Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ANALISIS PROFIL PENGOBATAN, BIAYA DAN CLINICAL OUTCOMES PASIEN DM KARTU JAKARTA SEHAT DAN UMUM DI RSUD TARAKAN Erlana, Nanang; Anggriani, Yusi; Sabirin, Briliana
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.262 KB)

Abstract

Pemerintah provinsi DKI Jakarta telah menerapkan UU Nomor 23/1992 berupa pembiayaan kesehatan yaitu dengan menetapkan penjaminan kesehatan melalui Kartu Jakarta Sehat (KJS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  dampak dari pelaksanaan JKN terhadap pofil pengobatan, biaya dan clinical outcomes pasien DM tipe 2 yang beralih menjadi BPJS serta mengetahui gambaran HRQoL pasien KJS dan pasien Umum.Penelitian ini dilakukan secara longitudinal time dengan mengambil data  secara restrospektif dari rekam medik, dokumen/kuitansi dari Instalasi Farmasi Rumah Sakit dan dokumen/kuitansi dari bagian keuangan periode Juli 2013 sampai Desember 2014 untuk pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Subjek penelitian adalah pasien diabetes mellitus tipe 2 rawat jalan di RSUD Tarakan Jakarta sebanyak 108 pasien KJS dan 20 pasien Umum yang menjadi sampel penelitian. Penelitian ini merupakan analisis korelasi untuk mengetahui hubungan antara karakteristik penduduk dengan frekuensi masalah kesehatan. Populasi yang digunakan sama, namun pada waktu yang berbeda yaitu sebelum JKN dan sesudah JKN. Analisa data dilakukan dengan tahapan analisa secara deskriptif untuk mengetahui persentase setiap variabel yang diuji. Secara deskriptif terdiri dari 4 (empat) variabel yaitu demografi pasien, profil pengobatan, biaya dan clinical outcomes. Analisa perbedaan profil pengobatan dan biaya  sebelum dan sesudah JKN menggunakan uji statistik Wilcoxon. Kuesioner yang dibuat dan diberikan kepada pasien bertujuan untuk menilai Health Related Quality of life (HRQoL) yang digunakan adalah Diabetes Quality of Life Clinical Trial Questionanaire (DQLCTQ) yang telah divalidasi versi Indonesia. Kueisoner ini disusun oleh United Kingdom Prospective Diabetes Study (UKPDS).Hasil penelitian secara statistik pada profil pengobatan tidak ada perbedaan bermakna antara pasien KJS dengan pasien Umum pada  obat DM dan  obat Non DM. Secara statistik pada biaya tidak ada perbedaan bermakna antara pasien KJS dengan pasien Umum pada biaya obat Non DM. Sedangkan secara statistik ada perbedaan bermakna antara pasien KJS dengan pasien Umum pada biaya pengobatan, biaya total obat dan rata-rata biaya obat DM. Pada pengukuran clinical outcomes pasien KJS dan  pasien Umum menunjukkan perbedaan pada jumlah pasien dengan GDP dan HBA1c membaik, stabil dan memburuk. Pada pengukuran kualitas hidup (DQLCTQ) tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok pasien KJS dan pasien Umum pada semua domain.
