Posma Sariguna Johnson Kennedy, Posma Sariguna Johnson
Universitas Kristen Indonesia

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : IKRAITH-HUMANIORA

HUBUNGAN PERSEPSI POTENSI KORUPSI, DAYA SAING DAN KEMUDAHAN BERUSAHA SERTA DAMPAKNYA PADA PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH (ANALISA DATA DARI SURVEI PERSEPSI KORUPSI) Kennedy, Posma Sariguna Johnson
IKRAITH-HUMANIORA Vol 1 No 2 (2017): IKRAITH-HUMANIORA vol 1 Nomor 2 Bulan November 2017
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.43 KB)

Abstract

Paper ini bertujuan untuk melihat apakah potensi korupi yang diukur berbasis persepsi dapat menerangkanhubungan antara hambatan bisnis dan pertumbuhan ekonomi di daerah. Persepsi korupsi memiliki keeratandengan indikator insiden korupsi, probabilitas korupsi, dan alokasi biaya suap. Metode penelitian yang dilakukanadalah analisa deskriptif dengan melihat hubungan antar variabel, yaitu persepsi potensi korupsi, potensi suap,daya saing, dan kemudahan berusaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi potensi korupsi memilikihubungan kuat dengan persepsi daya saing dan kemudahan berusaha, tetapi belum memiliki hubungan denganpertumbuhan ekonomi.
ANALISA PERILAKU FRAUD TIPOLOGI KORUPSI DITINJAU DARI DEMOGRAFI PELAKU Kennedy, Posma Sariguna Johnson; Siregar, Santi Lina
IKRAITH-HUMANIORA Vol 1 No 2 (2017): IKRAITH-HUMANIORA vol 1 Nomor 2 Bulan November 2017
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.963 KB)

Abstract

Berbagai organisasi mengeluarkan indeks mengenai perilaku fraud dan korupsi untuk memetakan masalah.Diantaranya adalah Indeks Perilaku Anti Korupsi yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik dan SurveyFraud Indonesia dari Association of Certified Fraud Examiners. Korupsi merupakan salah satu perilaku terbesaryang tergolong fraud. Paper ini ingin melihat kedua indeks tersebut ditinjau dari sisi demografi, yaitu siapapelaku korupsi. Analisa dilakukan dengan melihat statistik deskriptif dari data sekunder yang dihasilkan keduaindeks tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa baik laki-laki, perempuan, dengan usia dan tingkat pendidikanberapapun sebenarnya secara idealis sudah mengetahui buruknya perilaku korupsi melalui indeks perilaku antikorupsi yang cukup baik. Namun pada kenyataannya tidak sejalan dengan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.