p-Index From 2019 - 2024
3.923
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Buletin PSP Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Jurnal Komunikasi Pembangunan Jurnal Penyuluhan Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah Jurnal Manajemen dan Agribisnis Farmaka MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) KOMUNITAS: INTERNATIONAL JOURNAL OF INDONESIAN SOCIETY AND CULTURE JURNAL ANALISIS KEBIJAKAN KEHUTANAN Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian JAM : Jurnal Aplikasi Manajemen Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Journal of Rural Indonesia SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship (IJBE) Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM) E-Journal Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan) Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen Jurnal Agribisnis Terpadu Albacore : Jurnal Penelitian Perikanan Laut Forest and Society Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Buletin Ilmiah Marina : Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan JURNAL PANGAN Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan Jurnal Pustakawan Indonesia Journal Of Sustainability Perspectives Makara Human Behavior Studies in Asia Journal of Sustainability Perspectives
Claim Missing Document
Check
Articles

PERSEPSI PESANGGEM MENGENAI HUTAN MANGROVE DAN PARTISIPASI PESANGGEM DALAM PENGELOLAAN TAMBAK MANGROVE RAMAH LINGKUNGAN MODEL EMPANG PARIT Habibi Elhaq, Imam; Satria, Arif
SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 5, No 1 (2011)
Publisher : SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.556 KB)

Abstract

This research was aimed to: (1) analyze perception of the pesanggem about mangrove forest; (2) analyze participation of the pesanggem in an Environmental Friendly Mangrove Embankment Empang-Parit Model Management; (3) analyze the correlation between perception and participation of pesanggem in mangrove embankment management. This research has been conducted by using survey method and supported by qualitative method with in-depth interview and observation. Qualitative method aimed to gain in-depth understanding related to the data which has been obtained from quantitative method. The result shows that most of the pesanggem has positif perception about mangrove forest ecosystem and ecology function of mangrove forest. Most of the pesanggem has negative perception about social-economy function of mangrove forest. Most of the pesanggem has low level participation in planning phase and monitoring phase. Most of the pesanggem has high level participation in implementation phase and benefitted phase.
MOBILITAS SOSIAL NELAYAN PASCA SEDIMENTASI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) (Studi Kasus: Desa Klaces, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah) Agusning Kuwandari, Septi; Satria, Arif
SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 6, No 3 (2012)
Publisher : SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.556 KB)

Abstract

The interaction between human and nature will cause many ecological impacts, such as declining environment quality. The relationship between inland and sea can not be separated each other. The inland damaged will affect coastal areas. Sedimentation in Watershed (DAS) make  ec ol ogi cal  changes , i t’ s accordingly. It can greatly affect the socio-economic conditions of coastal communities. This situation leads the communities to develop strategies adaptation which finally change stratification system and social mobility. Keywords: coastal, sedimentation, social mobility, strategies adaptation, Watershed (DAS)
Konflik Nelayan Di Jawa Timur : Studi Kasus Perubahan Struktur Agraria dan Diferensiasi Kesejahteraan Komunitas Pekebun di Lebak, Banten Annisa, Luluk; Satria, Arif; A Kinseng, Rilus
SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 3, No 1 (2009)
Publisher : SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.556 KB)

Abstract

Pada dasarnya, prinsip pengelolaan sumberdaya perikanan di Indonesia telah diatur jelas pada Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 (dikenal dengan sistem pengelolaan bersifat state property), sehingga sumberdaya perikanan di Indonesia bersifat quasi open access, dimana sumberdaya tidak sepenuhnya dapat diakses karena adanya peraturan yang mengatur. Namun, seringkali aturan dibuat tidak dengan cara partisipatif dan merupakan hasil pertimbangan dari pemerintah pusat tanpa memperhatikan aspek sosial ekonomi masyarakat setempat. Akibatnya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan justru menimbulkan masalah-masalah baru karena masing-masing pihak memiliki kepentingan, keinginan dan prioritas yang berbeda-beda. Perbedaan kepentingan, keinginan dan prioritas yang ada merupakan sumber pemicu munculnya konflik . Konflik merupakan fenomena yang telah ada sejak dahulu, bahkan sebelum era otonomi daerah, khususnya konflik kenelayanan. Keleluasaan mengeksploitasi sumberdaya perikanan merupakan konsekuensi ciri kepemilikan yang bersifat open acces, maka tidak jarang pemanfaatannya menimbulkan masalah akibat perbedaan kepentingan. Berdasarkan hal tersebut, maka dibutuhkan pengelolaan sumberdaya perikanan yang dapat meredam dan mencegah konflik sebagai upaya pengelolaan konflik. Salah satu daerah yang mengalami konflik, yaitu di Kecamatan Lekok, Pasuruan, provinsi Jawa Timur. Lekok merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Pasuruan dengan jumlah nelayan terbanyak di Pasuruan. Karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik pengelolaan konflik, khususnya di daerah Pasuruan
Hak Ulayat Laut di Era Otonomi Daerah sebagai Solusi Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan: Kasus Awig-awig di Lombok Barat Solihin, Akhmad; Satria, Arif
SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 1, No 1 (2007)
Publisher : SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.556 KB)

