Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Hubungan antara ikan Chaetodontidae dengan bentuk pertumbuhan karang Titaheluw, Syahnul Sardi; Kamal, M Mukhlis; Ernawati, Yunizar
AGRIKAN Jurnal Agribisnis dan Perikanan Vol 8, No 1 (2015): AGRIKAN Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/agrikan.8.1.87-96

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat keterkaitan antara ikan Chaetodontidae dengan persentase tutupan karang hidup di perairan sidodadi dan pulau tegal provinsi lampung. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2010 di 6 stasiun. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode sensus visual dan line intercept transect (transek garis) yang ditempatkan sejajar dengan garis pantai. Selama penelitian dijumpai sebanyak 115 jenis ikan Chaetodontidae, mewakili 2 genera; yakni Chaetdon (91 jenis), dan Chelmon (24 jenis). Naik turunnya indeks keanekaragaman, keragaman dan dominansi dapt menjadi indikator kualitas terumbu karang. Keanekaragaman (H’) berkisar antara 0.28-1.38 dan persentase tutupan karang hidup antara 47,94% sampai 67,14%. Korelasi antara persentase karang hidup dengan ikan Chaetodontidae bersifat positif, dimana koefisien determinan (R) setiap spesies lebih dari 80 %. Keanekaragaman jenis rendah yang diikuti oleh dominansi individu dari satu jenis Chaetodontidae mencerminkan adanya kerusakan atau degradasi terumbu karang. Analisis makanan menunjukkan kesukaan ikan Chaetodontidae terhadap karang hidup sangat tinggi, dari semua spesies yang dianalisis kehadiran zooxanthelae sangat tinggi  dibandingkan  dengan dengan plankton, detritus dan alga. Hal ini menunjukkan bahwa ikan Chaetodontidae sangat tergantung pada karang hidup sebagai makanan utamanya. C. trifasialis merupakan spesies yang paling baik digunakan sebagai spesies indikator untuk menggambarkan kondisi terumbu karang dibandingkan dengan 3 spesies lainnya.
Pengaruh Konsentrasi Larutan Garam Terhadap Karakteristik Sensori Produk Ikan Layang Asin Asap Bahmid, Jaitun; Lekahena, Vanessa Natalie Jane; Titaheluw, Syahnul Sardi
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 1 No 01 (2019): Juli 2019
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Pertanian UMMU-Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.802 KB)

Abstract

Pengasapan ikan merupakan metode pengawetan ikan melalui penambahan senyawa kimia asap dan panas, sedangkan penggaraman ikan adalah pengawetan ikan dengan menambahkan garam pada jumlah tertentu dan dikeringkan. Kedua metode pengolahan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air pada ikan sehingga menghambat pertumbuhan mikroba. Kombinasi perlakuan pengaraman dan pengasapan akan menghasilkan produk ikan dengan daya awet yang lama, rasa dan aroma yang khas serta dapat langsung di konsumsi, perlakuan kombinasi ini jika diaplikasikan pada ikan layang akan menghasilkan produk ikan layang asin asap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan garam terhadap nilai evaluasi sensori ikan layang asin asap. Manfaat penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi pengembangan industri rumah tangga dan petani pengolahan hasil perikanan di Maluku Utara, khususnya pengolahan ikan layang asin asap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi larutan garam yang berbeda berpengaruh terhadap karakteristik sensori ikan layang asin asap pada nilai kenampakan, rasa dan konsistensi, tetapi tidak pada nilai aroma, jamur dan lendir. Berdasarkan karakteristik sensori terhadap ikan layang asin asap menunjukkan bahwa produk dengan perlakuan perendaman pada larutan garam 20% (LA4) adalah yang paling disukai dibandingkan produk lainnya baik dari nilai kenampakan, rasa dan konsistensi.    
Pengaruh Konsentrasi Larutan Garam Terhadap Karakteristik Sensori Produk Ikan Layang Asin Asap Bahmid, Jaitun; Lekahena, Vanessa Natalie Jane; Titaheluw, Syahnul Sardi
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 1 No 01 (2019): Juli 2019
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.802 KB)

Abstract

Pengasapan ikan merupakan metode pengawetan ikan melalui penambahan senyawa kimia asap dan panas, sedangkan penggaraman ikan adalah pengawetan ikan dengan menambahkan garam pada jumlah tertentu dan dikeringkan. Kedua metode pengolahan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air pada ikan sehingga menghambat pertumbuhan mikroba. Kombinasi perlakuan pengaraman dan pengasapan akan menghasilkan produk ikan dengan daya awet yang lama, rasa dan aroma yang khas serta dapat langsung di konsumsi, perlakuan kombinasi ini jika diaplikasikan pada ikan layang akan menghasilkan produk ikan layang asin asap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan garam terhadap nilai evaluasi sensori ikan layang asin asap. Manfaat penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi pengembangan industri rumah tangga dan petani pengolahan hasil perikanan di Maluku Utara, khususnya pengolahan ikan layang asin asap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi larutan garam yang berbeda berpengaruh terhadap karakteristik sensori ikan layang asin asap pada nilai kenampakan, rasa dan konsistensi, tetapi tidak pada nilai aroma, jamur dan lendir. Berdasarkan karakteristik sensori terhadap ikan layang asin asap menunjukkan bahwa produk dengan perlakuan perendaman pada larutan garam 20% (LA4) adalah yang paling disukai dibandingkan produk lainnya baik dari nilai kenampakan, rasa dan konsistensi.    
Freshwater Fish Cultivation Innovation and Its Development Potential in Fitu Village Ternate City, North Maluku Province Andriani, Rovina; Muchdar, Fatma; Malan, Sudirto; Sardi Titaheluw, Syahnul
Altifani Journal: International Journal of Community Engagement Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/altifani.v1i2.3535

