Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PERALATAN KANTOR PADA PT KERETA API INDONESIA DIVISI REGIONAL III PALEMBANG Aprilia, Kartini; Syarifudin, Achmad
SEMHAVOK Vol 1 No 1 (2018): Prosiding Semhavok 2018
Publisher : Fakultas Vokasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.686 KB)

Abstract

PT Kereta Api Indonesia merupakan satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi, dengan mengutamakan keselamatan serta kenyamanan bagi pengguna jasa kereta api. Dalam kegiatannya setiap bagian mempunyai fungsi dan tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing. Keunggulan PT Kereta Api adalah jasa transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat karena cukup ekonomis dan berfungsi mengangkut manusia dan barang secara efektif dan efisien. Dalam pembuatan laporan tugas akhir ini penulis menggunakan beberapa metote untuk mendapatkan data dari perusahaan seperti wawancara, observasi dan studi pustaka. Berdasarkan pengamatan penulis, prosedur pengadaan pada PT Kereta Api Divisi Regional III Palembang sudah berjalan dengan baik dan masih adanya mesin-mesin kantor yang masih menyewa dari pihak ketiga, kurangnya pemeliharaan pada mesin-mesin kantor yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan dan kurangya tenaga khusus untuk pemeliharaan mesin-mesin kantor
PENGARUH MEKANIS MASASE LOKAL EKSTREMITAS BAWAH SEBAGAI PEMULIHAN PASIF TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI ATLET JUJITSU SYARIFUDIN, ACHMAD; ROEPAJADI, JOESOEF
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Latihan atau aktifitas fisik yang dilakukan dengan intensitas tinggi akan mempunyai dampak pada tubuh, dari kelelahan otot hingga cedera yang berkepanjangan. Hal ini dikarenakan ketika melakukan aktifitas fisik yang berat otot akan mengalami kelelahan dan apabila dilakukan secara berkelanjutan otot harus mendapatkan program pemulihan, pemulihan sendiri sangat diperlukan ketika jadwal latihan atau pertandingan sangat padat. Peranan masase setelah melakukan latihan adalah sebagai pemulihan, yaitu sebagai cara mengurangi atau untuk menghilangkan rasa lelah, mengembalikan lagi kondisi fisik agar seperti semula, serta memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil pada sel otot. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tentang pengaruh mekanis masase lokal ekstremitas bawah sebagai pemulihan pasif terhadap kekuatan otot tungkai setelah latihan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, dengan desain penelitian yang digunakan adalah one grup pretest posttest design. Subyek penelitian ini adalah atlet ju jitsu Universitas Negeri Surabaya yang berjumlah 15 orang laki-laki. Uji statistik menggunakan Uji-t menggunkan paired samples test dengan nilai signifikansi p < 0,05. Hasil penelitian pretets dan posttest diketahui bahwa nilai t-hitung adalah -5,844 dengan probabilitas (Sig) 0,000 maka menunjukkan nilai p- value paired samples test < 0,05. Hal ini menyatakan bahwa pemberian masase lokal ekstremitas bawah sebagai pemulihan pasif dapat mempercepat pemulihan tubuh dalam kekuatan otot tungkai setelah melakukan latihan.Kata Kunci: pemulihan pasif, masase lokal, kekuatan otot
ANALISA VIBRASI MAIN SEA WATER PUMP DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN FAILURE MODES AND EFFECT ANALYSIS DI PT KRAKATAU DAYA LISTRIK Kurniawan, Edi; Gunawan , Wawan; Syarifudin, Achmad
Journal of Industrial Engineering & Management Research Vol. 1 No. 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : AGUSPATI Research Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1052.551 KB) | DOI: 10.7777/jiemar.v1i2.65

