La Ode Abdul Syukur, La Ode Abdul
Halu Oleo University

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PERENCANAAN GAME CENTER DI KENDARI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MORPHOSIS Rifai, Abdul Rafli; Syukur, La Ode Abdul
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Game atau permainan merupakan sesuatu hal yang tidak dapat terlepas dari kegiatan seseorang pada umumnya, baik sebagai hiburan, penghilang stress maupun hal lainnya. Video Games adalah salah satu alat atau perangkat yang digunakan dalam memainkan game tersebut. Seiring perkembangan jaman, kini dikenal game online yang banyak menyita perhatian dan minat bagi para pencinta game itu sendiri untuk terlibat dalam penggunaannya. Perkembangan game online yang semakin pesat menjadi sebuah fenomena yang hadir di Indonesia. Seakan tidak ingin ketinggalan, banyak masyarakat dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua seakan terhipnotis kedalamnya. Hal ini turut berdampak pada kegiatan yang hadir disekitarnya, menjadi lahan bisnis dalam memenuhi kebutuhan akan tuntutan para pengguna game tersebut. Metode yang digunakan dalam perancangan ini menggunakan analisa deskriptif yaitu mengumpulkan data, menyusun, menganalisa kemudian mengelompokkan data untuk ditarik kesimpulan sebagai dasar dari perancangan. Tema dari perancangan Game Center di Kendari ini yaitu Kaca pecah dengan menggunakan konsep Arsitektur Morphosis. Tema Kaca pecah yang dipakai ini diharapkan menjadi inovasi terbaru dalam sebuah perancangan karya arsitektur khususnya pada sebuah tempat pusat permainan dan hiburan sehingga dapat mencerminkan ekspresi spirit game nampak pada fasad dan interior dimana yang menjadi identitas dari tempat pusat permainan ini dimana penerapannya diciptakan melalui beberapa pendekatan tentang tema dan konsep yang dipakai.
PERENCANAAN STUDIO DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DENGAN PENDEKATAN GAYA ARSITEKTUR FUTURISTIK DI KENDARI Pangerang, Syafrian Adiguna; Syukur, La Ode Abdul
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desain Komunikasi Visual (DKV) merupakan kerangka pengiriman atau penerimaan pesan atau berita dalam bentuk yang dapat dipahami oleh indera penglihatan. Bahkan untuk pengembangan yang lebih lanjut karya-karya Desain Komunikasi Visual tidak hanya lagi menggunakan indera penglihatan sebagai media, akan tetapi sudah digabungkan dengan media lain seperti pendengaran, serta mempertimbangkan tanggapan atau manfaat bagi para penikmat karya tersebut.Di Sulawesi tenggara pada umumnya dan di Kota Kendari pada khususnya telah banyak berkembang komunitas-komunitas desain seperti Desain Grafis, Ilustrasi, sinematografi (videografi), fotografi, web desainer dan komunitas-komunitas yang lainnya. Akan tetapi komunitas-komunitas tersebut belum bisa berkolaborasi dan bahkan sangat konsumtif. Sehingga perlu adanya Perencanaan Studio Desain Komunikasi Visual yang dapat mempersatukan dan mengkolaborasikan komunitas-komunitas tersebut dalam satu wadah dan membuat kolaborasi dari komunitas-komunitas tersebut menjadi produktif.Studio merupakan tempat bekerja bagi pelukis, tukang foto, dan sebagainya[1]. Studio Desain Komunikasi Visual ini diharapkan dapat mewadahi minat dan bakat komunitas-komunitas desainer yang bernaung di bawahnya untuk menghasilkan karya-karya berkualitas dengan daya jual yang tinggi.Pada Studio Desain Komunikasi Visual ini menganut Gaya Arsitektur Futuristik sebagai penekanan terhadap langgam bangunan ini. Gaya arsitektur futuristik sendiri adalah anggapan media (majalah dan media-media online yang mengamati arsitektur tapi tidak memahami landasan teori arsitektur) tentang gaya arsitektur yang sangat modern yang muncul dan berkembang di abad 21 dengan landasan teori arsitektur Neo-Modernisme sebagai acuan teori dasarnya. Gaya ini sangat dibutuhkan sebagai tempat kerja desainer Desain Komunikasi Visual sebagai analogi perpindahan zaman dari zaman analog menuju zaman digital yang konon seni DKV ini adalah seni yang lahir di zaman digital tersebut karena hampir semua komponen karya DKV adalah hasil olahan digital.
