Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Bioaktivitas antibakteri fraksi ODS spons Agelas sp. dari perairan pulau Bunaken Luissandy, Luissandy; Sumilat, Deiske; Lintang, Rosita
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 5, No 3 (2017): Jurnal Pesisir dan Laut Tropis
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.5.3.2017.16936

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ekstrak kasar spons Agelas sp. dari Perairan Pulau Bunaken lalu difraksinasi dengan teknik reversed phase kromatografi kolom menjadi 6 fraksi dengan kombinasi pelarut dH2O:CH3OH kemudian menganalisis bioaktivitas antibakteri dari fraksi ODS spons terhadap pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus menggunakan metode difusi agar (disc diffusion Kirby and Bauer). Hasil akhir dari penelitian ini yaitu fraksi 1-5 memiliki bioaktivitas antibakteri terhadap E. coli dan S. aureus dan fraksi 6 tidak memiliki aktivitas, dan dua fraksi diantaranya memiliki aktivitas tertinggi dengan diameter rata-rata zona hambat yaitu fraksi 1 dengan diameter (18,0 mm) dan fraksi 2 (18,3 mm) terhadap bakteri E. coli dan untuk S. aureus diameter zona hambat fraksi 1 yaitu (17,0 mm), dan fraksi 2 (16,7 mm). Melalui hasil yang diperlihatkan, senyawa bioaktivitas antibakteri fraksi ODS spons Agelas sp. adalah senyawa aktif yang bersifat sedang dan berpotensi sebagai kandidat obat antibakteri.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN ANTI-UV BEBERAPA ASCIDIAN DARI PERAIRAN PANGALISANG BUNAKEN Macpal, Yuliana; Warouw, Veibe; Sumilat, Deiske A; Paulus, James J.H.; Rumampuk, Natalie D.C.; Kreckhoff, Reni L.
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 7, No 3 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.7.3.2019.26019

Abstract

Ascidians are sesile marine invertebrates that have bioactive compounds such as antibacterial and anti-UV. The purpose of this study is to determine the antibacterial activity against Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria and to test the anti-UV activity of the ascidian water fraction. Antibacterial activity test was carried out using the diffusion method (disc diffusion Kirby & Bauer) and the water fraction of ascidian that showing antibacterial activity tested in a UV spectrophotometer to see the anti-UV activity. Results of the study were obtained 4 types of ascidians extracted from partitioned into water fraction, n-hexane fraction, methanol fraction. All three fractions were tested for antibacterial activity and the result showed that there were antibacterial activities of ascidian extract Clavelina sp. against both test bacteria with inhibition of S. aureus and E. coli with strong categories. Ascidian Phlebobranch sp. showed the presence of antibacterial activity with inhibition of S. aureus and E. coli with very strong categories (16,6 mm). extract Eudistoma sp. showed the presence of antibacterial activity with inhibition S. aureus and E. coli in the medium category (9 mm). The water fraction found active in antibacterial testing is then tested using a UV spectrophotometer for anti UV testing, the result show that water fraction of the four ascidians can absorb UV-B (290-320nm) and UV-A ( 320-400nm).Keywords : Ascidian, Antibacterial, Partition, Anti- UV.
UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAN FRAKSI SPONS TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus SERTA POTENSINYA TERHADAP AKTIVITAS ANTI-UV Gabrielle, Monika; Sumilat, Deiske A; Warouw, Veibe; Mangindaan, Remy EP; Sinjal, Chatrien AC; Longdong, Sammy NJ
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 7, No 3 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.7.3.2019.24459

