Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN MOTOR DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENERIMAAN KAS PADA CV. RAMAYANA PUTRA MOTOR GRESIK Andi Iswoyo
Neo-Bis Vol 7, No 2 (2013): DESEMBER
Publisher : Trunojoyo University of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/nbs.v7i2.519

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang pengaruh penerapan sistem akuntansi penjualan motor terhadap penerimaan kas pada CV. Ramayana Putra Motor Gresik. Objek penelitian ini adalah mengenai pelaksanaan sistem penjualan motor dan pengaruhnya sistem tersebut terhadap penerimaan kas pada CV. Ramayana Putra Motor Gresik. Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan menggambarkan keadaan atau suatu fenomena dimana hasil yang diperoleh berupa data-data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa sistem akuntansi penjualan motor yang dilakukan di CV. Ramayana Putra Motor Gresik kurang sesuai dengan teori. Pada CV. Ramayana Putra Motor Gresik dalam menjalankan sistem penjualan motor secara kredit masih terdapat perangkapan fungsi. Perangkapan tersebut terdapat pada bagian bank yang merangkap sebagai bagian piutang. Sistem dan prosedur penjualan sepeda motor pada CV. Ramayana Putra Motor Gresik sedikit berbeda dengan teori yang penulis kemukakan.
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA MESIN SKIR UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI PADA IKM SARUNG TENUN ATBM DI KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK Andi Iswoyo; Trisa Indrawati; Alfi Nugroho
Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship Volume 04, Issue 03, September 2019
Publisher : UII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan pelaksanaan program ini adalah untuk menyelesaikan kendala yang dihadapi oleh mitra dan pengusaha-pengusaha lainnya dalam memproduksi sarung, dianataranya yang paling utama adalah hampir seluruh proses produksi menggunakan peralatan yang masih tradisional dan sederhana. Salah satu peralatan yang masih sederhana dan dapat dimekanisasi dengan motor adalah mesin skir. Pengembangan mesin ini menggunakan metode studi kasus dengan melihat dan pengaplikasian alat-alat sederhana menjadi peralatan modern dengan menggunakan teknologi untuk hasil yang efektif dan efisien. Tahapan pelaksanaan kegiatan, yaitu : Tahap I, koordinasi dengan mitra dan menentukan perencanaan mesin skir dan lap boom, merencanakan pembiayaan dan sharing biaya dengan mitra dan menetapkan tugas dan tanggung jawab masing-masing personil. Tahap II, menrancang mesin, pengadaaan bahan dan mengembangkan mesin. Hasil pelaksanaan kegiatan, antara lain; (1) berkoordinasi dengan mitra dan menghasilkan beberapa kesepakatan dan temuan, diantaranya; perancangan mesin dilakukan oleh tim peneliti; kecepatan putar roll, tenaga motor yang digunakan dan beban listrik, dan kemudahan dalam proses pengoperasiannya; (2) perancangan mesin skir dilakukan dengan menggunakan software SolidWork; (3) pengadaan bahan sesuai kebutuhan; (4) proses perakitan mesin melalui proses potong, pengelasan, gerindra dan pengecatan; (5) Proses Ujicoba Mesin tanpa bahan benang dan menggunakan bahan benang. Hasil dari penggunaan mesin ini mesin skir ini dapat mengurangi tenaga kerja dan kapasitas produksi yang lebih tinggi; menghasilkan boom yang baik, benang tidak bertumpuk, lebih kencang sehingga memudahkan pekerja dalam proses penenunan, rata-rata benang putus lebih rendah dikarenakan putaran mesin lebih konstan dan penghasilan pekerja juga lebih tinggi karena boom yang dihasilkan juga lebih.
Peningkatan Kapasitas Produksi Dan Pendapatan Usaha Pengrajin Keset Kain Di Desa Cagakagung Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik Rodhiyah Rodhiyah; Andi Iswoyo; Didik Daryanto
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.006 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.902