Abstract

Main sea water pump at PLTGU PT. Krakatau Daya Listrik uses sea water as the fluid that flows in it. The examination is carried out to find out what causes the high vibration value, OEE value and RPN value on the Main Sea Water Pump. 29 April 2020 has an alarm status with a value speed of 21.68 mm / s by indicating turbulance or cavitation with a stage alarm. The OEE value for the main sea water pump is 75.61%, with an Availability Value of 95.25%, Performance Efficiency 79.35%, and a Rate of Quality of 100%. Six Big Losses, namely Idle and Minor Stoppage Losses of 54.85%, Reduced Speed Losses of 158%, Equipment Failure Losses of 0%, Setup and Adjustment Losses of 0.08% and for Deffect Losses and Reduced Yeild of 0% which greatly affects the performance of the Main Sea Water Pump, FMEA, the RPN value for each component with the scale of damage (severity), frequency (occurrence), and detection (detection) of the highest RPN Oil Seal, namely 343.The lowest RPN value for the Motor component is 32. The repair plan in this case is to reduce the number of failures or frequencies that occur due to problems with the Main Sea Water Pump, then an improvement plan is carried out, namely the results of the 5W + 1H analysis, checking properly and properly not in a hurry, and training or to improve knowledge for experts, regular service and installation of components correctly when repairs are in accordance with the SOP, and making regular schedules, at carry out regular painting, Understanding of SOP for all operators and giving sanctions to operators who do not follow SOP, Understanding SOP for all operators, especially on operating shifts, and making good repair schedules while carrying out maintenance.
Pelatihan Pembuatan Conblock dari Sisa Limbah Karet sebagai Upaya Peningkatan Perekonomian Masyarakat Destania, Henggar Risa; Syarifudin, Achmad
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 5 No. 2 (2021): JURNAL ABDIMAS MAHAKAM
Publisher : Institute for Research and Community Services (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v5i2.1253

Abstract

Upaya peningkatan perekonomian masyarakat merupakan salah satu tujuan dari perkembangan dan pertumbuhan industri khususnya dibidang perkebunan. Karet sebagai salah satu komoditi utama mempunyai peranan penting dalam peningkatan perekonomian masyarakat di suatu daerah. Akan tetapi hal tersbut juga mempunyai dampak negatif seperti pencemaran dan kerusakan lingkungan apabila tidak di rencanakan dengan baik. Limbah karet yang tercipta sebagai sisa dari pengolahan karet mentah perlu adanya penanganan yang baik agar tidak merugikan dan perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin. Pemanfaatan limbah karet sebagai bahan pembuatan conblock dengan tambahan cacah plastik dapat dibuat sebagai campuran (admixture) beton struktur maupun non-struktur. Pemanfaatkan limbah karet (tatal karet) dan tambahan cacah plastik didasarkan pada karateristik limbah bisa dibuat conblock oleh masyarakat dengan campuran 5 % limbah karet sebagai substitusi pasir dan 1%, 2,5%, serta 5% cacah plastik sebagai bahan tambah terhadap berat semen. Pemanfaatan limbah karet ini sangat bermanfaat bagi masyarakat daerah Muara Enim yang merupakan produsen perkebunan karet sebagai bahan dasar pembuatan conblock yang bisa dimanfaatkan sebagai penutup permukaan tanah untuk jalan raya maupun lahan parkir serta tambahan nilai estetika yang ramah lingkungan.
Sistem Pengendalian Banjir Sungai Aur di Kota Palembang Amin, Muhammad; Syarifudin, Achmad
Jurnal Tekno Vol 18 No 1 (2021): Jurnal Tekno
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33557/jtekno.v18i1.1040

Abstract

Palembang is a metropolitan city in Indonesia and geographically located between 2o 52 ′ to 3o 5 ′ south latitude and 104o 37 ′ to 104o 52 ′ east longitude with an average height of 8 meters above sea level. The area of ​​Palembang City is 400.61 km2 which is administratively divided into 16 districts and 107 villages. Palembang City is the capital city of South Sumatra Province with territorial boundaries in the north, east and west with Banyuasin Regency; while the south is bordered by Muara Enim Regency. Musi River has 19 sub-watersheds, one of which is the Aur Sub-Basin which is the location of this research. This research method was carried out by means of a numerical approach with the help of the HECRAS 4.1 program and the discharge data was obtained through an empirical formula. The pattern of water flow movement from the Musi River towards the Aur River in the return period of 2, 5, 10, 20 and 50 years causes runoff and the volume of the existing retention pond exceeds the existing capacity. The mainstay discharge in the return period of 2, 5, 10, 20 and 50 years does not cause runoff on the Aur River with a flow time of 5 minutes. However, if it is more than that time, the retention pond storage capacity will overflow and cause flooding. The flow pattern in the channel leading to the Aur River is very small so that when the river water overflows it will slow down a decline. Along the Channel and Aur River there is a maximum overflow at STA 1 + 450 in the 2 year return period of 0.85 m ', in the 5 year return period of 1.16 m', the 10 year return period of 1.35 m ', in the return period 20 years is 1.58 m 'and in the 50 year return period it is 1.75 m'. The flood control system in the Aur River Basin consists of 2 (two) ways : technical and non technical methods
ANALISIA HIDROGRAF SATUAN DAN WIND ROSE PLOTS PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI SEKANAK Destania, Henggar Risa; Syarifudin, Achmad
Jurnal Tekno Vol 17 No 2 (2020): Jurnal Tekno
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33557/jtekno.v17i2.1082