ANALISIS ALIRAN ANGIN PADA ATAP MIRING MELALUI UJI SIMULASI FLOW DESIGN Amri, Siti Belinda; Syukur, La Ode Abdul
LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR Vol 4, No 2 (2017): December
Publisher : Department of Architecture, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.305 KB) | DOI: 10.26418/lantang.v4i2.23252

Abstract

Bidang penelitian tentang aliran angin pada bangunan sangat penting baik untuk perencanaan bangunan maupun pemukiman. Aliran angin yang mempengaruhi bangunan memiliki dampak pada ketahanan struktural terhadap angin. Penelitian dilakukan untuk mengetahui nilai drag coefficient atau gaya hambat terhadap angin yang dihasilkan pada atap miring dengan nilai sudut yang berbeda. Metode yang digunakan adalah dengan menguji model atap melalui simulasi CFD (Computational Fluid Dynamic) pada software Autodesk Flow Design. Hasil uji lima atap miring dengan nilai 0o, 15o, 30o, 45o, dan 60o menujukkan bahwa semakin besar sudut atap maka semakin besar luas bidang atap yang bersentuhan dengan aliran angin datang, hal ini sejalan dengan nilai average drag coefficient yang dihasilkan. Atap dengan sudut 60o memiliki luas bidang atap dan nilai average drag coefficient yang tertinggi diantara kelima sudut atap yang diuji, dengan nilai luas 72 m2 menghasilkan nilai average drag coefficient sebesar 1,4. Bangunan dengan nilai drag coefficient yang tinggi memiliki resiko kerusakan struktur yang tinggi akibat angin karena memiliki bentuk yang kurang aerodinamis.Kata-kata Kunci: aliran angin, atap miring, Flow Design, drag coefficient.ANALYSIS OF WIND FLOW PATTERN ON SLOPED ROOF USING FLOW DESIGN SIMULATIONThe field of research on wind flow on buildings is important for both building planning and planning a residential areas. Wind flow affecting the building has an impact on structural resistance to the wind. The study was conducted to find out the value of drag coefficient or drag force against the wind generated on the sloped roof with different angle values. The method applied by tested the roof model through CFD (Computational Fluid Dynamic) simulation through Autodesk Flow Design software. The test results of five sloped roofs with angle 0o, 15o, 30o, 45o, and 60o showed that the higher the angle of the roof, the larger the area of the roof in contact with the approaching wind flow. This is in line with the average drag coefficient value generated. The roof with an angle of 60o has a large roof area and the highest average drag coefficient among the five tested roof angles, with an area of 72 m2 yields and average drag coefficient of 1.4. Buildings with high drag coefficient value have a high risk of structural damage due to wind because it has a less aerodynamic shape.Keywords: wind flow, sloped roof, Flow Design, drag coefficient REFERENCESAutodeks Help (2015), Get Started With Autodesk Flow Design,  https://www.autodesk.com/products/flow-design/overview (diakses tanggal 5 November 2017)Bhandari NM, Krishna P. (2011) An Explanatory handbook on proposed IS- 875 (Part 3): Wind loads on buildings and structure. IITK-GSDMA Project on Building Codes.Boutet, T. (1987). Controlling Air Movement. New York: McGraw Hill.Chung, TJ., (2010), Computational Fluid Dynamic. Cambridge: Cambidge University Press.Driss, S., Driss, Z., & Kammoun, I. K. (2014). Impact of Shape of Obstacle Roof on the Turbulent Flow in a Wind Tunnel. American Journal of Energy Research, 90-98.Groat, Linda N., David Wang (2002), Architectural Research Methods, New York: John Wiley and Sons.Guirguis, N., El-Aziz, A. A., & Nassief, M. (2007). Study of wind effects on different buildings of pitched roofs. Desalination, 190–198.Lechner, N. (2007). Heating, Cooling, Lighting: Metode Desain untuk Arsitektur. Jakarta: Rajawali.Lippsmeier, G. (1997). Bangunan Tropis. Jakarta: Erlangga.Mujiasih, S., & Primadi S.T., (2014), Analisis Kejadian Puting Beliung Tanggal 11 Desember 2013 di Wilayah Denpasar Bagian Selatan–Bali, Prosiding Workhop Operasional Radar dan Satelit Cuaca, Jakarta: BMKG.Stathopoulos and B.A. Baskaran, (1996) “Computer simulation of wind environmental conditions around buildings”, Engineering Structures, 18(11), 876-885.Szokolay, N. V. (1980). Environmental Science Handbook. New York: Wiley.Tominaga, Y., Akabayashi, S., Kitahara, T., & Arinami, Y. (2015). Air flow around isolated gable-roof building with different roof pitches: Wind Tunnel experiments and CFD Simulation. Building and Environment, 204-213.