ANALISIS PROFIL PENGOBATAN, BIAYA MEDIS DAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN HEMODIALISIS POLI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT DR H. MARZOEKI MAHDI BOGOR Ahriansyah, Andi; Sarnianto, Prih; Anggriani, Yusi
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTHemodialysis is a method of blood washing by removing excess fluid and substance that are harmfulto the body through dialysis to replace demage kidney function.. Hemodyalisis is a therapy that takes a long time, have complication and requires expensive cost. This condition will provide physiological and physchological stressors of patients which can an affects the quality of life of patients. The Object is Knowing the treatment profile, medical cost and quality of life of outpatients hemodialysis patients in RS DR Marzoeki Mahdi Bogor. Methods is Cross – sectional Analysis with a hospital perspective on volving 100 respondens with chronic kidney disease patients who undergoing hemodialysis. Data collections was done retrospectively. This study uses primary data in the form of questionnaires and secondary  data form medical record and financial sections.There were 100 patients with 93% compatibility  of  HD therapy, 83 % epo therapy and 86 % of comorbidities. The results of Mann whitney test analysis, obtained p value (sig) of real cost and INA – CBGs of 21.10%. p value (sig) real costs and ideal costs of 0,37 % the results of multiple linear regression obtained p value self – care 0,034, p value daily activities  0,000, p value pain / insecurity 0,005, sex p value long amounting to 0,019. The level of suitability of therapy in RS DR Marzoeki Mahdi Bogor is according to the standart of therapy. There is no significant difference beetween quality of life with long hemodialysis and real costs and ideal cost for INA – CBGs. Keywords: Hemodialysis, treatment profile, quality of life ABSTRAK Hemodialisis adalah metode pencucian darah dengan membuang cairan berlebih dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh melalui alat dialisis untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak. Terapi hemodialisis membutuhkan waktu yang lama, memiliki komplikasi dan membutuhkan biaya yang mahal. Hal ini akan memberikan stressor fisiologis dan psikologis pasien yang kemudian akan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Tujuan Penelitian ini untuk  Mengetahui profil pengobatan, biaya medis dan kualitas hidup pada pasien hemodialisis poli rawat jalan di RS DR H.Marzoeki Mahdi Bogor. Metode yang digunakan adalah Analitik Cross – Sectional dengan perspektif rumah sakit. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif. Penelitian ini menggunakan data primer  berupa kueisoner  dan data sekunder dari rekam medik dan bagian keuangan.Terdapat 100 pasien dengan kesesuaian terapi HD 93%, terapi Epo 83% dan terapi penyakit penyerta  86%. Hasil analisis uji Mann Whitney, diperoleh p Value (sig) biaya rill dan INA- CBGs   sebesar 21.10%, p value (sig) biaya rill dan biaya ideal sebesar 0,37 %, hasil regresi linear  berganda diperoleh p value mengurus diri 0,034, p value aktivitas sehari - hari sebesar 0,000, p value rasa nyeri / tidak aman 0,005, p value  jenis kelamin sebesar 0,019.Tingkat kesesuaian terapi di RS DR Marzoeki Mahdi Bogor sesuai standar terapi. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kualitas hidup dengan lama HD serta  biaya rill maupun biaya medis  terhadap INA – CBGs. Kata kunci: Hemodialisis, Profil Pengobatan, Kualitas Hidup 
ANALISIS KOMPARATIF BIAYA HEMODIALISIS PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIS DI RUMAH SAKIT X KABUPATEN BOGOR Rosiana, Rosiana; Sarnianto, Prih; Anggriani, Yusi
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTChronic kidney disease (CKD) is a chronic disease that is a major global health problem with an increased incidence, prevalence and high morbidity. Globally, CKD has a high prevalence of 11-13%. Treatment of CKD is focused on slowing the decline in kidney function and at some stage hemodialysis (HD) and kidney transplantation are needed. Hemodialysis must be done continuously and requires very expensive costs that cause a high economic burden on the health system. In 2011, nearly 400,000 patients undergoing hemodialysis in the United States spent nearly $ 90,000 in health care costs per patient per year . Private hospitals feel that the rates of INACBGs are lower than the hospital rates, so that hospitals feel a loss with a claim pattern based on INACBGs. Cost research uses descriptive quantitative by comparing the real