Abstract

Tujuan Program Pemberdayaan Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi mitra. Permasalahan yang dihadapi mitra, antara lain; 1). Motif monoton pada bentuk oval dan bulat seperti produk dipasaran, perlu inovasi baru; 2). Peralatan produksi masih menggunakan mesin jahit manual dan jumlahnya kurang karena harus bergantian dengan anggota keluarga yang lain; 3). Tidak adanya quality control pasca produksi; 4). Pemasaran produk keset kain saat ini sebagian besar masih berdasarkan pesanan dan atau dititipkan di toko, belum ada upaya memasarkan lebih luas; Solusi yang ditawarkan antara lain; perlu pelatihan dan pendampingan desain produk dan keterampilan menjahit, pemasaran, dan pencatatan keuangan; pengadaan mesin jahit dan motor; pelatihan QC dan kesehatan kerja; Metode pelaksanaan yang digunakan adalah melalui; Pelatihan dan pendampingan, serta Pengadaan mesin jahit baru. Hasil pelaksanaan program antara lain; motif keset tidak hanya monoton, saat ini sudah lebih menarik dan variatif, mitra sudah mampu menjahit dengan baik, mitra sudah mencatat keuangan, mampu memasarkan produknya melalui media sosial dan produksi dan pendapatan meningkat sebesar 40%.
Model Pemberdayaan Karang Taruna di Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik Suprayoga Suprayoga; Andi Iswoyo; Ramon Syahrial
Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship Vol 1 No 2 (2016): May 2016
Publisher : UII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai salah satu potensi bangsa yang sangat diperhitungkan, maka sewajarnya Karang Taruna mampu menunjukkan jatidirinya sebagai organisasi yang mampu membawa perubahan bagi peningkatan kesejahteraan warganya dan masyarakat sekitarnya. Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam konteks pembangunan nasional yaitu masalah kompetensi pemuda yang rendah dan cenderung menjadi pengangguran di desa. Kondisi riil menunjukkan bahwa banyak pemuda yang tidak memiliki pekerjaan serta tidak mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Metode pengembangan dan pemberdayaan generasi muda dalam wadah organisasi Karang Taruna di Desa Cerme Lor dan Desa Cagakagung Kecamatan Cerme dilakukan dalam bentuk penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Penyuluhan dan pelatihan yang dilakukan, tentunya, diorientasikan pada pemenuhan dimensi kognitif, afektif dan psikomotor. Meteri penyuluhan dan pelatihan di antaranya adalah Peran generasi muda dalam menghadapi MEA, Internet Positif dan Pemanfaatannya, Kewirausahaan dan Success Story, Kepemimpinan dna Keorganisasian, Pelatihan usaha diantaranya; pengelasan (kanopi, pagar, dll), reparasi pendingin udara (AC dan kulkas), Budidaya dan Pengolahan Jamur Tiram, serta pendampingan melalui magang kerja dan pengembangan kelompok usaha bersama.Hasil yang dicapai antara lain pada tahap pra pelaksanaan adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sebelum kegiatan utama dalam IbM ini, meliputi kegiatan koordinasi dan silaturrahmi dengan Kepala Desa Cerme Lor, Kepala Desa Cagakagung, dan pengurus kedua Karang Taruna dari 2 desa tersebut untuk menyusun ulang rencana kegiatan disesuaikan dengan alokasi dana yang tersedia. Pada tahap pelaksanaan meliputi kegiatan-kegiatan utama, yang dilakukan dalam bentuk penyuluhan (ceramah dan tanya jawab) dan pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan dan kompetensi dan pada tahap evaluasi dan monitoring adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memonitoring dampak dari penyuluhan dan pelatihan yang telah diberikan dan juga untuk memonitoring peserta pelatihan yang dimagangkan. Dampak dari pelaksanaan IbM Pemberdayaan Karang Taruna ini antara lain; Kedua Mitra sudah membentuk Kelompok Usaha Mesin Perkakas dan Kanopi yang bertempat di Desa Cerme Lor Kab. Gresik; Peserta pelatihan AC sebagian sudah direkrut oleh Pengusaha reparasi AC dan Pendingin Udara; Beberapa anggota Karang Taruna putri sudah memulai usaha membuat dan menjual aneka makanan olahan Jamur Tiram; Aktivitas keorganisasian di kedua Mitra semakin meningkat ditandai dengan beberapa kegiatan yang oleh Kepala Desa pelaksanaannya diserahkan kepada Karang Taruna (Pembayaran Listrik, Air, PHBN, dll)
PENINGKATAN KUALITAS PRODUK SARUNG TENUN ATBM GUNA MEWUJUDKAN KABUPATEN GRESIK SEBAGAI KAWASAN INTI INDUSTRI SARUNG TENUN ATBM DI INDONESIA Andi Iswoyo
Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship Volume 03, Issue 03, September 2018
Publisher : UII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan program ini adalah memacu pertumbuhan ekspor produk Sarung Tenun UKM di Kabupaten Gresik yaitu UKM “Botol Taiz” dan “Botol Al Multazam” melalui peningkatan kualitas produk dalam rangka menunjang percepatan terwujudnya Kabupaten Gresik sebagai Kawasan Inti Produk Sarung Tenun ATBM. Program ini juga bertujuan mempercepat alih teknologi dan manajemen dari Universitas Wijaya Putra sebagai pelaksana program, kepada UKM mitra sebagai masyarakat industri disamping juga mengembangkan link & match antara Universitas Wijaya Putra, UKM, Pemerintah Kebupaten Gresik dan masyarakat luas. Hasil pelaksanaan di program ini antara lain; 1). Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perindag, 2) Penambahan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM); 3) Pembuatan Mesin Ekstraktor Cuci Sarung; 4). Perbaikan Tempat Produksi dan Penataan Lantai Produksi; 5). Perbaikan tempat pencucian, pencelupan dan pembuatan pengolahan limbah 6). Perbaikan Proses Produksi dilakukan pada beberapa langkah produksi; 7). Pendampingan SDM, Pemasaran dan Pengelolaan Keuangan dan 8) Pembuatan standart quality assurance dan Katalog desain produk yang saat ini masih dalam proses penyelesaian. Metode pelaksanaan program ini meliputi: pelatihan dan pendampingan dengan kegiatan antara lain: pembuatan mesin dan alat produksi, pengadaan peralatan, keikutsertaan dalam pameran, pembuatan web, penataan ruang penyimpanan bahan baku, barang dan show room, menjalin kerja sama dengan BPEN serta pemrosesan HAKI.
Penataan Manajemen Produksi Guna Meningkatkan Kapasitas Produksi pada IKM Sarung Tenun ATBM di Kabupaten Gresik Andi Iswoyo; Trisa Indrawati; Alfi Nugroho
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.745 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.310