PERENCANAAN GALERI FOTOGRAFI DI KENDARI Muliani Kasim, Ulfa Septia; Syukur, La Ode Abdul
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (992.835 KB)

Abstract

Di Indonesiakhususnya kota-kota besar,perkembanganfotografitampakdengansemakinbanyaknyajumlahpenggemarfotografi dan tumbuhnyaklub-klub fotografi.Namun tumbuhnya klub-klub fotografi tidak hanya terbentuk di kota-kota besar di Indonesia, namun juga merambah di kota Kendari.Namun di kota Kendari belum memiliki sebuah wadah yang dapat memfasilitasi perkembangan fotografi, sehingga para pecinta dan penikmat fotografi sulit untuk menemukan sebuah tempat yang layak untuk memamerkan ataupun menikmati hasil karya dari fotografi.Perencanaan Galeri Fotografi di Kendari adalah sebuah wadah yang dapatmendukungperkembangan duniafotografisecaralebihprofessional dan memilikiaspek-aspek  pendukung seperti sarana  pameran, edukasidansarana  komersialserta dapat menampung segala aktivitas yang berhubungan dengan fotografi.Bangunan ini akan memberikan wisata untuk menikmati hasil karya fotografi, sarana komersial dan studio foto outdoor sebagai penunjang dari edukasi. Kata Kunci : galeri fotografi, wadah, fasilitas
PUSAT PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK DI KENDARI ARSITEKTUR EKOLOGI Rahmat, Rahmat; Syukur, La Ode Abdul
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKDalam mengecilkan atau mengabaikan kreativitas, kita hambat perkembangan aspek dasar kemampuan berekspresimanusia. Tiap anak berpotensi jadi seniman, musisi, penulis, atau penemu, jika minatnya menggiring demikian dan jikaorang tua dan guru mendukungnya ketimbang mengekang dorongan ini. Kenyataan bahwa sedikit orang jadi senimanmerupakan bukti rendahnya prioritas masyarakat bagi kreativitas dan tingginya prioritas bagi keseragaman [1]. Disampingitu pula Anak-anak layak untuk mendapatkan sebuah lingkungan sehat untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusiayang utuh baik secara jasmani dan rohani. Dikota kendari khususnya tingginya angka kelahiran anak dan minat anakterhadap Pendidikan Anak Usia Dini, dan sebagian lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dikota kendari masih kurangdalam hal sarana dan prasarana yang tidak berimbang terhadap program layanan yang dibuat, sehingga Konseppembelajaran yang dibuat terkesan monoton. Demikian adanya Pusat pengembangan kreativitas anak di Kendari ditunjangdengan fasilitas yang memenuhi standar, memadai, dan sesuai dengan metode belajar yang ideal bagi anak dengan programlayanan terdiri dari Taman penitipan anak ( bayi usia 3 bulan-2 tahun), Kelompok bermain (anak usia 2-4 tahun), Tamankanak-kanak (anak usia 4-6 Tahun), dan ditunjang dengan Creative school ( anak usia 2-6 tahun). Konsep pembelajaranmenekankan lebih pada kreativitas anak, budaya, dan lingkungan yang ramah sebagai pembelajaran terhadap alam.Pendekatan Arsitektur Ekologi digunakan sebagai metode pendekatan desain. Konsep arsitektur ekologi diharapkan dapatmampu menyatukan ruang dan alam sebagai kawasan hijau diantara pembangunan dan menghadirkan lingkungan fisikyang ramah tehadap anak-anak. Disamping itu pula agar anak sadar terhadap lingkungan fisik di sekitar mereka. Energi danpikiran mereka lebih disalurkan ke lingkungan alami sebagai proses pendidikan.Kata Kunci : Kreativitas, Anak, Arsitektur Ekologi, Kendari.
