Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Akhlak Pelajar Perspektif Al-Zarnuji: Telaah Isi Kitab Ta’lim al-Muta’allim dan Implementasinya di Pendidikan Kontemporer Mohamad Samsudin
Al Ashriyyah Vol. 1 No. 1 (2015): Al Ashriyyah
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/alashriyyah.v1i1.6

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akhlak pelajar yang terdapat dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim karya al-Zarnuji serta bagaimana implementasi akhlak tersebut dalam dunia pendidikan kontemporer. Penelitian ini bersifat library risearch dengan menggunakan bahan-bahan tertulis yang telah dipublikasikan dalam bentuk buku. Dengan menggunakan pendekatan filosofis, historis, dan sosiologis. Hal ini dilakukan mengingat penelitian ini berkenaan dengan konsep akhlak dari seorang tokoh yang hidup dalam kurun waktu dan keadaan tertentu. Oleh karena itu, penulis menganalisis konsep akhlak perspektif Islam kemudian mengerucut kepada kajian internalisasi akhlak pelajar melalui pendidikan karakter. Kemudian dilanjutkan dengan menelaah konsep akhlak pelajar perspektif al-Zarnuji dengan akhlak pelajar dalam pendidikan masa kini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama: konsep akhlak pelajar yang terdapat dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim berparadigma moral spiritual. Karena di dalam kitab tersebut membicarakan segala aspek akhlak pelajar yang berhubungan dengan Tuhan dan tingkah laku yang baik, dan lain sebagainya dengan berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits berdasarkan pada moral religius (akhlak). Tentang akhlak pelajar, al-Zarnuji menerangkan tentang berbagai akhlak, seperti: sabar dan tabah dalam menuntut ilmu, mengagungkan ilmu dan ulama, bersyukur, tawakal, dermawan, ikhlas, zuhud, kasih sayang, sabar, h}usnudhan, wara’, tawadhu’, menghadap kiblat, memegang teguh agama dan sunah, serta menjaga lisan. Kedua, konsep akhlak pelajar yang terdapat dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim masih dapat diimplementasikan dalam pendidikan masa kini mengingat masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang religius walaupun kendala dan hambatan terus menghadang. Hambatan tersebut datang dari kurangnya sikap selektif dalam menerima arus modernisasi dan globalisasi. Di sisi lain kurangnya kontrol orang tua dan berubahnya paradigma model pembelajaran yang student oriented, yaitu model pembelajaran yang menitikberatkan peserta didik aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran dengan guru sebagai fasilitator dan evaluator, menjadikan fungsi dan peran guru sebagai figur panutan dan suri tauladan semakin hilang. Namun demikian, aspek akhlak yang banyak dipaparkan oleh al-Zarnu>ji> dalam kitabnya merupakan terapi ampuh untuk menghalau demoralisasi remaja yang semakin hebat akibat modernisasi dan globalisasi.
Perspektif Islam Tentang Perkembangan Psikologi Manusia dan Tugas- Tugasnya Mohamad Samsudin; Muhammad Abdul Jalil; Mudiono Mudiono
Al Ashriyyah Vol. 2 No. 1 (2016): Al Ashriyyah
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/alashriyyah.v2i1.11

Abstract

Islam mengajarkan kepada umatnya agar menjaga dan memelihara proses perkembangan psikologi manusia tidak hanya pada tahap pranatal saja, melainkan jauh sebelum manusia menjadi janin di dalam kandungan ibunya. Di sisi lain, para pakar perkembangan psikologi mengakhiri penelitiannya pada tahap usia lanjut. Lain halnya dengan Islam yang membicarakan kebahagiaan masih dapat dirasakan oleh orang yang sudah mati sekalipun. Semua ini membuktikan bahwa Islam adalah agama yang komprehensif dalam membahas segala aspek kehidupan manusia, sejak manusia belum berwujud sampai ia lenyap dari perwujudan, baik yang bersifat lahiriah maupun batiniah, baik dengan instrumen akal maupun keimanan. Makalah ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana Islam menjelaskan tentang tahap-tahap perkembangan psikologi manusia dari fase prakonsepsi hingga pascakematian.Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis menggunakan penelitian yang bersifat library research dengan menggunakan bahan-bahan tertulis yang telah dipublikasikan dalam bentuk buku dan jurnal internasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan perkembangan psikologi manusia sepanjang rentang kehidupan yang digagas oleh Elisabeth B. Hurlock dan pendekatan teologis. Hasil penelitian dalam makalah ini menunjukkan bahwa seperti halnya pada ilmu psikologi modern, Islam juga membahas berbagai aspek perkembangan psikologi manusia yang meliputi aspek perkembangan fisik, kognitif, emosional, sosial, moral dan lain-lain. Bahkan hal ini telah lama tertulis dalam Al-Quran, sebelum banyak para ilmuan mengkajinya. Di sisi lain, Islam membahas perkembangan psikologi manusia lebih komprehensif, tidak hanya terbatas mulai dari fase pranatal hingga kematian manusia saja, melainkan dimulai dari fase sebelum pranatal hingga setelah kematian.
Disorientasi Pendidikan Pra-Sekolah: Literature Review Mohamad Samsudin
Al Ashriyyah Vol. 3 No. 2 (2017): Al Ashriyyah
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/alashriyyah.v3i2.28