Abstract

Sponge organisms produce bioactive compounds that are toxic as a means of self-defense. The compound is known to have the potential as an antibacterial and anti-UV which can absorb sunlight with the potential to be used as a material for making sunscreen. The purpose of this study was to obtain antibacterial activity against Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria and anti-UV activity from crude extracts and sponges fractions. The antibacterial test done by agar diffusion method (Kirby and Bauer diffusion disc) and the crude extract and the active fraction of antibacterial compounds were tested in a UV spectrophotometer to see its anti-UV activity. As a result, 4 species of sponges were extracted and partitioned into water fractions, methanol fractions, and n-hexane fractions. All samples were tested for antibacterial activity and the results showed antibacterial activity against S. aureus by Plakortis sp. in crude extract (9 mm) and water fraction (8.6 mm), Agelas sp. in crude extract (7 mm) and in E. coli bacteria shown by Plakortis sp. in crude extract (12.6 mm) and water fraction (9 mm), Liosina sp. in the water fraction (7.6 mm), Haliclona sp. in the water fraction (8 mm) and Agelassp. in crude extract (10.3 mm). Crude extracts and water fractions were tested using a UV spectrophotometer for anti-UV testing, the results showed that crude extract and all the water fractions of four species sponge could absorb UV-B (λ 290-320 nm) and UV-A (λ 320-400 nm).Keywords: sponges, antibacterial, partition, anti-UV
Bioprospeksi antibakteri beberapa jenis spons dari Perairan Pangalisang Bunaken Liem, Jeksen; Bara, Robert; Sumilat, Deiske; Warouw, Veibe; Losung, Fitje; Wantasen, Adnan
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 7, No 1 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.7.1.2019.22813

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai panjang pantai 99.093 km2 yang kaya akan terumbu karang dan biota laut lainnya. Salah satu biota yang banyak diteliti adalah spons.  Wilayah laut Indonesia merupakan salah satu pusat penyebaran terbesar spons di dunia dan diperkirakan terdapat sekitar 830 spesies yang hidup tersebar di wilayah ini. Sampel penelitian yaitu beberapa jenis spons yang diambil dari Perairan Pangalisang Bunaken. Metode yang digunakan pada penelitian ini untuk pengujian aktivitas antibakteri dari ekstrak sampel spons adalah metode difusi agar. Hasil pengujian aktivitas antibakteri dari kelima ekstraksi memperlihatkan hanya ekstrak A.chromis dan C.aerizusa yang aktif terhadap bakteri B.megaterium dengan nilai hambat rata-rata sebesar  17,6 mm dan 15,0 mm, sedangkan pada bakteri E.coli hanya ekstrak A.chromis yang memiliki aktivitas antibakteri dengan nilai rata-rata 15,0 mm. Kesimpulan dari penelitian ini, telah dilakukan ekstraksi 5 spons yaitu, Liosina paradoxa, Theonella sp, Aoptos chromis, Callyspongia aerizusa dan Haliclona sp. menggunakan metode maserasi yakni etanol. Dari 5 spons yang berhasil di uji aktivitas antibakteri hanya ekstrak A.chromis dan ekstrak C.aerizusa yang menunjukan aktivitas daya hambat terhadap bakteri B.megaterium, sedangkan pada bakteri E.coli hanya ekstrak A.chromis yang memiliki zona hambat dari kelima ekstrak yang di uji.
Uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksana, metanol dan air dari ascidian Lissoclinum sp. Opa, Samuel; Bara, Robert; Gerung, Grevo; Rompas, Rizald; Lintang, Rosita; Sumilat, Deiske
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 1 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.6.1.2018.20566

Abstract

Ascidian adalah avertebrata laut yang diketahui memproduksi senyawa bioaktif seperti antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektiviitas fraksi n-heksana, metanol, dan air dari ekstrak etanolik ascidian Lissoclinum sp. sebagai antibakteri terhadap 2 spesies bakteri Gram positif Staphylococus saprophyticus dan Bacillus megaterium serta 2 spesies bakteri Gram negatif yaitu Pseudomonas aeruginosa dan Escherechia coli. Ekstraksi diawali dengan Maserasi sampel menggunakan etanol 95% selama tiga kali dan kemudian filtrat yang didapatkan dievaporasi dengan Rotary vacuum evaporator. Ekstrak yang didapatkan difraksinasi dengan metode Partisi menggunakan pelarut n-Heksana, metanol, dan air. Metode Pengujian aktivitas antibakteri yang digunakan adalah difusi agar (disc diffusion Kirby and Bauer) yang telah dimodifikasi. Hasil yang diperoleh yaitu didapatkan aktivitas antibakteri dari fraksi air dan aktivitas antibakterinya ditunjukkan terhadap keempat bakteri uji dan menjelaskan senyawa antibakteri tersebut berspektrum luas.
Uji aktivitas antibakteri spons Plakortis sp. yang dikoleksi dari perairan Bunaken Pasodung, Aditya; Losung, Fitje; Angkouw, Esther; Lintang, Rosita; Mantiri, Desy; Sumilat, Deiske
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 1 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.6.1.2018.20192