cost, hospital rates, and ideal costs for hemodialysis compared to the costs borne by BPJS based on INACBGs. Based on the research results the hospital rates and ideal costs for hemodialysis measures are greater than the rates paid by BPJS Health, meaning that the InaCBGS rates are still lacking. And if real unit costs are calculated, the INaCbgs rate is only 5% which cannot cover indirect costs and fixed costs. Keywords : Comparative Costs, Hospital Rates, Real Unit Costs, InaCbgs, Hemodialysis ABSTRAK Penyakit ginjal kronis (PGK, chronic kidney disease, CKD) merupakan salah satu penyakit kronis yang menjadi masalah kesehatan utama dunia dengan peningkatan insidensi, prevalensi serta tingkat morbiditas yang tinggi. Secara global PGK memiliki prevalensi yang tinggi yaitu 11-13%. Penanganan PGK difokuskan pada memperlambat penurunan fungsi ginjal dan pada tahap tertentu dibutuhkan hemodialisis (HD) dan transplantasi ginjal. Hemodialisis harus dilakukan terus menerus dan membutuhkan biaya yang sangat mahal sehingga menyebabkan beban ekonomi tinggi terhadap sistem kesehatan. Pada 2011, hampir 400.000 pasien yang menjalani hemodialisis di Amerika Serikat, menghabiskan biaya kesehatan hampir $ 90.000 per pasien per tahun. Rumah sakit swasta merasakan bahwa tarif INACBGs lebih rendah dibandingkan tarif RS, sehingga RS merasakan kerugian dengan pola klaim berdasarkan INACBGs. Penelitian biaya menggunakan deskriptif kuantitattif dengan membandingkan biaya real cost, tarif RS, serta ideal cost untuk tindakan hemodialisis dibandingkan biaya yang ditanggung oleh BPJS berdasarkan INACBGs. Berdasarkan hasil penelitian tarif RS dan biaya ideal untuk tindakan hemodialisis lebih besar dibandingkan tarif yang dibayarkan BPJS Kesehatan, artinya tarif InaCBGS masih kurang. Dan apabila dihitung real unit cost maka tarif INaCbgs hanya lebih besar 5% yang tidak dapat mengcover biaya tidak langsung dan fixed cost.Kata kunci : Komparatif Biaya, Tarif RS, Real Unit Cost, Inacbgs, Hemodialisis
PENGARUH PROLANIS TERHADAP OUTCOME KLINIK PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS KECAMATAN PULOGADUNG Tanty, Herty Nur; Anggriani, Yusi; Saragi, Sahat
Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.701 KB) | DOI: 10.22236/farmasains.v6i1.2978

Abstract

Prolanis merupakan program dari PT. Askes (Persero) dalam upaya penanganan penyakit kronis pada pasien DM tipe 2. Jumlah pasien DM yang tergabung di Prolanis setiap tahunnya terus bertambah akan tetapi tidak disertai dengan kontinuitas kunjungan. Berdasarkan data jumlah peserta prolanis DM tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Pulogadung yang sudah mengikuti prolanis minimal 6 bulan sejumlah 284 pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan perbedaan outcome klinik pasien prolanis dibanding pasien non prolanis dan mendapatkan hubungan antara kepatuhan dengan outcome klinik. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan alur penelitian retrospektif sebelum dan sesudah pasien bergabung dengan prolanis. Data diperoleh dari rekam medik dan data kunjungan pasien dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan outcome klinik pasien DM tipe 2 yang mengikuti prolanis dengan pasien DM tipe 2 yang tidak mengikuti prolanis (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tingkat kepatuhan kunjungan dengan outcome klinik pasien prolanis dan non prolanis (p<0.05).
THE EVALUATION OF TREATMENT PROFILE, COSTS AND CLINICAL OUTCOME USE OF HUMAN INSULIN AND ANALOGUE OF DM TYPE 2 BPJS PATIENT AT RSUD PASAR REBO IN PERIODE 0F 2016—2017 Sari, Dwi Puspita; Anggriani, Yusi; L, Dian Ratih
Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 10, No 1 (2019): Juni
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.476 KB)

Abstract

ABSTRAK Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompok penyakit metabolik dengan karakteristik terjadinya peningkatan kadar gula darah (hiperglikemi), yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin, aktivitas insulin dan keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui outcome klinis dan profil pengobatan pasien DM di RSUD Pasar Rebo serta mengetahu perbandingan biaya pengobatan DMT2 antara pasien yang menggunakan insulin manusia dan insulin analog. Analisis ini menggunakan variabel independen yaitu insulin manusia tunggal, insulin manusia + oral DM, insulin manusia + analog + oral DM, insulin analog tunggal, dan insulin analog + oral DM. Variabel dependennya adalah outcome klinis yaitu GDP, GDPP dan HBA1C. Sampel penelitian ini adalah pasien dengan diagnosa DMT2 rawat jalan dengan terapi