Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

EFEK PEMBERIAN VITAMIN E TERHADAP PENURUNAN KADAR MALONDIALDEHID (MDA) HATI MENCIT STRAIN JEPANG AKIBAT PAPARAN MINYAK GORENG BERULANG Sy, Elmatris; Alioes, Yustini; -, Almurdi
Jurnal Riset Kimia Vol 4, No 1 (2010): September
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrk.v4i1.52

Abstract

 ABSTRACT SOR (Reactive Oxygen Species) is a collection of free radical compound or compounds that easily become free radicals and can damage the cell membrane is marked by elevated levels of MDA (11) This is called oxidative stress, which can be prevented and reduced by adequate intake of antioxidants into the body optimally. Oxidative stress effects can be prevented by antioxidant vitamins, especially vitamin E. The results of research show that the average value of mouse liver MDA levels of the control group (A) 1.78 nmol/mL. The treatment group with repeated delivery of cooking oil (B) have increased the average value of mouse liver MDA levels (2.97 nmol/mL, 3.18 nmol/mL, 3.49 nmol/mL, 3.83 nmol/mL). In the treatment group with doses of vitamin E 52 IU/Kg/Hr and repeat cooking oil (C) have decreased the average value of mouse liver MDA levels (2.03 nmol/mL, 2.10 nmol/mL, 2.24 nmol/mL, 2.70 nmol/mL), compared with the provision of cooking oil over it. We can conclude that there are differences in average MDA levels of the liver of mice a significant between group A, group B1, C1 group (p = 0.003). Mice liver MDA content significantly between group A, group B2, C2 group (p = 0.000), between group A, group B3, C3 group (0.001), between group A, group B4, C4 group (0.000) where p <0.05. Keywords: Recurring Cooking Oil, Vitamin E, Malondialdehid (MDA)   
EFEK PEMBERIAN VITAMIN E TERHADAP JUMLAH ERYTROSIT DAN AKTIVITAS ENZIM KATALASE TIKUS AKIBAT PAPARAN SINAR ULTRAVIOLET Alioes, Yustini; Sy, Elmatris
Jurnal Riset Kimia Vol 4, No 1 (2010): September
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrk.v4i1.113

Abstract

 ABSTRACT Ultraviolet (UV) in addition to have a positive impact on health, can also endanger your health. UV negative impact is felt by the people who are exposed to UV light for long periods, such as fishermen and farmers.  UV radiation levels are causing skin redness (erythema), whereas high levels can cause bleeding in the skin. This study aims to determine the effect. These are experimental studies using rats as an animal, which conducted the Biochemistry Laboratory of the Faculty of Medicine University of Newcastle from September - December 2008. Population is 20 strains of Wistar rats, age ± 2 months and weight 200-250 grams. Samples were taken at random (simple random sampling) of the population and divided into two groups: control group (group UV irradiated 6 hours/day for 3 weeks without vitamin E) and the treatment group (group UV irradiated 6 hours/day for 3 weeks with doses of vitamin E 0:45 IU/Kg BB/kali/hari). The results showed in the control group declines erytrosit and catalase enzyme activity due to exposure to UV. Declining sum was much less after vitamin E. The effect vitamin E can inhibit the decrease in the number erytrosit and catalase enzyme activities of rats exposed to ultraviolet light of vitamin E on the number of erytrosit and catalase enzyme activities of rats by exposure to ultraviolet light. Keywords: Vitamin E, Erytrosit, Katalase 
PENENTUAN TINGKAT AKTIFITAS CHOLINESTERASE DARAH YANG KEBIASAAN MENGGUNAKAN OBAT ANTINYAMUK BAKAR PADA PENDUDUK KELURAHAN JATI PADANG Sy, Elmatris; Alioes, Yustini; Irramah, Miftah
Jurnal Riset Kimia Vol 4, No 2 (2011): March
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrk.v4i2.129

