Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Diseminasi Hasil Riset Antimikroba Alami Berbasis Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Menjadi Soft Soap Herbal di Sentra Industri Keripik Pisang Lampung Sartika, Dewi; Susilawati, Susilawati; Yuliana, Neti; Rusita, Rusita
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : LPPM ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2020.v4i2.705

Abstract

Sentra Industri Rumah Tangga (IRT) Keripik yang beralamat di Jalan Pagar Alam merupakan salah satu sentra wisata kuliner yang cukup populer. IRT keripik ini menghasilkan limbah buangan seperti kulit buah, daun, tangkai buah, bonggol yang belum dikelola dengan baik, dan bahkan pembuangan yang masih dilakukan di tepi badan sungai. Limbah buangan IRT keripik tersebut sangat berpotensi untuk dibuat antimikroba alami yang bernilai jual tinggi, misalnya produk diversifikasi berupa sabun. Tujuan pengabdian ini adalah melakukan transfer teknologi hasil riset dan memecahkan masalah limbah buangan sentra IRT Keripik sebagai mitra pengabdian. Transfer teknologi hasil riset berupa: (1) teknologi pengolahan limbah buangan menjadi antimikroba alami; (2) teknologi diversifikasi produk antimikroba alami; dan (3) teknologi pengolahan produk sabun. Metode pengabdian dilakukan dengan cara ceramah dan diskusi hasil riset serta pendampingan pengolahan limbah buangan menjadi produk antimikroba alami berupa sabun. Kebutuhan mitra pada informasi teknologi adalah sebagai berikut: pembuatan sabun padat herbal 26%, diikuti sabun cair 24%, hand sanitizer 17%, antimikroba alami 12%, pembuatan pakan 10%, serta pembuatan kompos dan pupuk cair 8%. Kegiatan diseminasi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman materi setelah kegiatan pengabdian, yaitu tentang pemanfaatan limbah buangan (40%) dan pembuatan soft soap (80%).
PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN KONSENTRAT TERHADAP KUALITAS SUSU SAPI PERAH FH PERIODE LAKTASI KE-3 Erri Rossiyanti; Retno Widyani; rusita rusita
Kandang : Jurnal Peternakan Vol 4 No 1 (2012)
Publisher : Prodi Ilmu Peternakan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jkd.v4i1.193

Abstract

Abstrak            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemberian konsentrat terbaik untuk mendapatkan produksi susu dengan kualitas yang baik dan pakan efisiens pada sapi perah di wilayah kerja KUD Karya Nugraha Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. Penelitian dilaksanakan selama 2 (dua) minggu yaitu 22 September -  4 Oktober 2008 di KUD Karya Nugraha Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan dengan menggunakan 24 ekor sapi laktasi ke 3 yang diberi pakan rumput gajah dengan bahan kering BK 22,2 % dan kadar protein 8,69 % dan konsentrat dengan BK 87,3% dan kadar protein 18% dengan kombinasi pemberian sesuai perlakuan dan diulang 4 kali. Kombinasi pemberian pakan yaitu : A= Konsentrat 25% dari BK pakan; B = Konsentrat 30% dari BK; C=Konsentrat 35% dari BK; D = Konsentrat 40% dari BK; E=Konsentrat 45% dari BK; F=Konsentrat 50% dari BK. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa pemberian pakan konsentrat dengan kadar 40 – 50% dari BK kebutuhan pakan menghsilkan susu sapi dengan kualitas yang baik sesuai dengan ketentuan Milk Codex yaitu Kadar lemak 3,68 – 3,70 % , SNF 8% dengan pemberian pakan yang paling efisien.Kata Kunci : Konsentrat, Susu Sapi Perah FH dan laktasi ke-3
Performans Itik Petelur Lokal Siap Bertelur Dengan Pemberian Tepung Daun Katuk Dalam Ransumnya Warkini Warkini; Subandi Subandi; Rusita Rusita
Kandang : Jurnal Peternakan Vol 7 No 2 (2015)
Publisher : Prodi Ilmu Peternakan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jkd.v7i2.219