insulin, baik insulin analog dan insulin manusia pada periode Januari 2016?Desember 2017 dengan jaminan BPJS dan minimum tiga kali kunjungan selama dua tahun di RSUD Pasar Rebo. Perhitungan minimum sampel berdasarkan rumus Krejcie-Morgan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan formulir yang menunjukan hasil terapi dengan nilai GDP, GDPP dan HBA1C, formulir yang menunjukan profil pengobatan DM, Non DM dan Insulin, dan formulin profil biaya. Metode statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji statistik non-parametrik Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukan profil pengobatan berdasarkan jenisnya penggunaan insulin analog pada tahun 2016 sampai 2017 sebesar (44,6%) bila dibandingkan dengan insulin manusia yang hanya (9,8%). Penggunaan insulin short acting pada tahun 2016 sebesar 39,5% sedangkan tahun 2017 lebih banyak sebesar 55,8%. Insulin dengan merk Lantus paling banyak digunakan pada tahun 2016 sebesar 42,36% dan Humulin R terbesar pada tahun 2017 sebanyak 36,68%. Secara outcome klinis penggunaan kelima jenis insulin memberikan perbedaan yang signifikan terhadap nilai HBA1C namun hanya pada jenis insulin manusia+ADO saja yang dapat memberikan perbedaan pada nilai GDPP. Rata-rata biaya insulin paling murah adalah jenis insulin manusia+ADO yaitu sebesar Rp 588.541,-Kata kunci : DMT2, Insulin Analog, Insulin Manusia,  BPJS, Pasien Rawat Jalan,  Outcome Klinis ABSTRACTDiabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic diseases characterized by an increase in blood sugar levels (hyperglicemia), which occurs due to abnormal insulin secretion and insulin activity or both. This study aims to determine the clinical outcome and treatment profile of Diabetes Mellitus patients in Pasar Rebo Hospital and to know the cost comparison of  DMT2 treatment between patients using human insulin and analog insulin. This analysis uses independent variables such as single human insulin, human insulin + oral DM, human insulin + analog + oral DM, single analog insulin, and insulin analog + oral DM. The dependent variables are clinical outcomes such as GDP, GDPP and HBA1C. The sample of this study were outpatient patients diagnosed with DMT2 with insulin therapy, both insulin analog and human insulin in the period of January 2016 to December 2017 with BPJS guarantee and a minimum of three visits over two years in Pasar Rebo Hospital. The minimum sample calculation is based on the Krejcie-Morgan formula. Data collection is done by using a form that shows the results of therapy with GDP, GDPP and HBA1C, a form that shows the treatment profile of DM, Non DM and Insulin, and the cost profile form. The statistical method used in this study was the Kruskal Wallis non-parametric statistical test. The results showed that the treatment profile based on its type of analog insulin use in 2016 and 2017 amounted to (44,6%) when compared to human insulin which was only (9,8%). The use of short-acting insulin in 2016 was (39,5%) while in 2017 it was more than (55,8%). Lantus insulin the most used brand in 2016 was (42,36%) and Humulin R was most used in 2017 with (36,68%). In clinical outcome of the use of the five types of insulin gives a significant difference to the value of HBA1C but only in the type of human insulin + ADO can make a difference in the value of GDPP. The lowest average cost of insulin is a type of human insulin + ADO that is Rp. 588,541.- Keywords : Diabetes Melitus, Analog Insulin, Human Insulin, BPJS, Outpatients, Clinical Outcomes
Analisis Kinerja Apotek yang Bekerjasama dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari Perspektif Keuangan dan Pelanggan di Kota Makassar Maulana, Ilham; Anggriani, Yusi; Aritonang, MGS
Journal of Islamic Pharmacy Vol 5, No 1 (2020): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v5i1.8974

Abstract

This study aims to measure the performance of pharmacy inan in the (National Health Insurance) JKN era based ona financial perspective with parameters the net profit margin and pharmacy income. And the perspective customer is within the parameters of the quality pharmacy service in this matter tangibles  , reliability, responsiveness, assurance, and empathy in a pharmacy in Makassar city on customer satisfaction pharmacy and the number of customer visits to the pharmacy. This study employed analytic quantitave and qualitative methods. The research sample consisted of 5 apothecary 99 pharmacy customers. The study results on the financial perspektive show that the net profit margin pharmachie’s 2014 average value was 6,31% and that by 