Abstract

Ketidakselarasan antara materi belajar di lembaga prasekolah dengan tingkat perkembangan psikologi anak semakin nyata. Kenyataan ini ditunjukkan dengan banyaknya muatan materi ajar seperti membaca, menulis, dan berhitung (calistung) yang hingga kini masih kontroversial untuk diajarkan dalam pendidikan prasekolah; seakan menjadi pelajaran wajib bagi anak prasekolah. Kenyataan ini diasumsikan karena kurang pahamnya stakeholder pendidikan prasekolah akan hakikat anak sebagai individu yang sedang berkembang psikologinya menuju kedewasaan. Sehingga banyak orangtua beranggapan bahwa anak-anak selagi masih kecil dapat dicetak menjadi apapun sekehendak hatinya. Kesalahpahaman tentang ajaran prasekolah dapat menyebabkan orangtua memberikan tekanan kepada guru dan lembaga prasekolah untuk menggunakan kemampuan akademik sebagai orientasinya. Berawal dari sinilah terjadi perubahan orientasi pendidikan prasekolah yang tadinya berprinsip “Bermain Sambil Belajar” berubah menjadi “Belajar Sambil Bermain”.
Perkembangan Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar-Rasyid Dan Al-Makmun: Pendidikan Islam Mohamad Samsudin; Mahbub Zuhri
Al Ashriyyah Vol. 4 No. 1 (2018): Al Ashriyyah
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/alashriyyah.v4i1.35

Abstract

Kegemilangan peradaban Islam ditandai dengan kemajuan dunia pendidikan. Pendidikan Islam menciptakan produk-produk budaya tinggi, seperti ilmu pengetahuan, karakteristik pendidik dan pelajar, sistem dan manajemen pendidikan serta perkembangan di bidang materi pembahasannya. Untuk mewujudkan pendidikan Islam yang efektif tentu dibutuhkan campur tangan pemegang kekuasaan sebagaimana yang telah dilakukan oleh para khalifah di zaman keemasan Islam. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana khalifah Harun AL Rasyid dan Al Makmun pada zaman Bani Abbasiyah ikut mewarnai dunia pendidikan Islam sehingga menjadikan zaman tersebut menjadi The Golden Ages of Islam (Masa Keemasan Islam). Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis menggunakan penelitian yang bersifat library research dengan menggunakan bahan-bahan tertulis yang telah dipublikasikan dalam bentuk buku melalui pendekatan historis sosiologis. Hasil penelitian dalam makalah ini menunjukkan bahwa kemajuan dunia pendidikan Islam pada zaman keemasan Islam tidak dapat terlepas dari campur tangan sang penguasa kala itu yang memang di samping menjadi penguasa pemerintahan (Umara) juga menjadi ahli ilmu (Ulama). Integrasi kedua sifat mulia ini terdapat pada diri Harun Ar-Rasyid dan putranya, Al-Makmun. Hal ini dapat dilihat dari sejarahnya yang sejak kecil sudah mencintai ilmu dan rela mengorbankan kesenangan duniawi demi ilmu
Analisis Terhadap Arah Dan Tujuan Pendidikan Nasional Pada Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2005 – 2025 Mohamad Samsudin
Al Ashriyyah Vol. 5 No. 1 (2019): Al Ashriyyah
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/alashriyyah.v5i1.47