PENERAPAN GAYA ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA GEDUNG PUSAT MUSIK DI KOTA KENDARI Suharyadi, Anggi; Kadir, Ishak; Syukur, La Ode Abdul
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTujuan dari Perancangan Gedung Music Center adalah sebagai wadah untuk mengapresiasi para musisilokal serta meningkatkan minat dan potensi masyarakat Kendari terhadap musik yang di desain denganmemperhatikan fungsi, kebutuhan dan pelaku kegiatan dalam bangunan yang direncanakan. Metode penelitianyang digunakan untuk mendapatkan informasi dalam perencanaan ini adalah metode kualitatif yaknimelakukan teknik wawancara langsung dan melakukan riset melalui jurnal-jurnal dan artikel yangberhubungan dengan perencanaan ini. Hasil dari penelitian ini adalah lokasi tapak berada diantara Jl. BrigjendMadjied Joenoes dan Jl. Antero Hamra dengan luas tapak ±3,50 Ha. Kebutuhan ruang bangunan Music Centerterdiri dari 2 ruang utama yakni concert hall serta ruang kelas dan terdapat ruang penunjang yakni studiomusik,studio rekaman,toko penjualan alat musik, perpustakaan dan ruang pengelola. Bentuk dasar bangunanmerupakan hasil transformasi dari 3 bentuk dasar yakni persegi,segitiga dan lingkaran sedangkan tampilanbangunan dibuat terlihat menanjak yang merupakan sebuah penggambaran semangat dan juga harapan bagimusisi lokal. Prinsip-prinsip pendekatan Arsitektur Kontemporer dalam perencanaan ini yakni denganmanghadirkan facade bangunan yang ekspresif dan dinamis serta optimalisasi cahaya alami yang masuk kebangunan dengan menerapkan jendela besar dan skylight menggunakan material kaca namun tetapmemperhatikan fungsi ruang pada bangunan.Kata Kunci: Music center, kontemporerABSTRACTThe purpose of designing the Music Center Building is as a forum for appreciating local musicians andincreasing the interest and potential of the Kendari community towards music that is designed by taking intoaccount the functions, needs and actors of activities in the planned building. The research method used toobtain information in this planning is a qualitative method, namely conducting direct interview techniquesand conducting research through journals and articles related to this planning. The result of this research isthat the site is located between Jl. Brigjend Madjied Joenoes and Jl. Antero Hamra with a footprint area of ±3.50 Ha. The space needed for the Music Center building consists of 2 main rooms, namely a concert hall andclassrooms and there are supporting rooms, namely a music studio, recording studio, musical instrumentsales shop, library and management room. The basic shape of the building is the result of the transformationof 3 basic shapes, namely squares, triangles and circles, while the appearance of the building is made to lookupward which is a depiction of the spirit and hope of local musicians. The principles of the ContemporaryArchitecture approach in this planning are by presenting an expressive and dynamic building façade andoptimizing the natural light that enters the building by applying large windows and skylights using glassmaterial but still paying attention to the space function of the building.Keywords: Music center, contemporary
PENERAPAN KONSEP RUANG PUBLIK PADA PERENCANAAN PUSAT PERTUNJUKAN SENI DI KOTA KENDARI Fajri, Dini Al; Noraduola, Dwi Rinnarsuri; Syukur, La Ode Abdul
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPada dasarnya manusia mempunyai kemampuan dan kepekaan terhadap keindahan dan dengan naluriyang dimilikinya manusia mewujudkan keindahan tersebut melalui karya seni. Dalam suatu batasan yangsempit, pertunjukan kesenian seperti seni tari, seni teater dan seni musik sudah semakin kurang diminati olehmasyarakat, apalagi bagi kaum milenial. Kemungkinan itu disebabkan karena mereka sibuk dengan sosialmedia dan bermain game online. Disamping itu masih banyak produk perancangan arsitektur yang belumbegitu memikirkan ruang publik. Desain yang ingin diterapkan mempunyai strategi untuk menarik pengunjungagar