Abstract

Kebijakan pembangunan perikanan Indonesia di masa lalu banyak mengalami kegagalan, hal ini dikarenakan doktrin common property, sentralistik dan anti pluralisme hukum. Akibatnya, kebijakan seperti ini telah menciptakan permasalahan yang kompleks di masyarakat pesisir, seperti kerusakan ekologi pesisir dan laut, kemiskinan nelayan, konflik dan lain sebagainya.  Sementara itu, kehadiran Undang-Undang (UU) No 22/1999 dan UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah yang membuka akses dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya perikanan lebih luas telah menciptakan pembangunan kelautan dan perikanan berkelanjutan. Rekonstruksi peran hak ulayat laut yang ada di masyarakat Lombok Barat bagian Utara, seperti upacara adat sawen merupakan cikal bakal dari ketetapan bersama secara tertulis dalam mengelola sumberdaya perikanan, yaitu Awig-awig. Terbentuknya aturan ini dipengaruhi oleh faktor utama, yaitu konflik. Adapun konflik tersebut disebabkan oleh kondisi ekologi, demografi, lingkungan politik legal, proses distribusi pasar, mata pencaharian dan perubahan teknologi. Sedangkan, proses pembentukannya adalah melalui tahapan informal hingga formal. Sementara dalam tahap revitalisasi awig-awig mempunyai beberapa aturan, yaitu : (1) wilayah tangkapan sejauh 3 mil dari daratan hanya diperuntukan nelayan yang menggunakan alat tangkap tradisional (alat tangkap skala kecil); (2) unit sosial pemegang hak bersifat individual (terbuka); (3) sumber legalitasnya adalah dari upacara adat sawen dan kesadaran masyarakat akan kerusakan sumberdaya perikanan oleh aktivitas pengeboman dan pemotasan; dan (4) pelaksanaan awig-awig ditegakkan secara tegas oleh Lembaga Musyawarah Nelayan Lombok Utara (LMNLU) yang mempunyai sanksi, pertama denda meteri maksimal Rp 10.000.000,00; kedua pembakaran alat tangkap dan ketiga pemukulan massa namun tidak sampai mati. Pemberlakuan awig-awig sangat efektif dalam pengelolaan sumberdaya perikanan di Lombok Barat bagian Utara, hal ini tercermin dari kian menurunnya kegiatan nelayan yang destruktif, seperti penggunaan bom, dinamit, potasium dan alat-alat yang merusak lainnya.
TRANSFORMASI PRANATA PATRONASE MASYARAKAT NELAYAN: DARI EKONOMI MORALITAS MENUJU EKONOMI PASAR -, Mirajiani; S.Wahyuni, Ekawati; Satria, Arif; -, Saharuddin; Kusumastanto, Tridoyo
Jurnal Komunitas: Research and Learning in Sociology and Anthropology Vol 6, No 1 (2014): Lokalitas, Relasi Kuasa dan Transformasi Sosial
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v6i1.2950