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung daun katuk terhadap performans itik petelur lokal siap bertelur. Penelitian dilaksanakan di Kelompok Tani Ternak Tani Mukti Desa Bogor Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu selama 14 hari, yaitu tanggal 18 Desember – 1 Januari 2013. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 48 ekor itik lokal siap bertelur dengan bobot badan 1.147 – 1.564 gram. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, empat ulang dan masing-masing ulangan terdiri tiga ekor itik. Apabila terjadi perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji jarak Duncan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: R0 = ransum kontrol (tidak mengandung tepung daun katuk), R1 = ransum mengandung 2,5% tepung daun katuk, R2 = ransum mengandung 5% tepung daun katuk, R3 = ransum mengandung 7,5% tepung daun katuk. Penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwa pemberian tepung daun katuk dapat diberikan dalam ransum maksimal 2,5% pada itk petelur lokal siap bertelur tanpa mempengaruhi performansKata Kunci : Performans, tepung daun katuk, itik pertelur lokal
Penyuluhan Kepada Masyarakat Pekon Pahmungan Dalam Pelestarian Repong Damar di Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung Sugeng P. Hariyanto; Rusita Rusita; Indra Gumay Febryano; Bainah Sari Dewi; Candra Murty Ayuningtyas; Trislina Handayani; Dewi Sri Wahyuni; Mantika Lestari; Rhezandhy Gunawan
Repong Damar: Jurnal Pengabdian Kehutanan dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2022): June
Publisher : Magister of Forestry,Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.009 KB) | DOI: 10.23960/rdj.v1i1.5902

Abstract

Repong damar merupakan salah satu kearifan lokal masyarakat pesisir Krui dalam menjaga dan mengelola hutan dan sebagai sumber mata pencaharian masyarakat di sekitarnya. Dalam perkembangannya, keberadaan repong damar tidak terlepas dari ancaman dan bahaya kerusakan akibat penebangan tegakan damar, serangan hama penyakit dan konversi repong damar menjadi kebun kelapa sawit.  Selain itu, minimnya kesadaran generasi muda untuk melestarikan keberadaan repong damar juga menjadi suatu kendala dan ancaman bagi keberlangsungan keberadaan repong damar. Masyarakat telah melakukan berbagai usaha untuk menjaga kelestarian repong damar, diantaranya dengan mengembangkan pembibitan damar. Namun, pengelolan repong damar secara berkelanjutan belum dikelola masyarakat sekitar secara maksimal. Hasil kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat Pekon Pahmungan dalam memanfaatkan dan mengelola repong damar secara berekelanjutan.
KEANEKARAGAMAN DAN KESAMARATAAN REPTIL PADA BEBERAPA TIPE HABITAT DI UNIVERSITAS LAMPUNG Naradia Ayu Kartika; Bainah Sari Dewi; Rusita Rusita; Yulia Rahma Fitriana
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 1, No 2 (2021): November 2021
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v1i2.4882

Abstract

Reptile are one of the fauna that make up ecosystems for inhabitants of aquatic, terrestrial to arboreal. This research was conducted to determine the diversity of Reptile in different habitat types : 1) ponds, 2) agroforestry, and 3) rice fields in the University of Lampung.  The data was collected using the Visual Encounter Survey (VES) method which was modified by the time search method.  Identification is done by using a field guide book. Data analysis was performed using the Shannon-Wiener species diversity  and the evenness index.  At the University of Lampung, there were 97 amphibians consisting of 6 species belonging to 6 families.  The diversity and uniformity level of the three habitats, namely pond habitat H'= 1.28 (low) and J= 0.86 , agroforestry habitat H'= 1.28 and J= 0.92 , and rice research H'=1.06  and J = 0.96 the diversity in both area are moderate and the evenness are stable.
ANALYSIS OF FEED PREFERENCES DROP IN TIMOR DEER (Cervus timorensis) IN DEER CAPTURE LAMPUNG UNIVERSITY Seftilia Sari; Bainah Sari Dewi; Rusita Rusita; Sugeng P. Harianto
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 2, No 2 (2022): November
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v2i2.5504

