Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

MEMBENTUK PRIBADI MULIA MELALUI PENDIDIKAN NILAI: Studi Di SD Muhammadiyah Bodon Yogyakarta Sudrajat sudrajat
Informasi Vol 37, No 1 (2011): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.533 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v1i1.4459

Abstract

  Spread corruption, collution and nepotism and increase of drugs, criminality etc. on the other hand was one of moral collapse in our nation. This phenomena was standpoint from morality mozaik from our generation and must be solved to make our nations better. The eduation is one of the most useful to revamp our generation, and values education must be implemented in schools. This research used of qualitative method to thoroughly find fact and phenomena which the researcher himself as the instrument. The researcher used in-depth interview, participatory observation, and documentation to collect the data. The validity data is acquired by triangulation, the longer observation, negative case analysis, and references to check and recheck. The researcher used interactive data analysis method by Miles and Huberman to analyze the data which includes: data reduction, data display and conclusion. The result shows that the headmaster, teacher, and staff of Muhammadiyah Bodon of Elementary School have significant role in the implementation of values education. As a manager, the headmaster planed, organized and evaluated the program. The teachers took the role of values educator, model to values teaching, supervisor and evaluator to values education program. The values education programs in Muhammadiyah Bodon Elementary School was implemented by comprehensive models that was integrated in learning, extracurricular, and particular events. The values developed in that school were the values of religion, clean and beauty, discipline, politeness, and honesty. The impacts of values education on the performance of students of Muhammadiyah Bodon Elementary School was significant. This can be seen from their achievements in school cleaning competitions, religion competitions, “batik” contest, Javanese speech contest etc. The factors that encouraged the implementations of values education were: good capability of human resources, school facilities, some programs which were in line with values education, and the active role of the school elements. The factors that discouraged values education program were: few of teachers who did not appreciate to values education programs, parents who did not care with affective education to their children, and the environment did not care with the implementation of values education in Muhammadiyah Bodon Elementary School.   Key words: Values, education, Muhammadiyah
REVITALISASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Sudrajat sudrajat
Informasi Vol 39, No 2 (2013): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.526 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v0i2.4442

Abstract

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat plural yang multikultur. Menurut Suryadinata (Farida Hanum, 2012) Indonesia terdiri atas kurang lebih 600 suku bangsa dengan identitasnya masing-masing serta kebudayaannya yang berbeda-beda. Selain dari kehidupan suku-suku tersebut yang terkonsentrasi pada daerah-daerah tertentu, terjadi pula konsentrasi suku-suku di tempat lain karena migrasi atau karena mobilisasi penduduk yang cepat. Melalui sensus tahun 2000 tercatat 101 suku bangsa di Indonesia dengan jumlah total penduduk 201.092.238 jiwa. Dengan kenyataan tersebut, maka Indonesia merupakan negara multikultur apalagi bila ditambah dengan migran atau warga keturunan. Sebagai sebuah entitas, multikultur merupakan sebuah keniscayaan, sebabnya adalah setiap manusia pasti mempunyai perbedaan yang mencirikan antara manusia satu dengan lainnya.
Mewujudkan Sekolah Unggul Sudrajat Sudrajat
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVI Nomor 3, September 2014
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jwuny.v16i3.2954

Abstract

Setiap satuan pendidikan berusaha untuk mewujudkan dirinya menjadi sekolah yang unggul di daerahnya. Ini merupakan impian bagi setiap sekolah  karena dengan menjadi sekolah unggul mereka tidak repot-repot lagi untuk mencari siswa dan menarik biaya pendidikan yang tinggi kepada masyarakat. Beberapa tahun yang lalu sekolah baik tingkat SD, SMP, maupun SMA berlomba-lomba untuk mengubah status sekolahnya menjadi RSBI, bahkan ada sekolah yang dengan berani menamakan dirinya sekolah berstandar internasional, yang tidak lain hanyalah upaya formalistis untuk mendapat anggapan sebagai sekolah unggul. Dengan anggaran yang dialokasikan pemerintah ditambah dengan biaya pendidikan yang dipungut dari masyarakat sekolah melakukan usaha-usaha perbaikan kualitas dan mutu layanan pendidikan yang diberikan.
Analisis Pola Persebaran Lokasi Perdagangan dan Jasa di Kota Tebing Tinggi Indra Rachmat Setiawan; LuthfiMuta’ali LuthfiMuta’ali; Sudrajat Sudrajat
Media Komunikasi Geografi Vol. 20 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v20i1.17340

