Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS BEBERAPA MEDIA UNTUK PERBANYAKAN AGENS HAYATI Trichoderma sp. HS, Gusnawaty; Taufik, Muhammad; Bande, La Ode Santiaji; Asis, Agus
JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA Vol 17, No 1 (2017): MARET, JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.226 KB) | DOI: 10.23960/j.hptt.11770-76

Abstract

Effectiveness test of several media for propagation biological agent Trichoderma sp.. This study aims to look at the effectiveness of some media to propagation of Trichoderma sp. and to determine the effectiveness of the media that has the best propagation of Trichoderma sp. This research is compiled in a completely randomized design (CRD), consists of seven treatment propagation medium that is 1) Media dregs sago (A), 2) Media dregs of the cashew nut shell (B), 3) Media sawdust (C), 4) Media maize (D), 5) Media bran (E ), 6) Media rice (F), 7) Media rice husk (G). The results showed that the medium used for propagation Trichoderma sp. have varying effectiveness. The most effective media for propogation Trichoderma sp. is media bran, with growth capability Trichoderma sp on day 4days after incubation reaches 100%, the difference in weight of the media before and after incubation Trichoderma sp. 2,04 g and the number of conidia 104,125.103/g media.
Intensitas Penyakit yang Terdapat pada Tanaman Jagung dan Kacang Tanah dalam Pola Tumpangsari di Pertanian Lahan Kering Kabupaten Muna Barat Bande, La Ode Santiaji; HS, Gusnawaty; Resman, Resman
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.962 KB) | DOI: 10.37149/3129

Abstract

Pola tanam tumpangsari jagung-kacang tanah telah lama dikembangkan oleh masyarakat Muna dan merupakan bentuk kearifan lokal pada pertanian lahan kering. Model budidaya tanaman semusim ini dilakukan dengan tanpa olah tanah (TOT) dan belum menggunakan pupuk kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas penyakit pada tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tumpangsari jagung-kacang tanah pada pertanian tanpa oleh tanah di lahan kering dan kondisi yang mempengaruhinya. Penelitian ini di lakukan di Desa Wakontu Kecamatan Wadaga Kabupaten Muna Barat. Waktu penelitian dilakukan pada musim tanam bulan Januari 2015. Data diperoleh melalui survei pada kebun petani yang menerapkan pola tanam tumpangsari jagung-kacang tanah pada fase pertumbuhan vegetatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit yang terdapat pada tanaman jagung yaitu penyakit bulai dengan intensitas penyakit  sebesar 29,5%, dan penyakit pada kacang tanah yaitu penyakit bercak daun, penyakit belang, dan penyakit layu sclerotium dengan intensitas penyakit masing-masing sebesar 21,7, 9,2 dan 5,3%. Perbedaan waktu tanaman menyebabkan adanya variasi tingginya intensitas penyakit bulai jagung pada masing-masing kebun petani yakni yang ditanam pada curah hujan tinggi mempunyai intensitas penyakit bulai yang tinggi sedangkan yang ditanam pada awal musim hujan mempunyai intensitas penyakit yang rendah. Kebun yang sudah lama ditanami (4 kali musim tanam) mempunyai intensitas penyakit bulai lebih tinggi dibandingkan dengan kebun bukaan baru. Intensitas penyakit pada kacang tanah tidak dipengaruhi oleh waktu tanam dan lamanya kebun ditanami.
KEBERADAAN DAN KARAKTERISASI MORFOLOGI PERONOSCLEROSPORA SPP DI SULAWESI TENGGARA Ekawati, Ekawati; Bande, L. O. S.; H.S., Gusnawaty
Berkala Penelitian Agronomi Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.248 KB) | DOI: 10.33772/bpa.v6i2.7063

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan dan karakteristik morfologi Peronosclerospora spp di Sulawesi Tenggara. Dilaksanakan di Laboratorium Karantina Tumbuhan BKP Kelas II Kendari dan lima daerah sentra penanaman jagung di Sulawesi Tenggara dari bulan Januari sampai bulan Juni 2017. Metode yang dilakukan yaitu dengan survei yang dilanjutkan dengan induksi sporulasi buatan dilakukan untuk memperoleh morfologi cendawan secara utuh. Tanaman jagung bergejala bulai yang dikumpulkan dari 5 kabupaten di Propinsi Sulawesi Tenggara diidentifikasi patogen penyebabnya secara morfologi. Hasil penelitian menujukkan bahwa  terdapat tiga spesies Peronosclerospora  di Sulawesi Tenggara yang memiliki karakteristik morfologi identik dengan Peronosclerospora maydis, P. sorghi, dan P. philipinensis. Kata kunci: Peronosclerospora spp , karakteristik, morfologi
Karakter Kesuburan Tanah di Lahan Pertanian Bekas Perladangan Berpindah Herlina, Riska; Karimuna, La; Kilowasid, Harjoni; Santiaji Bande, La Ode; Hasid, Rachmawati; Jamili, Jamili
Berkala Penelitian Agronomi Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.724 KB) | DOI: 10.33772/bpa.v7i1.6968

