Claim Missing Document
Check
Articles

Sensor Kebocoran Arus Listrik Water Heater Elektrik Hartono Hartono; Sugito Sugito; Farzand Abdullatif
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v6i2.1504

Abstract

An electric current sensor detecting current leak into water flowing out from a water heater has been constructed. The sensor is made of a copper electrode implanted in a PVC pipe. It is subjected to tests in which the voltage is varied at constant resistance and otherwise the resistance is varied at constant voltage. The variation of the AC voltage is conducted from 0 to 220 volt whereas that of the resistance is from 1 KW to 100 KW. The 1 KW resistance is meant to represent the resistance of human skin in wet condition and the 100 KW represents that of dry insulated skin. Analysis shows that unpainful shock sensation surges at 30 V, 5.16 mA, with 1 KW resistance. In  the current leak condition at 220 V, unpainful shock is sensed at body resistance of 42 KW with 4,99 mA current.
Analisis Kinerja Mobile Satellite Service (MSS) pada Frekuensi L-Band di Indonesia Prameswari R. Kusumo; Sugito Sugito; Indrarini D. I.
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2009
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mobile Satellite Service (MSS) adalah suatu sistem komunikasi bergerak berbasis satelit di manamenggunakan satelit sebagai repeaternya. Sistem ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan sistemkomunikasi bergerak yang menggunakan BTS (Base Transceiver Station) diantaranya adalah cakupan satelityang sangat luas dan global yang memungkinkan user dapat menggunakan layanan dari sistem ini di manapundan kapanpun tanpa harus mengalami blank spot atau kondisi di mana user berada di luar jangkauan reapeter.MSS bekerja pada frekuensi L-band.Parameter kinerja yang dibahas adalah bagaimana pengaruh variasi kecepatan user dan variasi sudutelevasi user terhadap satelit yang menyebabkan pergeseran frekuensi Doppler pada kanal Rician dengan variasifaktor Rician terhadap kebutuhan SNR untuk mencapai target BER 10-3.Dari hasil analisa yang dilakukan didapatkan bahwa semakin besar kecepatan user dan semakin kecil sudutelevasi maka akan semakin besar pergeseran frekuensi Doppler. Frekuensi Doppler terbesar terjadi padakecepatan 120 Km/jam dengan sudut elevasi 600 sebesar 86.6111 Hz. Sedangkan pada kecepatan 0 Km/jam danatau sudut elevasi 900 tidak terjadi pergeseran frekuensi Doppler. Untuk hasil analisa pengaruh faktor Ricianterhadap kebutuhan SNR minimum untuk mencapai target BER 10-3 didapatkan pada faktor Rician K=0,sistemtidak dapat mencapai target BER 10-3 karena tidak ada komponen sinyal LOS sama sekali. Sedangkankebutuhan SNR minimum terkecil didapat pada saat K=10 yaitu sebesar 4 dB. Untuk pengaruh efek Dopplerpada berbagai faktor Rician, didapatkan bahwa pada kecepatan 0 Km/jam dan 3 Km/jam perubahan kebutuhanSNR tidak terlalu signifikan di setiap faktor Rician, sedangkan untuk kecepatan 120 Km/jam dan 70 Km/jamperubahan SNR pada faktor Rician=3 dan faktor Rician =7 terjadi cukup signifikan yaitu sebesar 10 dB.Kata Kunci: MSS, L-Band, Efek Doppler, BER, Rician
PENGARUH DOSIS PUPUK DAN VARIETAS PADI PADA LAHAN SAWAH BUKAAN BARU DI PULAU BANGKA Muzammil Muzammil; Sigit Puspito; Dede Rusmawan; Sugito Sugito; Wahyu Wibawa
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 24, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v24n2.2021.p213-224