Abstract

Tujuan program ini adalah untuk memacu pertumbuhan produk ekspor sarung tenun ATBM di UKM Sumber Rejeki di Kabupaten Gresik. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah banyaknya bottle nect pada proses produksi, penggunaan alat produksi yang sederhana, manajemen SDM yang masih tradisional, penataan layout produksi yang belum baik, kinerja pegawai yang belum terukur, pengelolaan keuangan yang masih sederhana, belum adanya standar kualitas produk. Metode pelaksanaan program meliputi; mekanisasi beberapa alat produksi, pelatihan dan penyuluhan tentang manajemen produksidan SDM, pengelolaan SDM, penataan proses dan layout produksi, studi banding ke beberapa produsen sarung dan pengembangan standar kualitas produk. Hasil pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini antara lain; sudah dikembangkan mesin skir dan lap dengan tenaga motor listrik, mesin hang roll benang, mesin press sarung, pengadaan mesin cuci, mesin jahit, mesin obras, setrika uap dan generator set, ada pengukuran kinerja, perbaikan manajemen produksi melalui penataan layout produksi, memperpendek/mengurangi penyumbatan di beberapa proses produksi, pembuatan standar produksi dan standar kualitas produk, studi banding ke produsen sarung, penggunaan aplikasi “sikecil” untuk keuangan usaha, mengikuti pameran dan penyusunan katalog dan desain produk.
Peningkatan Kualitas Produk Ekspor Sarung Tenun ATBM Melalui Perbaikan Manajemen Produksi, Inovasi Desain Dan Pengolahan Limbah Di Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik Andi Iswoyo; Trisa Indrawati; Alfi Nugroho
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1096.369 KB)