Abstract

Indonesian development runs on the foundation of Indonesia's long-term vision, namely the realization of nation-states, modern Indonesia that is safe and peaceful, fair and democratic, and prosperous by upholding human values, independence and unity based on Pancasila and The 1945 Constitution. To realize this, education as a subsystem is one of the important aspects to be considered in its direction and purpose so that education is not merely an aspect of supporting Indonesia's development, but as a locomotive of development itself. Because in reality, education is one aspect of life that is run by being influenced by various external aspects that are interrelated with each other such as political, economic, socio-cultural, defense-security aspects, even ideology has a very strong influence on the continuity of education, and vice versa. This paper aims to find out how the Long Term Development Plan (RPJP) is specifically regarding national education between 2005-2010 and 2010-2025. To achieve this goal, the author uses content analysis research using written documents that have been used as guidelines to determine the direction of the Indonesian government's policy in realizing national development. The results of the research in this paper show that the development of national education in the future is based on the paradigm of developing Indonesian people as a whole. The humanitarian dimension includes the three most basic things, namely: cognitive, affective, and psychomotor. This is based on the desire to realize the education system as a strong and authoritative social institution to empower all citizens of Indonesia to develop into quality human beings so that they are able and proactively respond to the challenges of an ever-changing era.
Pendidik Dalam Perspektif Islam Mohamad Samsudin
Al Ashriyyah Vol. 5 No. 2 (2019): Al Ashriyyah
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/alashriyyah.v5i2.94

Abstract

The purpose of this study is first: to analyze the verses of the Qur'an and the hadith of the Prophet about the existence of educators; second, to find out how the Rasulullah saw. has been implementing his role as an ideal educator in delivering his treatise. To achieve this goal, the author uses research that is library research using written materials, both the Koran, Hadith and other scientific books. This research uses the maudlū'i interpretation method approach. This is done considering that this research is related to a concept in Islam, so the author analyzes the concept based on valid nasal arguments, namely the verses of the Koran and authentic hadiths. Then these verses and hadiths are interpreted based on the opinion of the mufasir and muhaddits by connecting the diverse problems in the argument between one another so that all problems can be interrelated with one another like one problem. The results showed that there are many Qur'anic verses that explain the role and function of educators in various terms. The term variability has different meanings. The different terms and meanings are all played by Rasulullah saw. as a plenary educator figure in presenting his treatise to friends
Potensi Tepung Pisang Uter (Musa Acuminata) Sebagai Pangan Fungsional Untuk Menurunkan Kolesterol Hastin Dyah Kusumawardani; Yustinus Marsono; Agnes Murdiati; Mohamad Samsudin
Buletin Penelitian Kesehatan Vol 47 No 4 (2019)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.851 KB) | DOI: 10.22435/bpk.v47i4.1589