Abstract

The effect of fertilizer dosage and rice varieties on productivity of rice in the new open paddy fields in Bangka island. Agriculture is a main sector in economic development in supporting food security in the Province of Bangka Belitung Islands. Food production, especially rice in the Bangka Belitung Province, has only been able to meet 45% of the total demand for rice in this area and the rest still has to be supplied from other regions. Efforts to increase rice production, the government continues to open new paddy fields to increase rice production. In the last 5 years, the area of new open paddy fields is 16,993 ha, of which 9,416 ha (55.41%) are located in South Bangka Regency and the rest are scattered in other districts. This study aims to determine the effect of giving several doses of fertilizers and varieties on rice production in new open paddy fields. The study design used a randomized block design with 2 factors, namely: The first factor was a fertilizer dose with 3 levels of treatment: a) Dose of fertilizer based on Katam / PUTS; b) The dosage of fertilizer based on recommendations from research institutes / universities / R&D; and c) Fertilizer dosage based on laboratory soil analysis results. The second factor was rice varieties with 3 treatment levels: a) Inpari 30 (V1); b) Inpara 2 (V2); and c) Local varieties of Beams (V3). The results of the study showed that the fertilizer dose treatment based on the analysis of the chemical properties of the soil and the Inpara 2 variety showed the highest production yield (5.02 t/ha) compared to other treatments. The Inpara 2 variety which is more adaptive to newly opened paddy fields with fertilizer application based on the results of the chemical analysis is recommended to increase the production. Keywords: fertilizer dosage, variety, paddy, new open paddy fieldsABSTRAK  Pertanian menjadi sektor andalan pembangunan ekonomi dalam mendukung ketahanan pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Produksi pangan khususnya beras di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga saat ini baru dapat mencukupi 45% dari total kebutuhan beras di daerah ini dan sisanya masih harus disuplay dari daerah lainnya. Salah satu upaya pemerintah untuk terus meningkatkan produksi beras adalah dengan melakukan pembukaan sawah baru. Pada kurun waktu 5 tahun terakhir luas sawah bukaan baru seluas 16.993 ha, dimana luas lahan tersebut 9.416 ha (55,41%) terdapat di Kabupaten Bangka Selatan dan sisanya tersebar di Kabupaten lainnya. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa dosis pupuk dan varietas  terhadap produksi padi pada lahan sawah bukaan baru di Pulau Bangka. Rancangan pengkajian menggunakan rancangan acak kelompok dengan 2 faktor yaitu: Faktor pertama berupa dosis pupuk dengan 3 taraf perlakuan: a) Dosis pupuk berdasarkan Katam/PUTS; b) Dosis pupuk berdasarkan rekomendasi dari lembaga penelitian/Universitas/Litbang; dan c) Dosis pupuk berdasarkan hasil analisis tanah laboratorium. Faktor kedua berupa varietas padi dengan 3 taraf perlakuan: a) Varietas Inpari 30 (V1); b) Varietas Inpara 2 (V2); dan c) Varietas lokal Balok (V3). Dari hasil pengkajian menunjukan bahwa perlakuan dosis pupuk berdasarkan hasil analisis sifat kimia tanah dan varietas Inpara 2 menunjukkan hasil produksi paling tinggi (5,02 t/ha) dibandingkan perlakuan lainnya.Varietas Inpara 2 yang lebih adaptif pada sawah bukaan baru dengan pemberian pupuk berdasarkan hasil analisis sifat kimia tanam direkomendasikan untuk peningkatan produksi. Kata kunci: dosis, varietas, padi, sawah bukaan baru 
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DASAR Sugito Sugito
Bina Gogik : Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 7, No 1 (2020): Bina Gogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Bina Gogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini merupakan analisis studi pustaka tentang implementasi pendidikan multikultural pada lembaga pendidikan dasar. Sumber pengambilan materi dalam penelitian ini adalah dengan menganalisa literatur primer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep pendidikan multikultural pada lembaga pendidikan dasar adalah terciptanya suasana pembelajaran yang kondusif dikarenakan materi pembelajarannya mengajarkan saling menghargai, toleransi dan demokrasi terhadap perbedaan yang ada dan muatan kurikulum multikultural terintegrasi dengan pembelajaran seperti pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Implementasi Pendidikan Multikultural dilakukan dengan memberikan contoh teladan dari guru tentang saling menghargai. Adapun metode yang dilakukan oleh guru dalam menanamkan nilai-nilai multikultural kepada siswa adalah dengan cara mengajar dengan bahasa yang santun dan tidak pernah menyinggung isu sensitif yang berkaitan dengan perbedaan agama dan suku. Dengan demikian maka pendidikan multikultural berdampak positif bagi sikap toleransi siswa.   Kata Kunci : Implementasi, Pendidikan Multikultural, Pendidikan Dasar
Pengukuran Konsentrasi Radioaktivitas Udara Lingkungan di Kawasan Pusat Penelitian Tenaga Nuklir Pasar Jumat, Jakarta B.Y. Eko Budi Jumpeno; Leny Darlem; Sugito Sugito
Widyanuklida Widyanuklida, Volume 6 Nomor 1, Juli 2005
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2675.08 KB)