Abstract

Karakter kesuburan tanah di lahan pertanian bekas perladangan berpindah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan kimia tanah dari lahan pertanian bekas perladangan berpindah di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan metode plot sebanyak 8 plot yang diletakkan secara acak pada lahan bekas perladangan berpindah dengan mengambil sampel tanah pada masing-masing plot untuk dilakukan analisis mengenai sifat fisik dan kimia tanah. Sifat fisik tanah meliputi tekstur tanah dan kimia tanah meliputi pH tanah, N-total, P-tersedia, C-Organik, KTK, Ca dan Mg. Penelitian ini dilaksanakan di desa Katobu, Wakontu di Kecamatan Wadaga dan Laboratorium Jurusan Ilmu Tanah Universitas Halu Oleo dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2017. Hasil penelitian menujukkan bahwa hasil analisis laboratorium mengenai tekstur tanah dari lahan bekas perladangan berpindah di desa Katobu untuk plot 1 dengan tekstur liat berpasir, plot 2 dan 3 dengan tekstur lempung, plot 4 sampai 8 dengan tekstur debu. Sedangakan untuk tekstur tanah dari lahan bekas perladangan berpindah di desa Wakontu untuk plot 1 dengan tanah bertekstur liat, plot 2 sampai plot 8 dengan tekstur debu. Hasil analisis mengenai sifat kimia tanah dari lahan bekas perladangan berpindah dari desa Katobu untuk pH rata-rata tahah yaitu 6,64, N-Total rata-rata yaitu 0,242 %, P-Tersedia rata-rata 2,593 ppm, KTK rata-rata yaitu 27,516 cmol/kg, C-Organik rata-rata yaitu 0,756 %, Ca rata-rata yaitu 16,544 cmol/kg dan Mg rata-rata yaitu 16,544 cmol/kg. sedangkan untuk sifat kimia tanah dari lahan bekas
PERAN CENDAWAN ENDOFIT DAN PUPUK ANORGANIK DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI DAN KETAHANAN PADI GOGO TERHADAP PENYAKIT BLAS (Pyricularia oryzae) Sainul, Ahmad; Taufik, Muhammad; HS, Gusnawaty; Khaeruni, Andi; Hasid, Rachmawati; Santiaji Bande, La Ode; Botek, Muhammad
Berkala Penelitian Agronomi Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.622 KB) | DOI: 10.33772/bpa.v7i1.6970

Abstract

Penelitian  bertujuan mengevaluasi pengaruh cendawan endofit dan dosis pupuk  anorganik dalam meningkatkan produksi dan ketahanan padi gogo terhadap penyakit blas (P. oryzae). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam pola faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor pertama adalah pemupukan yang terdiri dari: tanpa pupuk anorganik (P0), pemupukan dengan pupuk anorganik 25% dari rekomendasi (P1), pemupukan dengan pupuk anorganik 50% dari rekomendasi (P2), pemupukan dengan pupuk anorganik 75% dari rekomendasi (P3), pemupukan dengan pupuk anorganik 100% sesuai rekomendasi (P4) dan faktor kedua adalah penggunaan cendawan endofit yang terdiri dari: tanpa aplikasi cendawan endofit (C0), aplikasi T. asperellium (C1) dan aplikasi  Paecilomyces sp. (C2). Data  hasil pengamatan dianalisis menggunakan metode sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada interaksi pemupukan dengan pupuk anorganik dan cendawan endofit pada variabel tinggi tanaman, jumlah anakan, waktu muncul malai, bobot 1000 bulir, hasil gabah kering dan keparahan penyakit. Kombinasi perlakuan pupuk anorganik 75% sesuai rekomendasi dengan cendawan endofit Trichoderma sp. (P3C1) dan Perlakuan pupuk anorganik 75% denganPaecilomyces sp. (P3C2) memberikan respon terbaik dalam meningkatkan produksi dan ketahanan padi gogo terhadap penyakit blas.
EFFECTIVENESS OF BOTANICAL INSECTICIDE FORMULATIONS AGAINST COCOA POD BORER CONOPOMORPHA CRAMERELLA (SNELL.) Santiaji Bande, La Ode; HS, Gusnawaty; Mariadi, Mariadi; Nuriadi, Nuriadi
JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA Vol 19, No 1 (2019): MARCH, JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/j.hptt.1191-7

