Noor Wijayahadi
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Jus Jambu Biji (Psidium Guajava L), Terhadap Parameter Histopatologi Radang Kronik dan Ekspresi Vascular Endothelial Growth Factor: Studi Eksperimental Laboratorik pada Adjuvant-Induced Arthritis pada Tikus Wistar Andika Eka Herlina; Indra Wijaya; Noor Wijayahadi
MEDIA MEDIKA INDONESIANA 2013:MMI VOLUME 47 ISSUE 1 YEAR 2013
Publisher : MEDIA MEDIKA INDONESIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.458 KB)

Abstract

ABSTRACT The effect of Psidium guajava juice on the histopathologic chronic inflammation parameter and expression of vascular endothelial growth factorBackground: Poliphenol compound and vitamin C in Psidium guajava L has antioxidant, antiinflammation, and antiangiogenic effect. These effects work by inhibiting cytokine, MMP, and VEGF expression. Effects in chronic inflammation histopathological parameter and angiogenic component (VEGF) is not yet known. The objective of the study was to analyze the effect of Psidium guajava L juice on histopathological parameter of chronic inflammation (the depth of cartilage destruction, amount of mononuclear cell, amount of capillary vessel) and VEGF expression in adjuvant-induced arthritis Wistar rats.Methods: It was an laboratory experimental with post test only control group design. Two groups of male Wistar rat, aged 3-4 month, were induced with CFA 0,1 ml twice. After booster on the seventh day, control group was given aquadest, and another group was given Psidium guajava L juice 9 g/15 ml per day, divided into 3 doses for 14 days. Histopathological parameter evaluation and VEGF expression was done in 10 fields view. All data were analysed by T-Test, with level of significant p≤0.05.Result: The amount of mononuclear cell (p=0.000) and capillary vessel (p=0.000) in P group is significantly fewer than K group. The amount of capillary vessel with positive VEGF expression (p=0.138) and size of depth in cartilage destruction (p=0.120) shows no significance difference between two groups. Conclusion: Psidium guajava L juice shows a lowering effect on histopathological parameter of chronic inflammation and VEGF expression in adjuvant-induced arthritis Wistar rats.Keywords: Psidium guajava L, histopathology of chronic inflammation in arthritis, VEGF expressionABSTRAKLatar belakang: Senyawa polifenol dan vitamin C dalam buah Psidium guajava L memiliki efek antiinflamasi, antioksidan, dan antiangiogenik. Ketiga efek ini bekerja melalui penghambatan terhadap sitokin inflamasi, MMP, dan ekspresi VEGF. Efek terhadap parameter histopatologi radang kronik dan komponen angiogenesis (VEGF) pada arthritis belum diketahui. Tujuan: Menganalisis pengaruh jus Psidium guajava L terhadap parameter histopatologi radang kronik berdasarkan ukuran kedalaman destruksi tulang rawan oleh panus, jumlah sel radang mononuklear, jumlah pembuluh darah kapiler dan ekspresi VEGF jaringan sendi adjuvant-induced arthritis tikus Wistar.Metode: Jenis penelitian eksperimental laboratorik dengan desain post test only control group. Tikus Wistar jantan usia 3-4 bulan dibagi 2 kelompok, diinduksi CFA 0,1 ml 2 kali. Setelah hari ke-7 booster, kontrol diberi aquades, perlakuan diberi jus Psidium guajava L 9 g/15 ml per hari dibagi dalam 3 dosis selama 14 hari. Penilaian parameter histopatologi radang kronik dan ekspresi VEGF dilakukan manual dalam 10 lapangan pandang. Dilakukan uji beda T-Test dengan tingkat kemaknaan p≤0,05.Hasil: Pada ukuran kedalaman destruksi tulang rawan, tidak ada perbedaan bermakna antara K dengan P (p=0,120). Jumlah sel radang mononuklear P lebih sedikit secara bermakna dibandingkan K (p=0,000). Jumlah pembuluh darah kapiler P lebih sedikit secara bermakna dibandingkan K (p=0,000). Jumlah pembuluh darah dengan ekspresi VEGF positif tidak ada perbedaan bermakna antara K dengan P (p=0,138).Simpulan: Pemberian jus jambu biji (Psidium guajava L) berpengaruh memperbaiki beberapa parameter radang kronik pada tikus Wistar yang mengalami arthritis.
HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL JANTUNG KRONIK Azzahra Dzakiyah; Novi Anggriyani; Noor Wijayahadi
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.398 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20789