Abstract

.The Timor deer (Cervus timorensis) is a protected wildlife. The population of the Timor deer is decreasing, so captivity is a way to save wildlife. Deer breeding at the University of Lampung is one of the ex-situ conservation efforts for the Timor deer (Cervus timorensis) in its natural habitat in an endangered condition. Timor deer drop-in feed in captivity is provided for daily feed needs. The purpose of this study was to determine the types of drop-in feed for the Timor deer, determine the feed preferences of the Timor deer and determine the feeding behavior. The research location is a deer captive at the University of Lampung in the province of Lampung. The method used in this research is scan sampling. The analysis is carried out by descriptive analysis through data analysis. The research was carried out for three months, namely July 2021 on the 1st, 4th, 8th and 12th, August 2021 on the 1st, 4th, 8th, and 12th and September on the 1st, 4th, 8th and 12th. The results of this study are There are 4 types of feed provided by the deer management at the University of Lampung, namely elephant grass (Pennisetum purpureum), Timunan grass (Leptochloa fusca), teki grass (Cyperus rotundus) and insulin grass (Chamaecostus cuspidatus). The feed preferences of deer at the University of Lampung deer are grass plant (Chamaecostus cuspidatus) with an average consumption of 55.83%, elephant grass (Pennisetum purpureum) is 18.75%, teki grass (Cyperus rotundus) 16.83%, while the The least feed was Timunan Grass (Leptochloa fusca) with an average of 9.13%. The eating behavior of the male deer was the highest, the Timor deer, Sugeng, 30.08% and the lowest, the Timor deer, Asep, 28.17%, while the female deer was the highest at East Timor deer, Atik 32.00% and the lowest was Timor deer, Dewi 28.62%.
Analisis Persebaran Reptil di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas Lampung (Reptile Distribution Analysis in the Integrated Field Laboratory, University of Lampung) Nimas Ayu Fatmawati; Bainah Sari Dewi; Rusita Rusita; Yulia Rahma Fitriana
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 1, No 2 (2021): November 2021
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v1i2.5051

Abstract

Abstract : Reptiles play an important role in an ecosystem as one part of the food chain and some of them are environmental bio-indicators. The purpose of this study was to obtain information and determine the distribution and presence of reptiles in three habitats. This research was conducted in December 2020-January 2021 at the Integrated Field Laboratory. The method used is a Visual Encounter Survey (VES) or a Visual Encounter Survey with a combination of Time Search and taking the coordinates of the species with GPS. The results were analyzed using the Arcgis 10.3 application and google earth. The results showed that the distribution of reptiles in the three habitats was in the even or homogeneous category. This is due to several factors, such as the availability of food and the adjacent habitat, which makes it easier for reptiles to change locations. Reptiles are indicators of environmental balance that must be identified by conducting monitoring and further research to reduce threats or reptile species such as hunting and trade in liars. Abstrak : Reptil berperan penting dalam suatu ekosistem sebagai salah satu bagian dari penyusun rantai makanan dan beberapa diantaranya merupakan bio-indikator lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan informasi dan mengetahui persebaran dan keberadaan reptil pada tiga habitat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2020-Januari 2021 di Laboratorium Lapang Terpadu. Metode yang digunakan adalah Visual Encounter Survey (VES) atau Survei Perjumpaan Visual dengan kombinasi Time Search serta mengambil titik koordinat spesies teramati dengan GPS. Hasilnya dianalisis  dengan menggunakan aplikasi Arcgis 10.3 dan google earth. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persebaran reptil pada ketiga habitat termasuk ke dalam kategori merata atau homogen. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti ketersediaan pakan dan lokasi habitat yang berdekatan yang memudahkan reptil untuk berpidah lokasi. Reptil adalah indikator keseimbangan lingkungan yang harus diketahui keberadaannya dengan melakukan monitoring dan penelitian lanjutan untuk mengurangi ancaman ataupun gangguan spesies reptil seperti perburuan dan perdagangan liar. Kata kunci : reptil; persebaran jenis; bio-indikator.
Keanekaragaman Spesies Burung pada Hutan Mangrove Muara Teligi Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Debi Usman; Sugeng P Harianto; Rusita Rusita; Agus Setiawan
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 1, No 1 (2021): Mei
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v1i1.4552

Abstract

Hutan mangrove merupakan tipe hutan yang tumbuh pada daerah pantai dan muara sungai yang berlumpur, serta sering terkena pasang air laut. Hutan mangrove mempunyai peranan ekologi yang sangat penting dalam menyediakan tempat mencari makan, tempat istirahat, tempat berlindung, dan tempat berkembang biak bagi burung. Keanekaragaman burung dapat dijadikan suatu indikator pada suatu habitat karena burung dapat mempengaruhi keberadaan atau persebaran jenis tumbuhan yang ada pada suatu kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman burung yang ada pada hutan mangrove Muara Teligi. Pengamatan dilakukan di kawasan hutan mangrove Muara Teligi Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung dengan menggunakan metode Poin Count. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus Indeks keanekaragaman Shannon-Wienner. Hasil penelitian menunjukan hutan mangrove Muara Teligi ditemukan sebanyak 42 spesies burung yang berbeda beda, dari tiga lokasi penelitian yaitu hutan mangrove bibir pantai, hutan mangrove muara sungai, dan hutan mangrove rawa rawa yang memiliki indeks keanekaragaman masing masing titik yaitu 2,21, 2,42, dan 2,17. Hasil penelitian ini harapannya dapat menjadi data tentang keanekaragaman burung pada lahan basah dan hutan mangrove.