Abstract

ABSTRAK Pengukuran tingkat radioaktivitas udara lingkungan di kawasan PPTN Pasar Jumat telah dilakukan dengan mengambil sampel di 11 titik dalam kawasan yaitu 3 titik di kawasan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT), 3 titik di kawasan Pusat Pengembangan Bahan Galian dan Geologi Nuklir (P2BGGN), 2 titik di kawasan Pusat Penelitian dan Pengembangan Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir (P3KRBiN) dan 3 titik di kawasan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi (P3TIR). Dalam perhitungan konsentrasi radioaktivitas udara (KRU) ini dipertimbangkan parameter waktu paro radionuklida dan koreksi faktor geometri pencacahan sampel terhadap sumber standard Ra.D.E.F. Partikulat udara dikumpulkan dengan kertas filter menggunakan air sampler dan dicacah menggunakan alat pencacah Geiger Mueller. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan diperoleh tingkat KRU tertinggi di ruang limbah (P3KRBiN) yaitu sebesar 1,56502 Bq/liter, sedangkan KRU terendah di halaman belakang SDAL (P3TIR) yaitu sebesar 4,52441 x10-3 Bq/liter. Tingkat KRU yang lain berturut-turut adalah 9,7231 x10-3 Bq/liter (ruang kelas A-Pusdiklat), 9,2174 x10-2 Bq/liter (bunker penyimpanan sumber-Pusdiklat), 7,19356 x10-2 Bq/liter (di atas bunker penyimpanan sumber-Pusdiklat), 6,01847 x10-3 Bq/liter (depan pintu masuk gedung Pusdiklat), 4,89352 x10-3 Bq/liter (tempat penyimpanan limbah cair-P2BGGN), 5,85681 x10-3 Bq/liter (pembuangan udara Lab Geokimia-P2BGGN), 2,7457 x10-1 Bq/liter (ruang pengerusan Lab. Geokimia-P2BGGN), 1,58613 x10-2 Bq/liter (taman-P3KRBiN), 5,36863 x10-3 Bq/liter (depan pintu penyimpanan limbah-P3TIR) dan 4,93260 x10-3 Bq/liter (menara air-P3TIR).   ABSTRACT Level of radioactivity in the air was measured from samples at 11 locations in the Nuclear Research Centre Area; namely 3 location at Centre for Education and Training (CET) area, 3 locations at Centre for Development Nuclear Ore and Geology (CDNOG) area, 2 points at Centre for Development of Isotopes an Radiation Technology (CDIRT) area and 3 locations at Centre for Development of Radiation Safety and Nuclear Bio-medicine (CDRSNB) area. In the calculation of radioactivity concentration in the air (derived air concentrations - DAC), it is considered radionuclide half-life and geometric factor on the counting. Air particulates are collected in the filter by using air sampler. Then it's activity is measured by GM counter. Based on the measurement, the location at waste room (CDRSNB) has the highest DAC, as 1.56502 Bq/liter. Meanwhile, the location at backyard SDAL (CDIRT) has the lowest DAC, as 4.52441 x10-3 Bq/liter. The other DAC subsequently, are 9.7231 x10-3 Bq/liter (class room A-CET)), 9.2174 x10-2 Bq/liter (bunker CET), 7.19356 x10-2 Bq/liter (above bunker-CET), 6.01847 x10-3 Bq/liter (front of entry door CET), 4.89352 x10-3 Bq/liter (liquid waste room-CDNOG), 5.85681 x10-3 Bq/liter (air outlet Geochemical lab-CDNOG), 2.7457 x10-1 Bq/liter (Geochemical lab-CDNOG), 1.58613 x10-2 Bq/liter (park-CDRSNB), 5.36863 x10-3 Bq/liter (front of radioactive waste storage-CDIRT) and 4,9326 x10-3 Bq/liter (water tower-CDIRT).
Penentuan Faktor Konversi Dosis TLD Glass CaSO4 dan Pendose Digital PDM-102 Terhadap Film Badge Sugito Sugito
Widyanuklida Widyanuklida, Volume 7 Nomor 2, Desember 2006
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3807.229 KB)

