Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Kualitas Layanan PDAM Terhadap Konsumen Selaku Pengguna Jasa Di Kantor Unit Banyuanyar Kabupaten Probolinggo Prihatiningsih, Tri
WIDYA TEKNIKA Vol 23, No 1 (2015): Widyateknika Vol. 23 No. 1
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsumsi air akan selalu mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan populasi. Melihat kondisi dan kenyataan tersebut  maka  perlu diketahui bagamaimana sesungguhnya kinerja layanan PDAM bila dilihat dari sisi konsumen selaku pengguna dari jasa penyediaan air bagi kebutuhan hidup kesehariannya. Upaya mengetahui kualitas pelayanan dari PDAM hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan manajerial pelayanan PDAM, sehingga akan didapat kinerja manajemen yang berkualitas dan  pada akhirnya PDAM akan dapat  memuaskan  pelanggan  selaku konsumen utama dari perusahaan  PDAM. Permasalahan PDAM Kabupaten Probolinggo yang dihadapi dalam proses penyediaan air saat ini adalah, sistem distribusi air kurang mampu memenuhi kebutuhan secara kontinya/kurang lancar ke  pelanggan dan sistem pelayanan yang masih kurang baik . Parasuraman et al, 1990, yang terdiri dari 5 dimensi yaitu tangible, reliability, responsivenes,assurance dan empathy dengan 22 item pernyataan sebagai indikatornya menjadi 14 pernyataan baik untuk persepsi konsumen maupun ekspektasinya. Untuk menentukan jumlah kuisioner dipakai rumus Slovin (Karnadi,2008) Teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah data primer yang diperoleh dari sampel penelitian adalah .pengujian validasi instrumen ( uji r ) dan pengujian reliabilitas dengan menggunakan sofwer SPSS 20,(Andi,2012) maka diperoleh hasil analisa kesenjangan yang terjadi pada dimensi kualitas layanan secara berurutan  dari nilai terbesar hingga ke nilai terkecil adalah sebagai berikutempathy (-1.0732), reliability(.0191), assurance (-1.1115), responsiveness(-.7834) dan  tangible(-.1847).  Hasil ringkasan statistik dari persepsi dan ekspektasi dengan menggunakan sofwer SPSS 20 diperoleh : rata-rata untuk persepsi 4,2918 (cenderung baik), sedangkan untuk ekspektasi 5,2368 (cenderung sangat baik),dan hasil korelasi antara kedua variabel yang menghasilkan angka ,154 dengan nilai signifikan  ,134 (di atas 0,05). Hal ini menyatakan bahwa korelasi antara persepsi dan expektasi adalah tidak signifikan dapat diartikan antara persepsi dan ekspektasi berbeda secara nyata. Dapat disimpulkan bahwa konsumen sangat menginginkan apa yang menjadi keluhannya mendapat perhatian sesuai dengan apa yang diharapkan.   Kata kunci:  kualitas layanan, reability, gap
MULTI KRITERIA TERHADAP PENILAIAN PENYEBAB KEJADIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA UNTUK PROYEK KONTRUKSI DENGAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS Handayani, Dwi Iryaning; Prihatiningsih, Tri
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 13, No. 1, Januari 2018
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.58 KB) | DOI: 10.14710/jati.13.1.27-36

