Claim Missing Document
Check
Articles

PELATIHAN STANDAR HIGIENE DAN SANITASI UNTUK PENINGKATAN PEMBERDAYAAN UKM OLAHAN IKAN PATIN Roza Elvyra; Dewi Indriyani Roslim; Nazaruddin Nazaruddin
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 2 No 2 (2018): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3335.467 KB) | DOI: 10.37859/jpumri.v2i2.837

Abstract

Pelatihan standar higiene dan sanitasi dilaksanakan sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Perguruan Tinggi terhadap UKM Olahan Ikan Patin di Kampung Patin, Desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Peserta pelatihan adalah anggota dari UKM Negeri Patin dan UKM Mr. Patin. Produk UKM berupa nugget, bakso, abon, kerupuk kulit dan fillet dari bahan baku ikan patin. Pelatihan dilaksanakan sebagai bentuk transfer pengetahuan mengenai standar higiene dan sanitasi serta cara dan persyaratan pengurusan izin edar produk pangan untuk peningkatan pemberdayaan UKM olahan ikan patin. Pelatihan ini bekerjasama dengan pemateri dari BBPOM di Pekanbaru. Dari hasil kuisioner diketahui bahwa peserta pelatihan mendapatkan peningkatan pengetahuan yaitu dari 35% peserta yang sudah memahami mengenai standar higiene dan sanitasi sebelumnya, meningkat menjadi 95% peserta yang betul-betul memahami setelah pelatihan. Anggota UKM juga mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai cara dan persyaratan pengurusan izin edar produk pangan, yatitu dari 20% peserta yang sudah mengetahuinya sebelum pelatihan meningkat menjadi 95% peserta yang memahami setelah pelatihan
PENAMBAHAN BAKTERI ASAM LAKTAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS, KEAMANAN DAN DAYA SIMPAN ROTI: Addition of lactic acid bacteria to improve bread quality, safety, and shelf life Mutia Devi Ariyana; moegiratul amaro; Wiharyani Werdiningsih; Baiq Rien Handayani; Nazaruddin Nazaruddin; Sri Widyastuti
Pro Food Vol. 4 No. 2 (2018): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.975 KB) | DOI: 10.29303/profood.v4i2.84

Abstract

ABSTRACT The changes of people consumtion patterns demands a healthier bread product and tends to be organic food without use synthetic food additives that brings various consequences to health. This condition leads to the development of food additives which has effectiveness equivalent to synthetic food additive but safe for health especially if consumed long term. Lactic acid bacteria is a bacteria that hass been widely used in fermented food production process. Making bread using lactic acid bacteria begins with sourdough or acid dough consisting of flour and water fermented with lactic acid bacteria either derived from a particular natural contaminant from flour or from a starter culture containing one or more known lactic acid bacteria. Various product of actic acid bacteria metabolism such as lactic acid, acetic acid, exopollysaccharide and antimicrobial compounds such as bacteriocin make lactic acid bacteria application in baking process have to the potential to improve microbiological quality and bread shelf-life. This research aims to study the effect of lactic acid bacteria addition as a natural preservative in the baking process. The ability of lactic acid bacteria to evolve naturally from fermented flour and water promises the potential for easy sourdough preparation and can be used continuously as a natural preservative that will save production cost. The parameters to be determined include evaluation of lactic acid bacteria and yeast growth on dough and determination of moisture content as well as total bacteris, mold and E.coli an bread. Key words: bread, lactic acid bacteria, preservatives, shelf-life, food safety ABSTRAK Pergeseran pola konsumsi masyarakat menuntut adanya produk roti yang lebih sehat dan cenderung bersifat organik tanpa penggunaan Bahan Tambahan Makanan (BTM) sintetis yang membawa berbagai konsekuensi terhadap kesehatan. Kondisi ini mengarah pada berkembangnya pencarian BTM yang memiliki efektifitas yang setara dengan BTM sintetis namun aman bagi kesehatan terutama jika dikonsumsi jangka panjang. Bakteri Asam Laktat (BAL) merupakan golongan bakteri yang telah digunakan secara luas dalam proses produksi makanan fermentasi. Pembuatan roti menggunakan BAL diawali dengan sourdough atau adonan asam yang terdiri atas tepung dan air yang difermentasi dengan BAL baik yang berasal dari kontaminan alami tertentu dari tepung atau dari suatu kultur starter yang mengandung satu atau lebih BAL yang sudah diketahui jenisnya. Berbagai produk hasil metabolisme BAL seperti asam laktat, asam asetat, eksopolisakarida dan senyawa antimikroba seperti bakteriosin menjadikan aplikasi BAL pada proses pembuatan roti berpotensi meningkatkan kualitas mikrobiologis dan daya simpan roti. Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan BAL sebagai pengawet alami dalam proses pembuatan roti. Kemampuan BAL untuk berkembang secara alami dari tepung dan air yang difermentasi menjanjikan potensi penyediaan sourdough yang mudah dibuat dan dapat digunakan secara kontinyu sebagai pengawet alami sehingga akan menghemat biaya produksi. Parameter yang akan ditentukan meliputi evaluasi pertumbuhan BAL dan yeast pada adonan dan penentuan kadar air serta total bakteri, kapang dan E. coli pada roti. Kata kunci: roti, bakteri asam laktat, pengawet, daya simpan, keamanan pangan.
STUDI HISTOLOGIS LAMBUNG SAPI ACEH. (Histological Study of Gastric in Aceh Cattle). roza Agravion; Dian Masyitha; Zainuddin Zainuddin; M Jalaluddin; Nazaruddin Nazaruddin; Arman Sayuti
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 3 (2018): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (929.412 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i3.7819