Abstract

Latar Belakang Gagal jantung kronik merupakan sindroma klinik yang kerap dijumpai pada orang dewasa dengan prevalensi 0,13% di Indonesia. Anemia merupakan prediktor independen terhadap mortalitas dan morbiditas pasien gagal jantung kronik.  Kualitas hidup merupakan indikator yang penting untuk melihat keberhasilan terapi dari segi perspektif pasien.Tujuan: mengetahui hubungan antara kadar hemoglobin dengan kualitas hidup pasien gagal jantung kronik.Metode Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional pada pasien gagal jantung kronik yang dirawat di RSUP Dr. Kariadi dengan metode consecutive sampling (n=32). Data yang digunakan adalah data primer berupa kuisioner kualitas hidup MLHFQ dan data sekunder berupa kadar hemoglobin pasien saat awal masuk rawat inap melalui data rekam medis.Hasil Data kadar hemoglobin yang telah diklasifikasikan derajatnya sesuai kriteria WHO dianalisis dengan uji korelasi Spearman dengan skor kualitas hidup MLHFQ yang terbagi menjadi dimensi fisik, emosi, umum, dan keseluruhan dan tidak didapatkan hubungan yang bermakna (p>0,05) dengan kekuatan korelasi lemah untuk dimensi fisik (r : -0,212), dan sangat lemah untuk dimensi lain (r<0,2). Terdapat hubungan yang bermakna (p<0,05), dengan korelasi sedang, antara kelas fungsional dengan kualitas hidup dimensi fisik, umum, (r:0,401) dan keseluruhan (r:0,496).Kesimpulan Kadar hemoglobin tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup pasien gagal jantung kronik.
PENGARUH PEMBERIAN ASAP CAIR DOSIS BERTINGKAT TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DANGKAL PADA KELINCI (ORYCTOLAGUS CUNICULUS) Rizkia Nada Suci Permatasari; Ratna Damma Purnawati; Noor Wijayahadi
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.288 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i1.23374

Abstract

Latar Belakang : Luka bakar cukup sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, terutama di rumah tangga. Penyembuhan luka adalah suatu proses yang kompleks antara faktor seluler, humoral, dan unsur jaringan ikat. Senyawa asam asetat dan fenol dalam asap cair merupakan senyawa yang memiliki sifat antioksidan dan antimikroba. Kedua senyawa tersebut telah diketahui memiliki manfaat dalam penyembuhan luka. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian asap cair dosis bertingkat terhadap penyembuhan luka bakar derajat dua dangkal pada kelinci. Metode : Penelitian True Experimental Laboratory Post-Test Only with Control Group Design. Sampel 6 ekor kelinci jantan, dibagi dalam 4 kelompok: K1 diberi aquades, K2 diberi povidone iodine 10%, P1 diberi asap cair 3% dan P2 diberi asap cair 6% selama 10 hari. Perlakuan diakhiri dengan terminasi. Pengambilan jaringan kulit dilakukan pada hari ke-10. Dilakukan pengamatan gambaran makroskopis dan mikroskopis sesuai kriteria modifikasi Nagaoka. Hasil : Hasil uji statistik Saphiro-Wilk secara makroskopis (p<0,05) data tidak terdistribusi normal, kemudian dilanjutkan uji non parametrik Kruskal-Wallis (p>0,05). Secara mikroskopis (p>0,05) data terdistribusi normal kemudian dilanjutkan dengan uji parametrik One Way ANOVA (p>0,05). Secara makroskopis dan mikroskopis didapatkan bahwa pemberian asap cair dosis bertingkat berpengaruh terhadap proses penyembuhan luka bakar pada kelinci. Hasil terbaik didapatkan pada povidone iodine, selanjutnya asap cair 6%, asap cair 3% dan aquades. Kesimpulan : Pemberian asap cair dosis bertingkat bertingkat mempengaruhi gambaran makroskopis dan mikroskopis penyembuhan luka bakar kelinci dengan hasil terbaik pada povidone iodine.Kata Kunci : Luka bakar, asap cair, povidone iodine, gambaran makroskopis dan mikroskopis penyembuhan luka
PENGARUH EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura) TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS HEPAR TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI ETANOL DAN SOFT DRINK Fiqih Kartika Murti; Siti Amarwati; Noor Wijayahadi
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.381 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14433