Abstract

Masyarakat nelayan  mengalami transformasi sosial ekonomi akibat penetrasi pembangunan dan pasar. Transformasi sosial ekonomi yang terjadi membawa perubahan signifikan pranata ekonomi nelayan, karena nelayan harus mengkonstruksikan  pranata ekonomi baru yang dianggap dapat mempertahankan penghidupan nelayan pada kondisi survival dan sesuai dengan perubahan yang terjadi. Penelitian ini mendalami bagaimana  transformasi pranata patronase  yang terjadi dan keterkaitannya dengan keterjaminan ekonomi pada masyarakat nelayan di Pesisir  Ujung Kulon.  Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan masyarakat nelayan di Pesisir Ujung Kulon mengalami transformasi pranata ekonomi dari patronase  berbasis moralitas menjadi berbasis norma ekonomi pasar. Di era ekonomi pasar, patronase  merupakan suatu alternatif pranata ekonomi nelayan yang dibangun  untuk tetap bertahan dengan situasi krisis dan ketidakpastian ekonomi serta mata pencaharian yang bersifat fluktuatif.  Ditinjau  dari keterjaminan ekonomi, pranata patronase moralitas di masa lalu lebih memberikan jaminan  ekonomi nelayan pada situasi krisis daripada pranata patronase berbasis norma ekonomi pasar.  Pada situasi di mana pranata patronase tidak bisa sepenuhnya berfungsi sebagai pranata jaminan ekonomi nelayan,  maka untuk tetap bertahan  pada situasi ekonomi yang kurang terjamin  nelayan mengandalkan relasi ekonomi alternatif yang disediakan pasar  di luar patronase. Fishing communities experiencing socio-economic transformation as a result of development and market penetration. Socio-economic transformation is followed by significant change in economic institutions, as fishermen have to construct a new economic institutions which are supposed to maintain the livelihood in survival conditions and in accordance with the changes. This research was to explore how economic institution transformation happens and its effect on  economic security in coastal fishing communities in Ujung Kulon. The method uses a qualitative approach and the type of research uses a case study research. Results of the research showed coastal fishing communities in Ujung Kulon transformed economic institutions of patronage based morality becomes the norm based market economy. In the era of market economy, patronage remains an alternative economic institutions built to survive the crisis and uncertainty and livelihood fluctuated. The fact is related to economic security, institutional patronage morality in the past to provide security over the fishing economy in crisis situations rather than norm -based patronage institutions of the market economy. In situations where the institution of patronage can not fully function as economic security institutions of fishermen, then to survive on less secure economic situation of fishermen rely on alternative economic relations are provided markets outside patronage
HUBUNGAN ANTARA NELAYAN JEPARA DAN KARIMUNJAWA DALAM MEMANFAATKAN SUMBERDAYA PERIKANAN DI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA Leny Tampubolon, Fevrina; Satria, Arif
SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 7, No 3 (2013): Sodality
Publisher : SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.556 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan menganalisis pengelolaan sumberdaya perikanan oleh Taman Nasional Karimunjawa dan Pemerintah Lokal Jepara; (2) untuk mengidentifikasi dan menganalisis modal sosial menyambung antara nelayan di Karimunjawa dan Jepara; (3) untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan menganalisis hubungan antara modal sosial dan pandangan konflik antara nelayan di Karimunjawa dan Jepara. Modal sosial menyambung terdiri dari tiga aspek,  jaringan diluar komunitas, keikutsertaan dan keanggotaan dalam kelompok diluar komunitas, dan tingkat kepercayaan terhadap komunitas luar. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara modal sosial menyambung dan pandangan konflik. Rendahnya modal sosial menyambung antara nelayan Karimunjawa dan Jepara menyebabkan tingginya pandangan konflik diantara nelayan. Kata kunci : konflik, modal sosial menyambung, pengelolaan perikanan Taman Nasional
Zona Tradisional Wujud Desentralisasi Pengelolaan Taman Nasional Di Indonesia: Pemikiran Konseptual Sulistyo, Edi H.S; Basuni, Sambas; Satria, Arif; Hidayat, Aceng
ISSN 0216-0897
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah Indonesia telah menyadari pentingnya sistem desentralisasi pengeloaan sumber daya hutan termasuk pengeloaan hutan konservasi. Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, baik nasional maupun internasional, pemerintah mengeluarkan PP No. 28 tahun 2011 tentang Pengelolaan KSA dan KPA. Dalam PP ini di antaranya diatur tentang pemberian akses kepada masyarakat setempat untuk memanfaatkan sumber daya Taman Nasional (TN). Kajian ini bertujuan untuk : 1) analisis desentralisasi pengelolaan TN dengan mencermati dimensi hak kepemilikan yang diberikan kepada masyarakat setempat yang diatur dalam PP No. 28 tahun 2011; 2) porsi kekuasaan yang diberikan dari pemerintah pusat kepada masyarakat setempat dan 3)mengetahui desentralisasi pemanfaatan sumber daya kawasan konservasi di India dan Nepal yang berguna bagi langkah-langkah Indonesia ke depan. Pemanfaatan tradisional di zona tradisional disebut sebagai bentuk desentralisasi, sedangkan tingkatan hak yang dapat diberikan kepada masyarakat setempat di zona tradisional adalah “proprietors”. Pelajaran yang dapat dipetik dari pelaksanaan desentralisasi di India dan Nepal adalah bahwa pemberian hak yang terbatas yaitu access dan withdrawal saja tidak dapat memperbaiki kondisi sumber daya dan juga tidak dapat memperbaiki hubungan antara pemerintah dengan masyarakat setempat.
DAMPAK PELABELAN RAMAH LINGKUNGAN (ECOLABELLING) PERIKANAN BAGI NELAYAN IKAN HIAS Secelia Muswar, Humayra; Satria, Arif
SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 5, No 3 (2011): Jurnal Sodality
Publisher : SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.556 KB)