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang struktur histologi lambung (rumen, retikulum, omasum, dan abomasum) sapi aceh. Penelitian ini bertujuan mengetahui struktur histologi lambung sapi aceh. Sampel penelitian diambil dari 3 ekor sapi aceh berjenis kelamin jantan, telah dewasa kelamin yang dipotong di Rumah Potong Hewan di Aceh Besar. Terhadap sampel penelitian dilakukan proses mikroteknik untuk selanjutnya dilakukan pewarnaan Hematoksilin-eosin (HE). Pengamatan terhadap struktur histologi menggunakan mikroskop cahaya binokuler. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa struktur histologi lambung sapi aceh tidak berbeda dengan struktur histologi lambung ruminansia lainnya (sapi, domba, dan kambing), yaitu terdiri dari empat lapisan, tunika mukosa, tunika submukosa, tunika muskularis, dan tunika serosa. Lamina propria rumen menyatu dengan submukosa membentuk propria-submukosa dan terdapatnya kapiler fenestrated dibawah membran basal. Ciri khas dari retikulum sapi aceh terdapat pada lamina muskularis mukosa yang membentuk lipatan memanjang. Tunika mukosa abomasum terdapatnya kelenjar yaitu kelenjar kardia, fundus, dan pilorus.(A Study to detect the microscopic structure of gastric (rumen, reticulum, omasum, and abomasum) in aceh cattle. The purpose of this research was to know the histological structure of the gastric in aceh cattle. The samples were collected from 3 of male aceh cattle in Aceh Besar abattoir. The tissue samples were processed by microtechnique and Hematoksilin-eosin (HE). Microscopic analysis was performed using binocular light microscope. The study showed that the wall of gastric aceh cattle not different with another ruminasia (cow, sheep, and goat), they are made up of four layers, that was tunica mucosa, submucosa, muscularis, and serosa. The mucosa segment there are lamina epithelia, lamina propria, and lamina mucosa muscularis. At rumen, lamina propria merges to submucosa created submucosa-propria and founded fenestrated capiler under epithelium basal membran. The characterstic of reticulum based on mucosa muscularis which is create fold lengthwise. Mucosa of abomasum founded some glands, there are cardiac, fundic, and pyloric). 
16. Healing Process Of Burns (Vulnus combustion) Degrees IIB Using Mixed Leaf (Spondias dulcis F.) Fresh And Dry With Vaselin In Rats (Rattus Norvegicus) Ummu Balqis; Mirna Safrani Fauzi; Zuhrawati NA; Nazaruddin Nazaruddin; Razali Daud; Abdullah Hamzah; Darniati Darniati
Jurnal Medika Veterinaria Vol 13, No 1 (2019): J. Med. Vet.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.012 KB) | DOI: 10.21157/j.med.vet..v13i1.4310