Abstract

AbstrakPermasalahan K3 di Indonesia masih kurang diperhatikan, padahal sektor konstruksi merupakan sektor yang berisiko terhadap kecelakaan kerja disamping sektor lainnya. Banyak faktor yang dapat memicu penyebab terjadinya risiko kecelakaan kerja. Oleh karena itu penting untuk diketahui potensi penyebab terjadinya risiko kecelakaan kerja sehingga tujuan penelitian ini melakukan penilaian penyebab risiko kecelakaan kerja pada proyek kontruksi. Metode yang digunakan untuk melakukan penilaian tersebut dengan metode ANP  menggunakan sofware Matlab. Penyebab terjadinya risiko K3 pada bidang kontruksi didominasi oleh kriteria struktur  44% dibandingkan dengan kriteria persiapan 17%, kriteria sub struktur 21% dan kriteria finishing 19%. Penyebab risiko kecelakaan kerja yang paling besar disebabkan oleh faktor manusia 77%, faktor ini disebabkan karena perilaku tidak aman meliputi kurang pengetahuan K3, pekerja kurang disiplin, pekerja tidak menggunakan APD, komitmen K3 kurang, tidak mengikuti pelatihan K3, kesalahan transformasi informasi, Metode kontruksi tidak benar, Pondasi scaffolding tidak padat pada tempat yang datar. Sedangkan penyebab kecelakaan kerja lainnya seperti  scaffolding ambruk, kabel terkena air konsleting, kabel terkelupas, tersentuh aliran listrik, lokasi becek, lumpur, amblas. Upaya dalam pengendalian risiko kecelakaan kerja yaitu perbaikan manajemen K3 dan pelatihan K3 dalam meningkatkan komitmen K3 dengan adanya pengendalian risiko diharapkan dapat meminimalkan risiko (zero accident) pada pekerjaan kontruksi.  Abstract[Multi Criteria On the Assessment of Accidents Causes in Occupational Risk in Construction Project By Analytical Network Process Method] Even though the construction sector is a sector with high risk of occupational accidents beside other sectors, the  problem of occupational health and safety (OHS) in contruction sector is still gaining less attention in Indonesia. Many factors can trigger the cause of occupational accidents risk. Therefore, it is important to understand the potential causes of occupational accidents risk. This research is intended to assess the risk of occupational accidents on construction projects. We use analytical network process (ANP) method running on Matlab software to perform the assessment. It is found that the cause of risk in OHS for construction sector is dominated by structure criterion (44%), followed by preparation criterion (17%), sub-structure criterion (21%) and finishing criterion (19%). The biggest cause of occupational accidents is human factor by 77%, this factor is caused by unsafety behavior which include lack of knowledge in OHS, indisciplined workers, ignoring the use of personal protective equipment (PPE), lack of commitment in practicing OHS, no OHS training, missinformation, incorrect construction method, and scaffolding foundation is not solid on a flat area. While the cause of other occupational accidents includes collapsing scaffolding, wires exposed to water, peeled cable, unintentional touch of electrical current, muddy site, mud, and avalanche. Some efforts in controlling the risk of  occupational accidents includes improving OHS management and OHS training to improve OHS commitment. It is expected that by controlling the risk, accidents in contruction work can be minimized (zero accident).Keywords: Assessment; Risk Causes; Work Accidents.
Perbaikan Perawatan Mesin Rotary Lathe dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Kurniawan, Didik; Haryono, Haryono; Prihatiningsih, Tri
Jurnal SENOPATI : Sustainability, Ergonomics, Optimization, and Application of Industrial Engineering Vol 2, No 2 (2021): Jurnal SENOPATI Vol.2 No.2
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT.Kutai Timber Indonesia merupakan perusahaan yang memproduksi produk plywood (kayu lapis) dengan didukung oleh sejumlah mesin dan peralatan yang saling berinteraksi untuk mencapai produktivitas yang optimal. Salah satu mesin utama pada PT. Kutai Timber Indonesia adalah mesin Rotary Lathe yang fungsi utamanya adalah mengolah kayu log menjadi veener. Adapun permasalahan yang ditemukan yaitu tingkat efektifitas mesin Rotary Lathe jika dihitung dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah 53,8 %, nilai tersebut masih dibawah standart Word class yaitu 85%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem tersebut dengan metode Reliability Centered Maintenance (RCM).Hasil dari analisis, didapatkan bahwa komponen Spur knife, Bearing 6004 RS, Sproket, Chain conveyor, Steel belt lacing, memiliki nilai prioritas terbesar dalam kegagalan sistem (RPN) sehingga membutuhkan perhatian yang lebih dan tindakan pemeliharaan yang tepat. Berdasarkan perhitungan total minimum downtime didapatkan interval pergantian optimum komponen, Sproket, Bearing 6004 RS, Spur knife masing-masing adalah sebesar 69 hari, 22 hari dan 30 hari. tujuan dari pergantian komponen tersebut adalah untuk menjaga reliability atau kehandalan dari mesin Rotary lathe. Dengan menerapkan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) sebagai metode perawatan yang baru, maka dapat dilihat adanya potensi penurunan downtime sebesar 21,5 % pada mesin Rotary lathe.
Pengaruh Dimensi Service Quality Terhadap Kualitas Layanan PDAM Study Kasus : Di Kantor Unit Banyuanyar Kabupaten Probolinggo Tri Prihatiningsih
Matrik : Jurnal Manajemen dan Teknik Industri Produksi Vol 14 No 2 (2014)
Publisher : Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30587/matrik.v14i2.512

