R. Sudradjat, R.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan Jl. Gunung Batu No. 5 Bogor 16610, Tlp. 0251-8633378, Fax. 0251-8633413

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEMUNGKINAN PENGGUNAAN ANTIOKSIDAN GUNA MEMPERTINGGI KETAHANAN OKSIDASI BIODIESEL DARI MINYAK BIJI TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) Roliadi, Han; Sudradjat, R.; Anggraini, Arum
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 30, No 1 (2012):
Publisher : Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6298.705 KB)

Abstract

Telah dilakukan percobaan kemungkinan pemanfaatan minyak biji jarak pagar (Jatropa curcas) untuk biodiesel sebagai alternatif petrosolar melalui proses estrans (esterifikasi dan transesterifikasi) dan penggunaan bahan antioksidan. Proses estrans mengakibatkan perubahan karakteristik minyak jarak (antara lain penurunan kerapatan, viskositas, bilangan asam, dan bilangan iod), sehingga meningkatkan kinerjanya sebagai biodiesel. Tiga macam bahan antioksidan digunakan (BHT, TBHQ, dan Formula X), masing-masing dengan variasi konsentrasi 0,03-0,10%, dan sesudahnya diberi tenggang waktu mulai dari minggu pertama hingga minggu ke empat. Respons yang diamati adalah bilangan peroksida, bilangan asam, dan viskositas kinematik. Hingga minggu keempat pada biodiesel dengan penggunaan antioksidan tetap terjadi oksidasi (bilangan peroksida, bilangan asam, dan viskositas biodiesel meningkat), tetapi dengan intensitas jauh lebih rendah dibandingkan dengan biodiesel kontrol (tanpa antioksidan). Antioksidan yang paling efektif menghambat oksidasi adalah TBHQ, disusul oleh BHT dan Formula X. Formula X diharapkan bisa seefektif seperti TBHQ dan BHT, tetapi pada konsentrasi lebih tinggi (>0.10%). Karakeristik biodiesel baik kontrol ataupun yang diberi antioksidan (hingga tenggang waktu minggu keempat) banyak memenuhi persyaratan SNI dan sebanding dengan karakteristik petrosolar.
KINETIKA REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK BIJI NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum) PADA PROSES PRODUKSI BIODIESEL Sahirman, Sahirman; Suryani, A.; Mangunwidjaja, D.; Sukardi, Sukardi; Sudradjat, R.
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 27, No 3 (2009): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2355.109 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2009.27.3.201 - 212

Abstract

Biodiesel adalah bahan bakar alternatif untuk mesin diesel yang dibuat dari minyak sayur, lemak hewan, atau minyak bekas melalui proses transesterifikasi dengan alkohol seperti metanol yang dapat digunakan secara langsung maupun dicampur dengan minyak diesel. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kinetika reaksi transesterifikasi minyak biji nyamplung (Calophyllum inophyllum) pada proses pembuatan biodiesel. Kinetika transesterifikasi digunakan untuk membuat rancangan proses khususnya berkaitan dengan kinerja reaktor. Kinetika  reaksi ditentukan pada nisbah molar metanol terhadap minyak 6:1, konsentrasi katalisator NaOH terhadap berat minyak 1%, kecepatan pengadukan 400 rpm, waktu 30 menit dan suhu 302K, 318 K, 333 K dan 343 K. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tetapan laju reaksi transesterifikasi orde satu pada suhu 302K, 318 K, 333 K dan 343 K masing-masing berturut-turut adalah 0,0546 menit-1, 0,0663 menit-1, 0,0883 menit-1dan 0,1174 menit-1. Energi aktivasi(Ea) adalah 3870,5 cal/mol dan laju reaksi transesterifikasi (Rt)= 32,23 e( 3870,5   /RT)[ME]. Pada kondisi isotermal suhu 333 K dengan harga k = 0,0883 menit-1, untuk mendapatkan metil ester sebesar 2,82 mol/liter atau 95,17% dibutuhkan 15,27 menit.
KARAKTERISASI EKSTRAK BUNG.KIL BIJI JARAK PAGAR DAN UJI EFEKTIVITASNYA SEBAGAI INSEKTISIDA Sudradjat, R.; Heryani, Novia; Setiawan, D.
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 26, No 4 (2008): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2008.26.4.299- 312

Abstract

Pada pernbuatan biodiesel dari ekstrak minyak tanaman jarak  pagar Uatropha curcas) dihasilkan limbah atau bungkil yang masih mengandung kadar protein kasar sekitar 27% sehingga bisa digunakan sebagai pakan ternak, tetapi penggunaannya masih terbatas karena mengandung senyawa toksik. Penelitian ini   bertujuan  untuk mengetahui  jenis  kandungan  racun  dalam bungkil jarak pagar dan seberapa besar efektivitasnya sebagai biopestisida. Metode penelitian dengan memilih 3 jenis  larutan pengekstrak (n-heksana, petroleum eter dan etanol) yang tertinggi rendemen minyak bungkilnya serta paling tinggi kandungan zat fitokimianya. Ekstrak minyak diujikan kepada larva C. pavonana untuk mengetahui laju penghambat makan dan mortalitas. Untuk uji penghambat makan digunakan konsentrasi 1;3 dan 5% (b/v), uji mortalitas konsentrasi 0; 2;  4;  6; 8;  10;  12; 14 dan 16% (b/v), dan waktu pengamatan 1  ; 2 dan 3 hari. Larutan pengekstrak yang terbaik dilanjutkan dengan uji fraksi aktif. Pada penelitian ini telah berbasil didapatkan ekstrak yang memiliki aktivitas yang paling tinggi terbadap larva   Croadolomia pauonana instar II yaitu  ekstrak n-beksana dengan rendemen 50,64%. Hasil uji efektivitas ekstrak n-beksana konsentrasi 3% menunjukkan hasil tertinggi pada aktivitas pengbambatan makan larva dan tingkat kematiannya 100%. Pada uji fraksi aktif,  pemisaban menggunakan kromatografi kolom mengbasilkan 3 fraksi aktif. Dari basil analisis GC, fraksi aktif ini terdiri atas 10 senya-wa dan pola spektrum  infra merabnya menunjukkan  adanya gugus - H,-C-H dan CH,dan CH, dan C=O, bobot molekul  setiap senyawa  pada fraksi aktif  ini berkisar  dari 281 sampai 486. Fraksi aktif I yang  mengandung senyawa alkaloid dan terpenoid  memberikan nilai efektivitas tertinggi dalam pengbambatan aktivitas makan dari larva  (90,04%) dan  mengbasilkan tingkat kematian 98%. Ekstrak n-beksana memiliki LC50dan LC95 terendah  atau paling efektif terbadap pengbambatan kehidupan larva.