Laila Nazirah
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Respon Bawang Merah (Allium ascalonicum L) Terhadap Pemotongan Umbi dan Aplikasi Pupuk Organik Nazirah, Laila; Libra, Dwi Indahwan
Agrium Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v16i2.1940

Abstract

Shallots is a horticultural commodity that has high economic value. One way to improve the growth and yield shallots is by cutting the tubers and providing it with chicken manure. This research was conducted in Paloh Lada Village which is located in Dewantara Sub-district, North Aceh Regency and Agroecotechnology Laboratory at the Faculty of Agriculture, Malikussaleh University starting from September-November 2018 with the aim to determine the effect the size the tuber cuts and the adduction chicken manure doses to Bima Brebes shallots growth and yield. This research uses a Randomized Block Design with Factorial pattern. The first factor is the size of the tuber cuts which consists of three levels, namely level 0 (without cutting), cutting 1/4 part of the tuber and the last one is cutting 1/3 part of the tuber. The second factor is the dose of the chicken manure which also consists of 3 levels, namely dose 0 (without chicken manure), 75 grams of chicken manure/polybag and 100 grams of chicken manure/polybag. This research consists of 9 treatment combinations 3 replications and 27 experimental units. The results of this research shows that the tuber cutting significantly affected the number of leaves at 14 days after planting, then it has a very significant effect on the number of leaves at 42 days after planting and it has an effect on the tuber dry weight. Meanwhile, the tuber cutting has no significat effect on the plant height, number of tillers, tuber gross weight and tuber weight loss. The adduction of chicken manure significantly affected the plant height at 28 days after planting and the tuber dry weight, although it doesn’t have any significant effect on the plant height at 14 and 42 days after planting, number of leaves, number of tillers, tuber gross weight and tuber weight loss.
Karakterisasi Morfologi Dan Hasil Tanaman Kentang Varietas Granola Dan Kentang Merah Yang Dibudidayakan Di Bener Meriah Provinsi Aceh Ismadi, Ismadi; Annisa, Kholilah; Nazirah, Laila; Nilahayati, Nilahayati; Maisura, Maisura
Agrium Vol 18, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v18i1.3844

Abstract

Kentang merupakan salah satu tanaman hortikultura yang disukai masyarakat karena mengandung karbohidrat dan nilai gizi yang tinggi. Penelitian ini dilakukan di Desa Ujung Gele Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah dengan ketinggian 1300 mdpl mulai Juli hingga November 2020. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik morfologi varietas Granola dan kentang merah yang dibudidayakan sesuai dengan pedoman teknis budidaya kentang oleh Balai Penelitian Teknologi Pertanian Jawa Barat tahun 2015. Karakteristik yang diamati mengikuti metode the International Union method for The Protection of New Varieties of Plants (UPOV, 2004) yang terdiri dari 32 karakteristik. Pengamatan meliputi tunas, batang, daun, bunga, buah, umur panen, umbi dan potensi hasil pada waktu yang berbeda. Tunas diamati sebelum tanam, batang, daun, bunga, dan buah diamati selama pertumbuhan dan terakhir umbi diamati setelah panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap varietas memiliki karakteristik morfologi yang berbeda dengan varietas lainnya. Varietas Granola memiliki umbi kuning dan bunga violet biru, sedangkan varietas kentang merah memiliki umbi merah dan bunga violet merah. Perhitungan potensi hasil menunjukkan bahwa varietas Granola dan kentang merah memiliki hasil yang tinggi yaitu 25.874 ton/ha (Granola) dan 28.671 ton/ha (kentang merah).Kata Kunci: tunas, batang, daun, bunga, umbi
Pengaruh Konsentrasi Bap Pada Perkecambahan Biji Pamelo Asal Aceh Secara In-Vitro Handayani, Ira; Nazirah, Laila; Ismadi, Ismadi; Rusdi, Muhammad; Handayani, Rd. Selvy
Agrium Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v17i2.2927