Abstract

Abstract Cholesterol is needed in certain concentration as to avoid health effects. Efforts to handle hypercholesterolemia can be done by utilizing the content of resistant starch in Uter bananas flour. The aim of this study was to prove the hypocholesterolemic effect of Uter Banana flour in hypercholesterolemic Spraque-Dawlwy rats. Therefore, experimental research using animals to determine the hypocholesterolemic effect of Uter banana flour was carried out for 28 days, in Spraque Dawlwy male rats aged 2 months, weighing ± 200 grams. Rats were divided into 5 treatment groups. Group I was normal rats group, group II was hypercholesterol rats without treatment, group III was hypercholesterol rats with pulp fruit flour diet, group IV was hypercholesterol rats with whole fruit flour diet, group V was hypercholesterol rats with peel fruit flour diet. Each diet contained 100 mg / kgBB. Statistical analysis showed that a diet of pulp fruit flour and whole fruit flour can reduce levels of total cholesterol, triglycerides, and LDL significantly (p<0.05). Digesta characteristics differed among the treatment group and the hypercholesterolemia group without treatment (p <0.05). The whole fruit flour has ability to lower cholesterol better than pulp fruit flour, whereas, peel fruit flour has no hypocholesterolemic effects. Keywords: hypercholesterolemia, resistant starch, Uter Banana Flou Abstrak Kolesterol dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah tertentu agar tidak membahayakan kesehatan. Upaya penanganan hiperkolesterolemia dapat dilakukan dengan memanfaatkan kandungan pati resisten dalam pisang Uter. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan efek hipokolesterolemik tepung Pisang Uter pada tikus Sprague Dawley hiperkolesterol. Untuk itu penelitian eksperimen dengan hewan coba untuk mengetahui efek hipokolesterolemik tepung pisang Uter dilakukan selama 28 hari, pada tikus Spraque Dawlwy jantan umur 2 bulan, dengan berat ± 200 gram. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok I adalah kelompok tikus normal, kelompok II adalah tikus hiperkolesterol tanpa perlakuan, kelompok III tikus hiperkolesterol dengan diet tepung daging buah, kelompok IV adalah tikus hiperkolesterol dengan diet tepung buah utuh, kelompok V adalah tikus hiperkolesterol dengan diet tepung kulit buah, masing-masing diberikan diet 100 mg/kgBB. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa diet tepung daging buah dan tepung buah utuh dapat menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan LDL secara nyata (p<0,05). Karakteristik digesta berbeda antara perlakuan dan kelompok tikus hiperkolesterol tanpa perlakuan (p<0,05).Tepung buah utuh mempunyai kemampuan menurunkan kolesterol lebih baik dibandingkan tepung daging buah. Tepung kulit buah tidak mempunyai efek hipokolesterolemik. Kata kunci: Hiperkolesterol, pati resisten, tepung Pisang Uter
SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS INSTRUMEN SKRINING HIPOTIROID UNTUK DIAGNOSIS HIPOTIROID PADA ANAK BATITA DI DAERAH ENDEMIK GAKI Yusi Dwi Nurcahyani; Donny Kristanto Mulyantoro; Prihatin Broto Sukandar; Mohamad Samsudin; Nur Ihsan
Media Gizi Mikro Indonesia Vol 8 No 2 (2017): Media Gizi Mikro Indonesia Juni 2017
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.224 KB) | DOI: 10.22435/mgmi.v8i2.520

Abstract

Latar Belakang. Penemuan kasus dan pengobatan dini hipotiroid pada anak batita sangat penting karena keterlambatan hal tersebut menyebabkan kelainan intelektual dan atau fungsi neurologis yang menetap. Penegakan diagnosis hipotiroid lebih akurat dengan pemeriksaan laboratorium, tetapi akan mahal dan kurang praktis jika di lakukan di lapangan. Instrumen skrining hipotiroid dapat digunakan sebagai alternatif untuk mendeteksi hipotiroid pada anak batita. Instrumen seharusnya mudah, murah, dan memberikan hasil diagnostik yang dapat diandalkan. Tujuan. Tujuan penelitian untuk mendapatkan sensitifitas dan spesifisitas instrumen skrining hipotiroid. Metode. Penelitian observasional dengan desain uji diagnostik ini dilakukan di kabupaten Magelang, Wonosobo, Temanggung, Purworejo, Situbondo dan Jember, selama 10 bulan. Variabel yang dianalisis adalah 26 gejala hipotiroid pada anak batita. Baku emas berdasarkan pemeriksaan laboratorium kadar TSH dan fT4. Analisis untuk mendapatkan nilai sensitifitas dan spesitifitas dilakukan tabulasi silang dengan tingkat kemaknaan 5%. Hasil. Nilai sensitivitas dan spesifisitas instrumen skrining hipotiroid (ISH) dengan cut off >5 dibandingkan dengan baku emas rendah (Se 26,3, Sp 90,3; area under curve (AUC) 58,3%). Kekuatan hubungan antara skor ISH dengan cut off >5 dibandingkan baku emas adalah OR 3,329 (1,621-6,835; 95% CI). Uji multivariat mengoreksi probabilitas anak batita yang mempunyai skor ISH >5 untuk menjadi hipotiroid 2,253 (1,011-5,022 95% CI) dan terjadi peningkatan area under the curve (AUC) menjadi 70%. Kesimpulan. Instrumen skrining hipotiroid pada anak batita kurang sensitif dan kurang spesifik untuk mendiagnosis hipotiroid.
HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KADAR HORMON TIROKSIN BEBAS (FT4) PADA ANAK SEKOLAH DASAR Donny Kristanto Mulyantoro; Hadi Ashar; Asih Setyani; Taufik Hidayat; Mohamad Samsudin
Media Gizi Mikro Indonesia Vol 9 No 1 (2017): Media Gizi Mikro Indonesia Desember 2017
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.928 KB) | DOI: 10.22435/mgmi.v9i1.554