Abstract

           The aims of this research was looked to determine the healing process of burns  Grade II B using a mixture of fresh and dried leaf kedondong with vaseline white rats (Rattus norvegicus). Animals used were 18 rats. This study was designed using three treatment groups namely (KI) vaseline, (KII) mixture of crushed leaves and fresh kedondong (KIII) mixture of crushed dried leaves kedondong and each two replications. Burns made on the backs of mice and the treatments are done twice a day for 21 days.Observation research parameter is the description of macroscopic and microscopic observed at day 7, 14, and 21 in the skin tissue with hematoxylin and eosin staining. The observation of macroscopic studies showed that the formation of a reddish color, presence of edema, and loss of the fastest consecutive scab is KI, KIII, and KII, while the formation of a scab fastest respectively KIII, KI and KII. The observation of histopathology showed on day 7, KI, KII and KIII found inflammatory cell infiltration, hemorrhage and edema with the spread of many.on the 14th day of KI and KII infiltration of inflammatory cells and their udema much, whereas KIII inflammatory cell infiltration decreased, and hyperemia increase, on the 21st day KI, KII and KII inflammatory cell infiltration, hyperemia and hemorrhage spread with a little, but KI and KII oedemanya still being spread. Based on the results of this study concluded that KIII accelerate the healing process of burns on rats
PENGARUH PENAMBAHAN HIDROKOLOID IOTA KARAGINAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS, KEAMANAN DAN DAYA SIMPAN ROTI Mutia Devi Ariyana; Sri Widyastuti; Nazaruddin Nazaruddin; Baiq Rien Handayani; Wiharyani Werdiningsih; Novia Rahayu
Pro Food Vol. 3 No. 1 (2017): Pro Food
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.45 KB) | DOI: 10.29303/profood.v3i1.39

Abstract

Bread is made and eaten in most countries around the world. Nowadays, the use of additives has became a common practice in the baking process to improve the bread quality. Nevertheless, addition of excessive artificial food additives have been linked to various health risks. Increasing in awareness of healthy food was stimulate various researches to found the food additives that safely used in the baking process, include the hydrocolloid which extracted from seaweed as the main commodity of West Nusa Tenggara. The aim of this work was to analyse the effect of iota-carrageenan extracted from Euchema spinosumaddition to improve the bread quality, safety and shelf-life during the storage periode. Up to date, no systematic study has been reported on the effect of iota-carrageenan as a natural food additive in the baking process. Based on the observation and experimental data, generally the addition ofiota-carrageenan was significantly affect the bread volume, elasticity, water content, crumb structure and texture, gas cell diameter and sensory parameter compared to the control. Iota-carrageenan at 0.4% concentration increased the bread volume by reduced the gas cell diameter that created the uniform matrix to prevent the gas lose during the baking process, same as the effect of bread improver addition. This level of consentration could also delayed the staling process by retarded the moisture migration to the surface that prevent the reduction of water content and elasticity during 96 hours storage of a bread. Sensory evaluation by a costumer panel gave the higher score for overall acceptability to the bread formulation added with iota-carrageenan compared to the control. The overall results showed that the iota-carrageenan potentially used as a natural bread improver to substituted the artificial food additives that widely used in baking process. Keywords: bread, improver, iota carrageenan, shelf-life, food safety ABSTRAK Roti merupakan bahan makanan yang sangat banyak dikonsumsi di dunia. Saat ini, penambahan berbagai Bahan Tambahan Makanan (BTM) umum dilakukan untuk meningkatkan kualitas roti. Akan tetapi, penambahan BTMsintetis secara berlebihan dapat membawa berbagai konsekuensi kesehatan. Meningkatnya kesadaran akan pentingnya makanan sehat mengakibatkan semakin berkembangnya pencarian BTM yang aman pada proses pembuatan roti, salah satunya adalah hidrokoloid hasilekstraksi dari rumpul laut yang merupakan komoditas unggulan di provinsi NTB. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahaniota karaginan yang diekstraksi dari Euchema spinosumdalam meningkatkan kualitas, keamanan dan memperpanjang masa simpan roti. Saat ini belum ada laporan mengenai penggunaan iota karaginan sebagai BTM pada proses pembuatan roti. Berdasarkan hasil pengamatan dan data parameter yang diuji, penambahan iota karaginan pada adonan roti memberikan pengaruh yang signifikan pada volume pengembangan, elastisitas, kadar air, struktur dan tekstur crumb, diameter pori dan parameter sensoris roti.Iota karaginan dapat meningkatkan persentase volume pengembanganterutama pada konsentrasi 0,4% dengan memperkecil diameter pori roti yang dihasilkan sehingga menciptakan suatu matriks yang seragam dan dapat bertindak sebagai perangkap untuk mencegah gas CO2 terlepas selama proses pemanggangan, serupa dengan pengaruhbread improver.Penambahan iota karaginan 0,4% juga memperlambat migrasi kelembaban menuju permukaan sehingga menghambat penurunan kadar air dan elastisitas roti hingga 96 jam masa simpan. Hasil uji organoleptik juga menunjukkan bahwa roti dengan penambahan iota karaginan lebih disukai. Peningkatan kualitas dan daya simpan roti dengan penambahan iota karaginan menunjukkan bahwa hidrokoloid jenis ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bread improver yang lebih terjamin keamanannya dibandingkan dengan bread improver sintetis yang saat ini digunakan dalam proses pembuatan roti. Kata kunci: roti, pengembang, iota karaginan, daya simpan, keamanan pangan
Pengembangan Mesin Bakso Dengan Metode Dfma (Design For Manufacturing And Assembly) Mikha Febryaan Tambunan; Herisiswanto Herisiswanto; Nazaruddin Nazaruddin
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 6 (2019): Edisi 2 Juli s/d Desember 2019
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