Abstract

Latar Belakang : Konsumsi alkohol dan soft drink semakin meningkat di dunia. Minuman yang mengandung etanol dan soft drink memiliki efek negatif terhadap hepar, diantaranya menghasilkan peroksidasi lipid, inflamasi hepar, stres oksidatif, penyakit hati alkoholik, resistensi insulin, dan Non Alcoholic Fatty Liver Disease. Ekstrak daun kersen memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang berpotensi sebagai hepatoprotektor sehingga dapat mencegah dan mengurangi kerusakan pada hepar.Tujuan: Membuktikan pengaruh ekstrak daun kersen terhadap gambaran mikroskopis hepar tikus Wistar jantan yang diinduksi etanol dan soft drink.Metode: Penelitian true experimental dengan Post Test-Only Control Group Design. Sebanyak 30 tikus Wistar jantan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol, P1, P2, P3, dan P4. Kelompok P1 dan P3 diberi etanol 40% sebesar 1,8 ml/200 g/hari. Kelompok P2 dan P4 diberi soft drink sebesar 50 ml/hari. Kelompok P3 dan P4, 60 menit sebelum diinduksi etanol 40% dan soft drink diberikan ekstrak daun kersen sebesar 500 mg/kgBB/hari. Setelah intervensi 30 hari, sampel diterminasi dan heparnya dibuat preparat untuk diamati gambaran mikroskopis. Uji analisis menggunakan Kruskal-Wallis dan Mann Whitney.Hasil: Pemeriksaan histopatologi menunjukkan sebagian besar hepatosit dalam keadaan normal pada kelompok kontrol, nekrosis zona 3 lobulus hepar pada P1, degenerasi parenkimatosa pada P2, degenerasi parenkimatosa pada P3, dan hepatosit dalam keadaan normal pada P4. Uji Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan yang bermakna pada seluruh kelompok (Kontrol, P1, P2, P3, dan P4) dengan p=0,001. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan perbedaan yang bermakna pada K-P1 (p=0,001), K-P2 (p=0,001), P1-P3 (p=0,001), dan P2-P4 (p=0,011).Kesimpulan: Pemberian ekstrak daun kersen menghasilkan perbedaan yang bermakna pada gambaran mikroskopis hepar yang diinduksi etanol dan soft drink.
UJI TOKSISITAS AKUT RAMUAN EKSTRAK PRODUK X TERHADAP PERUBAHAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS HEPAR TIKUS SPRAGUE DAWLEY Rifki Adhi Nofrian; Noor Wijayahadi
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.381 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18626