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan evaluasi dosis TLD glass CaSO4 dan pendose digital PDM-102 terhadap film badge. Dalam penelitian ini dilakukan irradiasi terhadap ketiga jenis personal dosimeter menggunakan sumber standar Cs-137. Variasi dosis diatur dengan memvariasi waktu 0,5 jam, 1 jam dan 2 jam. Pembacaan dosis TLD glass CaSO4 dilakukan dengan TLD reader yang dimiliki Pusdiklat, sedangkan dosis film badge dievaluasi di PTKMR. Dengan membandingkan nilai evaluasi dosis ketiga jenis personal dosimeter dapat ditentukan suatu nilai faktor konversi. Diperoleh nilai faktor konversi untuk TLD glass CaS04 antara 0,76 - 0,94 sedangkan untuk Pendose digital PDM-102 adalah 0,82 - 1,58.  
Tinjauan Sistem Manajemen Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dalam Pelaksanaan Praktikum Penanggulangan Kedaruratan Radiologi Yustina Tri Handayani; Sugito Sugito; Nur Paramita Nira Mulyono
Widyanuklida Widyanuklida, Volume 16 Nomor 1, November 2017
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.084 KB)

Abstract

Dalam pelatihan Petugas Proteksi Radiasi yang diadakan Pusdiklat Batan, terdapat kegiatan praktikum Penanggulangan Kedaruratan Radiologi dengan kasus sumber hilang yang mempunyai skenario yang cukup kompleks, sehingga memiliki potensi bahaya relatif besar. Sistem manajemen fasilitas dan pemanfaatan tenaga nuklir yang tercantum dalam Perka Bapeten No 4 Tahun 2010 merupakan persyaratan untuk jaminan mutu dalam keselamatan radiasi. Untuk mengetahui kesesuaian dengan persyaratan, dilakukan tinjauan sistem manajemen terhadap kegiatan praktikum tersebut dengan mengacu pada pelaksanaan proses (kendali produk serta pengujian, verifikasi, dan validasi), pengembangan proses (mengidentifikasi dan mengembangkan proses, serta persyaratan pengembangan proses), pemantauan, pengukuran, penilaian, dan perbaikan (ketidaksesuaian, tindakan korektif, dan pencegahan, serta peluang perbaikan). Kendali terhadap bahan ajar, peralatan yang digunakan, evaluasi kepuasan dan pencapaian tujuan pembelajaran sudah dilakukan, akan tetapi  identifikasi perubahan jumlah peserta praktikum dan identifikasi risiko belum sepenuhnya terpenuhi. Identifikasi ketidaksesuaian yang dilakukan meliputi kualifikasi pembimbing, penyimpangan dari skenario, aktivitas sumber radioaktif, penggantian peralatan, kelalaian mengisi formulir peminjaman, dan pengawasan yang kurang memadai. Dampak dan keberterimaan terhadap proses perlu ditentukan. Beberapa tindakan pencegahan dengan pengadaan sumber radioaktif berumur paruh panjang, pengujian dan penjadwalan kalibrasi peralatan. Peluang perbaikan diperlukan terkait skenario pada kondisi hujan, uji kontaminasi sumber radioaktif, perekaman kompetensi personil secara lebih baik, verifikasi peminjaman dan pengembalian sumber radioaktif oleh atasan.
Studi Literatur Penggunaan Emisi Positron Dalam Bidang Uji Tak Rusak Endra Susila; Widodo Soemadi; Suparno Suparno; Sutrasno Sutrasno; Sugito Sugito
Widyanuklida Widyanuklida, Volume 7 Nomor 2, Desember 2006
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1667.902 KB)