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi jenis pemanfaatan ruang yang berada di jalan arteri sekunder Kota Tebing Tinggi, Menganalisis pola persebaran lokasi perdagangan dan jasa di jalan arteri sekunder Kota Tebing Tinggi. Jenis penelitian ini deskriptif dengan kuantitatif.Teknik analisis deskriptif dan analisis tetangga terdekat dengan bantuan software ArcGIS 10.2. Hasil penelitian menunjukan kondisi jalan arteri sekunder yang tergolong baik dengan material pengerasan aspal dan beton, jalur pederstrian hanya terdapat disebagian dari jalan arteri sekunder dan pemanfaatan ruang didominasi permukiman dan perdagangan dan jasa. Pola persebaran lokasi perdagangan dan jasa tergolong mengelompok dan terdapat 2 pusat pengelompokan.
KARAKTERISTIK DAN TIPOLOGI INDUSTRI MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH AGROINDUSTRI APEL DI KOTA BATU Ringga Pridiatama; Andri Kurniawan; Sudrajat Sudrajat
Media Komunikasi Geografi Vol. 20 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v20i1.17524

Abstract

Abstrak Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Kegiatan agroindustri memiliki peran penting untuk mendukung sektor pertanian baik dari segi ekonomi maupun sosial. Apel menjadi buah yang khas dari oleh Kota Batu dan telah banyak diolah menjadi berbagai macam produk baik makanan maupun minuman. Produktivitas apel mengalami penurunan yang mayoritas disebabkan faktor non-iklim diantaranya konversi lahan, kendala budidaya, serta harga apel yang menurun. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik dan tipologi agroindustri apel di Kota Batu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan secara sensus pada 47 pelaku agroindustri apel skala industri mikro, kecil, dan menengah di Kota Batu. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara terstruktur menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agroindustri apel di Kota Batu didominasi skala mikro dan kecil, tingkat pendidikan rendah, serta lingkup pemasaran terbatas pada lingkup lokal dan nasional. Pada tipologi klaster industri menunjukkan sebanyak 17,02% tergolong maju, 34,04% tergolong berkembang, dan 48,93% tergolong terbelakang.Kata kunci: agroindustri; karakteristik; tipologi
PERSEPSI PETANI TERHADAP PENGGUNAAN MESIN TETAS PADA PEMBIBITAN TERNAK AYAM BURAS (Kasus di Desa Utama Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis) Sudrajat Sudrajat
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 3, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.657 KB) | DOI: 10.25157/ma.v3i1.75

Abstract

This study aims to determine the perception of farmers on the use of the incubator in domestic poultry breeding. The data used in this study consisted of primary data and secondary data. The primary data obtained through interviews with domestic poultry livestock farmers use pre-prepared questionnaires, while secondary data obtained from the offices/institutions associated with the research. Respondent conducted a census of all members of the Prosperous Farmers Group, as many as 43 people who participated in the livestock reproductive technology application training organized domestic poultry in the village LPPM Galuh University in Utama Village, District of Cijeungjing District, Ciamis Regency. Perception of farmers on the use of the incubator in domestic poultry breeding nature of the innovation seen from the indicators are relative advantage, compatibility, complexity, triability, and observability. Data analysis was performed using analysis of the average score. The results showed that the perception of farmers on the use of the incubator in domestic poultry breeding included into the category quite well. Thus the technology incubator is unacceptable and likely to be adopted by livestock farmers free-range chicken.
ANALISIS PERWILAYAHAN KOMODITAS KOPI ROBUSTA DI KABUPATEN CIAMIS Saepul Aziz; Agus Yuniawan Isyanto; Sudrajat Sudrajat; Muhamad Nurdin Yusuf; Anisa Puspitasari
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 7, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v7i1.4752

Abstract

The mapping of the potential areas for Robusta coffee in Ciamis regency is done as an effort to develop superior commodities in the plantation sector. This study aims to identify the area of Robusta coffee production base and its distribution characteristics in Ciamis regency. The data used is secondary data in the form of time series data starting from 2017-2019. The analysis used is the Location Quotient (LQ) analysis, locality analysis and specialization analysis. Based on the results of calculations using the robusta coffee production indicator, it can be seen that the base area for the Robusta coffee commodity in Ciamis district is in 13 out of 26 sub-districts. Robusta coffee farming activities are not localized in an area but spread across several districts and do not specialize in robusta coffee farming.
PENGARUH TINGKAT KEBISINGAN RUANG APP TERHADAP POTENSI ACCIDENT DAN INCIDENT DI BANDAR UDARA HALUOLEO KENDARI Brillian Rofiq Fawwazy; Dhian Supardam; Sudrajat Sudrajat
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.953 KB)