Abstract

 ABSTRACTThis study aims to determine the level of blood cholinesterase activity using a drug habit antinyamuk fuel (OANB), in Kelurahan Jati Padang and analyzed at the Laboratory of Biochemistry at the Faculty of Medicine in April-November 2010. The population is all residents Jati Padang village. The sample is using drugs antinyamuk fuel that is 30 people with sampling techniques eccidental sampling, as control is a resident who does not use drugs antinyamuk (Joan). The results showed: the population of 74 people who came, in getting 30 people to use OANB, 39 people who do not use OANB (liquid and lotion), 5 people who did not use Joan (as control). The average level of blood cholinesterase activity using OANB is 7294.79 u / l, and that does not use Joan is 7645.97 u / l. In conclusion, the average level of blood cholinesterase activity in the population there is a tendency Kelurahan Jati Padang cholinesterase activity levels decreased when compared to controls. Decrease in the average value of cholinesterase activity and a decrease of 5% is still within normal limits. Keywords: drug antinyamuk fuel, cholinesterase   
HUBUNGAN PELAKSANAAN MENYUSUI DINI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAH GARAM KOTA SOLOK Vetty Priscilla; Elmatris Sy
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 6, No 1 (2011): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v6i1.83

Abstract

Pemberian ASI eksklusif secara umum menurun dibeberapa daerah di Sumatra Barat pada tahun 2008, tetapi di Kota Solok terjadi peningkatan pemberian ASI eksklusif. Untuk mengetahui salah satu penyebab meningkatnya pemberianASI eksklusif di Kota Solok maka dilakukan penelitian tentang hubungan pelaksanaan menyusudini denganASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Tanah Garam Kota Solok Tahun 2010. Penelitian ini menggunakan desain case control, pengambilan sampel secara purposif. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Pengumpulan data dimulai Bulan Maret sampai dengan Mei 2010 dengan jumlah responden 1 89 orang (110 responden sebagai kasus dan 79 responden sebagai control). Data diolah secara komputerisasi dengan menggunakananalisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan dari 110 responden yang memberikan ASI eksklusif 5,8% responden melaksanakan inisiasi menyusu dini dan 52,4% responden tidak melaksanakan inisiasi menyusu dini. Responden yang tidak memberikanASI eksklusif 79 orang, 40,7% responden melaksanakan inisiasi menyusu dini dan 1,1% responden tidak melaksanakan inisiasi menyusu dini. Setelah dilakukan uji statistik terdapat hubungan yang signifikan (p= 0,045) antara inisiasi menyusui dini dengan pemberian ASI Eksklusif. Pelaksanaan inisiasi menyusui dini 4,3 kali akan berhasil memberikan ASI eksklusif bila dibandingkan dengan tidak melaksanakan inisiasi menyusudini. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden tidak melaksanakan inisiasi menyusu dini, namun dari sebagian kecil yang melaksanakan inisiasi menyusui dini, sebahagian besar responden memberikanASI Eksklusif.
HUBUNGAN ASAM URAT DENGAN GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 YANG MENGALAMI OBESITAS Dian Pertiwi; Almurdi Almurdi; Elmatris Sy
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v8i2.130

Abstract

Kelainan metabolik seperti diabetes mellitus dan obesitas sering dihubungkan dengan peningkatan kadar asam urat, yang dapat digunakan sebagai penanda inflamasi ataupun juga untuk memprediksi komplikasi metabolik dan kardiovaskuler pada penderita dengan obesitas dan diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar asam urat dengan kadar gula darah puasa penderita diabetes mellitus tipe 2 yang mengalami obesitas. Jenis penelitian adalah analitik dengan desain potong lintang, dilakukan di Poliklinik Penyakit Dalam dan Laboratorium Patologi Klinik RS. Dr. M. Djamil Padang pada bulan Mei – September 2013. Sampel adalah penderita DM tipe 2 yang mengalami obesitas, memenuhi kriteria, datang berobat jalan, diambil secara random sampling, sebanyak 30 orang, merupakan darah vena dari pasien puasa selama 10-12 jam dan menghindari makanan yang mengandung purin. Pemeriksaan asam urat dengan metode kolorimetrik enzimatik, panjang gelombang 552 nm. Data dianalisis secara korelasi dan bermakna jika p<0,05. Hasil penelitian menunjukan rerata umur yaitu 57,22±6,27 tahun, sebahagian besar berjenis kelamin perempuan dan nilai rerata indeks massa tubuh adalah 28,86±2,92. Terlihat kadar asam urat 6,36±1,32 mg/dL dan gula darah puasa 153,69±47,04 mg/dL. Dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang sangat lemah dan tidak berhubungan secara statistik antara kadar asam urat dengan gula darah puasa penderita DM tipe 2 dengan obesitas.
Identifikasi Kadar Ion Fluorida pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kelurahan Lubuk Buaya Afifah Aqilatul Faridah Putri Wirza; Husnil Kadri; Elmatris Sy
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i2.800