Abstract

Effectiveness of botanical insecticide formulations against cocoa pod borer Conopomorpha cramerella (Snell.). Cocoa pod borer (CPB), Conopomorpha cramerella (Lepidoptera: Gracillariidae), is a major pest on cocoa plants. The research aimed atfinding out botanical insecticide formulations that are effective against CPB. Plant materials used for preparing the formulations were cashew nut shell (Anacardium occidentale), whiteflower albizia (Albizia saponari), siam weed (Chromolaena odorata), and candle bush (Senna alata) extract. This research was conducted in the field using a randomized complete block design with the following treatments: formulation of cashew nut shell extract, cashew nut shell extract + whiteflower albizia bark extract, cashew nut shell extract + siam weed leaf extract, cashew nut shell extract + candle bush leaf extract, cashew nut shell extract + whiteflower albizia bark extract + siam weed leaf extract + candle bush leaf extract, and a synthetic insecticide formulation containing a mixture of lambda-cyhalotrin 106 g/L and thiametoxam 141 g/L as well as control (without botanical and synthetic insecticide treatment). The concentration of botanical pesticides applied from cashew nut shell extract used was 2.5 mL/L, while from other ingredients 250 mL/L.Variables observed were intensity of CPB infestation, degree of damage to the cocoa seed, and the efficacy of botanical insecticide treatments. The results showed that the test botanical insecticide formulations reduced the intensity of CPB infestation by 48.9?55.3% and the degree of seed damage by 52.3?58.2% compared with control. The efficacy of the test botanical insecticide formulations in controlling CPB was relatively the same when compared to each other, with a range of efficacy of 64.2?71.0%, but was lower than that of the synthetic insecticide formulation (92.8% efficacy). The implication of this research is that botanical insecticide formulations have the prospect of being continuously developed and have the potential to reduce the used of synthetic insecticides.
Analisis Hubungan Ketersediaan Unsur Hara dengan Penyakit Vascular Streak Dieback (VSD) pada Tanaman Kakao Rukia, Wa; Bande, La Ode Santiaji; Gusnawaty HS, Gusnawaty HS
Berkala Penelitian Agronomi Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v9i1.16437

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui intesitas dan keparahan penyakit vascular streak dieback (VSD) dan menganalisis unsur hara yang berpengaruh terhadap intesitas dan keparahan penyakit vascular streak dieback (VSD) yang disebabkan oleh Oncobasidium theobromae. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai bulan November 2020 di lahan perkebunan kakao di Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggaradan Laboratorium Biomolekuler Fakultas MIPA Universitas Halu Oleo. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan survei pada pertanaman kakao untuk pengamatan intesitas dan keparahan penyakit serta pengambilan sampel tanah.Variabel yang diamati adalah intesitas dan keparahan penyakit di lapang, analisis sifat kimia tanah dan kadar unsur hara. Hasil penelitian menunjukan intesitas penyakit VSD di lapang berkisar 10 – 100%, keparahan penyakit VSD di lapang 2,5 – 95%. Unsur hara yang berpengaruh langsung meningkatkan intesitas penyakit VSD adalah P-tersedia. Unsur hara yang berpengaruh langsung menurunkan intesitas penyakit VSD adalah N-total dan K-tersedia. Unsur hara yang berpengaruh langsung meningkatkan keparahan penyakit VSD adalah P-tersedia dan N-total. Unsur Hara yang berpengaruh langsung menurunkan keparahan penyakit VSD adalah K-tersedia.Kata Kunci: Oncobasidium theobromae, penyakit VSD, unsur hara
Virulensi Isolat Phytophthora Palmivora Dalam Menimbulkan Penyakit Busuk Akar Pada Pembibitan Kakao Rahmahwati, Rizka; Khaeruni, Andi; Bande, La Ode Santiaji
Berkala Penelitian Agronomi Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v9i2.19063

Abstract

Phytophthora  palmivora adalah salah satu patogen tular tanah yang dapat menyebabkan penyakit busuk akar, busuk buah, busuk tajuk dan hawar daun pada tanaman kakao. Penanganan patogen ini di lapangan relatif sulit karena adanya dugaan patogen ini mengalami perubahan virulensi dari waktu ke waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat virulensi isolat P. palmivora  dari  dua sentra produksi kakao di Sulawesi Tenggara. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan dua isolat P. palmivora  yaitu isolat PPKT-Koltim dan isolat PPKS-Konsel ditambah kontrol. Inokulum diperbanyak pada buah kakao sehat lalu dicampurkan pada media tanam Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian inokulum P. palmivora pada media tanam berpengaruh nyata terhadap daya tumbuh dan perkembangan penyakit busuk akar pada tanaman kakao di persemaian. Isolat PPKT-Koltim memiliki tingkat virulensi yang lebih tinggi dari isolat PPKS-Konsel dengan masa inkubasi, kejadian penyakit, dan nilai AUDPC masing-masing 20.06 HIS, 92%, dan 609%/minggu.
Efektivitas Biomatriconditioning Benih Pratanam yang diintegrasikan dengan Aplikasi Pestisida Nabati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah True Seed Anaway F, Anaway F; Bande, La Ode Santiaji; Sutariati, Gusti Ayu Kade
Berkala Penelitian Agronomi Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v9i2.21303