masuk kedalam bangunan melalui desainnya yang membuat pengunjung secara tidak langsung dapatberinteraksi dengan seni. Dengan membuat sebuah akses ditengah bangunan. Serta menciptakan sebuah ruangterbuka dengan ornamen yang dapat mencerminkan citra bangunan arsitekturnya yang dapat menarikmasyarakat untuk berkunjung. Fenomena itulah yang melatarbelakangi pemikiran penulis untuk melakukanpenelitian terhadap pembangunan gedung pertunjukan seni dengan pendekatan ruang publik. Denganmenggunakan pendekatan ruang publik diharapkan masyarakat khususnya kaum milenial, dapat mengunjungiruang publik di area gedung pertunjukan sehingga perlahan-lahan akan menimbulkan keinginan untuk masukke dalam gedung pertunjukan.Kata Kunci: Pertunjukan Seni, Ruang Publik, Kota KendariABSTRACTBasically, humans have the ability and sensitivity to beauty and with their instincts, humans manifest this beautythrough works of art. Within a narrow boundary, art performances such as dance, theater and music are less and lessattractive to the public, especially for millennials. Maybe it's because they are busy with social media and playing onlinegames. Besides, there are still many architectural design products that have not really thought about the public space. Thedesign that wants to be applied has a strategy to attract visitors to enter the building through its design that makes visitorsindirectly interact with art. By making an access in the middle of the building. As well as creating an open space withornaments that can reflect the image of the architectural building that can attract people to visit. This phenomenon is thebackground of the author's thought to conduct research on the construction of an art performance building with a publicspace approach. By using a public space approach, it is hoped that the community, especially millennials, can visit publicspaces in the performance building area so that it will slowly cause the desire to enter the performance building.Keywords: Performing Art, Public Space, Kendari City
PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR MODERN PADA PERENCANAAN SIRKUIT DRAG BIKE DI KOTA KENDARI Alimin, Alimin; Syukur, La Ode Abdul; Rosyidah, Sitti
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTujuan Perencanaan sirkuit Drag Bike ini untuk mewadahi dan mengembangkan hobi dan minat anak muda dalamdunia otomotif agar lebih terarah sehingga tidak ada lagi balap liar dijalan raya. Metode yang digunakan untukmemperoleh data dan informasi mengenai penelitian tentang sirkuit drag bike dengan melakukan wawancara denganbeberapa pembalap dan melalui beberapa jurnal dan artikel tentang Drag Bike. Penelitian ini mampu menghasilkan lokasitapak,pola ruang, besaran tiap ruang ,analisa lokasi mengenai dampak sirkuit didaerah sekitar bentuk tampilan bangunandiambil dari Transformasi bentuk yang pada nantinya bisa menghadirkan keragaman dalam Perancangan Sirkuit Drag Bikedi Kota Kendari, dimana salah satu komponen dalam mesin sebagai acuan utama dalam kecepatan sehingga dihadirkandalam sebuah desain bangunan dengan proses perubahan kecepatan dari pelan ke cepat dapat menghasilkan pergantianbentuk dalam proses desain. Arsitektur modern diterapkan pada bentuk bangunan yang akan menampung seluruh kegiatanyang berlangsung dalam balapan Drag Bike. Konsep dasar yang ingin diterapkan pada perancanaan sirkuit Drag Bikedengan pendekatan Arsitektur Modern, yaitu perkembangan arsitektur dimana ruang menjadi objek utama.Kata kunci : Sirkuit balap , drag bike, arsitektur modern.ABSTRACTThe purpose of this Drag Bike circuit planning is to accommodate and develop the hobbies and interests of youngpeople in the automotive world so that they are more focused so that there is no more wild racing on the road. The methodused to obtain data and information about research on the drag bike circuit by conducting interviews with several racersand through several journals and articles about Drag Bike. This research is able to produce site