Tegangan tinggi frekuensi tinggi dapat dihasilkan menggunakan kumparan tesla atau disebut trafo tesla. Prinsip kerja dari trafo tesla adalah dengan memanfaatkan peristiwa resonansi L dan C. Pada penelitian ini trafo tesla dirancang menggunakan input tegangan 7,5 KV, mode rotary spark gap, dengan induktansi Kumparan sekunder sebesar 23,88 mH dan kapasitansi sekunder sebesar 15,48 pF, menghasilkan frekuensi resonansi sekunder adalah 261,87 Khz. Penelitian ini membandingkan antara trafo tesla tipe pertama yang menggunakan kumparan primer berbentuk flat spiral, induktansi sebesar 25,66 ðð‘¯, kapasitansi primer 15 nF serta frekuensi resonansi primer adalah 261 Khz. Trafo tesla tipe kedua yang menggunakan kumparan primer helical, induktansi sebesar 19,34 ðð‘¯, kapasitansi primer 20 nF serta frekuensi resonansi primer sebesar 262 Khz. Berdasarkan penelitian ini didapat bahwa output trafo tesla terbesar didapatkan saat menggunakan tipe kedua. Loncatan listrik yang dihasilkan oleh tipe ini sejauh 18,34 cm. Sedangkan untuk trafo tesla yang memakai tipe pertama, didapat output loncatan listrik trafo tesla sejauh 13,23 cm. Hal ini terjadi dikarenakan telah tercapainya kondisi match (setara) pada trafo tesla (Fp ≈ Fs) sehingga menghasilkan output yang teroptimalkan.