Abstract

Penggunaan true seed untuk produksi umbi bibit ataupun umbi konsumsi belum banyak dilakukan oleh petani bawang merah di Indonesia. Penyebabnya antara lain ketersediaan true seed masih terbatas dan belum ditemukannya teknologi pembibitan dan pembudidayaan bawang merah dari true seed yang efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas perlakuan biomatriconditioning pada true seed pratanam yang diintegrasikan dengan aplikasi pestisida nabati terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan faktor pertama yaitu agens hayati terdiri dari 4 taraf yakni tanpa perlakuan invigorasi (B0), arang sekam + Bacillus CKD061 (B1), arang sekam + Pseudomonas SWRII B02 (B2), arang sekam + Pseudomonas W2R06 (B3) dan faktor kedua yaitu aplikasi pestisida nabati terdiri atas 3 taraf yakni tanpa aplikasi pestisida nabati (P0), 4 kali aplikasi pestisida nabati (P1) dan 2 kali aplikasi pestisida nabati (P2). Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah anakan, luas daun, laju asimilasi bersih, diameter umbi, berat segar umbi dan kesehatan tanaman. Data pengamatan dianalisis ragam dan data analisis yang menunjukkan pengaruh nyata atau sangat, dilanjutkan dengan uji jarak berganda duncan pada taraf nyata α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara mandiri perlakuan biomatriconditioning benih berpengaruh terhadap semua peubah yang diamati, sementara perlakuan aplikasi pestisida nabati hanya berpengaruh terhadap peubah jumlah daun, diameter batang, luas daun dan laju asimilasi bersih. Interaksi perlakuan biomatriconditioning benih dan aplikasi pestisida nabati berpengaruh terhadap tinggi tanaman, luas daun dan laju asimilasi bersih. Perlakuan terbaik diperoleh pada biomatriconditioning benih menggunakan isolat Bacillus CKD061 yang diintegrasikan dengan aplikasi pestisida nabati 2 kali (10 HST dan 30 HST).Kata kunci: Aplikasi pestisida nabati, Biomatriconditioning, true seed Kata kunci: Aplikasi pestisida nabati, Biomatriconditioning, true seed
KORELASI SIFAT FISIK DAN KIMIA TANAH DENGAN INTENSITAS PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG TANAMAN LADA / Correlation of Physical and Chemical Soil Characteristics with Intensity of Foot Rot Disease of Black Pepper La Ode Santiaji Bande; Abdul Wahab; Bambang Hadisutrisno; Susamto Somowiyarjo; Bambang Hendro Sunarminto
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 22, No 2 (2016): Juni, 2016
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/littri.v22n2.2016.63-70

Abstract

Foot rot disease of black pepper caused by Phytophthora capsici is the most destructive disease in Southeast Sulawesi. The disease intensity is 61.2%. This disease is difficult to control because the pathogen is soil borne and influenced by various complex environmental conditions. The study aimed to determine the correlation of physical and chemical soil characteristics with disease intensity of foot rot of black pepper. Disease intensity was assessed from the subplots of black pepper plantation of 15x15 m2 consisting of 36-40 plants. Soil samples were randomly taken from the rhizosphere of the plants in each sub plot, mixed and taken as a composite. The physical and chemical analyses were conducted in the laboratory of Physics and Chemistry of the Faculty of Agriculture, Gajah Mada University. Disease intensity and soil characteristics were analyzed its correlation using a path analysis. The results showed that soil fertility in the study area was low. The path analyses indicated that physical and chemical properties that correlated with low disease intensity were high cation exchange capacity (CEC), base saturation (BS), potassium and phosphor available as well as moisture at field capacity, whereas those induced disease development were high content of clay fraction, sand fraction, porosity, total N, C-organic and salinity. The control strategy for foot rot disease in Southeast Sulawesi was possibly by increasing CEC, BS, potassium and phosphor available, as well as by improvement of soil texture that can lower high fraction of clay, sand and soil porosity