2018 it was 6,93% and the pharmacies were virtually in good condition. In the pharmacies income there are 2 pharmachies that have suffered a decline in the pharmacy’s turnover and 3 pharmachies have experienced an increase in the 2018 over 2014. As for the number of pharmcy customers, there is 1 pharmacy that has a decline and 4 pharmacy that have seen an increase in the number of customer visits to the pharmcy in 2018 over 2014.And the customer perspective, the test F show that the F Count of 5,111 and F Tables 2,31, so that it can be reached the conclusion that the quality of service made up of both reliabilty, tangible, responsiveness, assurance and emphaty affect the  satisfaction of the pharmacies customers in the city of Makassar.   Keywords: financial perspective, customer  satisfaction, pharmacy service’s quality, National Health Insurance
Evaluasi Biaya Pengobatan Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan dengan Terapi Insulin di RSUP X di Jakarta Periode Januari 2016-Desember 2017 Anggriani, Yusi
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 (DMT 2) merupakan suatu penyakit kronik metabolik yang salah satu terapinya adalah dengan menggunakan insulin. Setiap jenis insulin tentu memiliki besaran biaya dan efektivitasnya masing-masing. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proporsi biaya insulin terhadap total biaya pengobatan, proporsi biaya insulin terhadap biaya obat total, dan kesesuaian tarif pengobatan dengan paket Indonesian Case Based Group (INA-CBGs) pada pasien DMT 2 rawat jalan di RSUP X di Jakarta. Penelitian merupakan observasional deskriptif dengan seri waktu (longitudinal time series) dengan pengamatan pada Januari 2016-Desember 2017 di RSUP X di Jakarta. Data rekam medik yang diperoleh dari Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi (IRMPDI), dan rincian biaya pengobatan (dokumen/kuitansi) yang diperoleh dari bagian keuangan RSUP X di Jakarta. Sampel penelitian pasien DMT 2 rawat jalan pengguna insulin yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya laboratorium mengambil proporsi biaya paling besar pda pengobatan tujuh hari (paket INA-CBGs). Sedangkan pada total pengobatan 30 hari proporsi biaya obat dan insulin menjadi komponen biaya terbesar. Biaya insulin terhadap total biaya pengobatan selama 30 hari mencapai 61%, sedangkan proporsi biaya insulin terhadap biaya obat total mencapai 88%. Kesesuaian biaya riil rumah sakit dengan tariff klaim INA-CBGs masih rendah. Pada tahun 2017, terdapat periode rumah sakit mengalami kekurangan tarif untuk pelayanan pengobatan DMT 2 paket tujuh hari. Secara keseluruhan selama periode dua tahun proporsi biaya riil dibanding dengan biaya paket Ina-CBGs sebesar 91%.
Evaluasi Biaya Pengobatan Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan dengan Terapi Insulin di RSUP X di Jakarta Periode Januari 2016-Desember 2017 Anggriani, Yusi
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 (DMT 2) merupakan suatu penyakit kronik metabolik yang salah satu terapinya adalah dengan menggunakan insulin. Setiap jenis insulin tentu memiliki besaran biaya dan efektivitasnya masing-masing. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proporsi biaya insulin terhadap total biaya pengobatan, proporsi biaya insulin terhadap biaya obat total, dan kesesuaian tarif pengobatan dengan paket Indonesian Case Based Group (INA-CBGs) pada pasien DMT 2 rawat jalan di RSUP X di Jakarta. Penelitian merupakan observasional deskriptif dengan seri waktu (longitudinal time series) dengan pengamatan pada Januari 2016-Desember 2017 di RSUP X di Jakarta. Data rekam medik yang diperoleh dari Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi (IRMPDI), dan rincian biaya pengobatan (dokumen/kuitansi) yang diperoleh dari bagian keuangan RSUP X di Jakarta. Sampel penelitian pasien DMT 2 rawat jalan pengguna insulin yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya laboratorium mengambil proporsi biaya paling besar pda pengobatan tujuh hari (paket INA-CBGs). Sedangkan pada total pengobatan 30 hari proporsi biaya obat dan insulin menjadi komponen biaya terbesar. Biaya insulin terhadap total biaya pengobatan selama 30 hari mencapai 61%, sedangkan proporsi biaya insulin terhadap biaya obat total mencapai 88%. Kesesuaian biaya riil rumah sakit dengan tariff klaim INA-CBGs masih rendah. Pada tahun 2017, terdapat periode rumah sakit mengalami kekurangan tarif untuk pelayanan pengobatan DMT 2 paket tujuh hari. Secara keseluruhan selama periode dua tahun proporsi biaya riil dibanding dengan biaya paket Ina-CBGs sebesar 91%.