Abstract

Spons merupakan hewan yang termasuk dalam filum Porifera dan salah satu hewan yang hidup pada ekosistem terumbu karang. Biota laut ini diketahui sebagai sumber senyawa-senyawa yang berpotensi dalam bidang farmasetika, diantaranya sebagai antibakteri. Sampel spons Plakortis sp. yang diperoleh dari perairan Pulau Bunaken diambil ekstrak kasarnya melalui proses evaporasi lalu difraksinasi dengan teknik reversed phase kromatografi kolom, menggunakan kombinasi pelarut dH2O: metanol menjadi 6 fraksi. aktivitas antibakteri dari sampel spons Plakortis sp. terhadap E. coli dan S. aureus dianalisis dengan metode difusi agar. Hasil akhir dari penelitian ini yaitu fraksi 1,2,3,4, dan 6 memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli dan S. aureus dan fraksi 5 tidak memiliki aktivitas. Dua fraksi diantaranya memiliki aktivitas tertinggi dengan diameter rata-rata zona hambat yaitu fraksi 1 dengan diameter zona hambat (16,6 mm), fraksi 2 diameter zona hambat (17,3 mm) terhadap S. aureus, dan untuk E. coli diameter zona hambat fraksi 1 yaitu (17,6 mm) dan fraksi 2 (16,6 mm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa bioaktivitas fraksi ODS spons Plakortis sp. memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obat antibakteri.
Community Structure and Percent Cover of Mangrove in Gamtala Village, Jailolo District, West Halmahera Regency Nity, Elroi; Darwisito, Suria; Schaduw, Joshian N.W.; Wantasen, Adnan S.; Sumilat, Deiske A.; Onibala, Hens
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol 7, No 1 (2019): ISSUE JANUARY-JUNE 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.7.1.2019.23377

Abstract

This study aims to know the percent cover of mangrove and to assess the community structure. It was carried out in Gamtala village, Jailolo district, and west Halmahera regency, using line transect method with 10x10 m plot.. Data analysis covered the community structure and percent cover of mangrove canopy. This study found seven mangrove species, Bruguiera gymnorrhiza, Rhizophora apiculata, Sonneratia alba, Rhizophora mucronata, Avicennia alba, Bruguiera sexangula, dan  Xylocarpus granatum. Based on Importance Value Index (IVI), Bruguiera gymnorhiza had the highest, 149.06, and Avcsennia alba did the lowest, 9.3507. In addition, Gamtala village had manrove percent cover of 72.11 %.Keywords: canopy, community structure, mangrove, Gamtala.ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentasi tutupan mangrove dan menghitung struktur. Penelitian ini dilakukan di Desa Gamtala Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat. Penelitian ini menggunakan metode transek garis dengan 10x10 m plot. Penelitian ini menemukan tujuh spesies mangrove, yaitu Bruguiera gymnorrhiza, Rhizophora apiculata, Sonneratia alba, Rhizophora mucronata, Avicennia alba, Bruguiera sexangula, dan  Xylocarpus granatum. Berdasarkan Indeks Nilai Penting, Bruguiera gymnorhiza memiliki nilai tertinggi, 149,06, dan Avcsennia alba memiliki nilai terendah 9,3507. Sebagai tambahan, desa Gamtala memiliki tutupan mangrove sebesar 72,11 %.Kata Kunci: kanopi, struktur komunitas, mangrove, Gamtala
THE LIFE CYCLE AND SENSITIVITY OF THE LOCAL COPEPOD, APOCYCLOPS SP TO TRIBUTYLTIN EXPOSURE Rumengan, Inneke F.M.; Rumampuk, N.D.; Sumilat, D.; Rimper, J.
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 14, No 2 (2009): June 2009
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.026 KB) | DOI: 10.24002/biota.v14i2.2690