Abstract

Konsumsi air akan selalu mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan populasi. Melihat kondisi dan kenyataan tersebut maka perlu diketahui bagamaimana sesungguhnya kinerja layanan PDAM bila dilihat dari sisi konsumen selaku pengguna dari jasa penyediaan air bagi kebutuhan hidup kesehariannya. Upaya mengetahui kualitas pelayanan dari PDAM hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan manajerial pelayanan PDAM, sehingga akan didapat kinerja manajemen yang berkualitas dan pada akhirnya PDAM akan dapat memuaskan pelanggan selaku konsumen utama dari perusahaan PDAM.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kualitas layanan PDAM terhadap konsumen selaku pengguna jasa penyediaan air bersih, dalam hal ini adalah PDAM.Instrumen penelitian ini diadopsi dari penelitianPutra Cocorde (2011), danArdiansyah, et al, (2012).Parasuraman et al, 1990, yang terdiri dari 5 dimensi yaitu tangible,reliability,responsivenes,assurance dan empathy dengan 22 item pernyataan sebagai indikatornya menjadi 14 pernyataan baik untuk persepsi konsumen maupun ekspektasinya. Untuk menentukan jumlah kuisioner dipakai rumus Slovin (Karnadi,2008) Teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah data primer yang diperoleh dari sampel penelitian adalah .pengujian validasi instrumen ( uji r ) dan pengujian reliabilitas dengan menggunakan sofwer SPSS 20,(Andi,2012) maka diperoleh hasil analisa kesenjangan yang terjadi pada dimensi kualitas layanan secara berurutan dari nilai terbesar hingga ke nilai terkecil adalah sebagai berikutempathy (-1.0732), reliability(.0191), assurance (-1.1115), responsiveness(-.7834) dan tangible(-.1847). Hasil ringkasan statistik dari persepsi dan ekspektasi dengan menggunakan sofwer SPSS 20 diperoleh : rata-rata untuk persepsi 4,2918 (cenderung baik), sedangkan untuk ekspektasi 5,2368 (cenderung sangat baik),dan hasil korelasi antara kedua variabel yang menghasilkan angka ,154 dengan nilai signifikan ,134 (di atas 0,05). Hal ini menyatakan bahwa korelasi antara persepsi dan expektasi adalah tidak signifikan dapat diartikan antara persepsi dan ekspektasi berbeda secara nyata. Dapat disimpulkan bahwa konsumen sangat menginginkan apa yang menjadi keluhannya mendapat perhatian sesuai dengan apa yang diharapkan.
Perbaikan Perawatan Mesin Rotary Lathe dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Didik Kurniawan; Haryono Haryono; Tri Prihatiningsih
Jurnal SENOPATI : Sustainability, Ergonomics, Optimization, and Application of Industrial Engineering Vol 2, No 2 (2021): Jurnal SENOPATI Vol.2 No.2
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.senopati.2021.v2i2.1488