Abstract

Tujuan program ini adalah memacu pertumbuhan ekspor produk Sarung Tenun UKM di Kabupaten Gresik yaitu UKM Sumber Rejeki melalui peningkatan kualitas produk dalam rangka menunjang percepatan terwujudnya Kabupaten Gresik sebagai Kawasan Inti Produk Sarung Tenun ATBM. Program ini juga bertujuan mempercepat alih teknologi dan manajemen dari Universitas Wijaya Putra sebagai pelaksana program, kepada UKM mitra sebagai masyarakat industri disamping juga mengembangkan link & match antara Universitas Wijaya Putra, UKM, Pemerintah Kebupaten Gresik dan masyarakat luas. Hasil pelaksanaan di program ini antara lain; 1). Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perindag, 2) Penambahan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM); 3) Pembuatan Mesin Ekstraktor Cuci Sarung; 4). Perbaikan Tempat Produksi dan Penataan Lantai Produksi; 5). Perbaikan tempat pencucian, pencelupan dan pembuatan pengolahan limbah 6). Perbaikan Proses Produksi dilakukan pada beberapa langkah produksi; 7). Pendampingan SDM, Pemasaran dan Pengelolaan Keuangan dan 8) Pembuatan standart quality assurance dan Katalog desain produk yang saat ini masih dalam proses penyelesaian. Metode pelaksanaan program ini meliputi: pelatihan dan pendampingan dengan kegiatan antara lain: pembuatan mesin dan alat produksi, pengadaan peralatan, keikutsertaan dalam pameran, pembuatan web, penataan ruang penyimpanan bahan baku, barang dan show room, menjalin kerja sama dengan BPEN serta pemrosesan HAKI.
Pemberdayaan Masyarakat Pasca Penutupan Lokalisasi “Moroseneng” Di Kecamatan Benowo Kota Surabaya Agung Bayu Murti; Andi Iswoyo; M. Syaiful Arif; Dian Purnama Sari; Dewi Rosaria Indah
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (958.531 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.453

Abstract

Wilayah yang menjadi sasaran Program Kemitraan Wilayah ini adalah Kelurahan Kandangan dan Kelurahan Sememi Kecamatan Benowo Kota Surabaya. Kedua Kelurahan tersebut merupakan wilayah eks Lokalisasi “Moroseneng” yang ditutup Pemerintah Kota Surabaya pada akhir tahun 2013. Permasalahan yang dihadapi mitra bidang Sumber Daya Manusia antara lain;Motivasi bekerja dan berwirausaha pasca penutupan lokalisasi masih rendah, karena terbiasa mengandalkan pendapatan dari adanya lokalisasi, Permasalahan bidang ekonomi antara lain; Munculnya banyak pengangguran/PMKS, Partisipasi masyarakat pada program-program dari Pemkot Surabaya masih rendah, Pemberdayaan masyarakat belum tergarap dengan maksimal, belum pada upaya membuat masyarakat berwirausaha secara mandiri. Permasalahan bidang Pendidikan, Sosial dan lingkungan, antara lain: kurangnya kesadaran masyarakat dalam membantu tumbuh kembang anak dan pendidikan. Target luaran yang ingin dicapai antara lain; Workshop open mind bagi pemuda dan masyarakat 1 kali, melakukan updating bakat dan minat warga melalui SKU 1 kali, pelatihan usaha mandiri 4 kali, start up business with BMC 1 kali, melakukan pendampingan setiap bulan, branding wilayah, pendampingan wirausahawan setiap bulan, pembinaan wilayah dengan Konsep Kampung Pendidikan Kampunge Arek Surabaya(KPKAS). Metode yang dipakai dalam pelaksanaan program antara lain; Koordinasi secara terus menerus dengan perangkat terkait, Studi Kelayakan Usaha, Pelatihan Usaha, Pendampingan Usaha, Perbantuan dalam hal kemudahan akses pemasaran dan jaringan, promosi usaha, akses pembinaan dari Dinas Koperasi dan UMKM dan Disperindag, Penyelenggaraan event pameraHasil yang telah dicapai adalah Terlaksananya Kegiatan Fasilitasi Inkubasi Usaha Mandiri, berupa kegiatan Motivasi Wirausaha, Kegiatan Pelatihan Produksi (peyek semanggi dan bronies kering), dan melakukan pendampingan wirausaha untuk usaha yang berpotensi dikembangkan (batik, sambel dan layang-layang) dengan pemberian ketrampilan Manajemen Usaha, Tercapainya menjadi peserta Pameran di Kelurahan kandangan dan Mlaku-mlaku nang Tunjungan,Terlaksanannya Pembinaan Wilayah dengan Konsep Kampung Pendidikan Kampunge Arek Surabaya(KPKAS), Terliputnya Kegiatan PKW ini di SBO TV, dan media cetak Jawa Pos.
Fasilitasi Inkubasi Usaha Mandiri Kecamatan Lakarsantri Kota Surabaya Tahun 2018 Hendrik Rizqiawan; Karlin Karlin; Andi Iswoyo; Agung Bayu Murti; Yanuar Fauzuddin
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.304 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.702