Abstract

Budikdamber is cultivating fish and vegetables in one bucket, which is an aquaponic system. Usually, the aquaponics system developed so far requires pumps and filters, requiring electricity, ample land, expensive and complicated costs. The concept is simple and does not require significant capital, and it does not need a large room or pool to be an added value of this technology. The Budikdamber technique can be one of the community's solutions to innovate fish and vegetable cultivation at once in one container. In addition, with the current state of the COVID-19 pandemic, Budikdamber activities can be a solution for family food security. Community service was carried out in Fitu Village, South Ternate District, in June 2021. The objectives of this community service are Providing information to the public on how to use the narrow land on the terraces and yards for fish and vegetable cultivation in buckets so that people can maintain food security during the current COVID-19 pandemic. Budikdamber (Fish Cultivation in Buckets) cultivates fish and vegetables in one bucket: an aquaponics system (fish and vegetable polyculture) as a community solution in providing food needs COVID-19 pandemic. It could use as a business opportunity to help the family economy.
Length-weight relationship and stock assessment of tuna fish (Euthynnus affinis) in East Halmahera waters Hamid Taher; Syahnul Sardi Titaheluw; Aisyah Bafagih
Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1727.215 KB) | DOI: 10.29239/j.akuatikisle.2.2.31-39

Abstract

The study was conducted in December 2016 to February 2017 in East Halmahera waters with the aim to examine the relationship between the length of weight and potential and the level of utilization of tuna. The results showed that the long frequency distribution of tuna was ranging from 10.0-28.2 cm, with a maximum length value of 29.93 cm, a growth coefficient of 0.74 per month and a measure of fish worth catching for spawning. The relationship between the weight of tuna in East Halmahera waters is W=0.0078L3.2982, where the length of tuna is greater than this weight increase due to environmental conditions and oceanographic parameters that affect the growth of tuna. The results of the MSY analysis or the sustainable resource potential of tuna in East Halmahera waters using the Fox method, found that the MSY value or sustainable potential of tuna was 4,176.54, with a maximum effort level of 8,047 Trips. This utilization rate is still low from the value of MSY and continues to decline this is due to the low value of fishing efforts.
Pengaruh Konsentrasi Larutan Garam Terhadap Karakteristik Sensori Produk Ikan Layang Asin Asap Jaitun Bahmid; Vanessa Natalie Jane Lekahena; Syahnul Sardi Titaheluw
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 1 No 01 (2019): Juli 2019
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v1i01.219

Abstract

Pengasapan ikan merupakan metode pengawetan ikan melalui penambahan senyawa kimia asap dan panas, sedangkan penggaraman ikan adalah pengawetan ikan dengan menambahkan garam pada jumlah tertentu dan dikeringkan. Kedua metode pengolahan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air pada ikan sehingga menghambat pertumbuhan mikroba. Kombinasi perlakuan pengaraman dan pengasapan akan menghasilkan produk ikan dengan daya awet yang lama, rasa dan aroma yang khas serta dapat langsung di konsumsi, perlakuan kombinasi ini jika diaplikasikan pada ikan layang akan menghasilkan produk ikan layang asin asap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan garam terhadap nilai evaluasi sensori ikan layang asin asap. Manfaat penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi pengembangan industri rumah tangga dan petani pengolahan hasil perikanan di Maluku Utara, khususnya pengolahan ikan layang asin asap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi larutan garam yang berbeda berpengaruh terhadap karakteristik sensori ikan layang asin asap pada nilai kenampakan, rasa dan konsistensi, tetapi tidak pada nilai aroma, jamur dan lendir. Berdasarkan karakteristik sensori terhadap ikan layang asin asap menunjukkan bahwa produk dengan perlakuan perendaman pada larutan garam 20% (LA4) adalah yang paling disukai dibandingkan produk lainnya baik dari nilai kenampakan, rasa dan konsistensi.
Jenis Produk Olahan Perikanan Unggulan di Kota Ternate M. Fatah Hi. Ambar; Umar Tangke; Syahnul S. Titaheluw; Aisyah Bafagih
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 4 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v4i1.714