PENGARUH PELAYANAN HOME CARE APOTEKER TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN, KEPUASAN DAN OUTCOME KLINIS PASIEN HIPERTENSI DI APOTEK Chaerul Y, Ricky; Utami R, Hesty; Anggriani, Yusi; Saragih, Sahat
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 5 No. 3 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.207 KB) | DOI: 10.22487/htj.v5i3.132

Abstract

Prevalensi hipertensi menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 sebesar 34,1% meningkat 8,3% dibandingkan Riskesdas 2013. Penelitian ini dilakukan di Apotek X (kelompok intervensi) dan Apotek Y (Kelompok kontrol). Penelitian ini dilakukan secara prospektif selama tiga bulan dengan desain quasy experimental. Home care dilakukan melalui pemberian edukasi oleh apoteker dan pengukuran tekanan darah bulan ke-1 sampai ke-3.Untuk mengukur kepatuhan digunakan pill count. Untuk mengukur kepuasan digunakan kuesioner kepuasan pelanggan yang diberikan pada awal dan akhir penelitian. Outcome diukur tekanan darah setiap bulan. Data diperoleh dari 110 responden (60 kelompok intervensi dan 50 kelompok kontrol). Pada tingkat kepatuhan diawal penelitian semua responden di kedua kelompok masuk ke dalam kategori tidak patuh. Setelah dilakukan intervensi terdapat perbedaan pada kelompok intervensi dimana 90% responden kelompok intervensi menunjukan kepatuhan, tetapi tidak terjadi perubahan di kelompok kontrol (p-value 0,00). Untuk parameter kepuasan tidak terjadi perubahan pada bulan pertama dan bulan terakhir penelitian dimana tingkat kepuasan merasa puas di kelompok intervensi dan cukup puas pada kelompok kontrol. Untuk outcome klinis pada kondisi awal tidak ada perbedaan tekanan darah di dua kelompok. Setelah dilakukan intervensi penurunan sistol sebesar 14,8 mmHg pada kelompok intervensi dan penurunan sistol dikelompok kontrol 1,8 mmHg (p-value 0,00). Penurunan diastol 3,6 mmHg kelompok intervensi dan 3,4 mmHg kelompok kontrol (p-value 0,833). Dari hasil ini disimpulkan pemberian edukasi melalui home care dapat meningkatkan kepatuhan, kepuasan dan outcome klinis pasien hipertensi.
Perbandingan Penggunaan Efavirenz dan Nevirapine Terhadap Kolesterol LDL Pasien HIV/AIDS Anggriani, Yusi; Yunihastuti, Evy; Trisna, Yulia; Rosanti, Ade; Manninda, Reise; Annisa, Rifka
Pharmaceutical Sciences and Research
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lipid metabolism disorder is one of common condition among HIV (Human Immunodeficiency Virus)/AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) patients who used first line antiretroviral efavirenz and nevirapine. This study was conducted to compare LDL (Low Density Lipoprotein) cholesterol between two group HIV/AIDS patients with efavirenz and nevirapine. The prospective study was performed in 2 months. HIV/AIDS patients who used first line antiretroviral at least for 6 months, aged ≥18 years old, not pregnant, without Mycobacterium ovium complex opportunistic infection and antihyperlipidemic, corticosteroid, retinoid in last 3 months were included. The 70 patients who enrolled in this study were divided into two groups. The independent T test was carried out to analyze the different of LDL cholesterol between two group. The group of patients using efavirenz showed 142.31 ±41,461 mg/dL and the group of nevirapine 126.83 ±40,55 mg/dL LDL cholesterol. This study showed that patient with efavirenze had higher LDL than nevirapine, but not statistically different.