sektor - sektor aksesibilitas Desa Rasau dari perioritas tertinggi sampai pada prioritas terendah adalah sebagai berikut sektor Sumber Tenaga Listrik (18,074), Komunikasi (16,500), Pasar (16,250), Pertanian/Perkebunan (15,983), Kamtibnas (15,929), Pendidikan (15,067), Kesehatan (14,583), Sumber Air Bersih (13,667), Pemukiman (11,531) dan Perkantoran (11,156). Hasil analisis terbagi atas tiga klasifikasi, yaitu aksesibilitas fasilitas, aksesibilitas sarana transportasi dan aksesibilitas prasarana transportasi. Berdasarkan perbandingan nilai aksesibilitas antara komponen fasilitas, sarana dan prasarana transportasi untuk semua sektor maka pada 5 desa tersebut di ketahui bahwa memprioritaskan perbaikan/penaganan prasarana transportasi.   Kata kunci: Kecamatan Ketungau Hulu,aksesibilitas, prioritas, Integrated Rural Accessibility Planning (IRAP)
KAJIAN PERENCANAAN AKSESIBILITAS INFRASTRUKTUR KAWASAN PERBATASAN KABUPATEN SINTANG (STUDI KASUS KECAMATAN KETUNGAU HULU) Simbolon, Ferdy Setiady; Kadarini, S Nurlailiy; Juniardi, Ferry
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 1, No 1 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v1i1.10001

Abstract

Kecamatan Ketungau Hulu merupakan salah satu kecamatan yang berbatasan dengan negara Malaysia yang termasuk kedalam Kabupaten Sintang. Dengan luas wilayah 2,138,2 km2 atau sekitar 9,88 persen dari luas wilayah Kabupaten SintangKecamatan Ketungau Hulu terbagi menjadi 18desa yang terdiri dari 5 desa yang berbatasan dengan negara Malaysia yaitu : Desa Sungai Seria, Desa Nanga Bayan, Desa Jasa, Desa Rasau dan Desa Muakan Petinggi. Dengan wilayah yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia Kecamatan Ketungau Hulu memiliki peranan yang strategis bagi pembangunan Kabupaten Sintang. Dimana setiap desa memiliki kebutuhan yang berbeda – beda dalam membangun dan mengembangkan kawasannya. Untuk itu dalam menentukan kebutuhan penduduk setiap desa maka perlu dilakukan kajian aksesibilitas mengenai kebutuhan prioritas setiap desa dalam usaha mengembangkan kawasan serta pemenuhan kebutuhan/pencapaian yang di inginkan.  Adapun tujuan dari skripsi ini adalah mengidentifikasi sektor-sektor yang diprioritaskan sebagai fasilitas pelayanan, menghitung nilai aksesibilitas dengan metode Integrated Rural Accessibility Planning ( IRAP ), serta menentukan pendekatan penanganan/perbaikan akses penduduk Desa Rasau. Dalam penelitian ini dilakukan suatu pengkajian mengenai perencanaan aksesibilitas pedesaan dengan menggunakan metode Integrated Rural Accessibility Planning (IRAP) yang dikembangkan oleh International Labour Organization (ILO). Pengumpulan data untuk metode IRAP ini dengan menggunakan kombinasi pengumpulan data berbasis interview/wawancara, observasi lapangan, dan pengisian kuisioner. Adapun sektor yang ditinjau dalam kuisioner ini antara lain : Sumber Tenaga Listrik, Sumber Air Bersih, Pendidikan, Kesehatan, Pasar, Perkantoran, Komunikasi, Pemukiman, Pertanian/Perkebunan, dan Kamtibmas daerah perbatasan. Hasil analisa penelitian menyimpulkan bahwa tingkatan nilai aksesibilitas pada sektor - sektor aksesibilitas Desa Rasau dari perioritas tertinggi sampai pada prioritas terendah adalah sebagai berikut sektor Sumber Tenaga Listrik (18,074), Komunikasi (16,500), Pasar (16,250), Pertanian/Perkebunan (15,983), Kamtibnas (15,929), Pendidikan (15,067), Kesehatan (14,583), Sumber Air Bersih (13,667), Pemukiman (11,531) dan Perkantoran (11,156). Hasil analisis terbagi atas tiga klasifikasi, yaitu aksesibilitas fasilitas, aksesibilitas sarana transportasi dan aksesibilitas prasarana transportasi. Berdasarkan perbandingan nilai aksesibilitas antara komponen fasilitas, sarana dan prasarana transportasi untuk semua sektor maka pada 5 desa tersebut di ketahui bahwa memprioritaskan perbaikan/penaganan prasarana transportasi.   Kata kunci: Kecamatan Ketungau Hulu,aksesibilitas, prioritas, Integrated Rural Accessibility Planning (IRAP)