Abstract

Nelayan di Desa Les memiliki spesialisasi dalam menangkap ikan hias sejak tahun 1982 dengan menggunakan potasium sianida, setelah bertahun-tahun terumbu karang rusak parah. Kesadaran nelayan muncul untuk mengubah pola penangkapan ikan mereka menjadi lebih ramah lingkungan. Pada awal 2000, gerakan hijau ini diprakarsai oleh LSM mulai mengubah kondisi sistem perikanan Les. Masyarakat tradisional Bali dan kesadaran nelayan memiliki peran besar untuk mengontrol jalannya perlindungan terhadap perikanan berkelanjutan. Pada tahun 2006, sertifikasi ekolabel diperkenalkan kepada nelayan Desa Les. Itu diterapkan untuk dua tahun (2006-2008). Penelitian ini menganalisis pengaruh yang ekolabel sosial ekonomi bagi nelayan ikan hias. Kata kunci: nelayan ikan hias, ekolabel, perikanan berkelanjutan, Bali, Indonesia
AKSES NELAYAN TERHADAP SUMBER DAYA PESISIR DI KAWASAN PERTAMBANGAN Tantri Wandan Sari, Yossika; Satria, Arif
SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 5, No 3 (2011): Jurnal Sodality
Publisher : SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.556 KB)

Abstract

Pembentukan daerah, yang didirikan dengan menentukan batas-batas yang dapat digunakan untuk mengatur kepemilikan sumber daya alam, adalah cara untuk menghindari konflik sumber daya alam. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk menganalisis partisipasi nelayan dalam menentukan wilayah pesisir di Kelurahan Cilacap; 2) untuk menganalisis dampak zonasi pesisir pada akses sumber daya alami alam nelayan di Desa Cilacap; dan 3) untuk menganalisis hubungan antara perubahan akses sumber daya alam nelayan dan konflik sumber daya di Desa Cilacap. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) kurangnya partisipasi nelayan dalam menentukan zonasi pesisir; 2) ada beberapa dampak dari zonasi yang mempengaruhi akses sumber daya alam nelayan; dan 3) faktor yang menyebabkan konflik di Desa Cilacap adalah pesisir polusi dari kecelakaan kapal tanker. Konflik di Desa Cilacap, yang disebabkan oleh pencemaran pesisir dari kecelakaan kapal tanker, memberikan baik dampak negatif dan positif bagi nelayan. Beberapa dampak negatif penurunan kepercayaan, masalah moral yang meningkat, dan penurunan produktivitas. Di sisi lain, dampak positif penguatan obligasi dalam kelompok nelayan, nelayan mampu beradaptasi dalam lingkungan, dan peningkatan pengetahuan nelayan lebih baik. Kata kunci: zonasi pesisir, akses sumber daya, konflik.
Zonasi Konservasi untuk Siapa? Pengaturan Perairan Laut Taman Nasional Bali Barat Mahmud, Amir; Satria, Arif; Kinseng, Rilus A.
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 18, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1.795 KB)