Abstract

Uji toksisitas tributiltin secara akut telah dicobakan pada kopepoda tropis Apocyclopssp. yang diisolasi dari tambak Manembo-nembo Bitung, Sulawesi Utara. Kopepodadikultur dalam kondisi laboratorium (25-27oC, 30 ppt dan tanpa penerangan) denganpemberian mikroalga Nannochloropsis oculata sebagai pakan. Semua individukopepoda yang digunakan sebagai hewan uji berasal dari sepasang induk jantan danbetina. Kopepoda untuk eksperimen tributiltin (TBT) diberi perlakuan dalam air lautdan selama eksperimen tidak diberi pakan, dan larutan stok TBT-Cl dilarutkandalam aseton. Pengaruh starvasi (tanpa pemberian pakan) dan aseton diamatisebelum uji toksisitas TBT dilakukan. Setiap eksperimen, 10 kopepoda dewasa (5jantan dan 5 betina) dari satu kohort dimasukkan ke dalam cawan petri (diameter 3cm) berisi masing-masing 10 ml air laut. Ternyata perlakuan tanpa pemberian pakantidak mempengaruhi kopepoda selama periode eksperimen. Dalam uji toksisitas TBT,hanya 3 individu yang dapat bertahan sampai akhir eksperimen (8 jam) walaupundengan konsentrasi terendah (0.0001 ng.l-1). Kebanyakan individu telah mati sebelum8 jam diekspos ke konsentrasi TBT 0.01 ng.l-1. Pada konsentrasi TBT yang lebihtinggi (0.1 dan 1 ng.l-1), tingkat kelulusan hidup kopepoda hanya 50% dalam waktukurang dari satu jam, sedangkan kopepoda yang sisa masih hidup semuanya sebelummati jam ke-4 yang diberi perlakukan. Dalam uji toksisitas ini, semua konsentrasiyang dicobakan ternyata lebih kecil dari rata-rata konsentrasi TBT di alam (10 ng.l-1).Kisaran konsentrasi TBT yang lebih lebar masih perlu diuji-cobakan untukmengklarifikasi efek akut TBT agar dapat diperoleh konsentrasi untuk uji toksisitassecara kronis.
BIOAKTIVITAS JAMUR Aspergillus flavus YANG BERSIMBION DENGAN ASCIDIAN Eudistoma sp. Mongi, Alfa; Sumilat, Deiske A; Losung, Fitje; Mangindaan, Remmy E P; Lintang, Rosita A; Undap, Suzanne L
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 8, No 2 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.8.2.2020.28765

Abstract

Ascidian is a marine invertebrate that produce bioactive compounds such as antibacterial and antifungal. The purpose of this study was to obtain symbiotic fungi isolates, ethyl acetate extracts from ascidian symbiotic isolates, and to determine the antibacterial and antifungal activities of ethyl acetate extracts of symbiotic isolates using the diffusion method (disc diffusion Kirby and Bauer) against Escherichia coli, Staphylococcus aureus bacteria and against the Candida albicans fungus. The results obtained 1 ascidian species which was cultured to obtain pure isolates, the pure isolates were tested molecularly and the results showed that the isolate was Aspergillus flavus, then the isolates were grown on rice medium and extracted. The results of the fungal extract showed the presence of antibacterial and antifungal activity against Escherichia coli by 10 mm, Staphylococcus aureus by 19 mm and against the Candida albicans by 13.5 mm. Keywords : Ascidian, Eudistoma sp., Aspergillus flavus, Antibacterial, Antifungal, Symbiotic.                                                  AbstrakAscidian merupakan avertebrata laut yang dapat menghasilkan senyawa bioaktif yang seperti antibakteri dan antijamur. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendapatkan isolat jamur simbion dari ascidian, mendapatkan ekstrak etil asetat dari isolat jamur simbion ascidian, dan menguji aktivitas antibakteri dan antijamur ekstrak etil asetat isolat jamur simbion dengan metode difusi agar (disc diffusion Kirby and Bauer) terhadap bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan terhadap jamur Candida albicsans. Hasil penelitian didapatkan 1 jenis ascidian yang kemudian dikultur untuk mendapatkan isolat murni, isolat murni diuji secara molekuler dan didapati hasil bahwa isolat tersebut merupakan jamur Aspergillus flavus. Isolat tersebut kemudian ditumbuhkan pada media nasi dan diekstrak. Hasil ekstrak jamur tersebut menunjukkan adanya aktivitas antibakteri dan antijamur terhadap bakteri Escherichia coli sebesar 10 mm, Staphylococcus aureus sebesar 19 mm dan terhadap jamur Candida albicsans 13,5 mm. Kata kunci : Ascidian, Eudistoma sp., Aspergillus flavus, Antibakteri, Antijamur, Simbion.
ISOLASI BAKTERI YANG BERSIMBION DENGAN ASCIDIAN Herdmania momus YANG MEMILIKI AKTIVITAS ANTIBAKTERI Koyongian, Silvia E; Sumilat, Deiske A; Lintang, Rosita A J; Wullur, Stenly; Tilaar, Sandra O; Pangkey, Henneke
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 8, No 2 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.8.2.2020.28766