Abstract

Pamelo (Citrus  maxima  (Burm.)  Merr.) besar merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang mendapat perhatian dari pemerintah untuk dikembangkan dan ditingkatkan produksinya karena memiliki prospek pemasaran yang baik. Permasalahan utama pengembangan tanaman pamelo Aceh adalah ketersediaan biji yang sangat sedikit atau bahkan sering dijumpai tanpa biji dan juga bijinya sulit sekali dikecambahkan dikecambahkan secara konvensional. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan secara in vitro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh BAP terhadap keberhasilan perkecambahan biji pamelo lokal Aceh secara in vitro. Penelitian  dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh pada bulan Desember 2018 sampai dengan Februari 2019. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal. Perlakukuannya adalah konsentrasi BAP yaitu 0 dan 2 mg/L dengan 30 ulangan, sehingga didapat 60 satuan percobaan. Pada percobaan ini setiap eksplan ditanam pada botol kultur dengan jumlah 2 eksplan per botol. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis ragam. Jika hasil uji F menunjukkan adanya pengaruh yang nyata antar perlakuan, maka analisis dilanjutkan dengan Uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian BAP dapat mempengaruhi pertumbuhan eksplan biji pamelo secara in vitro.  Pemberian BAP 2 mg/L pada awal menyebabkan biji lebih lambat membentuk tunas dan akar, namun pada akhir pengamatan didapatkan biji menghasilkan tunas dan daun yang lebih banyak.
PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS PADI GOGO PADA LAHAN BEKAS TAMBANG LNG DENGAN APLIKASI BIOFERTILIZER Nazirah, Laila; Hafifah, Hafifah; Maisura, Maisura
Agrium Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v19i1.6770

Abstract

Penelitian ini bertujuan menyeleksi varietas padi gogo yang adaptif pada lahan bekas tambang gas alam cair (LNG) di aceh utara. Bahan yang digunakan adalah 10 varietas padi gogo, mikoriza,tanah top soil dari areal lahan bekas tambang gas LNG, pupuk kandang, pupuk Phonska + Urea (300 kg/ha + Urea 200 kg/ha), Dithane M-45, Curater 2G,polybag ukuran 40 cmx50 cm. Alata yang digunakan terdiri dari: ayakan kasa ukuran  6 mm, timbangan portable kapasitas 25 kg, timbangan digital kapasitas 0.5 kg, papan lat, triplex, meteran, selang  plastik, ember plastik, tali rafia, sprayer dan hand sprayer, gelas ukur erlenmeyer, thermometer digital, soil tester dan oven. Metode penelitian menggunakan  Rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 ulangan, dengan dua faktor yaitu Faktor pertama Varietas (V) terdiri dari 10 taraf : inpago 9, Situbagendit, inpago 6, batutugi, Situpatenggang, Inpago 4, Towuti,  inpago 7,Inpari 33, Sintanur. Faktor kedua Mikoriza (M) terdiri dari 3 taraf yaitu  M0 (tanpa mikoriza), M1 ( mikoriza 15 g/lubang tanam), M2 (25 g/lobang tanam).  Hasil analisis tanah menunjukkan Kandungan Hg melampaui ambang kritis yakni 118,60 ppm dan Pb 25 ppm, unsur Pb masih normal yaitu < 0,01 ppm. Tingginya kandungan merkuri disebabkan karena sangat dekat dengan pengolahan tambang LNG dan konsentrasi Pb di permukaan tanah sekitar 25 ppm tetapi dengan menyebarnya polutan Pb, sudah cukup banyak lahan pertanian yang tercemar Pb. Dari hasil penelitian Varietas Inpago 7 dengan mikoriza 25 g/tanaman memperlihatkan pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah anakan tertinggi pada umur 20, 40 HST begitu juga dengan kandungan klorofil daun dan berat gabah. 
PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS PADI GOGO PADA PERLAKUAN PEMUPUKAN Laila Nazirah; B. Sengli J. Damanik
Jurnal Floratek Vol 10, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.758 KB)

Abstract

An effort to anticipate a food crisis is to increase food production by planting upland rice in dry lands. In addition, provision of appropriate fertilizer has great potential for strengthening food self-sufficiency and for future agricultural development. The study was aimed at determining growth and yield of three varieties of upland rice under a compound fertilizer. The experiment was arranged in split plot design, consisting of three upland rice varieties and three levels of compound fertilizer. The main plot was upland rice varieties, i.e. Inpago 4, Inpago 5, and Inpago 8, while the subplot was compound fertilizer, i.e. a dose of 0 kg/ha, 150 kg/ha, and 250 kg/ha. Results showed that varieties significantly affected plant height, panicle numbers, and panicle length, but did not significant affect weight of 1000 grains and dried grain. Inpago 4 was the best variety. The best of NPK fertilizer was found at dose of 250 kg/ha.
Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Jagung (Zea Mays L) Akibat Pemberian Pupuk Organik Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Laila Nazirah; Ahmad Irfi Syafrullah Marpaung
Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech) Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33661/jai.v6i2.5432