Abstract

Kebisingan adalah suara yang tidak di inginkan yang dapat bersumber dari pesawat, alat – alat proses produksi atau alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Kebisingan selain dapat menyebabkan gangguan pendengaran juga dapat menyebabkan gangguan non-auditory pada tenaga kerja. Kebisingan yang terjadi secara terus-menerus dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan ketidaknyamanan dalam bekerja. Kebisingan yang terjadi berpengaruh terhadap kinerja personil ATC karna intensitas kebisingan tersebut jauh melebihi rekomendasi yang telah ditentukan yaitu 55 Db. Tetapi kebisingan yang terjadi di dalam ruang APP rata – rata antara 55 Db hingga 59 Db. Oleh karena itu proses untuk mengurangi kebisingan dalam ruangan kabin tower sangat diperlukan. Ruangan kerja yang kedap akan kebisingan diharapkan bisa meningkatkan kinerja serta kosentrasi petugas ATC dalam memberikan pelayanan lalu lintas penerbangan sehingga personil ATC merasa nyaman dan tidak terganggu karna adanya suara bising yang berasal dari dalam dan luar ruangan APP Kendari. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif kuantitatif.Metode deskriptif menekankan pada deskripsi secara alami dan apa adanya, maka dengan sifatnya ini dituntut keterlibatan secara langsung di lapangan dalam melakukan pengamatan. Sementara penelitian penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka. Sementara metode pengumpulan data yang penulis lakukan adalah observasi, wawancara, dan kuesioner, serta menggunakan instrumen penelitian berupa skala likert.
Analisis Kelayakan Agroindustri Keripik Kelapa (Studi Kasus Pada PT. Dinaya Sambiana Loemintoe di Dusun Cikoranji Desa Cimindi Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran) dede heri guntara; Budi Setia; Sudrajat Sudrajat
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 7, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.724 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v7i1.2567

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Besarnya biaya produksi yang dikeluarkan PT. Dinaya Sambiana Loemintoe pada pembuatan keripik kelapa per satu kali proses produksi, 2) Besarnya penerimaan yang diterima PT. Dinaya Sambiana Loemintoe pada pembuatan keripik kelapa per satu kali proses produksi, 3) Besarnya pendapatan yang diterima PT. Dinaya Sambiana Loemintoe pada pembuatan keripik kelapa per satu kali proses produksi , 4) Besarnya R/C yang didapatkan PT. Dinaya Sambiana Loemintoe pada pembuatan keripik kelapa per satu kali proses produksi. Penelitian ini dilakukan di Dusun Cikoranji Desa Cimindi Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran dengan menggunakan Metode Studi Kasus. Dengan mengambil sampel secara purposive pada seorang pengusaha agroindustri keripik kelapa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Besarnya biaya produksi yang dikeluarkan PT. Dinaya Sambiana Loemintoe pada pembuatan keripik kelapa per satu kali proses produksi adalah Rp 8.440.907.) 2) Besarnya penerimaan yang diterima PT. Dinaya Sambiana Loemintoe pada pembuatan keripik kelapa per satu kali proses produksi adalah Rp 19.320.000. 3) Besarnya pendapatan yang diterima PT. Dinaya Sambiana Loemintoe pada pembuatan keripik kelapa dalam satu kali proses produksi Rp 10.879,093 4)  Besarnya R/C yang didapatkan PT. Dinaya Sambiana Loemintoe pada pembuatan keripik kelapa per satu kali proses produksi adalah 2,28.
TRADISI DAN RELIGI SEBAGAI UPAYA KONSERVASI MATA AIR MASYARAKAT PERDESAAN: STUDI KASUS MASYARAKAT KECAMATAN GIRIMULYO, KABUPATEN KULON PROGO (Tradition and religion as means of the rural community in spring conservation: a case study of Girimulyo Distric, Kulon Progo Region) Sudarmadji Sudarmadji; Fajar Sugiarto; Ratna Destra Kurniasari; Indra Agus Riyanto; Ahmad Cahyadi; Sudrajat Sudrajat
Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Journal of Watershed Management Research) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Journal of Watershed Managem
Publisher : Center for Implementation of Standards for Environmental and Forestry Instruments Solo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.909 KB) | DOI: 10.20886/jppdas.2017.1.1.27-34

Abstract

Tradition and religion interact closely to the rural community, which is shown in their culture. This concept was applied to spring conservation in the rural area. The objective of this research was to show the role of tradition and religion in the use of spring based conservation by rural community. This research used a case study method. Data were collected by field surveys and interviews. The respondents were chosen randomly because the characteristic of the community was homogenous. The results of this research showed that tradition and religion in form of cultural ritual called spring cleaning (nguras sumber) and “be grateful to God” (slametan) had been capable to keep the sustainability of water resources in the spring, both the quantities and qualities of water. Nguras Sumber and Slametan were directed by a traditional leader called “Juru Kunci” followed by the community. The water resources were used for domestic water consumption, tourism, agriculture, and livestock throughout the year, even excessive in the rainy season. Therefore, the culture of Nguras Sumber and Slametan could be maintained as a form of spring’s conservation.