Abstract

ABSTRAK Dilakukan studi literatur mengenai uji tak rusak menggunakan emisi positron. Studi literatur yang dilakukan meliputi sumber radiasi pemancar positron, proses interaksi positron dengan materi, teknik pengujian, sistem spektroskopi dan jenis material serta cacat yang dapat diuji. Hasil studi literatur disusun dalam suatu makalah.  
5. Salix Extract: Impact on the Quantity of Escherichia coli in the intestines of Broiler Chickens Exposed to the Heat Stress M Daud AK; Rivaldi Luthfi; Sugito Sugito; Andi Novita; Ismail Ismail; M Nur Salim; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Mahdi Abrar; Juliani Juliani
Jurnal Medika Veterinaria Vol 15, No 1 (2021): J.Med.Vet
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.med.vet..v15i1.21113

Abstract

Escherichia coli (E. coli) is a normal flora and a facultative anaerobic bacterium that plays an essential role in the humoral nutritional metabolism of broiler intestines. This study aims to determine the effect of salix (Salix tetrasperma roxb) extract 50 and 100 mg/litre in drinking water of E. coli colonies in the broiler intestines experiencing heat stress. The sample is 12 intestines of broiler strain MB-90 aged 28 days. The method used a completely randomized design. The study by user three treatments: P0 was not given salix extract in drinking water; P1 and P2 were given salix extract 50 and 100 mg/litre in drinking water. The data were analyzed using One-way ANOVA and were continued with the Duncan test. We can conclude that the salix extract given to broiler chickens with heat stress could affect many E. coli colonies. This result can be seen from the doses given, indicating that the number of E. coli colonies in chicken intestines that experience heat stress depends on the dose of salix extract. The higher dose is given, the fewer colonies in the chicken intestine
MODELLING JAKARTA COMPOSITE INDEKS USING SPLINE TRUNCATED Alan Prahutama; Suparti Suparti; Sugito Sugito; Tiani Wahyu Utami
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2018: PROCEEDING 1ST INSELIDEA INTERNATIONAL SEMINAR ON EDUCATION AND DEVELOPMENT OF ASIA (INseIDEA)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.334 KB)