Abstract

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Indonesia masyarakat juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri. Kandungan kimia dari eceng gondok mengandung bahan organik sebesar 78,47%, C organik 21,23%, N total 0,28%, P total 0,0011%, dan K total 0,016% sehingga dari hasil ini eceng gondok berpotensi untuk di manfaatkan sebagai pupuk organik. Penelitian lapangan dilakukan di lahan Kebun Masyarakat Desa Tambon Tunong Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Analisis Laboratorium akan dilakukan di Laboratorium Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh. Waktu penelitian ini akan dimulai pada September – Desember 2020. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial sehingga diperoleh 12 kombinasi perlakuan dan setiap kombinasi diulang 3 kali, sehingga diperoleh 36 unit percobaan. Faktor pertama adalah Varietas (V) yang terdiri dari 4 taraf yaitu V1= Varietas Lamuru, V2= Varietas Bisma, V3= Varietas Srikandi Kuning-1 dan V4= Varietas Anoman-1. Faktor kedua adalah pupuk organik eceng gondok (E) yang terdiri dari 3 taraf yaitu E0= Tanpa Perlakuan, E1= 100 g/tan dan E2= 200g/tan. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan Varietas Bisma memberikan pengaruh terbaik pada parameter tinggi tanaman pada, jumlah tongkol pertanaman, panjang tongkol berkelobot. Dosis eceng gondok terbaik adalah 200 g/tan terlihat pada parameter tinggi tanaman pada umur 4 MST, jumlah tongkol pertanaman, bobot tongkol tanpa kelobot, dan hasil ton/ha dibandingkan dengan pemberian yang lainnya. Terdapat interaksi antara pengunaan pupuk organik eceng gondok dan beberapa varietas jagung pada tinggi tanaman pada umur 6 MST pada interaksi Varietas Lamuru + 200 g/tan dan pada umur 8 MST interaksi terbaik Varietas Srikandi Kuning -1 + Tanpa Perlakuan.
SELEKSI JENIS PADI (Oryza sativa, L) TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN AKIBAT PEMBERIAN SENYAWA PEG (POLYETILENA GLIKOL) 6000 PADA FASE PERKECAMBAHAN Laila Nazirah
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3784

Abstract

 This research aims to determine the effect of the growth of rice (Oryza sativa, L) on checking drought due to the administration of PEG (Polyethylene Glycole) 6000 compounds in the germination phase and to determine the combination of types of rice and the concentration of PEG 6000 compounds on the growth of rice plants. The materials used in the research were rice seeds G1 = Mustakmal 5, G2 = Inpari 32, G3 = CBD, G4 = Inpari 78, G5 = MR 4, G6 = Mokonga, PEG (Polyethylene Glycole) 6000 10% and 25%, filter paper, distilled water. Such as tools used are rulers, analytical scales, label paper, stationery, calculators, cameras, buckets, petri dishes, measuring cups, tweezers, baskets, 500 ml measuring flasks, spatulas, plastic crabs, auto meter set counters, stirrers, and tools other supporters. The results of this research show that there is an interaction between factors between several types of rice with the use of PEG 6000 Compound in the variable of giving 0% PEG 6000 with the mustakmal rice type (G1) which is the best combination treatment for the observed variables of plumule length and root length. The mustakmal rice type (G1) is the best type for the observed variables of plumule length, root length and tolerance index. The use of PEG 6000 at a concentration of 0% (P1) is the best provision for observing variables plumule length, root length, plumule-radicle length ratio and tolerance index. Keywords: water stress, types of rice, PEG 6000 INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk pengaruh pertumbuhan jenis padi (Oryza sativa, L) terhadap cekaman kekeringan akibat pemberian senyawa PEG (Polyethylene Glycole) 6000 pada fase perkecambahan serta mengetahui kombinasi antara jenis-jenis padi dan konsentrasi senyawa PEG 6000 terhadap pertumbuhan tanaman padi. Bahan yang di gunakan dalam penelitian adalah benih padi benih G1 = Mustakmal 5, G2 = Inpari 32 , G3 = CBD , G4 = Inpari 78, G5 = MR 4, G6 = Mokonga, PEG ( Polyethylene Glycole ) 6000 10% dan 25%,  kertas saring, aquades. Adapun alat yang digunakan pengaris, timbangan analitik, kertas lebel, alat tulis, kalkulator, kamerah, ember, cawan petri, gelas ukur, pinset, keranjang, labu ukur 500 ml, spatula, plastik crab, auto metic set counter, stirrer, dan alat pendukung lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kombinasi antar faktor beberapa jenis padi dengan penggunaan Senyawa PEG 6000 pada variable pemberian PEG 6000 10% dengan jenis padi mustakmal (G1) merupakan perlakuan kombinasi terbaik pada variable pengamatan panjang plumula dan panjang akar. Jenis padi mustakmal (G1) merupakan jenis terbaik pada variable pengamatan panjang plumula, panjang akar dan indeks toleransi. Penggunaan PEG 6000 pada konsentrasi 10% (P2) merupakan pemberian terbaik pada variable pengamatan panjang plumula, panjang akar, rasio panjang plumula-radikula dan indeks toleransi. Kata Kunci : cekaman air, Jenis Padi, PEG 6000