Abstract

Latar Belakang. Anemia karena kekurangan zat besi masih menjadi masalah gizi utama di Indonesia. Kondisi ini dapat menurunkan produktifitas dan gangguan pertumbuhan pada anak usia sekolah. Zat besi merupakan bagian penting dari thyroperoxidase (TPO) yang berperan dalam sintesis hormon tiroid. Tujuan. Mengukur hubungan antara kadar hemoglobin dengan kadar hormon tiroid bebas (free Thyroxine / fT4) pada anak sekolah dasar. Metode. Penelitian cross-sectional dilakukan di daerah perdesaan pegunungan Kabupaten Wonosobo yang mempunyai riwayat daerah endemis Gangguan Akibat Kekurangan Iodium. Sebanyak 141 anak usia sekolah dasar diukur status gizi, kadar hemoglobin dan free Thyroxine (fT4). Besar sampel dihitung berdasarkan Pearson product-moment correlation coefficient. Data dianalisis menggunakan uji statistik korelasi Pearson. Hasil. Sebanyak 47,5% partisipan tergolong pendek, 24,1% menderita anemia, rata- rata kadar hemoglobin dan hormon tiroid bebas berada pada kisaran normal 12,6 g/dL dan 1,5 ng/dL secara berturutan. Terdapat hubungan positif antara kadar hemoglobin dengan kadar hormon tiroid bebas dengan rho sebesar 0,24 (p < 0,05). Kesimpulan. Kadar hemoglobin berhubungan dengan kadar hormon tiroksin bebas (fT4).
AUTOIMUNITAS SEBAGAI FAKTOR RISIKO HIPERTIROIDISME PADA WANITA USIA SUBUR DI DAERAH REPLETE GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN IODIUM (GAKI) Agus Wibowo; Sri Nuryani Wahyuningrum; Ina Kusrini; Suryati Kumorowulan; Ernani Budi Prihatmi; Sudarinah Sudarinah; Catur Wijayanti; Nafisah Nuraini; Nur Asiyatul Janah; Ismi Setianingsih; Palupi Dyah Ayuni; Cicik Harfana; Mohamad Samsudin
Media Gizi Mikro Indonesia Vol 9 No 2 (2018): Media Gizi Mikro Indonesia Juni 2018
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.919 KB) | DOI: 10.22435/mgmi.v9i2.600

Abstract

Latar belakang. Hormon tiroid memiliki peran penting dalam tubuh manusia selama hidup. Hormon tiroid berperan dalam perkembangan otak dan pematangan sel dan jaringan, peningkatan konsumsi oksigen oleh sel serta berperan dalam sekresi dan pengendalian produksi hormon lainnya. Sekresi hormon tiroid yang berlebihan akan menimbulkan hipertiroid. Hipertiroid banyak terjadi pada wanita usia subur (WUS) dan risikonya 5-10 kali dibandingkan pria. Hipertiroid dapat terjadi karena asupan iodium yang berlebih dalam jangka panjang atau kejadian autoimun seperti pada penyakit Graves. Hipertiroid banyak terjadi pada daerah replete Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) seperti wilayah Magelang. Tujuan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kejadian autoimun sebagai penyebab hipertiroid di daerah replete GAKI. Metode. Penelitian ini menggunakan metode kasus kontrol dengan jumlah responden kelompok kasus hipertiroid sebanyak 24 orang dan kelompok kontrol sebanyak 41 orang. Penentuan responden antar kelompok dengan tapisan hormon TSH dan fT4. Hasil. Nilai rata-rata hormon tiroid yaitu fT4 dan fT3 serta TSH pada kelompok kasus adalah fT4= 2,52 pg/ml; fT3 =2,96 pg/ml; TSH=0,08 µIU/l. Sedangkan pada kelompok kontrol adalah fT4= 1,6 pg/ml fT3= 2,36 pg/ml; TSH=1,65 µIU/l Autoimun berhubungan dengan kejadian hipertiroid (OR: 18,86; 95%CI). Kesimpulan. Titer TR ab (Tyroid Hormone Reseptor antibody) plasma merupakan faktor risiko tertinggi kejadian hipertiroid pada WUS di daerah replete GAKI.