Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Praktik Budidaya Padi Ladang Masyarakat Suku Tolaki di Desa Mata Wolasi Kecamatan Wolasi Kabupaten Konawe Selatan Iriyanto, Eri; Widayati, Weka; Taridala, Sitti Aida Adha
Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Department of Agribusiness Halu Oleo University Kendari Southeast Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.05 KB) | DOI: 10.33772/jimdp.v4i1.6408

Abstract

This research was motivated by the problem of low productivity of paddy fields cultivated by Tolaki in the village of Mata Wolasi. The purpose of this study was to determine the activities undertaken during the production process carried out. Research carried out in July 2017. Types of data used were primary data and secondary data. Data analysis was used by descriptive qualitative. The results showed that the practice of dryland paddy cultivation Tolaki community in District Wolasi done with traditional tools and tools ranging from land processing to harvest. Processing of land, planting, and harvesting was done in mutual assistance, while weed cleaning and plant pest control were done by farmer and farmer's wife. The cultivation time was done for one to four months, planting done one day, weed cleaning is done for one month and harvest is done for two to three days. The practice of paddy field cultivation by Tolaki community doesn’t use fertilizer and not in accordance with a recommended suggestion.
Kajian Risiko Bencana Kebakaran Permukiman Di Kecamatan Mandonga Kota Kendari Nining, Wa Ode; Widayati, Weka; Harimudin, Jamal
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 1, No 2 (2017): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.075 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v1i2.6345

Abstract

Studi kajian risiko bencana kebakaran risiko di Kecamatan Mandonga dilakukan untuk mengetahui tingkat ancaman, tingkat kehilangan, tingkat kapasitas dan tingkat risiko bencana kebakaran pemukiman. Variabel yang digunakan adalah kepadatan pemukiman, pola pemukiman, jenis atap rumah tinggal, lebar pintu masuk permukiman, kualitas atau kondisi pintu masuk pemukiman, frekuensi historis insiden kebakaran pemukiman, dampak dari kerugian ekonomi, korban meninggal, yang terluka, kepadatan penduduk, kelompok rentan, Produk Domestik Bruto (PDB), dan resistensi terhadap permukiman bencana kebakaran. Hasil penilaian risiko bencana terdiri dari 2 bagian, yaitu peta risiko bencana dan penilaian risiko bencana. Peta risiko bencana diperoleh dengan menganalisis data spasial dalam aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa sebanyak 198 blok permukiman penelitian di Kabupaten Mandonga (total luas 1.594.448,2 m2) berada pada tingkat ancaman rendah, kerugian pada tingkat sedang, daerah sedang tigkat kapasitas, sehingga blok 198 seperti permukiman memiliki tingkat risiko yang moderat terhadap bencana kebakaran. Terdapat 39 blok permukiman lainnya (luas 976.220,93 m2) berada pada tingkat ancaman, tingkat kerugian yang tinggi dan kapasitas wilayah yang tinggi, sehingga blok permukiman 39 memiliki tingkat risiko yang tinggi terhadap permukiman bencana kebakaran.Kata Kunci: Bencana Banjir, Resiko, Kota BaubauDOI : 10.5281/zenodo.2658818
Analisis Potensi Lapangan Kerja Di Kota Baubau Mey, Djafar; Fitriani, Fitriani; Sahar, Safrudin; Widayati, Weka
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 2, No 1 (2018): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.933 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v2i1.6351

Abstract

Potensi lapangan kerja diperlukan untuk menentukan dan mengetahui jumlah penawaran dan permintaan tenaga kerja sehingga dapat diketahui tingkat potensi lapangan kerja di Kota Baubau. Teknik analisis yang digunakan yaitu menggunakan Location Quotient (LQ) dan Elestisitas Kesempatan Kerja. Hasil dari penelitian yaitu Lapanga usaha yang dapat menjadi pertimbangan untuk meningkatkan jumlah lapangan kerja yaitu sektor atau lapangan usaha pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makanan minuman, lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi, lapangan usaha real estate,  lapangan usaha jasa pendidikan, jasa kesehatan dan kegiatan sosial dan jasa lainnya. Daya serap tenaga kerja dibeberapa sektor atau lapangan usaha di kota Baubau terlihat bahwa lapangan usaha industri pengolahan, listrik, gas dan air minum, bangunan, perdagangan dan keuangan merupakan lapangan usaha yang dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja dibandingkan dengan sektor lainnya.Kata Kunci : Potensi, Lapangan Kerja, BaubauDOI : 10.5281/zenodo.2667843
Evaluasi Sumber Daya Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Pangan Berbasis Spasial Di Kecamatan Parigi Kabupaten Muna Ratna, Ratna; Widayati, Weka; Sawaludin, Sawaludin
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 3, No 1 (2019): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.351 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v3i1.6363