Abstract

Berdasarkan Permenkes No.492/2010 tentang persyaratan kualitas air minum, fluorida merupakan bahan kimia anorganik yang berhubungan langsung dengan kesehatan dan kadar maksimum yang diperbolehkan adalah 1,5 mg/L. Fluorida memiliki efek menguntungkan untuk mencegah karies gigi pada kadar yang sesuai, tapi menjadi berbahaya apabila diatas 1,5 mg/L. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kadar ion fluorida dalam sampel air minum isi ulang di Lubuk Buaya Padang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif terhadap populasi seluruh Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) yang berada di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang yaitu sebanyak 17 buah. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Penelitian ini telah dilaksanakan dari Agustus 2017 sampai Februari 2018. Analisis sampel dilakukan di UPT Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Hasil pemeriksaan konsentrasi fluorida pada sampel bervariasi antara <0,02 sampai 0,277 mg/L. Simpulan dari penelitian ini adalah rentang konsentrasi fluorida pada air minum isi ulang di Kelurahan Lubuk Buaya masih dalam batas yang diperbolehkan berdasarkan Permenkes No.492/2010.
Analisis Kandungan Timbal Pada Gorengan yang Dijual Sekitar Pasar Ulakan Tapakis Padang Pariaman Secara Spektrofotometri Serapan Atom Angga Putra Perdana; Elmatris Sy; Eti Yerizel
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i3.727

Abstract

Timbal dapat mencemari lingkungan dan meracuni makhluk hidup. Timbal dapat menyebabkan berbagai gangguan pada tubuh mulai dari sistem hematopoetik, neurologis, endokrin, ginjal, gastrointestinal, hematologi, dan reproduksi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui analisis kandungan timbal dalam jajanan rakik udang yang dijual sekitar Pasar Ulakan Tapakis Padang Pariaman. Penelitian ini diawali dengan pemeriksaan kualitatif yang dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan dilanjutkan untuk pemeriksaan kuntitatif di Laboratorium Teknik Lingkungan Universitas Andalas dari Agustus 2015 – Februari 2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan sampel uji sebanyak 21 sampel yang jumlahnya sama dengan populasi (total sampling). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah test kit timbal dan spektrofotmetri serapan atom. Hasil penelitianmenunjukan bahwa dari 21 sampel uji didapatkan semua sampel (100%) mengandung timbal namun masih berada dibawah ambang batas yang telah ditetapkan oleh Kepala BPOM RI Nomor HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009. Didapatkan kadar timbal berada pada 0,037 ppm – 0,202 ppm dengan kadar rata-rata 0,112 ppm. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa seluruh sampel positif mengandung timbal namun masih berada dibawahambang batas yang ditetapkan sehingga masih aman untuk dikonsumsi.
Pola Resistensi Bakteri Aerob pada Ulkus Diabetik Terhadap Beberapa Antibiotika di Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2011 - 2013 Yohanna Eclesia Lumban Gaol; Erly Erly; Elmatris Sy
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i1.664

Abstract

Ulkus diabetik adalah salah satu bentuk komplikasi kronik dari diabetes melitus berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang disertai dengan adanya kematian jaringan setempat. Bakteri aerob adalah bakteri patogen yang paling umum ditemukan pada ulkus diabetik. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pola resistensi bakteri aerob pada ulkus diabetik terhadap beberapa antibiotika di Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2011- 2013. Jenis penelitian ini adalah deskriptif retrospektif yang dilakukan pada bulan April sampai Mei 2014 di Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr. M. Djamil Padang. Seluruh populasi dijadikan sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel penelitian sebanyak 148 kasus dengan menggunakan total sampling.  Hasil penelitian didapatkan dari 148 kasus, jumlah pasien laki-laki lebih banyak (54%) dibandingkan dengan perempuan (46%) dan rentang usia pasien terbanyak adalah 50-59 tahun (45%). Tiga bakteri aerob terbanyak pada ulkus  diabetik  adalah  Klebsiella  sp (34%),  diikuti  Staphylococcus  aureus  (30%),  dan Proteus  mirabilis  (12%). Hasil uji resistensi menunjukkan Klebsiella sp sensitif terhadap Meropenem (43%), Staphylococcus aureus sensitif terhadap Netilmicin (80%), dan Proteus mirabilis sensitif terhadap Sulbactam + Cefeperazone (100%). Simpulan penelitian ini adalah ulkus diabetes terbanyak terjadi pada usia 50-59 tahun dengan bakteri terbanyak Klebsiela sp.
Hubungan Karakteristik Klinis dengan Pemulihan Respons Imun Penderita HIV-1 yang Mendapat Terapi Antiretroviral di RSUP Dr. M. Djamil Padang Elisda Yusra; Efrida Efrida; Elmatris Sy
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i3.899