Abstract

Latar Belakang: : Ramuan ekstrak produk X merupakan obat tradisional yang dipercaya memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan yang telah lama digunakan masyarakat untuk menanggulangi masalah nyeri rematik, menyegarkan tubuh dan sebagainya. Ramuan ekstrak produk X dimetabolisme oleh hepar.Tujuan: Untuk mengetahui ada atau tidaknya efek pemberian ramuan ekstrak produk X pada tikus Sprague Dawley yang diberikan secara akut terhadap makroskopis dan mikroskopis hepar.Metode: Penelitian true eksperimental dengan rancangan post-test only group design. Sampel berupa 30 tikus Sprague Dawley betina yang dibagi secara acak menjadi enam kelompok. K merupakan kelompok kontrol yang hanya diberi akuades. P1, P2, P3, P4, P5 adalah kelompok perlakuan yang diberi ekstrak produk X 5 mg/kgBB, 50 mg/kgBB, 300 mg/kgBB, 2000 mg/kgBB, 5000 mg/kgBB. Pemberian ekstrak dilakukan per oral melalui sonde pada hari ke 1. Pada hari ke-8 dilakukan terminasi, hepar diambil dan diamati gambaran morfologi dan mikroskopisnya. Data makroskopis dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis sedangkan data mikroskopis dianalisis dengan uji One Way Annova.Hasil:. Uji Kruskall Wallis terhadap gambaran morfologi markoskopis hepar dan berat hepar tidak didapatkan perbedaan yang bermakna dengan nilai p=1,00 dan  (p=0,051). Rerata skor perubahan histopatologi tertinggi pada kelompok P3. Skor yang dinilai meliputi perubahan berupa degenerasi albumin, degenerasi hidropik dan nekrosis. Dengan uji Anova tidak didapatkan perbedaan yang bermakna (p=0,122).Kesimpulan: Pemberian ramuan ekstrak produk X secara akut menunjukkan gambaran makroskopis hepar normal dari tikus Sprague Dawley. Pada pemberian dengan dosis 5 mg/kgBB, 50 mg/kgBB, 300 mg/kgBB, 2000 mg/kgBB, 5000 mg/kgBB tidak menunjukkan perubahan jumlah kerusakan sel hepar tikus Sprague Dawley.
EFEK REMOTE ISCHEMIC PRECONDITIONING TERHADAP LUAS KEMATIAN OTOT JANTUNG TIKUS WISTAR PASCA INFARK MIOKARD YANG DIINDUKSI ISOPROTERENOL Rachmatu Bill Multazam; Novi Anggriyani; Noor Wijayahadi
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.166 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18621

Abstract

Latar Belakang : Infark miokard adalah salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian. Infark miokard dapat terjadi karena adanya iskemi berkepanjangan pada otot jantung. Baku emas indikator terjadinya infark miokard adalah pemeriksaan histopatologi. Terdapat suatu iskemi singkat dan sementara suatu organ sebelum infark miokard yang dapat melindungi otot jantung dari kerusakan yang disebut RIPC.Tujuan : Mengetahui efek RIPC terhadap luas kematian otot jantung tikus pasca infark miokard yang diinduksi isoproterenol.Metode : Penelitian eksperimental murni dengan rancangan randomized posttest only control group design. Sampel sebanyak 21 ekor tikus wistar jantan yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok perlakuan RIPC 3x5 menit, dan kelompok perlakuan RIPC 3x15 menit. Ketiga kelompok tersebut diinjeksi dengan isoproterenol untuk menginduksi infark miokard. Luas kematian otot jantung tikus wistar diukur menggunakan pemeriksaan histopatologi. Uji statistik menggunakan Uji Mann Whitney-U.Hasil : Skoring luas kematian otot jantung rerata pada kelompok kontrol sebesar 4,0000, kelompok perlakuan RIPC 3x5 menit sebesar 2,8957, dan kelompok perlakuan RIPC 3x15 menit sebesar 1,3714. Uji Mann Whitney-U perbedaan bermakna pada luas kematian otot jantung tikus Wistar pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan RIPC 3x5 menit(p=0,025) serta terdapat perbedaan bermakna antara luas kematian otot jantung tikus Wistar pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan RIPC 3x15 menit(p=0,001).Kesimpulan : Terdapat perbedaan luas kematian otot jantung antara tikus wistar yang diberi perlakuan RIPC 3x5 menit (P1) dan RIPC 3x15 menit (P2) dengan yang tidak diberi perlakuan RIPC (K).
PENGARUH PEMBERIAN RAMUAN EKSTRAK PRODUK X SEBAGAI ANALGESIK PADA MENCIT Hizkia Christian Willianto; Noor Wijayahadi
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.221 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14459