Abstract

Sekanak watershed is a basin in Palembang which is often affected by flood during the rainy season. The characteristics of the watershed by the impact of changes in land-use by economic and settlement developments. Sekanak watershed has 3 retention ponds which have the function of accommodating temporary discharge during floods. The catchment capacity of the watershed soil type, storage conditions etc. Therefore we need an analysis of the transformation of rainfall data in the watershed into a flow at the watershed control point and an analysis of the transformation of runoff volume (effective rain) into a surface runoff hydrograph (unit hydrograph). Hydrographs measured at a watershed control point are the response or output from rain that falls on a watershed system. The size of the watershed depend on the watershed system. This is closely related in analyzing the availability of water that occurs in the watershed system.
POLA SEBARAN EROSI DAN SEDIMENTASI SUNGAI SEKANAK Syarifudin, Achmad; Febriansyah, Dinar; Destania, Henggar Ria
Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.514 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v8i1.156

Abstract

Sebagai salah satu sumber daya, potensi yang terkandung dalam air dapat memberikan manfaaat ataupun kerugian bagi kehidupan dan penghidupan manusia serta lingkungannya. Perubahan fungsi lingkungan yang disebabkan oleh laju pertumbuhan jumlah penduduk,serta meningkatnya aktivitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup,telah berdampak negatif terhadap kelestarian sumber daya air,serta meningkatnya perubahan sungai akibat daya rusak air yang disebabkan antara lain berupa banjir,erosi dan sedimentasi. Penelitian bertujuan untuk menghitung besarnya total bedload serta pola erosi dan sedimentasi yang terjadi di muara sungai Sekanakdengan pendekatan model fisik pada saluran di laboratorium Fakultas Teknik Universitas Bina Darma Palembang dengan dimensi sungai dibuat skala laboratorium. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa besarnya total bedload yang terjadi pada muara sungai Sekanak adalah sebesar 105,926 m3/hari atau 6720 m3/tahun dengan hasil ini maka direkomendasikan juga periode waktu pengerukan adalah minimal 29 bulan atau 2 tahun sekali sedangkan pola pergerakkan sedimen yang terjadi berbentuk chute and pool.
HIDRODINAMIKA SALURAN TERBUKA (Studi Kasus pada Saluran Jakabaring Sport City Palembang) Syarifudin, Achmad; Destania, Henggar Risa
Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.041 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v7i1.243

Abstract

Fenomena kejadian banjir pada saat terjadi hujan dengan durasi 3 jam di kota Palembang saja sudah dapat mengakibatkan banjir. Kondisi yang demikian ini sangat mengganggu aktivitas warga. Berbagai upaya telah dilakukan, namun upaya tersebut belum optimal dalam mengatasi masalah banjir. Upaya tersebut berupa pemeliharaan saluran drainase kota, pembenahaan sungai-sungai yang melinatasi kota, berbagai studi terkait pengendalian banjir kota, pembangunan sarana pengendali banjir serta beberapa aturan telah dikeluarkan untuk pengendalian banjir. Upaya-upaya tersebut ternyata kalah cepat dengan perkembangan kota. Wilayah kota Palembang bagian selatan mempunyai elevasi lahan cenderung datar, sedangkan lokasi lebih tinggi terdapat diwilayah kota Palembang bagian utara. Akibat kondisi wilayah yang relatif datar ini, pada lokasi-lokasi tertentu seringkali mengalami banjir/genangan yang diakibatkan oleh aliran air hujan yang tidak mampu ditampung saluran. Selain itu pada lokasi-lokasi tertentu banjir juga diakibatkan oleh limpasan Sungai Musi. Kawasan Jakabaring sebagai daerah pengembangan kota Palembang mempunyai saluran primer sepanjang ± 1.200 m. Pada saat musim hujan ekstrem pada bulan Januari tahun 2015, air di saluran hampir melimpas sehingga perlu dilakukan kajian perubahan tinggi muka air di saluran utama tersebut. Hasil penelitian didapatkan ketinggian air maksimum di saluran utama berkisar antara 2,10 – 2,25 m sebagai. batas toleransi ketinggian air di saluran tidak melimpas
ANALISIS KUAT TEKAN BETON K.200 DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH PECAHAN BATU BATA SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR Sebastian, Ligal; Syarifudin, Achmad; Alamsyah, Alamsyah
Jurnal Teknik Sipil Vol 10 No 1 (2020): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.275 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v10i1.459