Abstract

Kecamatan Parigi Kabupaten Muna terus mengalami perkembangan yang cukup bagus. Oleh sebab itu  adanya evaluasi sumberdaya tanaman pangan berupa padi dan jagung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sumberdaya lahan untuk pengembangan tanaman pangan dan memetakan dimana adanya lahan tanaman pangan berupa padi dan jagung. Parameter yang digunakan dalam penelitian meliputi parameter utama dan parameter pendukung. Parameter utama yang dimaksud adalah  parameter jenis tanah, curah hujan, kemiringan lereng, drainase dan teksur tanah. Sedangkan parameter pendukung yang dimakasud adalah analsis kimia dan fisik. Metode analisis yang digunakan untuk mengevaluasi tanaman  pangan Kecamatan adalah metode analisis skoring ,maching  dekspritif dan analisis laboratorium. Hasil analisis menunjukkan evaluasi tanaman  pangan memiliki kelas sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2), sesuai marjinal (S3), tidak sesuai (N) dan  tanaman berupa padi tersebar di tiga desa yaitu  Desa Wakumoro, La Tampu dan La Bulu-Bulu sedangkan untuk jagung semua desa ada seperti Desa Parigi, Kolasa, Kelurahan Wakumoro, Walambeno Wite, Warambe, La Iba, La Tampu, La Bulu-Bulu, Wasolangka, Wakumoro, dan Wapuaale karena sudah menjadi makan pokok utama untuk kebutuhan sehari-hari.Kata Kunci:  Evaluasi Sumberdaya, Lahan, Tanaman PanganDOI : 10.5281/zenodo.3354774
Analisis Spasio Temporal Sebaran Permukiman di Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe Nurvyana, Lola; Widayati, Weka; Harimudin, Jamal
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 3, No 2 (2019): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.453 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v3i2.9263

Abstract

Terdapat keterkaitan erat antara aktivitas penduduk dengan lahan permukiman, sehingga lahan permukiman  bersifat sangat dinamis. Pertumbuhan penduduk secara umum membutuhkan ketersediaan lahan, baik untuk tempat tinggal maupun fasilitas untuk usaha.Tujuan dari penelitian ini antara lain: (1) untuk mengetahui pola sebaran permukiman didaerah Kecamatan Unaaha dari tahun 2014-2018;  (2) untuk mengetahui faktor fisik dan faktor non fisik  yang mempengaruhi pola sebaran permukiman di Kecamatan Unaaha. Metode penelitian ini yaitu, metode kuantitatif. Hasil penelitian antara lain: (1) pola sebaran permukiman di Kecamatan Unaaha yaitu mengelompok (Kel. Wawonggole, Kel. Tuoy, Kel. Latoma, Kel. Tumpas, Kel. Puunaha, Kel.Asambu dan Kel.Unaaha) dan acak (Kel.Asinua, Kel. Ambekaeri, Kel. Tobeu, Kel. Arombu, Kel. Inolobunggadue); (2) faktor yang paling berpengaruh terhadap perkembangan permukiman di Kecamatan Unaaha, yaitu faktor fisik berupa kemiringan lereng. Kata Kunci: Pola, Permukiman, Spasio TemporalDOI : 10.5281/zenodo.3607172
Pemetaan Komponen Ekosistem Untuk Pengembangan Edu-Ekowisata (Studi Kasus : Kebun Raya Universitas Halu Oleo) Rahayu, Sry; Widayati, Weka; Indriasary, Anita
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 2, No 1 (2018): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.613 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v2i1.6352