Abstract

Latar belakang : Produk X merupakan produk kesehatan terbuat dari bahan-bahan herbal alami. Produk X diformulasikan dari: Languatis rhizoma (Laos), Zingiberis aromaticae (Jahe), Retrofracti fructus (Cabe Jawa), Curcuma rhizoma (Temulawak). Bahan-bahan yang terkandung dalam Produk X dipercaya memiliki efek sebagai pereda nyeri.Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian ramuan ekstrak Produk X sebagai analgesik pada mencit.Metode : Penelitian eksperimental ini menggunakan rancangan post-test only control group design. 24 mencit Balb/c dewasa jantan dibagi 6 kelompok secara acak yaitu kelompok kontrol negatif (K1) diberi aquades, kelompok kontrol positif (K2) diberi 1,3 mg/20 gram BB Aspirin peroral, kelompok perlakuan 1 (P1) diberi 0,1 mL ekstrak produk X peroral, kelompok perlakuan 2 (P2) diberi 0,35 mL ekstrak produk X peroral. Setelah 30 menit, semua mencit diinjeksi dengan 0,1 mL larutan asam asetat 1 % intraperitoneal kemudian diletakkan pada tempat uji hewan. Masing-masing mencit pada tiap kelompok dihitung jumlah geliatnya setiap 15 menit selama 30 menit.Hasil : Rerata jumlah geliat yang didapatkan pada 15 menit I adalah 6,33 ± 2,73(K1), 3 ± 2,61(K2), 4,17 ± 1,6(P1), 0,17 ± 0,41(P2); pada 15 menit II adalah 5,5 ± 4,43(K1), 1,67 ±2,25(K2), 2,5 ± 3,39(P1), 0(P2). Dengan uji Mann Whitney pada jumlah geliat pada 15 menit I didapatkan perbedaan bermakna antara P2 dengan K1 (p=0,003), P2 dengan K2 (p=0,004), P2 dengan P1 (p=0,003); pada 15 menit II didapatkan perbedaan bermakna antara P2 dengan K1 (p=0,002), P2 dengan K2 (p=0,022), P2 dengan P1 (p=0,022).Kesimpulan : Terdapat pengaruh pemberian ramuan ekstrak Produk X sebagai analgesik pada mencit.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PRODUK X SEBAGAI ANTIINFLAMASI PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR Pandhycha Veryza Pratama Arfan; Noor Wijayahadi
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.281 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15601

Abstract

Latar belakang: Indonesia adalah salah satu negara yang masih menggunakan tanaman untuk menyembuhkan suatu penyakit. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki sekitar 30.000 tanaman dan 7.000 diantaranya adalah tanaman obat. Produk X adalah salah satu contoh jamu yang dikembangkan dari tanaman obat yang mampu berperan sebagai antiinflamasi. Inflamasi merupakan suatu respon protektif tubuh terhadap benda asing yang menyebabkan jejas.Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ektrak produk x sebagai antiinflamasi pada tikus jantan galur wistar..Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan design randomized control group pre-post test design. Sampel sebanyak 24 ekor tikus yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian dibagi dalam 4 kelompok. Keempat kelompok mendapat injeksi λ-karagenan subplantar. Kelompok konttrol pembanding diinterensi dengan Na Diklofenak dan Kelompok perlakuan diintervensi dengan Produk X via sonde oral setelah terjadi edema. Uji Statistik menggunakan uji Oneway Anova, Kruskal-wallis, dan Mann Witney.Hasil penelitian: Pada uji Paired t-Test dan Wilcoxon terdapat perbedaan signifikan antar semua kelompok baik kelompok kontrol positif, kontrol pembanding dan perlakuan. Pada uji Mann-Whitney, terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol positif dengan kelompok pembanding dan perlakuan.Kesimpulan: Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa Produk X dapat menekan inflamasi yang terjadi pada Tikus Wistar Jantan
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK RIMPANG RUMPUT TEKI (CYPERUS ROTUNDUS L.) TERHADAP KUANTITAS ASI TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) BETINA Jeremi Ferdian; Noor Wijayahadi
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.86 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20708