Abstract

Penggunaan material limbah pecahan batu bata dalam campuran beton di Indonesia masih belum umum namun sudah mulai banyak digunakan antara lain untuk pengurukan, lapisan pondasi jalan dan lain-lain. Hal ini mungkin disebabkan bahan baku seperti agregat kasar mudah didapat. Padahal cepat atau lambat material akan semakin habis sehingga menyebabkan material dari tahun ke tahun akan semakain mahal. Penelitian dan pengujian beton ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton dengan memanfaatkan limbah pecahan batu bata dengan sumber agregat halus (pasir) dari sungai musi, sedangkan agregat kasar (batu pecah/split) didapat dari lahat. Pada penelitian ini beda uji dicetak dengan menggunakan kubus baja ukuran 15cm x 15cm x 15cm dan direndam, masing-masing umur beton yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari dengan pengujian kuat tekan beton. Pada campuran beton K.200 tersebut dibuat campuran pengganti agregat kasar yang berfariasi yaitu dengan limbah pecahan batu bata 0% (normal), limbah pecahan batu bata 10%, limbah pecahan batu bata 20 % dan limbah pecahan batu bata 30% dengan cara mengurangi persentase dari agregat kasar (split). Beton yang mencapai umur 28 hari karena pada umur ini menurut PBI 1974, kekuatan beton telah mencapai 100%. Dari hasil uji kuat tekan yaitu pada beton normal (limbah pecahan batu bata 0%) dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 199,27 kg/cm2, pada beton kadar limbah pecahan batu bata 10% dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 179,65 kg/cm2, pada beton kadar limbah pecahan batu bata 20% dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 172,10 kg/cm2, dan pada beton kadar limbah pecahan batu bata 30% dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 170,59 kg/cm2.
ANALISIS KUAT TEKAN BETON K 225 MENGGUNAKAN LIMBAH CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR Syarifudin, Achmad; Yunanda, Mega; Anjani, Cristina
Jurnal Teknik Sipil Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.512 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v10i2.464

Abstract

Beton merupakan campuran yang bahan penyusunnya terdiri bahan semen hidrolik (portland cemen), agregat halus (pasir), agregat kasar (koral), air dan bahan tambahan (jika diperlukan). Pada penelitian ini material yang digunakan adalah limbah cangkang kelapa sawit (Palm Karnel Shell) sebagai pengganti agregat kasar (koral). Limbah cangkang kelapa sawit merupakan limbah dari pabrik kelapa sawit, biasanya juga digunakan sebagai tambahan untuk bahan bakar. Penggunaan limbah cangkang kelapa sawit sebagai material beton karena struktur cangkang yang keras dan ujung dari cangkang yang berserabut sehingga dapat diharapkan sebagai pengganti agregat dan pengisi celah pada beton. Penelitian ini bertujanuntuk mengetahui pengaruh kuat tekan beton pada masing-masing variasi pengganti koral pada campuran beton yang menghasilkan kuat tekan optimum dan agregat halus (pasir) dari sungai musi, sedangkan agregat kasar dari lahat. Pada penelitian ini benda uji dicetak dengan menggunakan kubus baja ukuran 15cm x 15cm x 15cm, masing-masing umur yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari dengan pengujian kuat tekan beton. Pada campuran beton K 225 tersebut dibuat campuran pengganti koral yang berfariasi yaitu dengan campuran Beton Normal, Beton dengan penggantian agregat kasar 5% limbah cangkang kelapa sawit, Beton dengan penggantian agregat kasar 10% limbah cangkang kelapa sawit. dan Beton dengan penggantian agregat kasar 15% limbah cangkang kelapa sawit. Beton yang mencapai umur 28 hari karena pada umur ini menurut PBI 1974, kekuatan beton telah mencapai 100%. Dari evaluasi hasil uji kuat tekan yaitu pada campuran beton normal dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 231,73 kg/cm2, pada campuran beton dengan penggantian agregat kasar 5% limbah cangkang kelapa sawit, dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 217,39 kg/cm2, pada campuran Beton dengan penggantian agregat kasar 10% limbah cangkang kelapa sawit, dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 164,55 kg/cm2 dan campuran Beton dengan penggantian agregat kasar 15% limbah cangkang kelapa sawit, dengan dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 153,98 kg/cm2. Dari hasil evaluasi kuat tekan beton yang menggunakan penggantian agregat kasar 5%, 10% dan 15% limbah cangkang kelapa sawit tidak mempunyai kuat tekan yang melebihi dari beton normal.