DFMA is defined as the design of a product or component that can facilitate the manufacturing process and the assembly process with other components to become a whole product. The process of molding meatballs plays an important role in the production process or economic process. Meatball molding machine has the working principle of stirring the dough by rotating the stirring knife, which is stacked on the shaft that receives rotation of the pulley and gears driven by an electric motor. Meatball dough that is already inside the stirrer will be pushed towards the cutting knife using a stirring knife, then the cutting knife serves to form the meatball dough into meatball granules. The development of a simplified design is needed to increase efficiency and reduce time in assembling meatball molding machines. Design development does not change the function of each product component. The calculation of the efficiency of the assembly of meatball molding machines in Patin Village was carried out at the beginning of the study, then a combination process and component elimination were carried out which did not affect the value added of the product. Meatball molding machines in Patin Village have 24 engine elements with 77 components, requiring 11 minutes 50.47 seconds assembly time and 10.13% assembly efficiency while the engine design development results have 21 engine elements with 64 component components, requiring 8 minutes 5.17 seconds assembly time and assembly efficiency of 12.98%.Keywords: DFMA, Meatball Molding, Meatball Molding Machines, Assembly Efficiency
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI MAN 4 ACEH BESAR Meimuharani Meimuharani; Nazaruddin Nazaruddin; Irma Anggraini
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Vol 1, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan untukMeningkatkan Kualitas Pembelajaran di MAN 4 Aceh Besar”. Pada prosespembelajaran sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat diperlukan sekolah untuk menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, (2) hambatan dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, (3) solusi dari hambatan sarana dan prasarana pendidikan, (4) usaha-usaha yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah wakil kepala bidang sarana dan prasarana MAN 4 Aceh Besar sedangkan objek dalam penelitian ini adalah pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan dengan melibatkan seluruh komponen sekolah seperti kepala sekolah, wakil, dan guru-guru, untuk pengadaan berdasarkan kebutuhan yang diprioritaskan dan disesuaikan dengan dana, baik itu dana BOS maupun bantuan dari pihak lain. Kemudian dicatat dalam buku inventaris untuk jangka waktu satu tahun. Sedangkan untuk penghapusan sampai saat ini belum pernah dilakukan. (2) Hambatan dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan ialah kurangnya kesadaran siswa terhadap perawatan dan penjagaan sarana dan prasarana. (3) Solusinya ialah guru memberi nasehat kepada para siswa agar lebih menjaga dan memelihara sarana dan prasarana yang ada. (4) Usaha yang dilakukan ialah dengan melengkapi sarana dan prasarana pendidikan serta memotivasi siswa agar lebih giat dalam belajar.
Kaji Numerik Pengaruh Bio-Based Lubricant Terhadap Ketebalan Lapisan Film Dan Tekanan Elastohydrodynamic Pada Cylindrical Roller Bearing Menggunakan Metode Beda Hingga Adibyathul Fikri Januar; Dedi Rosa Putra Cupu; Nazaruddin Nazaruddin
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 7 (2020): Edisi 2 Juli s/d Desember 2020
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In this research, numerical study are used to examine the effect of bio-based lubricants, i.e. coconut oil, olive oil, and palm oil as lubricants in the application of roller element bearings, or called elastohydrodynamic lubrication (EHL), especially in contact with the inner ring with cylindrical roller elements. This simulation applies the finite difference method to solve the Reynolds equation and the pressure-viscosity equation to analyze the EHL pressure and the thickness of the film layer formed. The results show that olive oil is the right choice in replacing mineral oil in the application of roller bearings. By providing variations in load and speed, olive oil shows the results of low pressure spikes or no pressure spikes during the simulation process. However, in general coconut oil and palm oil can replace mineral oil as a function of lubrication. As a comparison purpose, mineral oil (P150N) is used to see the difference that occurs in the EHL pressure and the thickness of the film layer formed. Keywords: elastohydrodynamic lubrication, film thickness, bio-based lubricant
PENGARUH PEMBERIAN INFUSA DAUN LABU SIAM (Sechium edule) TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN DAN NILAI HEMATOKRIT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) ANEMIA (The Effect of Chayote (Sechium edule) Leaves Infusion on Haemoglobin and Hematocrit Level of Anemic White Rat (Rattus norvegicus)) Zuhrawati Zuhrawati; Nuzul Asmilia; Asri Rizky; Zuraidawati Zuraidawati; Nazaruddin Nazaruddin; Mulyadi Adam; Muttaqien Muttaqien
Jurnal Medika Veterinaria Vol 9, No 2 (2015): J. Med. Vet.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.562 KB) | DOI: 10.21157/j.med.vet..v9i2.3945