Abstract

Regression analysis can be done by parametric and nonparametric approach. The nonparametric approach does not assume an assumption compared to parametric. One nonparametric approach is the spline truncated. Spline is a polynomial piece that provides high flexibility. Spline modeling requires spline and knots. To determine the knots using General Cross Validation (GCV). In this study modeled the value of Jakarta Composite  Index (JCI). JCI provides benefits to know the overall stock price in the stock exchange Indonesia. In this study the best spline model is linear with three knots with R square is 94.34%. Keywords: Jakarta Composite’s Index, Spline truncated, GCV.
Co-Authors Abdul Hoyyi abdullah nur aziz Abdullah Nur Aziz Adek Cerah Kurnia Azis ADIN ARIYANTI DEWI Agus Rusgiyono Agus Wijaya Alan Prahutama Aminuddin Aminuddin Andi Novita Andry Dwira Utama Anggit Ratnakusuma Anggraini Susanti Kusumawardani Anjan Setyo Wahyudi Annisa Rifka Alifia Anton Suhartono Aref Vai Arham Arham Arief Rachman Hakim Arief Seno Nugroho Arif Widagdo Ariyo Kurniawan Aryono Rahmad Hakim Aselina Pratidina Wrediningsih B.Y. Eko Budi Jumpeno Bandhia Ayu Lestari Budi Warsito Cakra Kurniawan Christina Irnani Cyntia Surya Utami Darari Rahma Lalita Darmanto Silalahi Darmawi Darmawi Dasrul Dasrul Daulat Saragi Dede Rusmawan Dedi Nugraha Dhiniaty Gularso Di Asih I Maruddani Diah Safitri Dian Febriana Dita Rosita Sari Dita Ruliana Djoko Adi Walujo Dwi Ispriyanti Dwi Ispriyanti Dwi Ispriyanti Dwi Sari Tristiana Eko Adyan Sukanianto Endra Susila Erna Fransisca Angela Sihotang Erna Musri Arlita Esti Pratiwi Fakhrurrazi Fakhrurrazi Farzand Abdullatif Fatkhan Arissetya Fatma Septy Deviana Firda Shintia Dewi Friska Irnas Adiyani Frisyi Alfiah hartono hartono Hartono Hartono Hartono Hartono Haryanti Novitasari Hasbi Yasin Hayuk Permatasari Ilham Indra Bakti Al-Irsyad Indrarini D. I. Indria Tsani Hazhiah Ira Susanti Ismail Ismail Issabella Marsasella Christy Jenesia Kusuma Wardhani Joko Sutrisno Julia Kardin Juliani Juliani Kelik Isbiyantoro Khusnul Yeni Widiyanti Laily Nadhifah Laksono Trisnantoro Lenti Agustina Lianasari Tambunan Leny Darlem Luthfi Nashukha Dewi M Daud AK M Nur Salim Mahdi Abrar Martyanto Tedjo Masfuhurrizqi Iman Mekar Sekar Sari Melati Puspa Nur Fadlilah Merynda Indriyani Syafutri Moch. Abdul Mukid Muhammad Al Kholif Muslim Akmal Mustafid Mustafid Muzammil Muzammil Nia Puspita Sari Niken Nindyaiswari Noveda Mulya Wibowo NOVIA RAHMAWATI Nur Paramita Nira Mulyono Nurliana Nurliana NURLIANA NURLIANA Nursihan Nursihan Nurul Trianda Prameswari R. Kusumo Prizka Rismawati Arum Pujiono Pujiono Pungut Pungut Pungut, Pungut Purina Pakurnia Artiguna Rahmah Merdekawaty Rany Wahyuningtias Ratnawati, Rhenny Restu Dewi Kusumo Astuti Rinidar Rinidar Rita Rachmawati Rita Rahmawati Rivaldi Luthfi Rohiman Rohiman Rukun Santoso Sehah Sehah Sigit Puspito Sigma Wahyuni Simon Petrus Silalahi Siti Anisah Siti Azizah Slamet Slamet Slamet Slamet Sri Maya Sari Damanik Sri Wahyuni Sudarno Sudarno Suparno Suparno Suparti Suparti Susi Darmayanti Susilowati Susilowati Susy Sriwahyuni Sutrasno Sutrasno Swasnita Swasnita Syaiful, Friska Sylvi Natalia P P Tarno Tarno Tatik Widiharih Teuku Reza Ferasyi Teuku Reza Ferasyi Teuku Zahrial Helmi Tiani Wahyu Utami Titin Afriana Tongku Nizwan Siregar Triastuti Wuryandari Tristanti Tristanti Umi Rosidah USWATUN HASANAH Vara Tassa Sutari Vita Dwi Rachmawati Wahyu Wibawa Wayaning Apsari Widodo Soemadi Wilis Ardiana Pradana Yuciana Wilandari YUDAN HERMAWAN Yunanur Hanikmah Yustina Tri Handayani Yusuf Arifka Rahman Zamroni Zamroni Zaroh Irayani Zulpikar Zulpikar