Abstract

Beberapa faktor telah diteliti berhubungan dengan pemulihan respons imun penderita HIV, diantaranya faktor demografi, faktor klinis, dan faktor pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki hubungan karakteristik klinis dengan pemulihan respons imun penderita HIV-1 yang mendapat terapi antiretroviral di RSUP Dr. M. Djamil. Ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional dengan metode purposive sampling. Pemulihan respons imun dinilai dari jumlah sel T CD4 setelah ≥1 tahun terapi antiretroviral. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien HIV yang berobat di Poliklinik Voluntary Conseling and Testing (VCT) RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 2010-2016. Besar sampel adalah sebanyak 70 penderita HIV. Hasil penelitian ini mendapatkan 40 subjek penelitian berada pada stadium III 85,9% dan stadium IV 71,4% tidak mengalami pemulihan respons imun. Riwayat koinfeksi lain sebanyak 68,6% tidak mengalami pemulihan respons imundiantaranya 13 subjek penelitian yang memiliki riwayat koinfeksi lain, 11 (84,6%) tidak terjadi pemulihan respons imun. Sebanyak 57 subjek penelitian yang tidak memiliki riwayat koinfeksi lain, sebanyak (64,9%) juga tidak terjadi pemulihan respons imun. Hasil uji Chi-Square didapatkan stadium klinis saat terdiagnosis (p=0,002), faktor risiko penularan (p=0,036), dan koinfeksi lain (p=0,204). Simpulan penelitian ini bahwa faktor-faktor yang terbukti berhubungan dengan pemulihan respons imun penderita HIV adalah stadium klinis saat terdiagnosis dan faktor risiko penularan, sedangkan yang tidak berhubungan adalah riwayat koinfeksi lain.
Pengaruh Pemberian Sakarin terhadap Aktivitas Alanine Aminotransferase Serum Mencit Diabetes Melitus yang Diinduksi Aloksan Mhicya Utami R; Cimi Ilmiawati; Elmatris Sy
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i1.785

Abstract

Sakarin dijadikan pemanis alternatif pada penderita Diabetes melitus (DM) karena tidak mempengaruhi kadar glukosa darah. Keamanan sakarin mulai diperdebatkan berdasarkan temuan bahwa sakarin mengakibatkan kerusakan hepar yang ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas alanine aminotransferase (ALT) serum. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh pemberian sakarin terhadap aktivitas ALT serum mencit diabetes melitus yang diinduksi aloksan. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan post-test only control group sejak bulan Agustus sampai Oktober 2015 di Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Andalas. Penelitian dilakukan terhadap 20 mencit (Mus musculus) putih jantan diabetes melitus yang diinduksi aloksan yang dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok kontrol diberi akuades dan kelompok perlakuan diberi sakarin dengan dosis masing masing 22,75; 45,5; dan 91 mg/kgBB secara oral selama 28 hari. Nilai aktivitas ALT diukur pada akhir penelitian dengan menggunakan alat chemistry analyzer dengan metode spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan nilai aktivitas ALT pada semua kelompok percobaan dibandingkan dengan nilai normal ALT. Analisis statistik mendapatkan aktivitas ALT yang tidak berbeda bermakna antara kelompok percobaan (p = 0,264). Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian sakarin selama 28 hari tidak memberikan efek yang bermakna pada peningkatan ALT serum mencit diabetes melitus yang diinduksi aloksan.