Abstract

Pemetaan Komponen Ekosistem untuk pengembangan Edu-ekowisata di Kebun Raya UHO merupakan kegiatan pemetaan komponen ekosistem yang dapat dilakukan dengan menggunakan survey topografi, teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis, Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dalam menganalisis data untuk pengembangan Edu-Ekowisata. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2017 sampai dengan Januari 2018, dengan lokasi di Kebun Raya UHO, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Pada penelitian ini komponen ekosistem yang akan di identifikasi (dipetakan) antara lain: peta sebaran flora dan peta koleksi tumbuhan dikebun raya UHO. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, Hasil topografi diperoleh menggunakan data pengukuran theodolit untuk peta kontur. Identifikasi jenis flora menggunakan Sistem Informasi Geografis dengan memanfaatkan data hasil pengukuruan lapangan. Komponen ekosistem yang potensial untuk dikembangkan di kebun raya UHO yaitu wisata flora dan wisata alam.  Wisata flora meliputi tumbuhan endemik Sulawesi yang berada di beberapa di daerah  Sulawesi Tenggara. Wisata Alam meliputi kenampakan alamiah bentang lahan di Kebun raya UHO yang berpotensi dikembangkan menjadi tracking flora Kata Kunci : Edu-Ekowisata, Kebun Raya UHO, Komponen Ekosistem, PemetaanDOI : 10.5281/zenodo.2667845
Pemetaan Sumber Air Baku Kawasan Karst Di Desa Wawotimu Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi Edisman, Edisman; Widayati, Weka
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 2, No 2 (2018): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.663 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v2i2.6358

Abstract

Pemetaan Sumber Air Baku khususnya Wilayah Desa Wawotimu Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi sangat penting mengingat manfaat yang diperoleh dari keberadaan Sumber Air Baku Kawasan Karst tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Memetakan sumber air baku yang terdapat di Desa Wawotimu, (2) Mengetahui karakteristik dan potensi fisik-nonfisik sumber air baku di kawasan karst yang terdapat di Desa Wawotimu, (3) Bagaimana pertimbangan masyarakat Desa Wawotimu dalam menggunakan sumber air baku. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Adapun metode pengambilan data meliputi observasi lapangan untuk mengetahui keberadaan sumber air baku serta mendeskripsikan karakteristik dan potensi fisik-nonfisik sumber air baku di kawasan karst Desa Wawotimu Kecamatan Tomia Timur, yang bertujuan untuk menggambarkan pemetaan sumber air baku berdasarkan potensi fisik-nonfisik, selain itu digunakan metode wawancara mengenai pertimbangan masyarakat Desa Wawotimu dalam menggunakan sumber air baku. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemetaan sumber air baku kawasan karst di Desa Wawotimu Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi memiliki lima sumber air baku dan yang paling luas yaitu sumber air baku hendaopa sekitar 13.938m2, dari kelima sumber air baku yang terdapat di Desa Wawotimu Kecamatan Tomia Timur bisa dikonsumsi oleh warga setempat dan masyarakat Desa Wawotimu menggunakan sumber air baku dhondo karena sumber airnya yang jernih dan bersih dan aksebilitasnya yang mudah dijangkau oleh warga Desa Wawotimu.Kata Kunci : Air Baku, Kawasan KarstDOI : 10.5281/zenodo.3354732
Pola Spasial Persebaran Tingkat Kerentanan Wilayah Terhadap Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Kasus Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara Mizan, Rahmat azul; Widayati, Weka; Harimudin, Jamal
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 1, No 1 (2017): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1334.95 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v1i1.6338

Abstract

Kota Baubau merupakan enam Kabupaten/Kota yang menjadi daerah dengan tingkat kasus demam berdarah tertinggi salama periode 2010 sampai 2014.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pola kejadian demam berdarah dengue dan sebaran tingkat kerentanan wilayah terhadap penyakit demam berdarah dengue di Kota Baubau. Jenis penelitian ini adalah deskriptif-kuantitatif yang berbasis penginderaan jarak jauh dan sistem informasi geografi berdasarkan proses observasi, interpretasi citra satelit dan pemberian skor terhadap variabel penelitian yang terdiri dari penggunaaan lahan, kepadatan permukiman, pola permukiman, kepadatan penduduk, jangkauan terbang nyamuk infektif, curah hujan, suhu udara dan kelembaban udara. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tetangga terdekat (analysis nearest neighbor) dan analis tumpang susun (overlay). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola kejadian demam berdarah dengue di Kota Baubau terjadi secara mengelompok (clustered) dengan nilai indeks 0,371705. Pengelompokan kasus demam berdarah terjadi di 4 kecamatan yaitu Kecamatan Wolio, Murhum, Betoambari dan Kecamatan Batu Puaro.  Secara umum Kota Baubau dikategorikan rentan terhadap penyakit demam berdarah dengue dengan persentase luas wilayah rentan dan sangan rentan sebesar 22,91% dan 15,61%. Sebaran kerentanan wilayah terhadap penyakit demam berdarah dengue dengan kategori tinggi ditemukan pada Kecamatan Wolio, Kecamatan Murhum, Kecamatan Betoambari dan Kecamatan Batu Puaro.Kata Kunci:Pola Spasial, Persebaran, Tingkat Kerentanan, DBDDOI : 10.5281/zenodo.2658155
Pemodelan Sistem Komunikasi Pembangunan Pertanian Berbasis Cyber Extention Di Kabupaten Kolaka Zaitun, Zaitun; Widayati, Weka; Rianda, La; Husain, Najib
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL PANGAN DAN PERKEBUNAN (Realitas Pangan dan Perkebunan saat ini dan Prospe
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/11342

