Masyithah Masyithah, Masyithah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IMPLEMENTASI CLASS ROOM ACTION RESEARCH (PTK) PASCA SERTIFIKASI GURU-GURU PAIS PADA MAN SE-KOTA BANJARMASIN Masyithah, Masyithah
977-2442404
Publisher : Management of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi PTK bagi guru-guru PAIS pasca sertifikasi bagi guru guru di MAN Kota Banjarmasin tercatat dari 23 orang hanya satu orang guru yang mengimplementasikan PTK yakni guru mata pelajaran SKI pada MAN 3 Banjarmasin. Bentuk Implementasi dari satu orang guru tersebut adalah PTK dengan model: Kurt lewin terdiri dari empat komponen, yaitu: a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c) pengamatan (observing), dan d) refleksi (reflecting). Tahap-tahap tersebut yang membentuk satu siklus, dapat dilanjutkan ke siklus berikutnya dengan rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi ulang berdasarkan hasil yang dicapai pada siklus sebelumnya.Kendala yang dihadapi pada Implementasi PTK bagi guru-guru PAIS pasca sertifikasi yakni belum ada kesempatan melaksanakan PTK karena terbentur waktu beban mengajar sebanyak 24 jam dalam seminggu. Belum menjadi syarat dan kewajiban bagi kenaikan pangkat dan pencairan tunjangan profesi. Adanya kesulitan PTK mengingat pengalaman teori yang diperoleh saat PLPG hanya 6 jam itupun baru sampai sebatas menyusun proposal dan belum pernah ke tahap praktik yang sesungguhnya. Belum adanya insentif dana yang mendukung untuk melakukan PTK. Belum adanya tindak lanjut pelatihan dan pembinaan guru dalam bentuk PTK pasca sertifikasi oleh pihak pengambil kebijakan dalam hal ini Kementerian Agama Repuplik Indonesia. Kata Kunci: Implementasi, Action, Research, dan Kendala
LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM MENENTUKAN JURUSAN/KONSENTRASI MAHASISWA JURUSAN PAI PADA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ANTASARI Surawardi, Surawardi; Masyithah, Masyithah
Al-Falah: Jurnal Ilmiah Keislaman dan Kemasyarakatan Vol 17, No 2 (2017): Published in September of 2017
Publisher : STAI AL FALAH Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The placement and distribution service in determining the majors/ concentration of students of PAI department at the Faculty of Tarbiyah and UB Antasari Training is conducted with the Procedures and Steps of Placement and Distribution Services, namely: First, Planning, subject at the KKNI curriculum sheet at the end of the fourth semester. Second, Implementation, Since being in semester V PAI college students based on their respective concentration. Third, Evaluation, Evaluation is done only in the form of a comprehensive examination in the form of written test and oral test applicable to all concentration with exam material is also the same. Fourth, Analysis of the results of the evaluation, analysis of comprehensive exam results that passed a written exam can perform oral exams and practice. Fifth, Follow-up, as a follow-up again is where munaqasyah thesis exam still there are students who have not correct reading Al Qur'an then when doing revision after test must learn again correct reading Al Qur'an so get the signature of revision by thesis examiner. Sixth, Reports, reporting made so far for students in placement and distribution services after they have determined their preferred concentration. Placement and Distribution service techniques include: First, Documentation studies on the results of instrumentation applications and data sets, No specific instruments have been used to determine the concentration of PAI faculty of Tarbiyah and UB Antasari Banjarmasin. Second, Observation of the Physical Condition, Communication Ability, and Other Student Behavior, and Environmental Physical Conditions. Third, the study of the rules, both written and unwritten apply, the technique of student placement in determining the concentration in the department / study program of Faculty of Tarbiyah and Teacher Training through the study of written rules and actually already exist in the academic script on the curriculum sheet of the department of PAI which regulates the distribution courses tailored to their respective concentrations. Fourth, Prospective and Conducive Environmental Conditions Study for Student Development, a perspective and conducive environmental condition study technique for the development of students in determining the type of concentration they choose in the PAI Department of Faculty of Tarbiyah and Teacher Training of UIN Antasari is to provide guidance that there is a certain concentration which is more prospective considering the limitations of teachers available to religious schools today. Fifth; Interview with related parties. Keywords: Service, placement and distribution, determining department/concentration
IMPLEMENTASI CLASS ROOM ACTION RESEARCH (PTK) PASCA SERTIFIKASI GURU-GURU PAIS PADA MAN SE-KOTA BANJARMASIN Masyithah, Masyithah
Management of Education: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1, No 1: Februari 2015
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.496 KB) | DOI: 10.18592/moe.v1i1.343

Abstract

Implementasi PTK bagi guru-guru PAIS pasca sertifikasi bagi guru guru di MAN Kota Banjarmasin tercatat dari 23 orang hanya satu orang guru yang mengimplementasikan PTK yakni guru mata pelajaran SKI pada MAN 3 Banjarmasin. Bentuk Implementasi dari satu orang guru tersebut adalah PTK dengan model: Kurt lewin terdiri dari empat komponen, yaitu: a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c) pengamatan (observing), dan d) refleksi (reflecting). Tahap-tahap tersebut yang membentuk satu siklus, dapat dilanjutkan ke siklus berikutnya dengan rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi ulang berdasarkan hasil yang dicapai pada siklus sebelumnya.Kendala yang dihadapi pada Implementasi PTK bagi guru-guru PAIS pasca sertifikasi yakni belum ada kesempatan melaksanakan PTK karena terbentur waktu beban mengajar sebanyak 24 jam dalam seminggu. Belum menjadi syarat dan kewajiban bagi kenaikan pangkat dan pencairan tunjangan profesi. Adanya kesulitan PTK mengingat pengalaman teori yang diperoleh saat PLPG hanya 6 jam itupun baru sampai sebatas menyusun proposal dan belum pernah ke tahap praktik yang sesungguhnya. Belum adanya insentif dana yang mendukung untuk melakukan PTK. Belum adanya tindak lanjut pelatihan dan pembinaan guru dalam bentuk PTK pasca sertifikasi oleh pihak pengambil kebijakan dalam hal ini Kementerian Agama Repuplik Indonesia.Kata Kunci: Implementasi, Action, Research, dan Kendala