Abstract

PT.Kutai Timber Indonesia merupakan perusahaan yang memproduksi produk plywood (kayu lapis) dengan didukung oleh sejumlah mesin dan peralatan yang saling berinteraksi untuk mencapai produktivitas yang optimal. Salah satu mesin utama pada PT. Kutai Timber Indonesia adalah mesin Rotary Lathe yang fungsi utamanya adalah mengolah kayu log menjadi veener. Adapun permasalahan yang ditemukan yaitu tingkat efektifitas mesin Rotary Lathe jika dihitung dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah 53,8 %, nilai tersebut masih dibawah standart Word class yaitu 85%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem tersebut dengan metode Reliability Centered Maintenance (RCM).Hasil dari analisis, didapatkan bahwa komponen Spur knife, Bearing 6004 RS, Sproket, Chain conveyor, Steel belt lacing, memiliki nilai prioritas terbesar dalam kegagalan sistem (RPN) sehingga membutuhkan perhatian yang lebih dan tindakan pemeliharaan yang tepat. Berdasarkan perhitungan total minimum downtime didapatkan interval pergantian optimum komponen, Sproket, Bearing 6004 RS, Spur knife masing-masing adalah sebesar 69 hari, 22 hari dan 30 hari. tujuan dari pergantian komponen tersebut adalah untuk menjaga reliability atau kehandalan dari mesin Rotary lathe. Dengan menerapkan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) sebagai metode perawatan yang baru, maka dapat dilihat adanya potensi penurunan downtime sebesar 21,5 % pada mesin Rotary lathe.
Pencegahan Stunting dengan Memanfaatkan Garam Beryodium Ud. Sumber Rejeki Di Desa Pajurangan, Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo Tri Prihatiningsih
Abdi Panca Marga Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Abdi Panca Marga Edisi November 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Panca Marga Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.065 KB) | DOI: 10.51747/abdipancamarga.v1i1.482

Abstract

Pajurangi Village is one of the 13 villages in Gending District, Probolinggo Regency. Pajurangi Village is an area close to the beach 250m above sea level, administratively, this village consists of 7 hamlets, 9 RW and 12 RT. The population of this village is approximately 6,987 people with an area of ​​363,363 km2. This village is located in the middle of Probolinggo Regency. One of the village's local potentials is the UMKM UD. Sumber Rejeki which produces iodized salt. Iodized salt is salt that has been enriched with iodine which is needed for growth and intelligence. Iodized salt has a fixed dose to be consumed in accordance with 2019 Ministry of Health standards. Iodine intake can be obtained by consuming iodized salt which is added to dishes or drinks. The use of iodized salt in accordance with the standard can help prevent the occurrence of stunting abnormal growth of children. With the production of iodized salt at UD. Sources of Sustenance can help overcome early stunting and can provide opportunities for unemployment in the village of Pajurangi. This MSME can be developed by promoting salt products to the surrounding community with brochure media. Keywords: Stunting, Iodized Salt, Local Potential
Penggunaan System Development Life Cycle (SDLC) Sebagai Sistem Informasi Penjualan Retail Tri Prihatiningsih; Yustina Suhandini; Dewi Santikai
Energy - Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Energy Vol. 13 No. 1 Mei 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51747/energy.v13i1.1505

Abstract

This study aims to solve problems experienced at the Six Store Probolinggo Store where data recording and investigation of sales and purchase transactions still use manual goods receipts. When checking the size or stock of goods for each product when purchasing at offline user sales, the user still has to wait to find out whether stock is still there or not and the high error rate that occurs. The Six Store store needs a way to solve the problems that occur, so the researchers created a system design using the System Development Life Cycle (SDLC) method. This method was chosen because SDLC can measure and improve the sales process more effectively, minimize operational costs and increase revenue throughout the day. While programmers use VB 6.0-based applications and Ms. Access. It can be concluded if there is progress produced by the news system. This proves that regular financial bookkeeping can affect the results of the sale itself. This News System is able to obtain sales reports per note, per item variant, per item and inventory reports in such a short time according to user needs. The results of the application of the Information System show an increase in turnover of 75% every year at the Six Store Probolinggo Store