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan dengan tujuan untuk menentukan produk olahan hasil perikanan unggulan di Kota Ternate. Metode dan prosedur pengambilan data yang dilakukan adalah survey, observasi lapangan dan wawancara yang kemudian dianalisis menggunakan metode skoring. Hasil penilitian didapat bahwa produk serundeng tuna merupakan produk olahan perikanan yang lebih unggul pertama di kota ternate berdasarkan hasil analisis menggunakan metode Bayes dengan kriteria nilai A₁ = 2 (stok terbatas dan ada produk saingan), A₂ = 2 (bahan baku tersedia dan harga bahan baku tinggi), A₃ = 2 (bahan baku tambahan stabil dengan harga murah), A₄ = 2 (tenaga kerja banyak, kurang membutuhkan skill dan upah rendah), A₅ = 2 (Mudah dalam pengolahan, penyimpanan dan distribusi), A₆ = 2 (Tidak memerlukan teknologi khusus), A₇ =2 (harga mahal), A₈ = 2 (ada nilai tambah dan keuntungan), A₉ = 1 (menghasilkan limbah yang banyak) dengan nilai gabung (NG) 1.90 kemudian produk unggulan kedua yaitu Abon Ikan Tuna dengan kriteria nilai A₁=2 (stok terbatas dan ada produk saingan), A₂=2 (bahan baku tersedia dan harga bahan baku tinggi), A₃=1 (bahan baku tambahan mahal dan ketersediaannya kontinu), A₄=2 (tenaga kerja banyak, kurang membutuhkan skill dan upah rendah), A₃=2 (Mudah dalam pengolahan, penyimpanan dan distribusi), A₆=2 (Tidak memerlukan teknologi khusus), A₇ =2 (harga mahal), A₈ = 2 (ada nilai tambah dan keuntungan), A₉ = 1 (menghasilkan limbah yang banyak) dengan nilai gabung (NG) 1.80.
Distribusi Parameter Oseanografi Dengan Hasil Tangkapan Ikan Pelagis Kecil Untuk Pemetaan Distribusi Daerah Potensial Penangkapan Di Perairan Teluk Weda Abdulharis Baharudin; Umar Tangke; Syahnul S Titaheluw
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 4 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v4i1.719

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variasi spasial dan temporal konsentrasi klorofil-a dan sebaran suhu permukaan laut di perairan Teluk weda kabupaten Halmahera Tengah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan menganalisis hubungan konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut dengan hasil tangkapan ikan pelagis di perairan Teluk Weda Kabupaten Halmahera Tengah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian empirik dengan metode eksperimental fishing, yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan penangkapan oleh nelayan. Proses pengambilan data primer berupa data posisi tangkap, jumlah hasil tangkapan, suhu permukaan laut dan klorofil-a dilakukan dilapangan pada saat operasi penangkapan berlangsung. Hasil penelitian di perairan teluk weda kondisi klorofil-a pada perairan teluk weda cukup fluktuatif pada bulan September 2020 sampai Februari 2021 dengan nilai rata-rata adalah 1.0 mg/m3, dan nilai terendah adalah 0.4 mg/m3 pada bulam Februari 2021 dan nilai tertinggi 1.8 mg/m3 pada bulan Oktober 2020. Jenis tangkapan ikan pelagis kecil yamg merupakan hasil tangkapan kapal KM. Panzer 01 diperairan teluk weda adalah terdiri dari ikan layang (Decapterus sp), tongkol (Euthynnus affinis) kembung (Rastreliger sp), dan selar (Selaroides sp). Komuditas tangkapan utama yang didaratkan adalah ikan layang yang merupakan spesies dominan dengan presentase mencapai 80-90% dari total hasil tangkapan.
Status terumbu karang dan ikan karang di perairan Sidodadi dan Pulau Tegal Provinsi Lampung Syahnul Sardi Titaheluw; Ira .
Aquahayati Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : Aquahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.483 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status terumbu karang dan ikan karang di perairan Sidodadi dan Pulau TegalProvinsi Lampung. Penelitian dilakukan di enam lokasi yang berbeda. Setiap lokasi mewakili berbagai aktivitas yang adadi wilayah tersebut. Stasiun 1 dan 2 mewakili aktivitas keramba jaring apung (KJA), Stasiun 3 mewakili aktivitas rekreasidan KJA, Stasiun 4 mewakili aktivitas rekreasi pantai, Stasiun 5 sebagai tempat persinggahan kapal-kapal nelayan, danStasiun 6 sebagai lokasi pengeboman ikan. Kondisi terumbu karang ditentukan dengan menggunakan metode transek garisdan data ikan karang diperoleh dengan metode pengamatan visual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitaspenangkapan ikan yang merusak merupakan penyebab utama kerusakan terumbu karang yang terjadi di perairan tersebut.Kerusakan terumbu karang berkorelasi positif dengan keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi ikan karang.Keberadaan keramba jaring apung (KJA) di Stasiun 2 dan 4 merupakan langkah positif dalam hal perlindungan terhadapekosistem terumbu karang oleh para pekerja melalui pengawasan terhadap ekosistem terumbu karang karena keberadaanmereka tersebut.
Status Terumbu Karang Dan Ikan Karang Di Perairan Sidodadi Dan Pulau Tegal Provinsi Lampung Syahnul Sardi Titaheluw
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.10.1.27-33

Abstract