Abstract

The aim of this research was to evaluate the effect of chayote (Sechium edule) leaves infusion on hemoglobin and hematocrit level of anemic rat (Rattus norvegicus). Twelve anemic hemorrhagic male rats strain Wistar with body weight ranging from 175-200 g were used as sample in this research. Rats were divided randomly into 3 treatment groups, each group consist of 4 rats. The control group (P0) was not given chayote leaves infusion. Group P1 and P2 were given chayote leaves infusion with the concentration of 25% and 50% respectively, with dose of 1 ml per 200 gram body weight. Rats were fed with standard commercial food (Turbo feed) and aquadest ad libitum. The rats were treated anemic by taking 20% blood from total blood volume prior to administration of chayote laeves infusion. Chayote leaves infusion was given for 10 days consecutively. Blood sampling was carried out on day 0, 5, and 10 via caudal vein. Data were analyzed using anlysis of variance (ANOVA) Split-Plot pattern. The result showed that chayote leaves infusion increase level of hemoglobin and hematocrit in experimental rats. In conclusion 25% concentration of chayote leaves infusion is more effective than 50% concentration.Key words: anemia, chayote leaves, hemoglobin, hematocrit
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS DODOL NANGKA DI DESA SURANADI LOMBOK BARAT NUSA TENGGARA BARAT Ansar Ansar; Nazaruddin Nazaruddin
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2018): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2018
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.019 KB) | DOI: 10.20956/pa.v2i2.5117