Abstract

 Ascidian is marine invertebrates in coral reef ecosystems that produce many bioactive compounds for pharmacology. The presence of symbiotic bacteria with marine organisms is protected the host biota by producing secondary metabolites. The purpose of this study is to obtain symbiotic bacterial isolates with Herdmania momus ascidian, then to observe the antibacterial activity of these bacterial isolates against Escherichia coli, and Staphylococcus aureus. Isolation and culture of the symbiotic bacteria were made on Nutrient Agar and Zobell Marine Broth media. The antibacterial screening showed that the Herdmania momus symbiotic bacteria were able to inhibit the growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli.Keywords: ascidians, Herdmania momus, bacteria, isolation, antibacterialAbstak          Ascidian adalah avetebrata laut di ekosistem terumbu karang yang banyak menghasilkan senyawa bioaktif untuk bidang farmakologi. Keberadaan bakteri yang bersimbion dengan organisme laut pada umumnya untuk melindungi biota yang ditumpanginya dan dirinya dengan cara menghasilkan senyawa metabolit sekunder. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan isolat bakteri yang bersimbion dengan ascidian Herdmania momus, kemudian mengamati aktivitas antibakteri dari isolat bakteri tersebut terhadap Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus. Isolasi dan kultur bakteri yang bersimbion dengan ascidian dibuat pada media Nutrient Agar dan Zobell Marine Broth. Skrining aktivitas antibakteri menunjukkan isolat bakteri yang bersimbion dengan ascidian Herdmania momus mampu menghambat pertumbuhan organisme uji Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.Kata kunci: ascidian, Herdmania momus, bakteri, isolasi, antibakteri
Co-Authors Adnan Wantasen Alfret Luasunaung Angela, Gabriella Caristy Angeline Ngantung, Angeline Angkouw, Esther Annisaqois, Manikmayang Asthisa, Dias Billy Theodorus Wagey Carolus Paulus Paruntu Darmono, Oktaviano P. Defny S. Wewengkang, Defny S. Deysy M. Puansalaing Doringin, Kevien Marthin Edwin D Ngangi Esther D Angkouw Farnis B. Boneka Fitje Losung Gabrielle, Monika Ginting, Elvy Like Grevo S Gerung Hengkengbala, Sabrina I Henki Rotinsulu, Henki Henneke Pangkey Henny A Dien Hens Onibala Inneke F. M Rumengan Johnny Budiman Joice R.T.S.L Rimper Joshian N.W. Schaduw Kai, Q Xaxa Alvin Kalesaran, Okstan Kepel, Rene Ch. Khristin I. F. Kondoy, Khristin I. F. Koyongian, Silvia E Kreckhoff, Reni L. Kusumaningrum, Arianda Lasut, Astrid Y. Lawrence J.L. Lumingas, Lawrence J.L. Liem, Jeksen Lintang, Rosita AJ Longdong, Sammy NJ Luissandy, Luissandy Lumingas, Lawrence L.J. Luntungan, Hein A Macpal, Yuliana Makapedua, Daisy M Makapedua, Daisy M. Mandagi, Stephanus Mangindaan, Remmy E P Mangindaan, Remy EP Mantiri, Desy M. H Mantiri, Rose O.S.E. Markus T. Lasut Mentang, Fenny Mongi, Alfa Montolalu, Gianfranco Natalie D Rumampuk Nity, Elroi Nowin, Edgar Opa, Samuel Pasodung, Aditya Patra, Frian Paulus, James Paulus, James J.H. Putra, Debriga Robert A. Bara Roike Iwan Montolalu Rompas, Rizal M. Rompas, Rizald Rumampuk, N.D. Sahuma, Enjelika Polimba Sandra Tilaar Sarif Hidayat, Sarif Sinjal, Annita Ch. Sinjal, Chatrien A Sinjal, Chatrien AC Sipriana Tumembouw Sondakh, Calvyn A. Stenly Wullur Suria Darwisito, Suria Suzanne L Undap Tamburian, Vesiy NM Undap, Nani I.J Veibe Warouw Warow, Veibe Wilhelmina Patty