locations, spatialpatterns, the magnitude of each space, location analysis of the impact of the circuit in the area around the appearance ofthe building taken from the shape transformation which in turn can present diversity in the Drag Bike Circuit design inKendari City, where one of the components in the engine as The main reference in speed so that it is presented in abuilding design with a process of changing speed from slow to fast can result in a change of shape in the design process.Modern architecture is applied to the form of a building that will accommodate all activities that take place in the DragBike race. The basic concept that wants to be applied to the Drag Bike circuit planning with the Modern Architectureapproach, namely the development of architecture where space is the main object.Keywords: Race circuit, drag bike, modern architecture.
PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR EKOLOGI PADA SEKOLAH ALAM DI KOTA KENDARI Wardahni, Mahdiya Zulfa; Riyanti, Hapsa; Syukur, La Ode Abdul
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK (Blank 10)Sekolah alam adalah sekolah dimana alam digunakan sebagai media dan suasana belajar yang diciptakan pun sangat nyaman, sehingga anak-anak bebas bereksplorasi untuk menjawab semua rasa ingin tahu mereka. Salah satu pendekatan yang sesuai dengan sekolah alam yaitu arsitektur ekologi. Arsitektur ekologi adalah pembangunan berwawasan lingkungan, di mana memanfaatkan potensi alam semaksimal mungkin. Arsitektur ekologi merupakan pendekatan yang tepat dengan konsep sekolah alam yang mencoba menghadirkan metoda perancangan yang berbasis pada alam. Oleh karena itu, melalui perencanaan sekolah alam dengan pendekatan arsitektur ekologi ini diharapkan dapat meningkatkan minat siswa untuk lebih interaktif dalam proses pembelajaran dengan suasana yang menyenangkan dan berbeda dengan proses pembelajaran pada umumnya dan dapat memberikan pemahaman serta tingkat kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan alam sekitar. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan diantaranya, analisis berdasarkan survey langsung serta wawancara untuk mendapatkan data-data berkaitan dengan eksisting dan data-data yang berkaitan dengan judul perancangan. Sedangkan untuk merumuskan konsep perancangan sekolah alam dengan pedekatan arsitektur ekologi menggunakan analisis dengan studi literature dan juga teori-teoi pendukung. Hasil dari penelitian ini adalah lokasi perancangan yang didapat melalui beberapa alternative terpilih sehingga hasil akhir lokasi yang terpilih yaitu terletak pada jalan poros nanga-nanga, kecamatan poasia, kota kendari. Selain itu bangunan sekolah alam ini didesain untuk meningkatkan proses pembelajaran peserta didik, dengan memberikan konsep yang interaktif bagi siswa dimana memberikan ruang yang mampu mengekspor kreatifitas siswa dan kebebasan siswa berpikir agar mereka merasa tidak terkekang.  Mendesain ruang yang berhubungan dengan alam merupakan salah satu solusi yang ampuh, dimana dapat mengurangi tingkat stress pada peserta didik dibandingkan dengan pembelajaran di dalam ruangan. Selain itu desain sekolah alam juga menerapkan prinsip-prinsip arsitektur ekologi Kata kunci : perencanaan, sekolah alam, ekologi. [Blank 11]ABSTRACT(Blank 10)Nature School is a school where nature is used as a medium and the learning atmosphere created is also very comfortable, so children are free to explore to answer all their curiosity. One approach that is in accordance with the School of Nature is ecological architecture. Ecological Architecture is an environmentally sound development, which utilizes natural potential as much as possible. Ecological architecture is the right approach to the concept of natural schools that try to present design methods based on nature. Therefore, through the planning of the Nature School with an Ecological Architecture Approach, it is expected to increase students' interest to be more interactive in the learning process with a pleasant