Abstract

Jumlah penduduk Kota Surabaya per triwulan I tahun 2017 sebanyak 3.316.131 jiwa. Sebesar 18,59% dari jumlah tersebut berstatus mengurus rumah tangga dan 24,44% nya belum bekerja. Jumlah penduduk miskin Kota Surabaya juga meningkat dari tahun 2014 ke tahun 2015. Hal tersebut menjadi pertimbangan utama bagi tim Dosen dari FEB UWP dan Pakar dari Lembaga Konsultan PT. Talenta Sukses Indonesia (PT. TSI) beserta perwakilan pemerintah kota melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) mengadakan program pendampingan usaha berupa fasilitasi inkubasi usaha mandiri. Program yang berjalan selama bulan April hingga Agustus tahun 2018 berlokasi di Kecamatan Lakarsantri Kota Surabaya ini mengkhususkan pelatihan dan pendampingan kepada para peserta dengan kriteria sebagai ibu rumah tangga dan memiliki tingkat ekonomi yang kurang mampu/miskin. Program pada khususnya bertujuan untuk memberdayakan penduduk yang merupakan ibu-ibu yang berstatus belum bekerja dan mengurus rumah tangga dengan kondisi perekonomian yang kurang mampu/miskin melalui kegiatan fasilitasi inkubasi usaha mandiri, sehingga mereka dapat lebih produktif dan mendapatkan tambahan penghasilan. Tujuan program pada umumnya, diharapkan dengan bertambahnya jumlah wirausaha baru dapat meningkatkan jumlah usaha mikro dan kecil pada Kota Surabaya, sehingga perekonomian Kota Surabaya dapat semakin tumbuh.
PPM BUM DESA GOSARI KECAMATAN UJUNG PANGKAH KABUPATEN GRESIK Aminatuzzuhro Aminatuzzuhro; Andi Iswoyo; Yanuar Fauzuddin; Hendrik Rizqiawan
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.082 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1327

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai kekayaan sumber daya alam, baik itu lautan, sungai, hingga pegunungan, dan berbagai ragam kekayaan alam lainnya. Indonesia juga masyur dikenal sebagai negara dengan banyak aneka keanekaragaman budaya dan peninggalan bersejarah. Sumber daya alam, budaya dan peninggalan bersejarah yang berlimpah tersebut jika dikelola dengan benar dan tepat dapat memberikan keuntungan besar bagi negara, meningkatkan pendapatan daerah, dan tentunya dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Salah satu pendayagunaannya adalah dengan menciptakan daerah tersebut menjadi tempat sarana destinasi wisata. Wisata Alam Gosari (WAGOS) merupakan salah satu unit usaha yang dikelola oleh BUM Desa Gosari Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik. WAGOS sudah berdiri sejak 2017 dan dikunjungi sebanyak hingga ribuan pengunjung di tiap akhir pekan dan ratusan pengunjung di tiap hari kerja. Selama beroperasional dalam 4 tahun ini, ada berapa permasalahan WAGOS yang teridentifikasi, antara lain pada bidang produksi yaitu pengelola dianggap belum maksimal dalam mengelola kebersihan lokasi wisata, hal tersebut tampak dari kurangnya bak sampah yang tersedia serta tidak adanya papan tanda (sign board) terkait himbauan untuk menjaga kebersihan yang ditujukan kepada pengunjung. Kemudian permasalahan pada manajemen usaha ialah pencatatan akuntansi masih semi-manual dan tidak jarang salah melakukan pencatatan. Pada pengelolaan SDM, pengelola WAGOS menyadari adanya kekurang-kompakan antar pekerja atau team work. Beberapa diantaranya kerap dijumpai kurang bersinergi dengan pekerja yang lain. Pelaksanaan kegiatan pendampingan ini antara lain: (1) Persiapan tim dan melakukan koordinasi dengan mitra (BUM Desa Gosari), (2) Penyusunan rencana (jadwal) kegiatan, (3) Pengadaan bak sampah dan papan tanda (sign board) terkait himbauan untuk menjaga kebersihan, beserta distribusi dan serah terimanya, (4) Pelatihan pencatatan akuntansi dengan memanfaatkan aplikasi yang tepat dan sesuai standar akuntansi, (5) Pelatihan team work, (6) Evaluasi pelaksanaan kegiatan.