Abstract

Latar Belakang: Ekstrak rimpang rumput teki memiliki aktivitas estrogenik dan memiliki khasiat sebagai peningkat kadar ASI. Hal ini dikarenakan di dalamnya terkandung senyawa seskuiterpen yang bersifat estrogenik. Senyawa tersebut dapat meningkatkan kuantitas ASI melalui kerjanya di saluran ASI dan meningkatkan reseptor prolaktin di sel-sel epitel kelenjar payudara.Tujuan: Menganalisis pengaruh pemberian ekstrak rimpang rumput teki terhadap kuantitas ASI tikus Wistar betina.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain penelitian parallel group post test only design. Sampel adalah 18 ekor tikus Wistar betina dimana masing-masing ekor dipasangkan dengan 4-5 anakan yang dibagi menjadi menjadi kelompok kontrol (K) diberi pakan standar, kelompok P1 diberi ekstrak rimpang rumput teki 300 mg/kgBB dan kelompok P2 diberi ekstrak rimpang rumput teki 600 mg/kgBB. Perlakuan dilakukan selama 13 hari dimana setiap hari dilakukan penimbangan berat badan anakan rutin sebelum dan sesudah anakan menyusu: penimbangan awal pada pukul 08.30 (W1), setelah dipisahkan dari induk selama 4 jam pada pukul 12.30 (W2), dan setelah digabungkan lagi bersama induknya pada pukul 13.30 (W3) yang mana selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata kenaikan berat badan anakan harian dengan rumus [(W3-W2) + (W2-W1)/4]. Kenaikan berat badan anakan tikus per hari digunakan untuk mengatahui kuantitas ASI pada tikus betina indukan yang diberi ekstrak rimpang rumput teki. Uji statistik menggunakan uji one way ANOVA dengan post hoc Bonferroni.Hasil: Dengan menggunakan one way ANOVA didapatkan perbedaan signifikan antara kelompok K dan P2. Sedangkan antara kelompok K dan P1, dan P1 dan P2 tidak didapatkan perbedaan yang signifikan.Kesimpulan: Ekstrak rimpang rumput teki dengan dosis 600 mg/kgBB menyebabkan peningkatan kuantitas ASI tikus Wistar betina
PENGARUH EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura) TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS GINJAL TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI ETANOL DAN SOFT DRINK Devi Ninditya K.; Ika Pawitra Miranti; Noor Wijayahadi
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.796 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14262

Abstract

Latar Belakang : Etanol dan soft drink telah dikonsumsi secara luas di dunia. Etanol dapat mengubah struktur dan fungsi ginjal dengan perubahan struktur glomerulus, pembesaran ginjal dan meningkatnya jumlah sel-sel lemak, protein dan air. Begitu juga dengan soft drink yang dapat mengakibatkan perdarahan intertubuler dan kongesti glomeruler. Daun kersen memiliki potensi dalam menangkal radikal bebas sebagai antioksidan eksogen. Daun kersen diharapkan memiliki efek protektif pada ginjal.Tujuan : Membuktikan pengaruh pemberian ekstrak daun kersen (Muntingia calabura) terhadap gambaran mikroskopis ginjal tikus Wistar jantan yang diinduksi etanol dan soft drink.Metode : Penelitian eksperimental dengan Post Test-Only Control Group Design. Sampel terdiri dari 30 tikus Wistar jantan yang terbagi menjadi 5 kelompok. Kelompok K diberi pakan standar. Kelompok P1 diberi etanol 40% sebesar 1,8 ml/200g/hari. Kelompok P2 diberi soft drink 50 ml/tikus/hari. Kelompok P3 diberi ekstrak daun kersen 500 mg/kgBB 60 menit sebelum pemberian etanol. Kelompok P4 diberi ekstrak daun kersen 500 mg/kgBB 60 menit sebelum pemberian soft drink. Setelah intervensi selama 30 hari, dilakukan pembuatan preparat ginjal dan pemeriksaan gambaran mikroskopis. Uji analisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney.Hasil : Uji Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan bermakna pada seluruh kelompok dengan nilai p=0,002. Hasil uji Mann-Whitney memberikan perbedaan yang bermakna pada K-P1 (p=0,006), K-P2 (p=0,032), P1-P3 (p=0,006), P2-P4 (p=0,019), P1-P4 (p=0,004) tetapi perbedaan tidak bermakna pada K-P3 (p=0,229), K-P4 (p=1,000), P1-P2 (p=0,312), P2-P3(p=0,075), P3-P4 (p=0,171).Kesimpulan : Pemberian ekstrak daun kersen (Muntingia calabura) 500 mg/kgBB menurunkan jumlah kerusakan tubulus tikus Wistar jantan yang diinduksi etanol dan soft drink.