Abstract

Cyber extension merupakan sistem informasi penyuluhan pertanian melalui media internet yang dibangun untuk mendukung penyediaan materi penyuluhan dalam memfasilitasi proses pembelajaran agribisnis pelaku utama dan pelaku usaha agar berdaya saing.Penelitian ini bertujuan untuk (1) MenganalisisKerangka konseptual model cyber extention,(2) Menganalisis model adopsi pengelolaan sistem komunikasi pembangunan  pertanian berbasis cyber extention  yang spesifik.  Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kolaka.  Informan 6 orang dari  BP4K, pengguna 20 orangdi 3 Kecamatan. Metode analisis yang digunakan adalah qualitative research.  Hasil penelitian menunjukan secara kualitatif model terapan cyber extention di Kabupaten Kolaka mengacu dari Kementan. Secara aplikatif di lapangan mengalami perubahan sistem, admin level 4 membagi admin di tiap Kecamatan untuk memudahkan perolehan data dan informasi ke cyber extention pusat, hal ini terjadi sebab (1) luasnya cakupan daerah penyuluhan pertanian yang tersebar di Kabupaten Kolaka dan banyaknya sumber data; (2) infrastruktur dan sarana-prasarana (rendah/kurang stabilnya pasokan listrik dan keterbatasan jaringan koneksi internet atau infrastruktur komunikasi, dana Pemda terbatas); (3) Keterbatasan Sumber Daya Manusia (Kompetensi admin yang tidak sesuai dengan bidang kerja teknologi komunikasi informasi, kurangnya kemampuan narasi menulis informasi dalam sebuah berita informatif); (4) Kebijakan yang sering berubah akibat pergantian pucuk kepemimpinan di BP4K. Hasil analisis berdasarkan kriteria pengelolaan sistem komunikasi pembangunan pertanian berbasis cyber extention aplikatif di Kabupaten Kolaka tidak berkualitas, disebabkan kurangnya kepercayaan untuk kemandirian dalam melaksanakan pengelolaan sistem komunikasi penyuluhan pertanian dari pusat ke pihak pengelola BP4K di Kabupaten Kolaka.
Analisis Degradasi Hutan Mangrove di Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi Insani, Wa Ode Nur; Widayati, Weka; Sawaludin, Sawaludin
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 4, No 1 (2020): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v4i1.11843

Abstract

Abstrak: Mangrove menjadi salah satu kekayaan alam yang dimiliki oleh Pulau Kaledupa di  Kabupaten Wakatobi.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pemetaan tingkat degradasi hutan mangrove di Kecamatan Kaledupa serta mengetahui faktor dan penyebabnya. Hasil penelitian ini adalah kecamatan Kaledupa tahun 2003 sampai 2018 telah terjadi degradasi hutan mangrove sebesar 125,75 Ha atau sebesar 19,65%. Degradasi hutan mangrove terbesar terjadi di daerah Lewuto sampai Ambeua dengan tingkat degradasi sebesar 44,09 Ha atau sebesar 26,89% dan degradasi hutan mangrove terkecil terjadi di daerah Horuo dengan tingkat degradasi sebesar 16,14 Ha atau sebesar 14,09%. Faktor dan penyebab degradasi hutan mangrove di Kecamatan Kaledupa adalah aktivitas manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari;konversi lahan mangrove ke area pemukiman;pemanfaatan mangrove sebagai bahan bangunan;dan konversi lahan mangrove menjadi fasilitas umum. Kata Kunci:: Degradasi, Hutan Mangrove, Citra Landsat. DOI: 10.5281/zenodo.3871258