and different atmosphere from the learning process in general and can provide understanding and a high level of concern for the natural environment. In this study, the methods used include analysis based on direct surveys and interviews to obtain data relating to the existing and data relating to the design title. Whereas to formulate the design concept of the Nature School with the approach of Ecological Architecture using analysis with literature studies and also supporting theories. The results of this study are the location of design obtained through several alternatives chosen so that the final result of the selected location is located on the Nanga-nanga axis road, Poasia District, Kendari City. In addition, this natural school building is designed to improve the learning process of students, by providing an interactive concept for students which provides space that is able to export students' creativity and the freedom of students to think that they feel unfettered. Designing space related to nature is one of the most effective solutions, which can reduce stress levels in students compared to indoor learning. Besides that the design of the School of Nature also applies the principles of Ecological Architecture. [Blank 10]Keywords: planning, school of nature, ecology. 
RENCANA TINDAK PENANGANAN INFRASTRUKTUR KAWASAN PANTAI KABUPATEN MUNA BARAT Syukur, La Ode Abdul
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPengembangan kawasan tepian pantai yang sudah ada (kawasan Tondasi sampai Kawasan Pajala) belum terlalu berhasil menjadikan kawasan tepian pantai tersebut sebagai kawasan Mix Use yang terangkai-menerus dan saling menunjang baik untuk kepentingan ekonomi maupun kepentingan ruang untuk masyarakat luas, sehingga pada umumnya keindahan pantai tidak dapat diakses dan dinikmati secara langsung oleh masayarakat dan cenderung terkotak-kotakan dalam bentuk kepemilikan pribadi. Tujuan dari penulisan yaitu memvisualisasikan penanganan infrastruktur kawasan pantai guna meningkatkan fungsi kawasan terhadap aspek lingkungan, ekonomi, serta fungsi kawasan waterfront. Penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi tahap survey dan pengumpulan data, tahap analisis dan kajian aspek makro infrastruktur kawasan pantai, tahap penyusunan konsep penanganan infrastruktur, serta tahap pembahasan desain blok kawasan pantai. Konsep visual rencana tindak penanganan infrastruktur kawasan pantai di Kabupaten Muna Barat yaitu dengan menyediakan beberapa fasilitas berdasarkan karakteristik kawasan dan aktifitas yang diperuntukan bagi kepentingan pengguna. Fasilitas yang disediakan bersifat rekreatif yang dilengkapi dengan elemen pendukungnya. Kata Kunci: Kawasan pantai, penanganan infrastruktur ABSTRACTThe development of the existing coastal areas (the Tondasi area to the Pajala area) has not been very successful in making the coastal area a mix use area which is continuous and mutually supporting both for ecomonic and spatial interests for the wider community, so that generally the beauty of the beach is not can be accessed and enjoyed directly by the community and tend to be fragmented in the form of private ownership. The purpose of this writing is to visualize the handling of coastal are infrastructure in order to improve the areas function on environmental, economic, and waterfront area functions. The study uses a qualitative research model. The stages of the research carried out include the survey and data collection stage, the analysis stage and study of the macro aspects of coastal area infrastructure, and the stage of discussing the design of the coastal block design.  The visual concept of the action plan for the handling of coastal infrastructure in west Muna Regency, namely by providing several facilities based on the characteristics of the area and activities intended for the benefit od users. The facilities provide are recreational, complet with supporting elements. Keywords: coastal area, infrastructure handling Â