Abstract

Dodol nangka merupakan salah satu produk olahan khas Lombok yang banyak digemari konsumen dan sering dijadikan sebagai buah tangan para wisatawan yang berkunjung ke Lombok. Selama ini proses pengolahan dodol nangka masih dilakukan secara konvensional, sehingga kualitas produk sangat rendah. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan melakukan introduksi teknologi mesin pengaduk dodol otomatis untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk. Ada dua UKM yang dijadikan mitra pada kegiatan ini yaitu UKM Warna Sari dan Edelwais. Target luaran yang ingin dicapai adalah terjadinya peningkatan kualitas produk. Metode yang digunakan untuk mencapai target tersebut adalah melakukan introduksi mesin pengaduk dodol nangka otomatis untuk peningkatan produktivitas dan kualitas produk. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mesin pengaduk dodol otomatis yang telah diintroduksikan kepada mitra dapat meningkatkan produktivitas dari 10 kg/hari menjadi 20 kg/hari. Produk yang dihasilkan juga lebih higienis, gurih, dan lezat jika dibandingkan sebelum menggunakan mesin ini. Khalayak sasaran telah terampil mengaplikasikan teknologi yang telah diberikan dan sangat berminat dan mau mengaplikasikan teknologi ini untuk keberlanjutan usaha pengolahan dodol nangka.
Co-Authors . Darniati . Zulfan A. I Mahyuddin Abdullah Hamzah Adibyathul Fikri Januar Afrian Afrian Ajirni Ajirni Alim Misbullah Amalia Sutriana Amir Mukhlis Amiruddin . Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Anang Suhandi Angga Islam Darmawan Ansar Ansar Ansar Ansar ANSAR Anwardi Anwardi Arman Sayuti Asri Rizky Azis, Atri Dewi Baiq Rien Handayani, Baiq Rien Cut Dian Fitri Dedi Rosa Putra Cupu Dedy Masnur, Dedy Dewi Indriyani Roslim Dian Masyitha Dody Handito dzulfikar faizin romas EKA SAFITRI Eka Safitri Erwin Erwin Fadli A Gani Fauzy Fauzy Feblil Huda Febrian Febrian Fitri Oviyanti Fitriani Fitriani Gusriady Syahputra Harpito Harpito Heltty Heltty Herisiswanto Herisiswanto Hirpatul Laeli Ilham Maulana Imtihan Imtihan Inayatillah Inayatillah Irma Anggraini Ismu Kusumanto J Samudra Jon Aristo KHAIRI SUHUD Khairi Suhud KIKI GUNAWAN Kurnia Intan Pratiiwi Lazim N Lazim N Lehet Rikardo Pandiangan Lelifajri Lelifajri M Bur M Hambal M Hanafiah M Jalaluddin M Nur Salim M Nur Salim M. Abbas Zaini Meimuharani Meimuharani MIFTAHUL JANNAH Mikha Febryaan Tambunan Mirna Safrani Fauzi moegiratul amaro Muhammad Isa Muhammad Rizki Muhammad Triyono Mulyadi Adam Musfiana Musfiana Mutia Devi Ariyana Muttaqien Muttaqien Muzdalifah Mariska Novia Rahayu Nurdiniyah Nurdiniyah Nuzul Asmilia Oeng Anwarudin Rahmadi Rahmadi Rani Rasudin Rasudin Razali Daud resti aulia putri Ridwan Hakim Rinaldi Idroes Rinaldi Idroes Rochman Saefudin Romy Romy roza Agravion Roza Elvyra Rudi Ansori Ruhamah Ruhamah Siska Cicilia Siti Aisyah Siti Sarah Marnianti SRI WIDYASTUTI Sugito Sugito Supriadi Supriadi Supriatno Supriatno Syafri Syafri T Armansyah TR T. Fadrial Karmil Teguh Iman Tridian Novia Gelis Ummu Balqis Widiyastuti Widiyastuti Wiharyani Werdiningsih Willy Hartino Siregar Winaruddin Winaruddin Wiwik Oktarina Yefrizal Yefrizal Yudha Fahrimal Yudi Saputra Zainuddin Zainuddin zairul Antosa Zuhrawati NA Zuhrawati Zuhrawati Zuraidawati Zuraidawati