AZHAR ANSI, AZHAR
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGGUNAAN BAHAN ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN JAGUNG PADA TANAH YANG BERSIFAT MASAM Resman, Resman; Ansi, Azhar; Harlis, Wa Ode
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : Jurnal Sains dan Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Tanaman Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia penghasil karbohidrat yangmerupakan makanan pokok kedua setelah padi.  Komposisi kimia jagung terdiri atas karbohidrat 61%, air13,5%, protein 10%, lemak 4%, gula 1,4%, pentosan 6%, serat kasar 2,3%, abu 1,4% dan zat lain 0,4%.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan organik terhadap pertumbuhan jagung pada tanah masam. Penelitian ini dilaksanakan di dalam rumah plastik, di Desa Kusambi,Kabupaten Muna Barat Sulawesi Tenggara dari bulan Mei sampai Juli 2017.  Bahan dan alat yang digunakan yaitu:benih jagung, pupuk organik cair, waring net, plastik transparan, air, cangkul, meteran, jangka sorong, tiang patok, kamera dan alat tulis.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Pupuk organik cair dari sabut kelapa (S) terdiri atas 4 taraf perlakuan yaitu (S0) 0ml, (S1) 25ml, (S2) 50ml, (S3) 75ml.  Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga ada 16 unit perlakuan. Parameter yang diamati (tinggi tanaman dan diameter batang. Berdasarkan hasil penelitian maka dapatdisimpulkan bahwa pemberian pupuk organik cair dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagungpada tanah masam.  Perlakuan yang terbaik adalah perlakuan S3 (75 ml/tanaman).  Kata kunci: Jagung, pupuk organik cair, tanah masam.
Memperbaiki Pascapanen Kakao Untuk Meningkatkan Daya Saing Indonesia Di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Ansi, Azhar
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL PANGAN DAN PERKEBUNAN (Realitas Pangan dan Perkebunan saat ini dan Prospe
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/11331

Abstract

Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015 menyebabkan lalulintas perdagangan bebas di kawasan Asia Tenggara. Pemberlakuan MEA diharapkan dapat mendorong negara-negara di kawasan ASEAN untuk meningkatkan daya saing mereka. MEA menjadi peluang dilihat dari keunggulan komparatif yang dimiliki Indonesia terkait dengan kekayaan Sumberdaya Alam. Khusus untuk kakao saat ini produksi Indonesia menempati tempat ke tiga dunia setelah Pantai Gading dan Ghana sehingga merupakan produsen terbesar di ASEAN.Sebagian besar kakao kita masih diperdagangkan dalam bentuk biji kering yang digolongkan sebagai produk primer dengan mutu yang rendah karena tidak difermentasi dan berbagai penanganan pascapanen lainnya yang kurang baik. Akibatnya nilai jual biji kakao tersebut rendah sehingga kurang menguntungkan. Dengan demikian diperlukan perbaikan pascapanen untuk meningkatkan mutu biji kakao sehingga dapat memberi keuntungan yang lebih baik. Secara geografis negara-negara di ASEAN berdekatan sehingga beberapa produk pertaniannya sama yang menyebabkan terjadinya persaingan sesama negara ASEAN. Hal ini tidak terjadi pada biji kakao karena Indonesia sebagai negara penghasil kakao dan pemasok kakao terbesar di ASEAN.
Proses Pengolahan Sekunder Biji Kakao Menjadi Produk Olahan Kakao Setengah Jadi Asyik, Nur; Ansi, Azhar
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL PANGAN DAN PERKEBUNAN (Realitas Pangan dan Perkebunan saat ini dan Prospe
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/11334

Abstract

Kakao merupakan salah satu komoditas unggulan dari sub-sektor perkebunan dan merupakan komoditas perkebunan terbesar ketiga di Indonesia setelah kelapa sawit dan karet. Pengolahan kakao menjadi produk olahan setengah jadi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai jual kakao karena sebagian besar biji kakao diekspor dalam bentuk biji kering tanpa pengolahan yang menyebabkan harga jualnya menjadi rendah. Pengolahan kakao meliputi pengolahan primer yaitu tahap pengolahan kakao sampai memperoleh biji kakao kering dan pengolahan sekunder yaitu  merupakan pengolahan biji kakao menjadi bahan setengah jadi berupa pasta, lemak dan bubuk kakao, yang dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk jadi baik itu makanan cokelat, minuman coklat instan, permen, kosmetik dan produk-produk lainnya.