Abstract

The zoning is not as usual and natural issues but complicated processes that determines allowed and prohibited activities of resources user. From economic views, zonation could potentially take advantages and disadvantages, and socially it create a conflict as consequence of limited accesses. This research as qualitative research aims to observe zones utilization and it impacts to marine resource users in Bali Barat National Parks (BBNP). The results show that utilization of marine zoning in BBNP is to ecology-biology protection, tourist and fisheries with resources user namely Boarding of BBNP, tourist company and fishers. Zoning results in regulating user activities including limited activities.
Co-Authors Abdul Haris Abdul Haris Aceng Hidayat Ady Candra Ahmad Mony Akhmad Solihin Akhmad Solihin Alfian Helmi Alfian Helmi, Alfian Aminah Swarnawati Amir Mahmud Amir Mahmud Amir Mahmud Amiruddin Saleh Andini Regi Khania Anna Fatchiya Anna Fatchiya Anna Fatchiya Ardito Atmaka Aji Ari Purbayanto Ari Wibowo Arya Hadi Dharmawan Aryanto Husain Basita Ginting Basita Ginting Sugihen Budhi Hascaryo Iskandar Budi Hariono Budy Wiryawan Cindy Pricilla Muharara Citra Fidyani Dedi Budiman Hakim Deni Achmad Soeboer Deni Achmad Soeboer Dietrich G. Bengen Djuara P Lubis Dodik Ridho Nurrochmat Dodik Ridho Nurrochmat Edi H.S Sulistyo Edi H.S Sulistyo, Edi H.S Ekawati S.Wahyuni Ekawati S.Wahyuni Ekawati Sri Wahyuni Elva Lestari Endriatmo Soetarto Enik Afri Yanti Eriyatno . Eva Royandi Eva Royandi Fatriyandi Nur Priyatna Fevi Rahma Dwi Putri Fevrina Leny Tampubolon Fini Lovita Gendut Suprayitno Gendut Suprayitno Gendut Suprayitno Gun Gumelar Somantri Hariadi Kartodihardjo Harnoli Rahman Hartoyo Hartoyo Hendra Kurniawan Heru Purwandari Humayra Secelia Muswar Humayra Secelia Muswar, Humayra I Gusti Agung Komang Diafari Djuni Hartawan Idqan Fahmi Iin Sulis Setyowati Ika Citra Sari Imam Habibi Elhaq Imam Teguh Saptono Indria Retna Mutiar Iwan Setiawan Khoirunnisak . Kirbrandoko Kirbrandoko Lala M Kolopaking Liky Ledoh Lilik Noor Yuliati Lilly Aprilya Pregiwati Luki Setyawan Luki Setyawan, Luki Lukman M. Baga Lukmi Ati Luluk Annisa Mi Sun Park Mirajiani - Mirajiani, Mirajiani Mochammad Faizal Arief Wibowo Mohamad Adiguna Mony, Ahmad Mony, Ahmad Muh. Asri Muharara, Cindy Pricilla Mulyono S. Baskoro Musa Hubeis Nendah Kurniasari Ninuk Purnaningsih Nur Aini Nur Aini Oeng Anwarudin Oeng Anwarudin Oeng Anwarudin Prabowo Tjitropranoto Pranata, Rici Tri Harpin Raditya Machdi Rachman Rahmat Hidayat Raissa Rahmaditya Rabilla Ratna Patriana Ratna Patriana Rehastidya Rahayu Ria Renita Abbas Riana Riana rici pranata Rilus Kinseng Riska Dwi Firmiyanti Rizaldi Boer Ruddy Suwandi Saharuddin - Saharuddin - Saharuddin Saharuddin Saharuddin Saharuddin Saharuddin Saharuddin Said Rusli Sambas Basuni SANJIV MENON A/L JOTHINATHAN Satyawan Sunito Septi Agusning Kuwandari Siti Aisa Lamane Soeryo Adiwibowo Suhendra Suhendra Sumardjo Sumardjo Susri Adeni Tabah Arif Rahmani Tevi Karuniawati Tina Rahmawati Titania Aulia Titik Sumarti Tjahjo Tri Hartono Tridoyo Kusumastanto Wibowo, Mochammad Faizal Arief Wisnu Putra Prihantoro Yeni Marlina Yolla Rahmi Yoppie Christian Yossika Tantri Wandan Sari Yossika Tantri Wandan Sari, Yossika Yulius Hero Zaldy Adrianto Zulkarnain Zulkarnain